Oleh:
NIM: 70900119017
(...........................................) (...........................................)
2019
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt., atas rahmat dan hidayah-
Nya yang masih tercurah kepada penulis, sehingga laporan pendahuluan ini dapat
terselesaikan, dan tak lupa pula kita kirimkan salam dan salawat kepada Nabi
Muhammad SAW. yang telah mengantarkan kita dari alam kegelapan menuju ke
hambatan dan tantangan, namun atas bantuan, bimbingan,serta izin Allah SWT
akhirnya hambatan dan tantangan tersebut dapat diatasi serta mencapai tahap
penyelesaian.
karena itu, kritikan dan saran penyempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga
Penulis
2
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... ........... i
A. Defenisi….......................................................................... ………………….…..4
B. Etiologi…………….............................................................................................. 6
C. Patofisiologi ...........................................................................................................8
E. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………………….……...10
F. Komplikasi……………………………………………………………….………12
G. Penatalaksanaan………………………………………………………….………13
H. Prognosis……………………………………………………………….………..14
3
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Ca mammae (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,
saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya,
2013). Ca mammae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran
kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara
(Karsono, 2006).
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang
terus tumbuh berlipat ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau tidak terkontrol, sel-sel
kanker bisa menyebar (bermestastase) pada bagian-bagian tubuh lain dan
nantinya dapat mengakibatkan kematian. Metastase bias terjadi pada kelenjar
getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Seain itu sel-sel kanker bias
bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. Kanker payudara
merupakan penyakit yang disebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh
secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat di kendalikan dan akan
tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker) sel (Brunner dan Suddarth, 2005 ).
Ketika sejumlah sel di dalam payudara tumbuh dan berkembang dengan
tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Sel-sel tersebut dapat
menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulan besar dari
jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akan tetapi, tidak
semua tumor merupakan kanker karena sifatnya yang tidak menyebar atau
mengancam nyawa. Tumor ini disebut tumor jinak. Tumor yang dapat menyebar
4
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
ke seluruh tubuh atau menyerang jaringan sekitar disebut kanker atau tumor
ganas. Teorinya, setiap jenis jaringan pada payudara dapat membentuk kanker,
biasanya timbul pada saluran atau kelenjar susu (Mansjoer, 2000).
5
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
kelenjar limfe mammaria interna dan metastase kelenjar limfe aksilar, atau
metastasis kelenjar limfe supraklavikular ipsilateral.
4. Stadium IV
Tumor yang mengalami metastasis jauh, yaitu : tulang, paru-paru, liver atau
tulang rusuk.
B. Etiologi
Tidak satupun penyebab spesifik dari kanker payudara, sebaliknya
serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan
dapt menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan
menunjukan bahwa perubahan genetik belum berkaitan dengan kanker
payudara, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik masih belum
diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen
normal, dan pengaruh protein yang menekan atau menigkatkan perkembangan
kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai
peran penting dalam kanker payudara. Dua hormon ovarium utama, estradiol dan
progesterone mengalami perubahan dalam lingkungan seluler, yang dapat
mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker payudara (Brunner dan Suddart,
2005)
Penyebab Ca Mammae menurut Adji (2010) :
1. Genetika
a. Adanya kecendrungan pada keluarga tertentulebih banyak kanker
payudara daripada keluarga yang lain.
b. Pada kembar monozygote, terdapat kanker yang sama
c. Terdapat kesamaan lateralisasi kanker buah dada pada keluarga dekat dari
penderita kanker payudara
d. Seorang dengan klinifelter akan mendapat kemungkinan 66 kali dari pria
normal atau angka kejadiannya 2%.
6
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
2. Hormon
a. Kanker payudara umumnya pada wanita, dan pada laki-laki
kemungkinannya sangat kecil.
b. Insiden akan lebih tinggi pada wanita diatas 35 tahun.
c. Saat ini pengobatan dangan menggunakan hormon hasilnya sangat
memuaskan
3. Virogen
Baru dilakukan percobaan pada manusia dan belum terbukti pada manusia
4. Makanan
Terutama makanan yang banyak mengandung lemak
5. Radiasi daerah dada
Sudah lama diketahui, radiasi dapat menyebabkan mutagen.
