Anda di halaman 1dari 20

TOPIK :RENCANA REKLAMASI LAHAN BEKAS KEGIATAN

PENAMBANGAN TIMAH DI WILAYAH KERJA PRODA I SUNGAILIAT


BANGKA - BELITUNG

A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar dalam pembangunan

nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan

rakyat dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.

Salah satu kegiatan dalam memanfaatkan sumber daya alam adalah kegiatan

penambangan bahan galian, tetapi kegiatan-kegiatan penambangan tersebut dapat

menimbulkan dampak fisik terhadap lingkungan hidup terutama rusaknya bentang

alam, berubahnya estetika lingkungan, habitat fauna menjadi rusak, penurunan

kualitas dan permukaan air tanah, timbulnya debu dan kebisingan.

Salah satu bentuk penanganan dampak fisik dari kegiatan penambangan

adalah melakukan reklamasi yang terencana. Yang dimaksud dengan reklamasi

adalah setiap pekerjaan yang bertujuan memperbaiki atau mengembalikan

kemanfaatan tanah semula yang rusak akibat usaha-usaha penambangan itu.

Dalam melaksanakan reklamasi tidak terlepas dari pertimbangan tata guna

lahan yang telah ditentukan oleh Pemda atau Dinas Pertanian setempat guna

kesejahteraan masyarakat dan Dinas Pariwisata. Dengan adanya kegiatan reklamasi

yang terencana diharapkan lahan bekas penambangan dapat digunakan atau

dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau perkebunan, tempat-tempat wisata atau

taman hiburan bagi masyarakat setempat bahkan dapat menarik datangnya


wisatawan, sehingga dampak fisik dari kegiatan penambangan dapat berkurang dan

dapat menambah pendapatan masyarakat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki atau mengembalikan

kemanfaatan tanah semula akibat usaha-usaha penambangan, sehingga dampak fisik

dari kegiatan penambangan dapat berkurang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menata dan memperbaiki kondisi

daerah yang telah ditambang (rusak) menjadi lahan yang produktif, sehingga setelah

penambangan pada daerah tersebut berakhir, lahan tersebut dapat dimanfaatkan

untuk pertanian, perkebunan atau tempat rekreasi.

C. PERUMUSAN MASALAH

Adanya kegiatan penambangan timah di PT Timah Tbk, akan berakibat

berubahnya fungsi atau nilai tata guna lahan, sehingga perlu suatu usaha reklamasi

untuk mengembalikan atau nilai tata guna lahan tersebut, sehingga lahan tersebut

dapat produktif lagi.

Kegiatan penambangan tersebut akan mengakibatkan perubahan kondisi

geologi daerah tersebut yaitu antara lain:

1. Kondisi Geologi

Dampak yang terjadi akibat penambangan timah adalah terjadinya kerusakan

pada profil tanah, struktur tanah, dan penurunan tingkat kesuburan

tanah.Kegiatan pengupasaan dan penimbunan akan mengakibatkan


bercampurnya lapisan tanah pucuk (top soil), dengan lapisan lain (over burden),

yang kurang mengandung unsur hara, sifat fisik dan kimia tanah akan berubah

secara drastis dan akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.

2. Air permukaaan dan air bawah permukaan

Pengupasan dan penimbunan tanah akan mengakibatkan pola aliran permukaan

terjadinya penurunan permukaan air tanah.

3. Pencemaran udara dan sedimentasi

Kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah akan mengakibatkan hancurnya

batuan menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga pada waktu musim kemarau

akan mengakibatkan terbentuknya debu dan pada musim hujan akan

mengakibatkan terjadinya erosi dan sedimentas,sehingga front kerja menjadi

berlumpur.

