Anda di halaman 1dari 23

Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

BAGIAN IV
SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAHAN KIMIA BERBAHAYA

1 U MUM ethanol, debu aluminum, gas hidrogen dan


metan.
Penggunaan kimia dalam kebudayaan manusia b. Materi yang spontan terbakar
sudah dimulai sejak zaman dahulu. Kimia (spontaneously ignitable material) : padat
merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam, atau cair yang dapat menyala secara
yang berkaitan dengan komposisi materi, spontan tanpa sumber nyala, misalnya
termasuk juga perubahan yang terjadi di karena perubahan panas, tekanan atau
dalamnya, baik secara alamiah maupun kegiatan oksidasi atau kegiatan lain seperti
sintetis. Senyawa-senyawa kimia sintetis inilah aktivitas mikrobiologis. Contoh materi ini
yang banyak dihasilkan oleh peradaban misalnya fosfor putih.
modern, namun materi ini pulalah yang dapat c. Peledak (explosive) : materi kimia ini dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan yang meledak, biasanya karena adanya kejutan
berbahaya. Dengan mengetahui komposisi dan (shock), panas, atau mekanisme lainnya.
memahami bagaimana perubahan terjadi, Contoh materi ini misalnya dinamit dan
manusia dapat mengontrol dan trinitrotoluene (TNT).
memanfaatkannya untuk kesejahteraan d. Pengoksidasi (oxidizer) : Materi yang
manusia. menghasilkan oksigen, baik dalam kondisi
biasa atau bila terpapar dengan panas.
Penggunaan bahan-bahan kimia di dunia telah Contoh materi ini adalah amonium nitrat
berkembang pesat, yang sebagian besar dan benzoyl peroksida.
merupakan bahan berbahaya. Ini ditunjukkan e. Materi korosif : padat atau cair seperti asam
oleh hampir 11 juta jenis bahan kimia telah kuat atau basa kuat, yang dapat membakar
diidentifikasi pada tahun 1995, baik yang dan merusak jaringan kulit bila berkontak
terdapat di alam maupun yang dibuat oleh dengannya.
manusia, dan hampir setiap tahun 1.000 jenis f. Materi toksik : racun yang dalam dosis kecil
bahan kimia baru masuk ke perdagangan. dapat membunuh atau mengganggu
Bahan kimia yang telah digunakan dan kesehatan, seperti karbon monoksida dan
diperdagangkan secara umum sekitar 63.000 hidrogen sianida.
jenis, 50.000 jenis diantaranya digunakan g. Materi radioaktif : dicirikan dengan
sehari-hari, 1.500 jenis merupakan bahan aktif transformasi yang berlangsung dalam inti
pestisida, sekitar 4.000 jenis sebagai bahan atom, misalnya uranium heksafluorida.
aktif obat-obatan, dan 2.500 jenis digunakan
sebagai bahan tambahan makanan. Dari sekian Materi tersebut kadangkala menjadi lebih
banyak bahan kimia tersebut, baru beberapa berbahaya bila berada dalam kondisi tercampur
ratus jenis saja yang telah dievaluasi dengan bahan lain. Kadangkala secara tidak
dampaknya tehadap kesehatan dan lingkungan. sengaja terjadi pencampuran antara 2 materi
Perdagangan bahan kimia dunia pada tahun yang asalnya tidak berbahaya. Pencampuran
1991 mencapai nilai 1,2 M US$, 40% berkaitan bahan berbahaya dapat menyebabkan:
dengan petrokimia. Pemakaian bahan kimia di o Timbulnya bahan toksik
Indonesia (1991) sekitar 0,46% dari nilai o Timbulnya gas bakar yang dapat
perdagangan dunia. Proses penggunaan bahan menimbulkan kebakaran atau ledakan, atau
yang berbahaya dalam kegiatan sehari-hari, o Panas akibat reaksi kimia yang terjadi akan
terutama dari kegiatan industi khususnya dapat membakar bahan mudajh terbakar di
penggunaan bahan kimia, akan menghasilkan sekitarnya.
limbah berbahaya. Beberapa ilustrasi di bawah ini akan
menggambarkan hal tersebut:
Secara konvensional, terdapat 7 kelas bahan
berbahaya, yaitu : Interaksi bahan membentuk bahan toksik:
a. Materi mudah terbakar (flammable material) Bila kita mencampur larutan asam yang banyak
: padat, cair, uap,atau gas yang menyala digunakan secara komersial untuk
dengan mudah dan terbakar secara cepat menghilangkan karat atau untuk membersihkan
bila dipaparkan pada sumber nyala, wastavel atau WC dengan pemutih cucian atau
misalnya pelarut (solvent) seperti benzene, disinfektan yang digunakan dalam kolam
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.1
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