Faktor resiko untuk kanker payudara menurut Tasripiyah (2012) yaitu
sebagai berikut:
1. Usia di atas 40 tahun.
2. Ada riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga.
3. Menstruasi pada usia yang muda/ usia dini.
4. Manopause pada usia lanjut.
5. Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama pada usia lanjut.
6. Penggunaan esterogen eksogen dengan jangka panjang.
7. Riwayat penyakit fibrokistik.
8. Kanker endometrial, ovarium atau kanker kolon.
Akan tetapi hanya 25 % wanita yang mengalami kanker payudara
mempunyai beberapa faktor resiko ini. Karena itu salah satu faktor resiko yang
paling penting adalah sangat sederhana yaitu wanita. Beberapa penelitian telah
menunjukkan hubungan diet di antara masukan tinggi lemak, kegemukan dan
terjadinya kanker payudara, tetapi hubungan ini belum di ciptakan secara pasti
(Tasripiyah, 2012).
7
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
C. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
pada sistem duktal, mula-mula terjadi hiperplasi sel-sel dengan perkembangan
sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi
stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel
tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira
berdiameter1 cm). Pada ukuran itu kira-kira seperempat dari carsinoma mammae
telah bermetastasis. Carsinoma mamae bermetastase dengan penyebran langsung
ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Anoname
2, 2002)
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri:
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh
struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker
yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi
jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi
perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal (Anoname 2, 2012).
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang
disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi (Wijaya, 2013):
1. Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel
yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini
disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan
kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik
dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih
8
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
9
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
E. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
Menurut Brunner dan Suddart (2005) Ada beberapa pemeriksaan
penunjang. Namun secara umum terbagi 2 yaitu non invasive dan invasive.
1. Non Invasive
a. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
10
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
11
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
F. Komplikasi
Menurut Wijaya (2013) komplikasi Ca Mammae yaitu:
1. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh
darahkapiler (penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab hematogen
dan limfogen dapat mengenai hati, paru, pleura, tulang, sum-sum tulang ,otak
,syaraf.
2. Gangguan neuro varkuler
3. Faktor patologi
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
12
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
G. Penatalaksanaan
Adanya beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya
tergantung pada stadium klinik payudara. Pengobatan kanker payudara biasanya
meliputi pembedahan/operasi, radioterapi/penyinaran, kemoterapi, dan terapi
hormonal. Penatalaksanaan medis biasanya tidak dalam bentuk tunggal, tetapi
dalam beberapa kombinasi (Tasripiyah, 2012).
1. Pembedahan/operasi
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh
payudara yang terserang kanker payudara. Pembedahan paling utama
dilakukan pada kanker payudara stadium I dan II. Pembedahan dapat bersifat
kuratif (menyembuhkan) maupun paliatif (menghilangkan gejala-gejala
penyakit). Tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara dapat
dilakukan dengan 3 cars yaitu:
a. Masektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian pemberian terapi.
Biasanya lumpektomi direkomendasikan pada penderita yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara.
b. Masektomi total (masetomi), yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara
saja, tetapi bukan kelenjer di ketiak.
c. Modified Mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga,
serta benjolan disekitar ketiak.
2. Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena kanker
dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel
kanker yang masih terisisa di payudara setelah payudara.tindakan ini
mempunyai efek kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan
13
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
H. Prognosis
Menurut Kusuma (2011), beberapa gambaran tumor payudara menunjang
prognosisnya. Secara umum, makin kecil tumor, makin baik prognosisnya.
Karsinoma payudara bukan semata-mata keadaan patologis yang terjadi hanya
dalam semalam. Karsinoma ini bermula dengan perubahan genetik dalam satu
sel. Membutuhkan waktu hampir 16 kali penggandaan untuk karsinoma menjadi
1 cm atau lebih besar, dimana pada waktu tersebut karsinoma telah tampak
secara klinis. Dengan menganggap bahwa membutuhkan 30 hari untuk setiap
waktu penggandaan, maka akan dibutuhkan minimum 2 tahun untuk karsinoma
agar dapat teraba. Jika waktu penggandaan adalah 210 hari, maka akan
dibutuhkan waktu sampai 17 tahun sebelum karsinoma tersebut dapat teraba.
