Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)

HASIL KAJIAN PENGUKURAN


……………………………………………………………………………….

Disusun oLeh :

KELOMPOK ……..
1. ……………………………………
2. ……………………………………
3. …………………………………..
4. …………………………………..
5. …………………………………..
6. …………………………………..
7. ……………………………………

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2015
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ………………………………………..…………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….………………………. Iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………


A. Latar Belakang ……………………………..…………………………………………………..
B. Perumusan masalah …………………………………………………..…………………….
C. Tujuan ………………………………………………………………………………………………
D. Manfaat ……………………………………………………………………………………………
E. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………………………..


A. Kebisingan ………………………………………………………………………………………..
B. Sampah……………………………………………………………………………………………..
C. Pencahayaan …………………………………………………………………………………….
D. Dan Lain-lain ……………………………………………………………………………………..

BAB III METODE PENYELIDIKAN …………………………………………………………………..


A. Desain Kegiatan ………………………………………………………………………………..
B. Populasi dan Sampel Kegiatan ………………………………………………………….
C. Pengumpulan Data …………………………………………………………………………..
D. Waktu Kegiatan ………………………………………………………………………………..
E. Jalannya Kegiatan …………………………………………………………………………….
F. Pengumpulan Data …………………………………………………………………………..
G. Analisis Data ……………………………………………………………………………………..

BAB IV HASIL DAN PEMAHASAN ………………………………………………………………….


A. Hasil …………………………………………………………………………………………………..
1. Gambaran Umum ……………………………………………………………………….
2. Hasil Pengukuran …………………………………………………………………………
B. Pembahasan ……………………………………………………………………………………..
1. Evaluasi Data dan Informasi Lokasi ……………………………………………..
2. Kepedulian Terhadap Pencemaran …………………………………………….
3. Pencemaran Sasaran …………………………………………………………………..
4. Identifikasi dan Evaluasi Jalur Pemajanan …………………………………..
5. Dampak Kesehatan ……………………………………………………………………..
6. Keterkaitan Antar Simpul-Simpul …………………………………………………

BAB V SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………………………….


A. Simpulan …………………………………………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ISI ADKL

1. Uraian lengkap dan


1.1 Identifikasi pemegang proyek
1.2 Uraian rencana pembangunan
1.3 Uraian rencana alternatif
2. Uraian lokasi, latar belakang dan iklim
2.1 Peta Lokasi
2.2 Dampak terdahulu oleh penggunaan yang sama di lokasi tersebut
2.3 Iklim lokal
3. Uraian populasi yang berpotensi terkena dampak
3.1 Demografik
a. Data demografik populasi dalam wilayah
b. Populasi lain
c. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan umur
d. Perubahan jumlah penduduk dan karakteristik penduduk
e. Uraian lengkap tentang sosial-ekonomi
f. Identifikasi faktor-faktor yang kemungkinan mempengaruhi kepekaan individual.
g. Kedekatan lokasi proyek terhadap penduduk beresiko tinggi.
3.2 Status kesehatan penduduk saat ini
a. Kematian
b. Kesakitan
c. Kasus kanker
d. Kelahiran
e. Lahir cacat
4. Infrastruktur yang ada
4.1 Penyediaan air bersih
4.2 Penyediaan makanan dan bahan pangan
4.3 Pembuangan limbah
4.4 Energi
4.5 Transport
4.6 Pelayanan kesehatan
4.7 Perawatan anak
4.8 Perumahan
4.9 Tempat rekreasi
4.10 Tempat kerja, bussiner
4.11 Pelayanan
4.12 Tempat-tempat ibadah
5. Identifikasi potensi dampak kesehatan
5.1 Proses off-site
a. Uraian umum transportasi
b. Dampak selama transport
5.2 Proses on-site
- Dampak kesehatan karena bahan on-site (kimia, fisika, mikroba atau radioaktif)
6. Ketersediaan air dan kualitas
6.1 Perubahan dalam ketersediaan air
6.2 Air limbah
a. Air limbah yang disimpan on-site dan air daur ulang
b. Air limbah dibuang dari site
6.3 Perubahan kualitas air
7. Makanan
7.1 Produktivitas
7.2 Akses langsung terhadap makanan
8. Keamanan lokasi
9. Issue kesehatan kerja
9.1 Merokok di dalam gedung
9.2 Bahan dengan potensi dampak pada kesehatan
9.3 Kecelakaan
10. Kesempatan untuk memilih sehat
11. Perubahan lingkungan yang berdampak kesehatan
12. Dampak global
12.1 Perubahan iklim global
12.2 Perkiraan dampak kesehatan global
12.3 Dampak global lain
13. Dampak sosial dan dampaknya pada kesehatan
13.1 Tipe dampak
a. Sosio-ekonomi, pengangguran dan ratio ketergantungan
b. Perubahan infrastruktur (transport, pelayanan, perumahan)
c. Pergeseran normal sosial dan budaya
d. Dampak kebisingan, cahaya, bau, visual
e. Akses terhadap pelayanan kesehatan dan makanan
f. Kesempatan rekreasi
g. Narkoba dan judi
h. Kebutuhan dari kelompok marginal
i. Gangguan sosial
KERANGKA DAN LANGKAH-LANGKAH ADKL