renang. Reaksi yang terjadi akan berlangsung o Kebakaran kelas D: berasal dari bakaran
secara spontan, menghasilkan gas klorin yang logam-logam yang mempunyai sifat reaktif
sangat toksik melalui pernafasan. Tubuh yang spesifik terhadap air atau uap air,
manusia mentolerir konsentrasi bahan ini seperti logam titanium, magnesium,
dengan konsentrasi tidak lebih dari 1 ppm di zirconium, aluminum, dan natrium.
udara. Kebakaran jenis ini mudah dipadamkan
oleh baham spesifik sejenis graphite atau
Interaksi bahan membentuk nyala atau natrium klorida (garam dapur). Sangat
bahan eksplosif: berbahaya bila dipadamkan dengan
Bahan logam natrium akan dapat terbakar menggunakan air.
dengan sendirinya bila terdapat uap air yang
berkontak dengannya, karena reaksi yang 3 INFORMASI TINGKAT BAHAYA
terjadi akan menghasilkan gas hidrogen yang
dapat terbakar tanpa adanya pemantik api. Tingkat bahaya suatu bahan berbahaya harus
Misalnya gudang penyimpan logam natrium diinformasikan secara jelas kepada pemakai,
terbakar. Bila api yang dipadamkan dilakukan khususnya dalam lingkungan kerja dimana
dengan air, maka kebakaran akan tambah bahan tersebut digunakan, melalui 2 jalan:
besar, karena dihasilkan gas hidrogen. o Penggunaan label dan bentuk peringatan
lainnya: setiap produsen atau importir
Interaksi bahan membentuk panas: bahan kimia harus memastikan bahwa
Bahan-bahan pengoksidasi adalah contoh setiap kontainer atau pengemas produk B3-
bahan berbahaya yang siap bereaksi dengan nya telah diberi label, papan-nama, atau
bahan mudah terbakar, menyebabkan tanda-tanda peringatan lain yang sesuai
terjadinya swa-kebakaran. Bila larutan asam dengan jenis bahaya yang dikandung
nitrat (oksidator) tercampur dengan tepung bahan tersebut, nama dan alamat
beras, akan memungkinkan bahan tepung produsen, importir atau penanggung jawab
tersebut secara spontan akan terbakar. lainnya. Label dapat menggunakan simbol,
gambar atau kata-kata lainnya. Lihat contoh
2 K ELAS KEBAKARAN dalam Gambar 4.1
o Informasi tentang Material Safety Data
Kebakaran biasanya dikaitkan dengan Sheets (MSDS): merupakan bulletin yang
kecelakaan yang dipicu dari adanya bahan bersifat teknis yang mengandung informasi
berbahaya, dan dapat dibagi menjadi 4 kelas, mendetail tentang bahaya dari bahan
yaitu: tersebut. Di Amerika Serikat, melalui
OSHA, mewajibkan setiap produsen untuk
o Kebakaran kelas A: berasal dari bakaran menyiapkan MSDS ini bagi setiap
berbahan dasar sellulosa, seperti kayu, produknya. MSDS ini harus disertakan
karton dan kertas, bahan-bahan sejenis pada setiap sampel atau pengiriman ke
baik alamiah maupun sintetis lainnya sebuah tujuan untuk pertama kalinya.
termasuk plastik dan karet. Kebakaran
bahan ini akan meninggalkan bara api dan Bila mengacu kepada Occupational Safety and
abu. Air dapat digunakan untuk Health Act (OSHA) yang berlaku di Amerika
memadamkan jenis kebakaran ini Serikat, maka:
o Kebakaran kelas B: berasal dari bakaran a. MSDS harus dirancang sangat
gas bakar (flammable gases) atau cairan komprehensif dalam bentuk informasi
yang mudah terbakar (flammable and tertulis untuk seluruh karyawan.
combustible liquids), seperti LPG, hidrogen, b. Informasi minimum yang dibutuhkan
propane, kerosen, methanol, ethyl ether. adalah:
Karbon dioksida, dry chemical extinguisher, o Identitas produk seperti tercantum dalam
atau busa merupakan bahan yang cocok container atau pengemasnya
untuk memadamkannya. Jangan o Nama umum dan nama kimia seluruh
dipadamkan dengan air. komponen yang mempunyai
o Kebakaran kelas C: berasal dari bakaran konsentrasi >1%, yang diketahui
bahan yang terjadi karena sirkuit tenaga berbahaya bagi kesehatan dan
listrik, seperti dari stop-kontak, sikring, keselamatan, dan mempunyai
kabel listrik, motor dan generator. Karbon konsentrasi ≥ 0,1% bagi bahan yang
dioksida atau dry chemical extinguisher, diketahui sebgai penyebab kanker
biasanya direkomendasikan untuk
memadamkannya.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.2
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