4. Lahan bekas tambang

Akibat dari kegiatan penambangan yang dilakukan adalah terbentuknya lahan

bekas penambangan yang kondisinya akan berubah dari rona awal dimana pada

lahan bekas penambangan tersebut akan terjadi kerusakan topografi, hilangnya

tanah pucuk, longsor, genangan air, tanah menjadi gersang, penurunan

permukaan air tanah dan terbentuknya lubang-lubang di lahan tersebut sehingga

sulit untuk dimanfaatkan kembali.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu pengetahuan yang

telah dipelajari diperkuliahan dengan di lapangan.

b. Dapat meningkatkan ketrampilan di dalam penelitian dan meningkatkan

pengetahuan tentang penambangan yang berwawasan lingkungan.

2. Bagi Perusahaan

a. Untuk melihat masalah – masalah lingkungan di masa yang akan datang,

untuk kemudian dapat menemukan pemecahannya .

b. Sebagai sumber informasi lingkungan di sekitar lokasi penambangan.

E. DASAR TEORI

Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini telah mendapat perhatian yang

besar, baik di negara maju maupun negara berkembang. Gema lingkungan hidup ini

muncul setelah diadakan konfrensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm

pada tanggal 5 juni 1972.

Dalam kegiatan usaha pertambangan sendiri tidak lepas dari kewajiban

memelihara dan menjaga kelestarian lingkungan . Oleh sebab itu, sebelum kegiatan

penambangan dilakukan, terutama untuk penambangan dengan skala besar

diwajibkan membuat “Analisa Mengenai Dampak Lingkungan” atau AMDAL yang

dalam pelaksanaannya diatur oleh Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999.

Dengan melihat dampak yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan, maka

dalam pengelolan lingkungan hidup setiap orang berkewajiban memelihara

kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup (Undang-undang nomor 23 tahun 1997).


Dalam pelaksanaannya apabila telah selesai melakukan penambangan bahan

galian pada suatu tempat, pemegang kuasa pertambangan yang bersangkutan

diwajibkan untuk mengembalikan tanah sedemikian rupa sehingga tidak

menimbulkan bahaya penyakit atau bahaya lainnya bagi masyarakat sekitar

(Peraturan Menteri Pertambangan, No.04/P/M/Pert/1977).

Untuk mengatur pelaksanaan reklamasi daerah bekas pertambangan harus

dilakukan secepatnya sesuai dengan rencana reklamasi dan persyaratan yang telah

ditetapkan.

(SK Dirjen Pertambangan Umum No.07/DU/th 1978) Apabila daerah bekas

penambangan tersebut tidak dimungkinkan lagi untuk dikembalikan lagi sesuai

dengan keadaan aslinya, maka pengusaha tersebut harus melakukan alternatif lain

dengan terlebih dahulu meminta dulu persetujuan Dirjen Pertambangan Umum.

Dalam GBHN dengan jelas disebutkan bahwa :

1. “Sumber alam yang kita miliki baik di darat, laut dan udara, yang berupa tanah,

air, mineral, flora dan fauna dan lain – lain harus dikelola dan dimanfaatkan

sebaik – baiknya dengan tetap memelihara manfaat yang sebesar – besarnya

bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat, baik masa kini dan generasi

mendatang.

2. “Penelitian, penggalian dan pemanfaatan sumber alam serta pembinaan

lingkungan hidup perlu ditingkatkan dengan cara yang tepat sehingga

mengurangi dampak yang merugikan lingkungan hidup serta mempertahankan

mutu dan kelestarian kemampuan sumber alam dan lingkungan hidup.


3. “Kemampuan perencanaan, pengelolaan, pemanfaataan termasuk perhitungan

lingkungan dan pengembangan sumber alam perlu terus ditingkatkan, baik

untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hubungan ini

sumber alam harus dimanfaatkan secara lebih hemat terutama yang tidak dapat

diperbaharui, sedangkan yang dapat diperbaharui perlu terus ditingkatkan.