1. Merujuk pada keputusan Menteri Kesehatan Nomor 872/Menkes/SK/VIII/1997 tanggal


15 Agustus 1997 tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
menetapkan bahwa Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) dilaksanakan dalam
lingkup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dari suatu usaha dan kegiatan
pembangunan yang dapat menimbulkan dampak penting. Lebih lanjut dikatakan bahwa
ADKL dapat diterapkan pada dua hal pokok, yaitu : (a) Kajian aspek kesehatan
masyarakat dalam rencana usaha dan kegiatan pembangunan dan (b) kajian aspek
kesehatan masyarakat dan atau lingkungan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup.
2. Kejadian pencemaran lingkungan adalah masalah lingkungan penting yang sering
menimbulkan dampak kesehatan masyarakat. Dalam kaitan dengan masalah tersebut,
sektor kesehatan khususnya staf teknik ksehatan lingkungan dituntut berperan lebih
proaktif melakukan kajian aspek kesehatan masyarakat dan berdama-sama sektor lain
terkait melaksanakan pengelolaan lingkungan untuk mendukung kesehatan masyarakat

3. Pedoman ini disusun sebagai pegangan bagi petugas teknis kesehatan lingkungan untuk
secara efektif melaksanan kajian aspek kesehatan masyarakat. Lebih spesifik digunakan
untuk mengkaji apakah suatu bahan pencemar yang lepas dan masuk kedalam
lingkungan manusia telah, sedang, ataukah akan menimbulkan dampak kesehatan.
Luaran dari pelaksanaan ADKL adalah seperangkat informasi yang akan berguna bagi
perencana dan manager program/ proyek untuk menekan atau mengrangi kemungkinan
dampak dimaksud.
4. Untuk dapat melakukan kajian maka bahan dasar yang perlu tersedia tentunya adalah
data dan informasi. Data dan informasi tersebut mungkin akan digunakan secara
langsung dan beberapa mungkin perlu dilakukan manipulasi dengan memanfaatkan
teknik-teknik tertentu. Data dan informasi ini bisa diambil dari sumber manapun apakah
mencakup data dan informasi yang relevan untuk mencermati :
(a) Ciri tipe dampak kesehatan yang timbul,
(b) Ciri pemajanan dan hubungan “dose-respons”. Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut
akan dapat dilakukan.
(c) Perkiraan resiko kesehatan
(d) Perkiraan jumlah kasus yang akan timbul dan
(e) Perumusan saran-saran tentang bahan pencemar yang diperkenankan ada dalam
media lingkungan (udara, air, makanan) dan tindakan terbaik untuk melakukan
pengelolaan lingkungan.
5. Salah satu fokus ADKL dalam pedoman ini adalah untuk mencermati apakah bahan
pencemar dimaksud telah memajani penduduk. Mencermati ciri pemajanan ini cukup
rumit dan untuk itu memerlukan data dan informasi tentang:
(a) Lokasi sumber pencemar (selanjutnya akan disebut lokasi),
(b) Nasib dan perjalanan bahan pencemar di media lingkungan;
(c) Sifat dan kondisi media lingkungan;
(d) Deskripsi demografik penduduk terpajan dan
(e) Peristiwa pemajanan pada manusia.
6. Idealnya, kajian itu dilakukan sampai tuntas tetapi karena data dan informasi yang kurang
memadai atau bahkan tidak tersedia, maka kajian ini dikategorikan sebagai kajian
sementara (ADKL pendahuluan) dan perlu dilanjutkan bila data dan informasi yag
diperlukan telah diperoleh. ADKL pendahuluan itu bisa saja berupa ringkasan data yang
dapat diperoleh sampai saat itu. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data
tambahan dan atau pengamatan langsung terhadap lokasi untuk bahan melanjutkan
kajian yang belum tuntas.
7. ADKL dapat dimulai berdasarkan keluhan masyarakat atau kecurigaan yang terbaca dari
hasil pemantauan lingkungan dan surveilans penyakit, dilanjutkan dengan langkah-
langkah ADKL. Dengan demikian, ADKL tidak berhenti sekali jalan, melainkan merupakan
kegiatan berulang yang dinamis sesuai dengan tipe data yang tersedia dari berbagai
perspektif. Kadang-kadang perlu dilakukan studi khusus lanjutan untuk menganilis
dampak kesehatan secara lebih dalam. Langkah-langkah ADKL umumnya dibedakan
kedalam 8 langkah praktis namun langkah-langkah itu bisa bervariasi tergantung pada
keunikan lokasi kejadian. Langkah-langkah dimaksud digambarkan dalam BOKS berikut :