Gambar 4.1: Contoh label untuk HCl

c. Informasi minimum yang dibutuhkan o Prosedur pertolongan pertama bila


adalah: terjadi kecelakaan
o Identitas produk seperti tercantum o Tanggal penyiapan bahan
dalam container atau pengemasnya o Nama, alamat dan nomor telepon
o Nama umum dan nama kimia seluruh perusahaan, atau yang bertanggung
komponen yang mempunyai jawab yang mendistribusikan MSDS
konsentrasi >1%, yang diketahui c. Training yang bersifat regular adalah
berbahaya bagi kesehatan dan kegiatan yang dianggap penting, berbentuk
keselamatan, dan mempunyai program komunikasi, yang
konsentrasi ≥ 0,1% bagi bahan yang menginformasikan apa yang tercantum
diketahui sebgai penyebab kanker dalam label maupun dalam MSDS suatu
o Bahaya fisik dan kesehatan, termasuk bahan berbahaya. Penanggung jawab
tanda-tanda dan simptom-nya bila kegiatan harus melatih pekerjanya dalam
terpapar hal bagaimana mengenali bahan-bahan
o Alur masuk ke tubuh manusia, kulit, berbahaya yang dapat teremisi atau
pernafasan, makanan atau minuman terpapar dalam ruangan dimana mereka
o Batasan paparan yang diketahui bekerja, misalnya dalam bentuk timbulnya
o Apakah termasuk penyebab kanker bau yang spesifik, dan sekaligus melatih
atau berpotensi-kanker bagaimana memproteksi dirinya akibat
o Prosedur penanganan dan bahan berbahaya tersebut.
penggunaan yang aman,
penanggulangan tumpahan atau
kebocoran

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.3


Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

o Formula: HCl
4 DOKUMEN MATERIAL SAFETY DATA SHEETS o Formula Wt: 36, 46
(MSDS) o Cas No: 7647-01-0
o NIOSH/RTECS No: MW4025000
Berikut ini adalah contoh MSDS yang o Sinonim umum: Muriatic Acid; Chlorhydric
dikeluarkan oleh sebuah produsen bahan kimia Acid, Hydrochloride
di Amerika Serikat untuk produk HCl yang o Kode produk: 9543, 9539, 9535, 9534,
dihasilkan: 9544, 9529, 9542, 4800, 9549, 9530, 9548,
9540, 5537, 9547, 9546, 9537, 5367
Informasi Umum (muncul di setiap lembar
MSDS) Precautionary Labelling:
TM
o J.T. Baker Chemical Co. 222 Red School Baker SAF-T-DATA System: (dengan label
Lane, Phillipsburg, N.J. 08865, 24-Hour kode gambar)
Emergency Telephone (201)859-2151, o Kesehatan: Severe
Chemtrec # (800) 424-9300, National o Flammabilitas: None
Response Center # (800) 424-8802 o Reactivitas: Moderate
o H3880-02 Hydrochloric Acid o Kontak: Severe
o Effective: 08/07/86 Issued: 10/19/87 o Laboratory protective equipment: goggles &
shield, Lab coat & apron, vent hood, proper
Seksi I: Identifikasi Produk gloves
o Nama produk: Hydrochloric acid o Precautionary label statements:

RACUN! BAHAYA!
MENYEBABKAN LUKA BAKAR SERIUS
MENJADI FATAL BILA TERTELAN ATAU TERHIRUP
Jangan berkontak dengan mata, kulit, dan baju.
Jangan terhirup uapnya. Penyebab kerusakan pada sistem pernafasan (paru-paru), mata dan
kulit. Simpan dalam container yang tertutup rapat. Buka dengan hati-hati. Gunakan ventilasi yang
cukup. Cuci dengan cukup setelah penanganan. Bila terjadi tumpahan, netralisir dengan soda
ash atau kapur dan tempatkan pada container kering.

