Anda di halaman 1dari 3

1.

Perancangan Kota Sebagai Perluasan Bidang Arsitektur


Perancangan kota dapat dilihat sebagai perluasan bidang arsitektur dan
berkaitan dengan penataan lingkungan fisik yang lebih luas dari pada hanya satu
persil seperti yang dialami oleh bidang arsitektur. Perancangan kota ( urban design )
sebagai ekstensi arsitektur sering pula di sebut sebagai ”Arsitektur Kota”.

Perluasan cakupan dari mikro ke mezo ( kawasan) menimbulkan beberapa implikasi


yaitu :

a) Klien dan partisipasi


Dalam pekerjaan arsitektural biasanya hanya menangani satu persil,
sedangkan dalam perancangan kota, biasanya mencakup banyak persil.

b) Klien dan partisipasi


Dalam penanganan satu persil, masalah lingkungan kurang nyata, tapi bila
cangkupan ke kawasan maka masalah kelestarian lingkungan menjadi lebih nyata.

c) Klien dan partisipasi


Satu persi berarti satu keluarga tetapi berkaitan dengan satu kawasan, terdapat
masalah hubungan antar keluarga, antar manusia atau disebut sebagai masalah
sosial.

2. Perancangan Kota sebagai implementasi Rencana Kota


Perencanaan kota (urban planning) menangani lingkungan binaan (built
environment) dalam lingkup kota (makro). Perancangan kota juga dapat diartikan
sebagai penanganan lingkungan binaan berskala mezo—merupakan salah satu
langkah implementasi (pelaksanaan) rencana kota

Perencanaan kota mempunyai implikasi sebagai berikut :

a) Mengacu pada program atau isi rencana kota


rencana kota yang berimplikasi ke kawasan dapat berupa : pelestarian kawasan
bersejarah, penataan kebali atau revitalisasi pusat kota, pengembangan kota baru,
pengembangan kawasan perumahan dan sebagainya.
b) Memanfaatkan perangkat implementasi rencana kota
rencana kota yang berimplikasi sebagai perangkat pengendalian kota, seperti :
perijinan lokasi atau guna lahan, peraturan bangunan, pemberian IMB, dan pada
kasus kota-kota di Amerika terdapat perangkat seperti: zoning, subdivison
regulation, dan

3. Nilai – nilai, Kriteria Desain, Proses, dan Metode Teknik dalam Perancangan
kota
Merupakan suatu usaha penataan lingkungan binaan, perancangan kota
memiliki nilai – nilai yang di anut, nilai tersebut dianut secara universal oleh semua
masyarakat dan setiap masyarakat dapat menganut proses perancangan kota yang
berbeda – beda. Dalam perancangan kota ada langkah – langkah yang dapat di dukung
oleh metode dan teknik tertentu.

4. Daftar Materi kuliah


Kumpulan bahan kuliah ini bersifat “pengantar” (introductory) dan lebih
menitikberatkan pada “perancangan kota sebagai implementasi rencana kota. Untuk
membahas dan memahami tentang pembahasan diatas maka disiapkan materi kuliah
yaitu :
a) definisi dan pengertian perancangan kota (Bab II);
b) pemahaman rencana kota dan pengaruhnya terhadap perancangan kota (Bab III);
c) ) dibahas unsur-unsur bentuk fisik kota (kawasan); unsur-unsur ini dibahas dalam
hal permasalahan (Bab IV)
c) semua di atas dirangkai dalam suatu proses perancangan kota, menghasilkan
produk : kebijakan, rencana/rancangan, pedoman dan program (Bab V)
d) untuk mengimplementasikan produk perancangan kota, dipakai metode-metode
pengendalian pemanfaatan ruang kota (kawasan) (Bab VI).
Selain materi di atas, masih banyak materi-materi nilai-nilai (values),
kriteria, metode-teknik, dan materi tematik seperti antara lain:
a) pelestarian kawasan bersejarah;
b) revitalisasi kawasan perkotaan (pusat kota)
c) pelestarian lingkungan (ekologis) perkotaan
d) penanganan kaki lima.
pada akhir buku ini diberikan pula daftar websites (Lampiran) yang memuat materi-
materi yang terkait dengan perancangan kota. Yaitu : (1) pusat kajian atau pendidikan
perancangan kota, dan (2) “proyek” atau kegiatan empiri perancangan kota yang
dilaporkan oleh pelakuny

Anda mungkin juga menyukai