JUDUL
RANCANGAN TEKNIS PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP
PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT PAMAPERSADA NUSANTARA
TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM TANJUNG ENIM SUMATERA
SELATAN
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk membuat suatu rancangan pengupasan lapisan tanah penutup yang dapat
mendukung kinerja penambangan lapisan batubara dimana didalamnya telah
mencakup beberapa aspek yang harus benar-benar menjadi pertimbangan antara lain
aspek Teknis, Ekonomi dan Lingkungan.
Dimana :
AI = Availability Index
W = Working Hours (jam kerja alat)
R = Repair Hours (jam perbaikan)
2. Phisical Availability (Operational Availability)
Phisical Availability (Operational Availability) merupakan
catatan Operational Availability dari alat yang digunakan atau
faktor yang menunjukan kesediaan suatu alat untuk melakukan
pekerjaan dengan menghilangkan waktu yang hilang karena
berbagai sebab dan dapat dirumuskan sbb ) :
W S
PA = x100% ………………(E.3)
(W R S )
Dimana :
PA = Phisical Availability
W = Working Hours (jan kerja alat)
R = Repair Hours (jam perbaikan)
S = Stanby Hours ( Jam alat tidak dapat digunakan
dimana alat tidak rusak).
Phisical Availability alat mekanis umumnya selalu lebih besar
dari AI, hal ini menunjukan alat tersebut baik digunakan dan
sesuai dengan kemampuannya.
3. Use of Availability
Use of Availability merupakan persentase waktu yang
digunakan alat untuk beroperasi pada saat alat digunakan dapat
dilihat pada rumus dibawah ) :
W
UA = x100% ……………..(E.4)
(W S )
Dimana :
UA = Use Availability
W = Working Hours (jam kerja alat)
S = Stanby Hours ( Jam alat tidak dapat digunakan
dimana alat tidak rusak)
4. Effective utilization
Effective utilization menunjukan berapa persen dari seluruh
waktu kerja yang tersedia dapat dimamfaatkan untuk kerja
)
produktif dan dapat dijelaskan dengan rumus dibawah
W
EU = x100% ……………….(E.5)
(W R S )
Dimana :
EU = Effective utilization
W = Working Hours (jam kerja alat)
R = Repair Hours (jam perbaikan)
S = Stand by Hours ( jam alat tidak dapat digunakan dimana
alat tidak rusak)
4. Faktor Pengisian
Faktor pengisian adalah perbandingan antara volume mangkuk
(bucket) yang sesungguhnya dengan volume mangkuk secara
teoritis (Heaped Capacity).
Vn
F= x100% ……….(E.9)
Vb
Dimana :
F = Faktor pengisian mangkuk (Bucket),%
Vn = Volume nyata mangkuk alat muat, m3
Vb = Volume baku mangkuk alat muat, m3
5. Faktor Pengembangan
Pengembangan (Swell) adalah pengembangan volume suatu
material setelah digali dari tempatnya.
Apabila material digali dari tempat aslinya , maka akan terjadi
pengembangan volume (swell). Untuk menyatakan berapa
besarnya pengembangan volume itu dikenal dua istilah yaitu :
a. Swell Faktor
b. Percent Swell
Pengembangan volume suatu material perlu diketahui, karena
yang diperhitungkan pada penggalian selalu didasarkan pada
Pay Yard atau Bank Yard atau Bank Volume atau In Place
Volume atau Volume Insitu, Sedangkan material yang
ditangani (dimuat untuk diangkut) selalu material yang telah
mengembang (Loose Volume).
6. Kapasitas Mangkuk (Bucket)
Volume mangkuk atau bilah tergantung desain dan masing-
masing alat gali mempunyai desain yang berbeda-beda.
Dalam memperkirakan produksi alat mekanis dikenal dua
macam cara yaitu :
a. Produksi Teoritis
Kemampuan teoritis adalah kemmpuan suatu alat untuk
berproduksi dalam operasi penambangan dengan
mempertimbangkan factor kondisi peralatan ang
digunakan pada saat ini.
Produksi Teoritis Alat Garu-Dorong (Bulldozer) dan Alat
Gali (Back Hoe) adalah sebagai berikut :
60 xKbxSf
Produksi Teoritis = ( ),BCM/jam …….(E.10)
We
Kb = Kapasitas Blade atau Bucket, m3
Sf = Faktor Pengembangan (Swell Factor)
We = Waktu Edar,menit
b. Produksi Nyata
Produksi nyata peralatan mekanis pada saat ini adalah
produksi suatu alat dalam operasi penambangan pada saat
ini dengan memperhatikan factor yang mempengaruhi
produksi alat mekanis.