Seksi II: Komponen Berbahaya o Media pemadam kebakaran: gunakan


o
o Komponen: Hydrochloric Acid (23 Baume) media pemadam kebakaran yang cocok
o %: 35-40 untuk area sekitarnya
o CAS No: 7647-01-0 o Prosedur khusus pemadaman kebakaran:
anggota pemadam kebakaran harus
Seksi III: Data Fisika mengenakan perlengkapan perlindungan
o
o Titik didih (boiling point): 110 C (230ºF) yang memadai, dengan perlengkapan
o Tekanan uap (mmHg): N/A pernafasan yang dioperasikan pada
o o
o Titik leleh (melting point): -25 C (-13 F) tekanan positif. Pindahkan kontainer dari
o Densitas uap (udara = 1): 1,3 lokasi kebakaran bila dapat dilakukan tanpa
o Specific gravity H2O = 1): 1,19 resiko. Gunakan air. Jangan masukkan air
o Laju evaporasi (Butyl Acetate = 1): N/A ke dalam kontainer.
o Kelarutan (H2O): sempurna dalam seluruh o Bahaya kebakaran dan ledakan yang tidak
proporsi biasa: dapat meng-emisikan gas hidrogen
o % Volatil – volume: 100 bila berkontak dengan logam
o Tampilan dan bau: jernih, tidak berwarna o Gas toksik yang dihasilkan: hydrogen
atau kuning muda, pungent, cairan berasap chlorida, gas hirogen
(fuming liuid)
Seksi V: Data Bahaya Kesehatan
Seksi IV: Data Bahaya Kebakaran dan o PEL dan TLV dalam daftar menandakan
Ledakan berada pada batas
3
o Flash point: N/A o Treshold Limit Value (TLV/TWA): 7 mg/m
o NFPA 704M Rating: 3-0-0 (5 ppm)
3
o Flammable limits: Upper – N/A % Lower – o Permissible Exposure Limit (PEL) : 7 mg/m
N/A % (5 ppm)
o Toksisitas :LD50 (oral-rabbit) (mg/kg) : 900
LD50 (ipr-mouse) (mg/kg) : 40
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.4
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

LD50 (inhl-rat-1H) (ppm) : 3124 o Perlindungan pernafasan: masker


o Carcinogenicity pernafasan dibutuhkan bila konsentrasi di
NTP : No udara kerja melebihi TLV yang disyaratkan.
IARC : No Pada konsentrasi sampai dengan 100 ppm,
Z List : No disarankan menggunakan masker chemical
OSHA : No cartridge respirator dengan acid cartridge.
o Pengaruh paparan yang berlebihan Di atas konsentrasi tersebut, alat bantu
(overexposure): pernafasan disarankan untuk digunakan
o Target organ: sistem pernafasan, mata, o Perlindungan mata/kulit: sarung tangan
kulit acid-resistant dan perlindungan muka (face
o Kondisi medis yang biasanya diperparah shield), seragam, baju pelindung
bila terpapar: tidak teridentifikasi direkomendasi untuk digunakan
o Alur masuk: pencernaan, pernafasan,
kontak kulitm kontak mata Seksi IX: Penyimpanan dan Penanganan
TM
o Darurat dan pertolongan pertama o SAF-T-DATA Storage Color Code: putih
(korosif)
Seksi VI: Data Reaktivitas o Syarat khusus: Kontainer selalu tertutup
