Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Menganalisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Dalam Novel”

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas kepada pembaca.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Sinabang, Oktober 2018

Penyusun

BAB I

i
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk


hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya
perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat
fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini
terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan
kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.

i
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah
satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang
memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji kacang
hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat gelap
dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa
faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang
tercantum pada laporan ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang panjang ?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang panjang di dua tempat, yaitu di
tempat terang dan dtempat gelap ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang panjang
yang diletakkan didua tempat?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang
panjang
2. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang panjang di dua
tempat berbeda (tempat terang dan tempat gelap)
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji
kacang panjang di dua tempat.

BAB II

i
LANDASAN TEORI

A. LANDASAN TEORI

Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :


1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel
anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh
penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses
diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

i
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal
1. Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.

2. Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin : untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen : untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang
luka
Kalin : merangsang pembentukan organ tumbuhan seperti Rizokalin
(pembentukan akar), Aulokalin (pembentukan batang),
Filokalin (pembentukan daun), Antokalin
(pembentukan bunga).

b. Faktor Eksternal
1. Air
Fungsi air antara lain :
 Untuk Fotosintesis

i
 Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
 Membantu proses perkecambahan biji
 Menjaga (mempertahankan) kelembapan
 Untuk transpirasi
 Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
 Menghilangkan asam asbisat

2. Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas
normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

3. Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.

4. Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan.

5. Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron,
mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.

6. Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika
kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel
lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

i
BAB III

METODE PRAKTIKUM DAN HASIL PENGAMATAN

A. ALAT DAN BAHAN


1. Gelas air mineral tidak terpakai
2. Cutter
3. Lidi
4. Tanah
5. Bibit kacang panjang
6. Air
7. Kamera
8. Penggaris
9. Pulpen
10. Kertas

B. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Bersihkan gelas air mineral

i
3. Masukkan tanah kedalam gelas tersebut
4. Lalu siram dengan air agar tanah lembab
5. Tanam bibit kacang panjang minimal 4 butir ke masing-masing gelas
6. Beri label dimasing-masing gelas
7. Ketika tanaman sudah

Hal yang diamati

Hari ke- Tinggi tanaman (cm) Jumlah daun

Pot 1 1 - -
2 3,2 cm

i
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan
percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas bibit kacang panjang yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin
diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

i
i
i
i

Anda mungkin juga menyukai