BOKS 2.1 LANGKAH-LANGKAH ADKL


Langkah 1 : Evaluasi data dan informasi yang berkaitan dengan lokasi kejadian
(mencakup informasi simpul 1, 2, 3, dan 4)

Langkah 2 : Membelajari kepedulian terhadap pencemaran

Langkah 3 : Menetapkan bahan pencemar sasaran kajian

Langkah 4 : Identifikasi dan evaluasi jalur pemajanan

Langkah 5 : Memperkirakan dampak kesehatan masyarakat

Langkah 6 : Kesimpulan dan rekomendasi

Langkah 7 : Pengelolaan resiko

Langkah 8 : Laporan

8. Langkah 1 – Evaluasi informasi kejadian pencemaran dilakukan untuk mengenal lebih


baik hal-hal yang berkaitan dengan kejadian dimaksud. Merujuk pada paradigma
kesehatan lingkungan, evaluasi diarahkan kepada 4 simpul sebagaimana yang diuraikan
pada BOKS 2.2. tidak semua informasi diperlukan untuk kegiatan pengkajian, namun
makin lengkap informasi yang tersedia maka akan memberikan hasil kajian yang lebih
baik. Data dan informasi dijelaskan lebih lanjut pada BAB-3.

9. Langkah 2 – Lebih lanjut, perlu juga ditangkap suasana dan respons yang berkembang di
lapangan untuk melengkapi 4 simpul informasi pada langkah 1. Mempelajari kepedulian
dan respons tentang kejadian pencemaran dari masyarakat, LSM, masmedia maupun
kepedulian dari sektor lain baik yang bersifat negatif (keluhan) atau positip (upaya
tindakan penanggulangan). Langkah-langkah lebih lengkap dijelaskan pada BAB-4.

BOKS 2.2 SIMPUL INFORAMSI ADKL

Jenis dan skala kegiatan yang Misalnya : Pabrik, lokasi


SIMPUL 1 diduga menjadi sumber pencemar pembuangan limbah
atau lokasi yang menjadi tempat atau sampah, bekas
timbunan/ buangan bahan pencemar penambangan, dsb.

Media lingkungan (air, tanah, udara, Misalnya : iklim dan cuaca,


SIMPUL 2 biota) dengan segala komponen dan hidrogeologik tanah,
sifatnya sosio-demografik,
topografik, dsb.
Hasil kontak (pemakanan) antara Misalnya : minum air tercemar,
SIMPUL 3 bahan pencemar dan manusia pada menghirup udara
titik-titik pemajanan tercemar, makan
makanan
terkontaminasi, dll.
Dampak kesehatan yang timbul Misalnya : keracunan pestisida,
SIMPUL 4 akibat kontak atau terpajan oleh kanker, hipertensi,
pencemar melalui berbagai cara. asmabronchiale, dll.

10. Langkah 3 – Menetapkan pencemar sasaran adalah menetapkan bahan pencemar yang
akan dijadikan sasaran kajian lebih jauh tentang dampaknya pada kesehatan. Penetapan
ini mungkin tidak cukup dilakukan sekali tetapi perlu berulang sehingga diperoleh
keyakinan bahwa bahan tersebut benar sebagai bahan pencemar penting. Langkah-
langkah lebih lengkap dijelaskan pada BAB-5
11. Langkah 4 - Identifikasi dan evaluasi jalur pemajanan adalah suatu proses dimana
seseorang mungkin terpajan oleh bahan pencemar. Jalur pemajanan mencakup semua
elemen yang menghubungkan sumber pencemar ke penduduk terpajan. Jalur pemajanan
itu terdiri dari 5 elemen sebagaimana digambarkan pada BOKS 2.3. langkah ini cukup
rumit dan memerlukan cukup banyak informasi. Penjelasan lebih lengkap dijelaskan pada
BAB-6