o Stabilitas: stabil rapat. Simpan di area anti korosi. Isolasi
o Bahaya polumerisasi: tidak akan terjadi dari bahan-bahan yang tidak kompatibel.
o Kondisi yang dihindari: panas dan Dilarang disimpan berdekatan dengan
kelembaban bahan pengoksidasi
o Tidak kompatibel: hampir semua logam, air,
amine, oksida logam, anhidrid acid, Seksi X: Data transportasi dan Informasi
propiolakton, vinil asetat, murkuri sulfat, Tambahan
kalsium fosfida, formaldehid, alkali, Domestik (DOT):
karbonat, basa kuat, asam sulfat, asam o Nama pengapalan (proper shipping name):
klorosulfonik Hydrochloric acid
o Produk dekomposisi: hidrogen klorida, o Kelas bahaya: bahan korosif (cair)
hidrogen, klorin o UN/NA: UN1789
o Label: Korosif
Seksi VII: Prosedur Penanganan Tumpahan o Kuantitas dilaporkan: 5000 Lbs
dan Disposal Internasional (IMO)
o Gunakan alat masker pernafasan (self- o Nama pengapalan (proper shipping name):
contained breathing) dan baju pelindung Hydrochloric acid, solution
o Hentikan kebocoran bila dapat dilakukan o Kelas bahaya (hazard class): 8
tanpa resiko o UN/NA: UN1789
o Berikan ventilasi pada area tersebut o Labels: Corrosive
o Netralisir tumpahan dengan abu soda atau
kapur Info terakhir MSDS contoh di atas:
o Dengan skop yang bersih, tuang tumpahan The information publisher in this MSDS has
dengan hati-hati ke dalam kontainer bersih, been compiled from our experience and data
kering dan tutup, dan pindahkan dari area presented in various technical publications, It is
tersebut the user’s responsibility to determine the
o Bilas area tumpahan dengan air suitability of this information for the adoption of
R
o J.T. Baker Neutraorb atau Penetralisir necessary safety precautions. We reserve the
R
asam Neutrasol “Low Na” disarankan right to revise Material Safety Data Sheets
untuk digunakan untuk penanganan periodically as new information becomes
tumpahan available. J.T. Baker makes no warranty or
o Prosedur disposal: kubur atau timbun atau representation about the accuracy or
singkirkan sesuai dengan peraturan yang completeness nor fitness for purpose of the
berlaku information contained herein. COPYRIGHT
o EPA Hazardous Waste Number: D002 1987 J.T. BAKER INC.
(Coorosive Waste)
5 BAHAN K IMIA KOROSIF
Seksi VIII: Perlengkapan Perlindungan
o Ventilasi: gunakan exhaust ventilation Biasanya pengertian korosi mengacu pada
umum atau lokal untuk memenuhi standar proses kimia yang mengakibatkan logam atau
TLV mineral dikonversi menjadi bahan yang
berkarat; proses ini biasanya terjadi karena
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.5
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