4. “Perubahan mutu dan fungsi lingkungan hidup beserta segala unsurnya perlu

dinilai, dikendalikan dan dipertanggung jawabkan secara seksama supaya

pengamanan dan perlindungan dapat dilaksanakan setepat mungkin. Selanjutnya

dalam pelaksanaan pembangunan perlu selalu diadakan penilaian mengenai

pengaruh terhadap lingkungan hidup, sehingga pengamanan terhadap

pembangunan dan lingkungan hidup dapat dilakukan sebaik – baiknya.

Menurut sifatnya, sumber – sumber alam ada yang tidak dapat dipulihkan

kembali setelah habis dipakai, seperti gas dan minyak bumi,batubara, mineral dan

lain – lain termasuk timah di dalamanya, tetapi ada juga sumber alam yang dapat

dipulihkan kembali setelah dimanfaatkan, seperti hutan, hasil laut dan sumber

biologis lainnya.

Dalam hal ini maka dalam penggunaan sumber alam yang tidak dapat

dipulihkan harus dilakukan secara bijaksana dan terutama dipakai untuk

meningkatkan kemakmuran masyarakat banyak, meningkatkan taraf hidupnya,

sehingga sumber alam yang tidak dapat dipulihkan tersebut tidak menurunkan

kemakmuran rakyat.

F. ANALISA DAMPAK FISIK


1. Sistem penambangan timah yang dilakukan oleh PT. Timah Tbk.

menggunakan sistem tambang semprot dan dilakukan dengan peralatan mekanis.

Kegiatan penambangan tersebut antara lain mengakibatkan dampak fisik

tersebut berupa :

a. Gangguan tata guna tanah

Dengan adanya kegiatan penambangan pada suatu daerah, akan

mengakibatkan terjadinya perubahan pada permukaan tanah. Perubahan

permukaan tanah tersebut dapat berupa :

 Cekungan atau lengkungan

 Hilangnya tanah pucuk yang subur dan kaya akan unsur hara

 Perusakan tanah pertanian

 Perusakan tanah kehutanan

 Perusakan tanah pemukiman

 Erosi pada lahan bekas penambangan menjadi intensif dan

menimbulkan sedimentasi pada daerah bawahan.

Setiap perusakan tersebut tentunya merubah tata kegunaan tanah. Gangguan

tata guna tanah sering kali menimbulkan persoalan yang berkepanjangan dan

bisa sangat menghambat pelaksanaan kegiatan penambangan.

b.Gangguan Tata Guna Air

Air mempunyai peranan yang sangat penting, karena disamping diperlukan

untuk kegiatan penambangan juga diperlukan oleh masyarakat sekitar area

penambangan.
Gangguan tata guna tanah yang berlebihan dapat menimbulkan tata guna air,

seperti diketahui, kegiatan penambangan akan mengurangi daya peresapan

air hujan kedalam tanah dan menurunkan permukaan air tanah. Dalam

keadaan ini, air tanah dapat hilang sama sekali dan sumur-sumur disekitar

areal penambangan akan menjadi kering.

Adanya material rombakan yang berlebihan dan material pengotor yang

masuk ke sungai sekitarnya, juga akan merubah tata guna air sungai. Dalam

keadaan ini, mungkin air sungai tersebut menjadi tidak layak lagi untuk

diminum, mencuci, mandi dan sebagai air irigasi. Pola aliran air permukaan

berubah akibat aktivitas penambangan pada saluran penyaliran (drainage)

alami serta terjadinya genangan-genangan pada dataran rendah terutama

pada waktu hujan.

c. Gangguan terhadap Flora dan Fauna

Flora dan fauna tidak diragukan lagi mempunyai suatu rangkaian ekosistem

tertentu. Dalam hal ini, hilangnya satu unsur ekosistem (flora dan fauna)

akan berdampak secara langsung terhadap anggota ekositem lainnya pada

daerah tersebut. Pembersihan lahan seperti, penebangan pohon dan

penambangan maupun kegiatan yang menyertainya akan berdampak negatif

pada flora dan fauna yang hidup diatas tanah, di dalam tanah dan yang

hidup didalam air. Dampak paling mengerikan terhadap flora dan fauna

adalah hilangnya suatu spesies flora atau fauna dari permukaan bumi.

d.Pencemaran Udara
Udara dalam atmosfer terdiri dari campuran gas nitrogen (78 %), Oksigen

(21 %) dan Aragon (0,9 %). Pencemaran udara dapat dikelompokan

menjadi dua kelompok yaitu dalam bentuk gas dan partikel.

 Pencemaran udara dalam bentuk gas

Gas-gas yang sering menimbulkan pencemaran udara dalam lingkungan

tambang adalah gas CO dan SO2. Gas CO merupakan salah satu gas

yang perlu perhatian khusus karena mempunyai sifat tidak berbau dan

tidak berwarna dan dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan

kematian. Gas CO ini akan banyak menimbulkan masalah dalam

penambangan terbuka. Sebaliknya gas SO2 akan banyak menimbulkan

masalah di bidang industri.

 Pencemaran udara dalam bentuk partikel

Partikel yang dapat mencemarkan udara ini berasal dari pemecahan

bahan-bahan padat yang menghasilkan partikel kecil dan sangat ringan

sehingga dapat melayang-layang di udara terbuka, termasuk dalam

kelompok ini adalah cairan yang melayang di udara dalam bentuk gas.

 Gangguan akibat Noise (Kebisingan)

Noise umumnya didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan

(mengganggu). Suara berasal dari suatu sumber getaran dengan melalui

suatu medium di sekelilingnya, disebarkan sebagai gelombang dalam

bentuk tekanan yang bervariasi dan dinamakan gelombang getar.

G. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam membahas pengelolaan sumberdaya lahan di wilayah pertambangan

tidak terlepas dari pembahasan tiga komponen tersebut dibawah. Ada tiga komponen

lingkungan yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya lahan yaitu:

1. Aspek lingkungan fisik, meliputi karakteristik lahan yang dibutuhkan untuk

menentukan pengelolaan sumberdaya lahan tingkat bahaya erosi,

2. Aspek lingkungan biotic adalah flora dan fauna.

3. Aspek social ekonomi, meliputi perilaku pihak manajemen pertambangan

dalam usaha pengelolaan sumberdaya lahan.

Di dalam skripsi ini nanti penulis hanya membahas mengenai usaha

reklamasi yang cocok diterapkan dalam mengatasi kerusakan lingkungan di lahan

bekas penambangan timah PT.Timah Tbk di wilayah kerja Proda I Sungailiat

Bangka-Belitung , menggabungkan antara teori dengan data-data yang ada di

lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah.

Adapun urut-urutan pekerjaan penelitian adalah meliputi antara lain :

1. Studi literatur

Studi literatur ini dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang

menunjang, yang diperoleh dari :

- instansi yang terkait dalam permasalahan

- perpustakaan

- brosur-brosur

- peta, grafik dan tabel

2. Penelitian di lapangan
Dalam melaksanakan penelitian di lapangan ini akan dilakukan beberapa tahap,

yaitu :

- Observasi lapangan, dengan melakukan pengamatan secara langsung

terhadap proses yang terjadi dan mencari informasi pendukung yang

berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.

- Menetukan lokasi pengamatan dan mengambil data-data yang

diperlukan untuk penyelesaian masalah.

- Mencocokan dengan perumusan masalah, yang bertujuan agar penelitian

yang dilakukan tidak meluas serta data yang diambil dapat digunakan

secara efektif.

3. Pengambilan data

Pengambilan data dilakukan dengan cara :

- melakukan pengukuran-pengukuran

- meneliti proses penambangan yang sedang berlangsung

- mencatat kejadian yang terjadi, melakukan pemotretan dan wawancara

seperlunya.

