Anda di halaman 1dari 2

HAM bersifat hakiki

Definisi

- Hak asasi manusia yang dimiliki oleh semua manusia dan sudah dimiliki secara otomatis sejak
lahir.

Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan sifat ham yang bersifat hakiki

1. Pasal 28A
”Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”

Maksud dari pasal tersebut adalah bahwa setiap manusia terutama warga negara indonesia,
sejak ia lahir mempunyai hak yang sama dalam hal hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya. Tidak ada satu orang pun yang bisa membeli nyawa orang lain atau
menghilangkan nyawa orang lain dengan alasan apa pun. Jika ada yang menghilangkan nyawa
orang lain dengan atau apa lagi tanpa alasan, maka orang tersebut harus menanggung hukuman
sesuai dengan hukum yang berlaku.
2. Pasal 28B no 2
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Maksud dari pasal tersebut adalah setiap anak sejak dia lahir, memiliki hak untuk hidup,tumbuh,
berkembang dan berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Maka, sejak lahir
anak tersebut harus di asuh dan diperlakukan selayaknya manusia. tidak boleh ada yang
melakukan kekerasan atau pun diskriminasi, walaupun hal tersebut dilakukan oleh keluarganya
sendiri. Jika terjadi kekerasan atau diskriminasi atas anak tersebut oleh keluarga sendiri, apalagi
orang lain, maka orang yang melakukan kekerasaan atas anak tersebut harus menerima
hukuman sesuai hukum yang berlaku di negara Indonesia. Kekerasan terhadap anak merupakan
bagian dari bentuk kejahatan anusiaan yang bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia.
3. Pasal 28D no 1
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Maksud dari pasal tersebut adalah setiap orang berhak atas pengakuan dalam arti diakui oleh
negara , jaminan dan perlindungan dari negara itu sendiri serta perlakuan yang sama dihadapan
hukum.
4. Pasal 28I no 1
(1)Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

Maksud dari pasal tersebut adalah setiap orang lahir bukan untuk disiksa dan hak untuk tidak di
siksa

Implementasi dalam kebijakan pemerintah


1. Setiap orang memiliki kebebasan yang sama dalam menyuarakan aspirasinya dalam pemilihan
umum. Hal ini dipertegas dalam UUD 19945 pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan,
“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”.
2. Setia orang memiliki perlindungan atas pencemaran nama apabila ada seseorang yang
menghinanya. Hal ini dipertegas dalam pasal 310 KUHP, menerangkan bahwa “menghina”
adalah “menyerang kehormatan dan nama baik seseorang”.
3. Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa
diskriminasi. Semua berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk apa pun. Hal
ini ditunjukkan pada pasal pasal 28H no 2

Kendala-kendala dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut

1. Terkait UUD 19945 pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat”. Banyak setiap warga negara
tidak memahami dalam hal menyuarakan terkait dengan batasan waktu menyuarakan (seperti
demo)
2. Terkait pasal 310 KUHP, menerangkan bahwa “menghina” adalah “menyerang kehormatan dan
nama baik seseorang”. Karakter setiap orang yang berbeda-beda yang menyebabkan banyak
yang melanggar
3. Terkait dengan pasal 28H no 2, kurangnya sosialisasi pendidikan seksual ke masyarakat

Anda mungkin juga menyukai