adanya oksigen di udara, yang menghasilkan sangat kuat, sehingga dapat menghancurkan
oksida-oksida metalik. Namun korosi sama sekali kertas dan tekstil. Gula misalnya
sebetulnya tidak terbatas pada aktivitas oksigen akan menjadi arang bila bercampur dengan
terhadap sebuah logam. Korosi dapat pula asam ini. Bahaya lain dari bahan ini adalah
disebabkan karena perusakan oleh bahan kimia kemampuannya bereaksi dengan bahan lain,
(seperti asam atau basa kuat), baik terhadap yang disertai akibat samping seperti timbulnya
logam dan mineral, juga terhadap jaringan kulit. gas toksik, terjadinya bahan lain yang mudah
Oleh karenanya US Department of terbakar atau terjadinya ledakan. Bila asam
Transportation (USDOT) mendefinisikan bahan sulfat bercampur dengan NaCl, akan terbentuk
korosif sebagai : cairan atau padatan yang uap HCl yang merupakan bahan toksik bagi
dapat menimbulkan kerusakan yang terlihat pernafasan. Bahan ini juga akan menimbulkan
pada jaringan kulit manusia bila berkontak, atau ledakan bila bercampur dengan asam lain,
cairan yang mempunyai laju korosi yang kuat seperti HClO4.
terhadap baja alumunium dengan kriteria :
- bila diuji terhadap kelinci albino, maka Beberapa reaksi di bawah ini akan memperjelas
struktur jaringan di lokasi kontak mengalami mekanisme yang terjadi:
kerusakan atau tidak dapat pulih setelah a. Reaksi exotermis dengan gula :
pemaparan 4 jam atau kurang, C12H22O11(s) ⇒ 12 C(s) + 11 H2O(g)
- bila sebuah cairan mempunyai laju korosi b. Menimbulkan ledakan dengan asam
lebih besar dari 6,25 mm per tahun terhadap perkhlorit :
baja atau alumunium standar pada 2HClO4 (l) ⇒ Cl2O7(g) + H7O(g)
temperatur pengujian 55 °C. c. Menghasilkan gas racun dengan asam
oksalit :
Beberapa bahan yang termasuk dalam H2C2O4(s) ⇒ H2O(g) + CO(g) + CO2(g)
kelompok ini adalah asam sulfat, asam nitrat, d. Menghasilkan produk yang mudah terbakar
asam khlorida, asam perkhlorit, asam fluorida, dengan ethyl alkohol :
asam fosfat, natrium hidroksida, kalium C2H5OH(l) ⇒ C2H4(g) + H2O(g)
hidroksida, yang akan dibahas secara umum di e. Menghasilkan ledakan dan gas toksik
bawah ini. dengan NaClO3:
NaClO3(s)+H2SO4(l)⇒NaHSO4(s)+HClO3(l)
Asam Sulfat (H2SO4): 3 HClO3(l)⇒HClO4+2ClO4+H2O
ClO2 bersifat toksik
Bahan ini banyak digunakan di industri,
f. Menghasilkan gas-gas racun dengan NaBr,
sehingga dianggap banyaknya konsumsi bahan
NI dan NaCN atau NaSCN :
ini di suatu negara dapat menggambarkan
2NaBr(s)+2H2SO4(l)⇒
status ekonomi dari negara tersebut. Asam ini
Br2(g)+SO2(g)+Na2SO4(l)+2H2O(l)
merupakan cairan yang tidak berwarna, dengan
SO2 dan Br2 adalah gas toksik
densitas sekitar 2 kali air, dan sangat reaktif,
g. Bahan ini juga tergolongkan sebagai
dapat menimbulkan sifat toksik, nyala dan
oksidator, terutama pada kondisi panas,
ledakan. Beberapa sifat asam sulfat pekat
misalnya pada reaksi di bawah ini :
adalah :
Cu(s)+2H2SO4(pekat)⇒CuSO4(l)+SO2(g)+2 H2O(l)
- konsentrasinya dalam air: 98,33 %
- gravitasi spesifik: 1,84 Pb(s)+3H2SO4(pekat)⇒
o
- titik didih: 338 C Pb(HSO4)2(s)+SO2(g)+2H2O(l)
- titik beku: 10 Co
- sangat larut dalam air Di lingkungan kerja, aturan di USA membatasi
pemaparan maksimum terhadap manusia
3
Asam ini akan membebaskan panas bila sebesar 1 mg/m . Label bertuliskan 'korosif dan
diencerkan (sekitar 20 kcal per mole), dan racun' dibutuhkan pada kontainer dan
dapat menimbulkan ledakan bila dicampur kendaraan yang mengangkutnya.
dengan bahan tertentu. Selalu diperhatikan
bahwa pengenceran dilakukan dengan Asam Nitrat (HNO3):
penuangan secara perlahan pada air yang
teraduk perlahan. Bila ini dilakukan terbalik, Asam nitrat merupakan cairan terpenting
akan menyebabkan terjadinya pendidihan lokal setelah H2SO4, digunakan misalnya dalam
disertai percikan yang membahayakan. Bentuk industri pupuk amonium-nitrat, senyawa-
bahaya yang kedua dari bahan ini adalah senyawa organik-bernitrat dan fiber sintetis.
sifatnya yang dapat mengekstrak air dari bahan Asam ini dibutuhkan untuk menghasilkan bahan
yang berkontak dengannya. Reaksi dehidrasi ini peledak nitrogliserin dan trinitrotoluene (TNT).
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.6
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

