Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIET HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Komunitas


Program Profesi Ners XXXVII Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

Disusun Oleh:

Fatimah Nur Faizah 220112180523

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXVII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Diet Hipertensi

Sub pokok bahasan : 1. Pengertian Diet Hipertensi

2. Tujuan Diet Hipertensi

3. Syarat-syarat Diet Hipertensi

4. Cara Mengatur Diet Hipertensi

Sasaran : Keluarga Ny. I

Hari/Tanggal/Waktu : Kamis, 19 September 2019, pukul 10:00 WIB

Tempat : Rumah keluarga Ny. I

I. Tujuan Intruksional

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah diberikan penyuluhan 1x30 menit, diharapkan klien dapat
memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan
sehari-hari.
2. TIK (Tujuan Intruksional Khusus)
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga dapat :
a. Pengertian Diet Hipertensi
b. Tujuan Diet Hipertensi
c. Syarat-syarat Diet Hipertensi
d. Cara Mengatur Diet Hipertensi

II. METODE

Ceramah, diskusi dan tanya jawab


III. MEDIA

Leaflet.

IV. ISI MATERI (materi lengkap terlampir)

V. PROSES PELAKSANAAN

No Hari/Tanggal/ Tahapan Kegiatan Media dan


Durasi waktu audience alat
pengajaran
1. /5 menit Pendahuluan Leaflet
 Memberi salam Menjawab salam

 Memperkenalkan Memperhatikan
diri
 Kontrak waktu Menyepakati
 Menjelaskan
maksud dan Memperhatikan
tujuan
 Menanyakan
ketersediaan Menjawab bersedia
 Melakukan /tidak
kegiatan memperhatikan
apersepsi
2. 15 Menit Penyajian Memperhatikan Leaflet
dan merespon
3. 10 menit Penutup Leaflet
 Evaluasi Menjawab
pertanyaan yang
diberikan

 Memberi salam Menjawab salam

VI. EVALUASI

Tanya Jawab
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian Diet Hipertensi