14
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
15
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
setiap ayat-ayatnya. informasi yang spesifik ini bisa membuat sel-sel yang sakit
menjadi sembuh. Dan kembali terbukti bahwa, Membaca Al-Qur'an memiliki
dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.Virus dan
kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur'an, dan di saat yang
sama , sel-sel sehat menjadi aktif.
Allah swt berfirman didalam Alquran Surah Al Isra’ 17 : 82
Terjemahan :
Dan kami turunkan Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang – orang yang
zalim selain kerugian. ( Qs.Al-Isra’ 17 : 82 )
16
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam lima tahap kegiatan
yang meliputi:
1. Identitas Klien
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku bangsa, agama, status
perkawinan, alamat, nomor MR, tanggal masuk dan penanggung jawab.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan
yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien
pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau
kanker serviks.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala: normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan
tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
17
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
18
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
B. Diagnosa Keperawatan
therapeutic self care demand, yang merupakan uraian dari pengkajian universal
self care requisites, developmental self care requisites, dan health deviation self
19
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
diperlukan sesuai self care agency. Dari diagnosis ini kemudian akan dibuat
1. Defisit Nutrisi
2. Nyeri Kronis
Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
(membran mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, kartilago, kapsul sendi dan atau
ligament).
4. Resiko infeksi
6. Ansietas
Definisi: Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap obyek yang tidak
20
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Rencana keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Luaran
Intervensi Rasional
Keperawatan
21
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Rencana keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Luaran
Intervensi Rasional
Keperawatan
22
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Gangguan integritas kulit atau jaringan Integritas kulit1. Perawatan Integritas Kulit :
Definisi : Kerusakan kulit (dermis dan atau membaik 2.
epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, 3. Observasi
fasia, otot, tendon, kartilago, kapsul sendi dan atau - Identifikasi penyebab gangguan integritas - Mengetahui penyebab gangguan
ligament). kulit membantu untuk melakukan tindakan
berhubungan dengan : selanjutnya
Terapeutik
Gejala dan tanda Mayor - Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring - Untuk menghilangkan stres pada otot
Objektif : - Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
- Kerusakan jaringan dan/ lapisan kulit kulit kering - Menjaga kulit dalam keadaan lembab
- Gunakan produk berbahan ringan/alami dan
Gejala dan tanda Minor hipoalergik pada kulit sensitif - Mencegah alergi yang ditimbulkan dari
Objektif : produk
- Nyeri Edukasi
- Pendarahan - Anjurkan menggunakan pelembab
- Pertahankan kulit dalam keadaan
- Kemerahan - Anjurkan minum air yang cukup
lembab
- hematoma - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan mandi dengan sabun secukupnya
23
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Rencana keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Luaran
Intervensi Rasional
Keperawatan
24
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Rencana keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Luaran
Intervensi Rasional
Keperawatan
25
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Rencana keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Luaran
Intervensi Rasional
Keperawatan
26
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta : EGC
Karsono, bambang. 2006. Aspek Selular dan Molekular Kanker, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid V Edisi II. Jakarta: Interna Publishing.
Tasripiyah, Anis S., 2012. Hubungan Koping Dan Dukungan Sosial Dengan
Body Image Pasien Kanker Payudara Post Mastektomi Di Poli Bedah
Onkologi Rshs Bandung. Students E-Journals Vol. 1 No.1 Universitas
Padjadjaran.
27
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI) Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI) Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI) Edisi 1 Cetakan 3(Revisi) . Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI
28
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)
Laporan Pendahuluan Keperawatan Medikal Bedah
Ulkus
Infiltrasi pleura
parietale
Gg integritas kulit/
Expansi paru jaringan
menurun
Ketidakefektifan
pola nafas
29
Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XV
Muh Syahrul Ramli, S.Kep (70900119017)