Asam Khlorida (HCl):


Asam nitrat murni merupakan cairan yang tidak
berwarna, namun sering dijumpai dengan Asam ini merupakan bahan kimia yang
warna kuning sampai merah-kecoklatan termasuk penting dalam kegiatan industri,
tergantung dari kandungan nitrogen dioksida misalnya pada industri pelapisan logam,
yang terlarut. Kerapatannya sekitar 1,5 x air minyak, atau untuk menghasilkan senyawa
dan merupakan oksidator kuat. Beberapa sifat yang mengandung khlor seperti karet sintetis,
dari bahan ini pada kondisi pekat antara lain atau produk yang banyak digunakan di rumah
adalah : tangga, misalnya pembersih WC.
- konsentrasi dalam air : 68 - 70 %
- gravitasi spesifik: 1,5 Bahan ini merupakan cairan yang tidak
- titik didih: 86 o C berwarna, membentuk asap, dan menyengat.
- titik beku: - 42 o C Sifat-sifat asam khlorida pekat antara lain
- sangat larut dalam air adalah :
- konsentrasi dalam air: 36 - 38 %
Asam ini dapat merusak logam karena sifatnya - gravitasi spesifik: 1,20
sebagai oksidator kuat. Asam nitrat (pekat) - titik didih: - 85 °C
direduksi menjadi nitrogen, atau nitrogen - titik beku: - 115 °C
monoksida atau nitrogen dioksida atau - kelarutan dalam air: 85 g/100 g air.
dinitrogen monoksida atau ion amonium,
tergantung pada konsentrasi asam tersebut, Bahan ini bukan termasuk oksidator, walaupun
seperti reaksi di bawah ini : termasuk dalam kelompok asam kuat.
5Zn(s)+12HNO3(l)⇒5Zn(NO3)2(l)+6H2O(l)+N2(g) Klasifikasi bahaya dari bahan ini karena bersifat
3Zn(s)+8HNO3(l)⇒3Zn(NO3)2(l)+4 H2O(l)+2NO(g) korosif dan toksik. Kerapatan gasnya sekitar 1/5
Zn(s)+4HNO3(l)⇒Zn(NO3)2(l)+2H2O(l)+2NO2 (g) lebih ringan dari udara. Terhirupnya gas ini
4Zn(s)+10HNO3(l)⇒4Zn(NO3)2(l)+5H2O(l)+N2O(g) melalui pernafasan akan menyebabkan
4 Zn(s)+10HNO3(l)⇒ degenerasi total sel bagian pernafasan, bahkan
4Zn(NO3)2(l)+3H2O(l) +NH4NO3(g) dapat merusaknya. Batas yang diperbolehkan
di Amerika Serikat pada lingkungan kerja
Umumnya hanya satu reaksi yang terjadi. adalah 5 ppm. Label yang disyaratkat adalah
Nitrogen dioksida dapat terbentuk bila asam 'korosif dan racun'.
nitrat pekat yang digunakan, sedang monoksida
terbentuk bila asam nitrat encer yang Asam Perchlorit (HClO4):
digunakan. Bila logam yang dijumpainya adalah
berupa serbuk maka reaksi akan disertai Bahan ini termasuk asam mineral yang penting
ledakan. Oksidasi logam alumunium pada dalam perindustrian, misalnya pada industri
temperatur kamar tidak dapat terjadi bila kimia dan elektroplating. Asam ini, terutama
konsentrasi asam nitrat lebih tinggi dari 80%, pada kondisi panas, merupakan oksidator kuat
dan korosi pada besi tidak terjadi bila khususnya terhadap senyawa organik. Materi
konsentrasi asam nitrat lebih tinggi dari 70%. sellulosa (seperti kertas, kayu) akan tebakar
Sedang logam khromium resistan terhadap dengan sendirinya bila berkontak dengannya.
asam ini. Beberapa sifat (asam pekat) dari bahan ini
Asam ini juga dapat merusak bahan non logam, adalah :
seperti karbon dan sulfur. Asam ini juga - konsentrasi dalam air: 72,4 %
mengoksidasi senyawa-senyawa organik - gravitasi spesifik: 1,70
seperti aceton, nitrobenzene, ethyl alkohol, dan - titik didih: 203 o C
kadangkala disertai ledakan dan merupakan - titik beku: - 18 o C
sumber nyala. Asam ini dapat menimbulkan - kelarutan dalam air: sangat larut
swa-nyala bagi bahan sellulosa, terutama bila
bahan ini dalam bentuk serbuk. Asam ini juga Departemen Transportasi Amerika Serikat
akan mengkorosi jaringan tubuh bereaksi menentukan bahwa HClO4 dengan konsentrasi
dengan protein membentuk xanthroproteic acid lebih kecil dari 50% sebagai 'korosif', sedang
berwarna kuning. Pemaparan maksimum yang antara 50-72% sebagai 'oksidator' dan
diizinkan di Amerika Serikat adalah 2 ppm. pengangkutan dengan konsentrasi >72 % tidak
Pengangkut dan kontainer yang digunakan diperkenankan. Label yang dipersyaratkan
mencantumkan label 'korosif, oksidator dan adalah : 'korosif dan oksidator'.
racun'.
Asam perckhlorit adalah stabil. Bentuk yang
anhydrous dikenal sangat tidak stabil. Karena
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.7
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