BOKS 2.3 5 ELEMEN JALUR PEMAJANAN

Adalah asal pencemar (Misal : pabrik yang membuang


1. SUMBER PENCEMAR limbah ke lingkungan) atau media lingkungan (timbunan
sampah)
2. Adalah lingkungan dimana pencemar dilepaskan : air,
MEDIA LINGKUNGAN DAN tanah, udara, dan biota yang kemudian disebarkan dengan
MEKANISME PENYEBARA mekanisme penyebaran tertentu ke titik pemajanan.
3. Adalah suatu area potensial atau riel dimana terjadi kontak
TITIK PEMAJANAN antara manusia dengan media lingkungan tercemar,
misalnya sumur atau lapangan bermain.
4. Adalah cara dengan mana pencemar masuk atau kontak
CARA PEMAJANAN dengan tubuh manusia : tertelah, pernapasan atau kontak
kulit.
5. Adalah orang-orang yang terpajan atau berpotensi terpajan
PENDUDUK BERESIKO oleh pencemar pada titik-titik pemajanan.
12. Langkah 5 – Memperkirakan dampak kesehatan adalah membuat perkiraan apakah
pencemar yang lepas dan/ atau berada di media lingkungan berpotensi atau telah
menimbulkan dampak kesehatan. Karena itu perlu dicari untuk mempersempit analisis.
Ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu : (a) evaluasi toksikologi, (b) evaluasi jenis
dampak dan (c) evaluasi kepedulian masyarakat. Ketiga cara tersebut lebih lengkap
dijelaskan pada BAB-7.
13. Langkah 6 – kesimpulan dan rekomendasi adalah menyusun kesimpulan tentang dampak
kesehatan yang berkaitan dengan kejadian pencemaran dan menyiapkan rekomendasi
dengan merinci tindakan yang telah diambil.
Kesimpulan dan rekomendasi secara ekplisit perlu mengkomunikasikan hal-hal penting
seperti pada BOKS 2.4.
BOKS 2.4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN :

1. DAMPAK KESEHATAN

2. KELEMAHAN INFORMASI

3. KEPEDULIAN MASYARAKAT

4. KESIMPULAN YANG BERKENAAN DENGAN JALUR PEMEJANAN

REKOMENDASI :

1. KEGIATAN UNTUK MELINDUNGI MASYARAKAT

2. KEGIATAN UNTUK MEMPEROLEH TAMBAHAN INFORMASI YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN

3. KEGIATAN UNTUK MEMPEROLEH AMBAHAN INFORMASI YANG


BERHUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN

4. TINDAKAN KESEHATAN MASYARAKAT

14. Langkah 7 – Pengelolaan risiko adalah upaya yang secara sadar dilakukan untuk
mengendalikan risiko. Dalam pengertian yang spesifik, pengelolaan risiko lingkungan
adalah pengelolaan situasi dan atau kondisi lingkungan yang mengandung risiko yang
diketahui dari hasil analisis risiko sebelumnya. Banyak hal yang perlu memperoleh
pertimbangan secara proporsional mengingat kopleksitasnya. Uraian pengelolaan risiko
secara lengkap disajikan pada BAB.9

15. Langkah 8 – Laporan adalah menuangkan semua hasil langkah-langkah diatas kedalam
suatu format yang mudah diikuti dan dicerna namun menyajikan data dan informasi yang
lengkap. Laporan disarankan untuk dikelompokkan kedalam 4 bagian; pertama : (a)
pengumpulan informasi yang releven, (b) dokumen kepedulian masyarakat, (c)
identifikasi pencemar, dan (d) evaluasi penyebaran pencemar dan proses pemajanan.
Kemudian dilanjutkan pada (e) dampak kesehatan berdasarkan hasil kajian terhadap
data jenis dampak dantoksikologi. Bagian terakhir (f) adalah kesimpulan dan
rekomendasi. Materi dan format laporan disajikan pada BAB-10

16. Penutup- Seringkali, saran atau tindakan yang dilakukan belum sepenuhnya
menyelesaikan masalah. Maka menjadi kewajiban sektor kesehatan untuk mengikuti
atau memantau apakah saran telah diperhatikan dan tindakan telah diambil. Perlu
senantiasa melakukan pendekatan kepada instansi berwenang (seperti yang tercantum
dalam saran dan rekomendasi) agar mereka lebih peduli dan melakukan tindakan yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai