Akhirnya menghasilkan piagam Jakarta pada tgl 22 Juni 1945 dengan menggunakan ide
Soekarno.
- Sidang 2 BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) membahas ttg wilayah Negara (bekas jajahan hindia
belanda kecuali timor timur), bentuk Negara, bentuk pemerintahan, bahasa, dan UUD.
7. Koiso deklarasi
Jwb :
Koiso deklarasi Janji Perdana Menteri Koiso bahwa Negara-negara yang ada di bawah
kekuasaan Jepang diperkenankan merdeka “kelak di kemudian hari”.
Perdana Menteri Koiso pada tanggal 7 September 1944 (saat Jepang mulai terdesak dalam
Perang Asia Timur Raya) mengeluarkan pernyataan bahwa “Indonesia akan diberi kemerdekaan
di kemudian hari”. Pernyataan Koiso tersebut kemudian terkenal dengan sebutan “Janji
Koiso”.Janji Koiso tersebut dikemukakan di depan sidang Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang).
Adapun tujuan dikeluarkan Janji Kosio tersebut agar rakyat Indonesia tidak mengadakan
perlawanan terhadap Jepang. Bukti kesungguhan Janji Koiso tersebut adalah dengan
diperbolehkan mengibarkan bendera Merah Putih di kantor-kantor pemerintah, tetapi bendera
Merah Putih harus berdampingan dengan bendera Jepang (Hinomaru). Serta pada 1 Maret
1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada, sebagai Panglima Tentara Jepang, mengumumkan
dibentuknya badan untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
(Dokuritsu Zyunbi Cosakai).
15. Rengasdengklok
Latar belakang
Peristiwa Rengasdengklok dilatar belakangi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua
dengan golongan muda. Golongan tua seperti Ir. Soekarno dan Moh. Hatta menginginkan bahwa
proklamasi didiskusikan terlebih dahulu dengan PPKI.
Sedangkan golongan muda memaksa agar cepat-cepat diumumkan kemerdekaan, selain itu golongan
muda tidak suka dengan PPKI yang tak ingin negara Jepang ikut campur dan tidak terpengaruh oleh
Jepang.
Sebelum itu golongan pemuda telah mengadakan perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di
Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus.
Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan
dengan janji kemerdekaan dari Jepang.
Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno
karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.
Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan
dengan janji kemerdekaan dari Jepang.
Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno
karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.
Ir. Soekarno dan Mr. Moh. Hatta diculik sehari penuh di Rengasdengklok. Ini demi kebaikan mereka agar
tidak terpengaruh Jepang dan cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok ini Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memiliki wibawa yang besar dan karena itu
golongan muda enggan mendekati mereka.
Berdasarkan pernyataan Soekarno kepada Shudanco Sanggih bahwa Ir. Soekarno bersedia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta.
Esok siangnya, Shudanco Sanggih kembali ke Jakarta dan menyampaikan berita kepada kawan-kawan
dan golongan muda bahwa Ir. Soekarno akan bersiap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Perwakilan Golongan Tua (Achmad Subarjo)
dengan Perwakilan Golongan Muda (Wikana).
Mereka sepakat bahwa akan melaksanakan proklamasi di Jakarta, dan Laksamana Tadachi Maeda
mengizinkan rumah kediamanya sebagai tempat perundingan dan menjamin keselamatan mereka.
Akhir Peristiwa Rengasdengklok
Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan
tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB.
Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab
mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya
paling lambat pukul 12.00 WIB.
Nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia
melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.
Beraaal dari hasil perjanjian Renville yang ditandatangani pada 8 Desember 1947 yang mengharuskan
pasukan TNI untuk meninggalkan Jawa Barat dan pergi ke Jawa Tengah. Mereka mendengar berita
bahwa TNI akan melawan mereka maka dari itu terjadilah perpecahan
2. Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB).
4. Tentara bersenjata Belanda harus mengehentikan operasi militer dan pembebasan semua tahanan
politik.
6. Dengan menyetujui adanya Republik Indonesia yang bagian dari Negara Indonesia Serikat.
1. Tujuan politik Mengepung ibu kota Republik Indonesia dan menghapus kedaulatan Republik
Indonesia.
b. Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya.
c. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh bangsa lain