Diet hipertensi merupakan diet yang diberikan kepada pasien
dengan tekanan darah di atas normal >140/90 mmHg. Diet hipertensi pada
dasarnya untuk mengurangi lemak, mengurangi garam, diet kolesterol, dan
diet tinggi serat (kemenkes, 2011).
2. Tujuan Diet Hipertensi
Tujuan dari diet hipertensi yaitu :
1. Membantu mengontrol tekanan darah
2. Menurunkan atau mempertahankan tekanan darah
3. Membantu menghilangkan penimbunan cairan tubuh atau edema
atau bengkak
4. Menurunkan mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan
hipertensi
3. Syarat-syarat Diet Hipertensi
1. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
2. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
3. Jumlah garam disesuaikan ddengan berat ringannya penyakit dan
obat yang diberikan
4. . Cara Mengatur Diet Hipertensi
1. Pengaturan Diet dan Olahraga
Cara diet yang pertama yaitu dengan diet nembatasi asupan garam
natrium. Cara terbaik mengontrol berat badan adalah dengan
menguragi makanan yang mengandung lemak, melakukan olahraga
secara teratur. Menurut WHO, konsumsi garam natrium disarankan
2.400 mg/hari setara dengan 1 sendok teh. Diet yang kedua yaitu
mengurangi asupan lemak dan protein, terutama dari usia dewasa
hingga usia lanjut. Kemudian diet yang ketiga adalah Diet tinggi serat,
bermanfaat untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh dan
kolesterol, setiap gram konsumsi serat dapat menurunkan kolestrol
LDL (low density lipoprotein) rata-rata 2,2 mg,dl.
Selain diet, olahraga juga dianjurkan. Olahraga atau latihan jasmani
secara teratur, terbukti dapat menurukan tekanan darah ke tingkat
normal dan menurunkan resiko serangan hipertensi 50% dibandingkan
orang yang tidak aktif olahraga. Olahraga aerobik secara teratu seperti
berjalan kaki, jogging, berenang dan bersepeda secara teratur dapat
hormon dan dalam tubuh. menurunkan tekanan darah dan
mempertahankan berat badan ideal. Aktivitas fisik yang teratur
merupakan intervensi utama untuk pencegahan dan pengobatan
hipertensi. Berbagai penelitian tentang manfaat olahraga untuk
mengendalikan berbagai penyakit degenerative dan tidak menular,
seperti hipertensi, jantung coroner, DM, dan sebagainya sudah
dilakukan di berbagai negara. Hasilnya olahraga secara teratur terbukti
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko
stroke, serangan jantung, gagal ginjal, penyakit pembuluh darah
lainnya. Senam antihipertensi juga dapat dilakukan untuk menurunkan
tekanan darah (Hernawan, 2017).
2. Pembatasan Asupan Garam
Pembatasan asupan natrium dengan mengurangi kadar garam dapat
membantu penderita hipertensi menurunkan tekanan darahnya.
Penggunaan sodium kurang dari 2,4 gram atau kurang dari 6 gram (1
sedok teh) garam dapur per hari dapat mengurangi 4-7 mmHg tekanan
darah. Pola makan sehari-hari bagi penderita hipertensi adalah selalu
mengunakan garam beriodium dengan jumlah tidak lebih dari 1
sendok per hari. Konsumsi makanan dengan kadar kalium 95 gram
dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan
(Palimbong, 2018).
3. Konsumsi susu kedelai
Susu kedelai mengandung asam amino triptofan yang merupakan
produk awal hormon melatonin yang membantu otot-otot yang semula
tegang bisa kembali rileks, serta meningkatkan kualitas tidur dan
membantu tekanan darah dalam kondisi stabil. Kedua kelompok diberi
perlakuan berupa pemberian obat hipertensi, cairan parenteral dan diet
rendah natrium. Kelompok perlakuan diberikan susu kedelai sebanyak
2 x 250 cc selama 2 hari pada pagi dan malam hari dikarenakan waktu-
waktu tersebut merupakan titik perubahan tekanan darah menurut
ritme sirkadian (Handayani, 2017).
4. Istirahat yang Cukup
Istirahat merupakan suatu kesempatan untuk memperoleh energi sel
dalam tubuh, istirahat dapat dilakukan dengan meluangkan waktu.
Meluangkan waktu tidak berarti minta istirahat lebih banyak dari pada
bekerja produktif samapai melebihi kepatuhan. Meluangkan waktu
istirahat itu perlu dilakukan secara rutin,yaitu dengan mengembalikan
stamina tubuh dan mengembalikan keseimbangan hormon dan dalam
tubuh.
5. Menghindari Stres
Ciptakan Suasana yang nyaman dan menenangkan bagi pasien
penderita hipertensi. Perkenalkan berbagai metode relaksasi seperti
yoga atau meditasi yang dapat mengentrol sistem saraf yang
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
6. Kurangi Merokok dan Minuman Beralkohol
Menurut Kemenkes RI (2016), adapun makanan yang harus dihindari
atau dibatasi oleh penderita hipertensi adalah :
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru,
minyak kelapa, gajih).
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium
(biskuit,krakers, keripik dan makanan kering yang asin)
c. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
dan buah dalam kaleng, soft drink)
d. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
e. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah, kuning
telur, kulit ayam
f. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco, serta bumbu penyedap lain yang banya mengandung garam
natrium
g. Alkohol dan amkanan yang mengandung alkohol seperti durian,
tape.
DAFTAR PUSTAKA

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:

PT Intisari Mediatam/

Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health


Promotion.Victoria, Australia : Oxford University Press.

Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika Cipta
: Jakarta.

Permenkes RI. (2016). Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan


Pendekatan Keluarga, ditetapkan 12 indikator utama

Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2017. Hipertensi

Sutanto . (2010). Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi, Stroke,
Jantung, Kolestrerol,dan Diabetes. Yogyakarta : Andi

World Health Organization (WHO). A Global Brief on Hypertension: Silent Killer,


Global Public Health Crisis [Internet]. 2013

Anda mungkin juga menyukai