Produksi Nyata Alat Garu-Dorong (Bulldozer) dan Alat
Gali (Back Hoe) adalah sebagai berikut :
60 xKbxSfxBfxE
Produksi Nyata = ( ),BCM/jam……
We
(E.11)
Kb = Kapasitas Blade atau Bucket , m3
Sf = Faktor Pengembangan (Swell Factor)
We = Waktu Edar,menit
E = Efisiensi, %
E.2. Persiapan Pengupasan
1. Penyediaan Tempat Penimbunan
Dengan memperhatikan factor-faktor persyaratan penentuan lokasi
penimbunan tanah penutup seperti telah diuraikan di depan, tanah
penutup hasil pengupasan didorong (dengan Bulldozer) menuju ke
tempat penimbunan. Di peta ditentukan lokasi pembuangan kemudian
dihitung volume tampungnya dengan cara membagi daerah tersebut
dengan sayatan-sayatan. Jarak masing-masing pemisah sayatan dibuat
1 cm untuk mewakili 10 meter di lapangan. Penampang sayatan di
gambar dan dihitung luasnya. Rumus yang dipakai untuk menghitung
volume adalah metode penampang melintang (Cross Section) sebagai
berikut :
L1 L2 L Ln
V= xd 1 ... n 1 xd n 1
2 2
V = Volume Tanah Penutup, m3(BCM)
L1 = Luas Penampang Blok Pertama, m2
L2 = Luas Penampang Blok Kedua, m2
n = Sayatan ke 3, 4 dan seterusnya
d = Jarak Tegak Lurus L1 dan L2
2. Pembabatan dan Pembersihan Lahan
Metode-metode yang digunakan adalah :
a. Penebangan dengan metode Perimeter
Metode ini dipakai untuk membuka suatu daerah yang datar. Bila
suatu plot yang akan dibuka telah ditentukan, maka Bulldozer
mulai membuka dari sebelah luar ke dalam berlawanan arah
jarum jam mengelilingi plot tersebut.
b. Metode Out Crop
Dilakukan dengan penentuan plot-plot dimana setelah plot-plot
tersebut ditentukan letak dan ukurannya, maka Bulldozer mulai
membuka dari sebelah dalam ke arah luar plot dengan gerakan
searah jarum jam. Penimbunan dilakukan dari arah luar ke dalam ,
sehingga timbunan berada di dalam plot.
c. Metode Contour
Dilakukan pada daerah yang berbukit, Bulldzer mulai melakukan
penebangan dari arah bukit menutju ke bawah, timbunan dibuat
pada daerah ketinggian.
F. METODE PENELITIAN
- Melakukan Penelitian terhadap kegiatan pengupasan tanah penutup yang telah
berlangsung. Menganalisa kelemahan-kelemahan yang ada pada proses
pengupasan lapisan tanah penutup mulai sejak perencanaan, perancangan dan
pelaksanaanya.
- Penelitian terhadap unjuk kerja alat-alat mekanis saat ini meliputi waktu kerja
effektif alat, penggunaan jam kerja yang tersedia dan produksi dari alat-alat
mekanis yang ada
- Mengurangi hambatan yang ada baik hambatan yang dapat dihindari maupun
yang tidak dapat dihindari sehingga waktu sehingga waktu kerja effektif alat
meningkat.
G. AKUISISI DATA
Data utama sebagai dasar dalam membuat suatu perencanaan dan rancangan
pengupasan lapisan tanah penutup adalah :
- Metode, jumlah dan jenis alat yang digunakan dalam Pembersihan lahan,
Pengupasan tanah penutup, Pemuatan, pengangkutan dan penimbunan.
- Topografi daerah penambangan, Kondisi Curah Hujan dan Kondisi Hidrologi
serta Geologi setempat.
- Jam kerja effektif penambangan dan penggunaan waktu kerja yang tersedia
- Kapasitas produksi dari alat-alat mekanis.
- Hubungan antara sifat fisik material dengan penggunaan alat muat. ( Berat
material, Swell factor, Kekerasan material, Daya dukung material, Jarak angkut).
- Keadaan tempat alat ( penempatan alat, Lebar tempat kerja)
- Kestabilan Timbunan tanah Penutup dan Kemantapan Lereng front penggalian
tanah penutup.
- Data utama diperoleh dengan penyelidikan dilapangan, analisa laboratorium dan
study literatur.