4. Akuisi data

Akuisi data ini bertujuan untuk :

- mengumpulkan dan mengelompokkan data untuk memudahkan analisa

nantinya.

- mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek pengamatan.

- mengetahui keakuratan data, sehingga kerja menjadi efesien.


5. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan melakukan beberapa perhitungan dan

penggambaran. Selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel, grafik-grafik

atau rangkaian perhitungan dalam penyelesaian suatu proses tertentu.

6. Analisa hasil pengelompokan data

Analisa hasil pengolahan data dilakukan dengan tujuan memperoleh kesimpulan

sementara. Selanjutnya kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut dalam

bagian pembahasan.

7. Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan data

yang telah dilakukan dengan permasalahan yang diteliti. Kesimpulan ini

merupakan suatu hasil akhir dari semua aspek dari semua yang telah dibahas.

H. JADWAL KEGIATAN

Bulan 1 2 3
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Studi
Literatur
Observasi
Lapangan
Pengambilan
Data
Pengolahan
Data
Penyusunan
Draft
RENCANA REKLAMASI LAHAN BEKAS KEGIATAN
PENAMBANGAN TIMAH
DI WILAYAH KERJA PRODA I SUNGAILIAT BANGKA -
BELITUNG

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh :
Secilia Rovitasari
112020041 / TA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2005
DAFTAR PUSTAKA

Hadiyan dan Kresno, “Tinjauan tentang dampak fisik dan ekososbud akibat

penambangan terbuka dengan peledakan”, Karya Ilmiah, Yogyakarta, 1993.

1. Departemen Pertambangan dan Energi, “Himpunan Peraturan Perundang-

undangan di Bidang Pertambangan Umum”, Dirjen Pertambangan Umum,

Jakarta, 1967.

2. Partanto P., “Penanganan Masalah Lingkungan Dalam Industri Pertambangan

Bahan Galian Industri”, Simposium Pertambangan, Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Yogyakarta, 1992.

3. Koesnaryo. S., “Bahan Peledak dan Metode Peledakan”, Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta, 1988.

4. Tirta Santosa, Studi reklamasi terhadap lahan bekas penambangan batugamping

di PT. PT. SEMEN CIBINONG. Pabrik Cilacap, Jawa Tengah. Proposal, 1999.

I. RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFATAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR PETA

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Perumusan masalah

D. Metodologi penelitian

E. Manfaat

II. TINJAUAN UMUM

A. Lokasi dan Kesampaian Daerah

B. Iklim

C. Topografi Dan Stratigrafi

D. Geologi Endapan Batubara

E. Cadangan,Kualitas Dan Sasaran Produksi

F. Kegiatan Penambangan

III. DASAR TEORI


A Landasan Hukum
B. Pendekatan Masalah
C. Analisis Dampak Lingkungan
D. Keterkaitan Bagi Penambangan Dengan Dampak Fisik Lingkungan

di Bekas Areal Tambang


IV. KONDISI DAERAH PENELITIAN

A. Hilangnya Tanah Pucuk ( Top Soil )


B. Peningkatan Laju Erosi
C. Stabilitas Lereng
D. Penurunan Permukaan Air Tanah
E. Terbentuknya Lahan Bekas Penambangan
V. PEMBAHASAN

A. Pengembalian KesuburanTanah

B. Pengendalian Laju Erosi

C. Pencegahan Tanah Longsor


D. Penanggulangan Pencemaran Air
VI . KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
STUDI DAMPAK FISIK AKIBAT PENAMBANGAN ENDAPAN
BATUBARA PT. BORNEO INDOBARA DI DAERAH BATULAKI
KECAMATAN SATUI KABUPATEN TANAH BUMBU PROPINSI
KALIMANTAN SELATAN

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat dalam melaksanakan


Tugas Akhir pada jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :
Novrian Erlanjaya
112970127/ TA

Mengetahui,
Dosen Wali

Ir. Winda, MT

Anda mungkin juga menyukai