asam sulfat dapat menghidrasi asam perkhlorit, untuk pengangkutan dan kontainer
maka botol kedua jenis asam ini tidak mencantumkan sebagai 'korosif'. Batas
diperbolehkan diletakkan berdampingan. pemaparan yang diizinkan di ruang kerja adalah
1 mg/m3.
Asam Fluorida (HF):
NaOH dan KOH:
Penggunaan asam fluorida dalam industri
adalah penting, baik digunakan secara NaOH merupakan kelompok alkalin korosif
langsung atau dicampur dengan H2SO4, yang paling penting dan dikenal sebagai caustic
misalnya dalam pembuatan chip pada industri soda. NaOH merupakan basa kuat, banyak
komputer, atau dalam industri perminyakan digunakan di industri seperti: petroleum, tekstil,
untuk menghasilkan bahan bakar beroktan kertas, sabun; produk ini juga digunakan di
tinggi. rumah tangga, misalnya untuk menangani
penyumbatan pipa plambing.
Cairan ini tidak berwarna, mampu bereaksi
dengan silikon dioksida (pasir) dan gelas Pada temperatur kamar, NaOH adalah
membentuk silikon tetrafluorida, dan berbentuk padat-putih, dapat mengkorosi logam
merupakan satu-satunya asam yang seperti alumunium, seng, tembaga dan jaringan
mengkorosi gelas. Reaksi yang terjadi adalah : kulit dan melarutkan lemak; bila terjadi kontak
CaSiO3(s)+6HF(pekat)⇒CaF 2(s)+SiF4(g)+ 3H2O(l) yang lama, bahan ini dapat mengkorosi gelas,
membentuk natrium silikat. Oleh karenanya,
Asam fluorida merupakan asam lemah, dapat wadah yang digunakan sebaiknya bukan bahan
mengkorosi bahan tetapi tidak sehebat asam- gelas. Bahan ini reaktif dengan air dan
asam sebelumnya. Asam ini dalam kondisi menghasilkan panas 10 kcal per mole sehingga
pekat lebih berbahaya bila kontak dengan kulit dapat memicu kebakaran. Beberapa sifat
karena tidak mendatangkan sakit pada saat penting dari bahan ini adalah :
kontak, namun beberapa jam kemudian - gravitasi spesifik: 2,13
terjadilah penetrasi dalam kulit. - titik didih: 1390 o C
- titik leleh: 315 o C
Beberapa sifatnya (kondisi pekat) adalah : - kelarutan dalam air: 42 gr/100 gr H2O.
- konsentrasi biasa dijumpai: 48-60% Pengangkutan bahan ini di Amerika Serikat
- gravitasi spesifik: 1 mensyaratkan penulisan label sebagai 'korosif'.
- titik didih: 20 o C Batas pemaparan di ruang kerja adalah 2
- titik beku: - 83 o C
3
mg/m .
- sangat larut dalam air.
Aturan pengangkutan di Amerika Serikat adalah Kalium Hidroksida merupakan basa yang lebih
mensyaratkan label 'korosif dan toksik'. kuat dibanding NaOH, tetapi dengan bahaya
yang lebih kecil, dan dikenal dengan nama
Asam Fosfat (H3PO4): caustic potash. Bahan ini umumnya digunakan
pada industri pupuk, fotografi, farmasi, sabun
Unsur fosfor paling tidak mempunyai 8 jenis dan sebagainya. Reaksi yang terjadi umumnya
asam, namun asam fosfat adalah yang paling seperti halnya NaOH, dan dikenal sebagai basa
umum digunakan dalam industri, seperti industri yang korosif. Sifat-sifat fisiknya antara lain:
pupuk. Campuran kalsium dihidrogen fosfat dan - gravitasi spesifik: 2,04
kalsium fosfat dikenal sebagai superfosfat, yang - titik didih: 1320 o C
merupakan pupuk sintetis yang penting. - titik leleh: 360 o C
- kelarutan dalam air: 107 gr/100 gr air.
Asam fosfat tidak berwarna dan tidak berbau.
Beberapa sifat dari asam ini dalam keadaan 6 BAHAN KIMIA YANG R EAKTIF PADA AIR
pekat adalah :
- konsentrasi dalam air: 85 % Air dapat bereaksi dengan bahan berbahaya
- gravitasi spesifik: 1,69 membentuk suatu produk yang dapat terbakar
- titik didih: 260 o C dengan sendirinya, menimbulkan ledakan,
- titik beku: 42 o C toksik atau bersifat korosif. Proses yang
- sangat larut dalam air. menyebabkan air mendekomposisi suatu materi
larutan ini bereaksi dengan air secara keras, dikenal sebagai hidrolisis. Tetapi proses
dan mengeluarkan panas. Disamping itu, hidrolisis ini tidak selalu menimbulkan bahaya.
larutan ini bersifat korosif pada bahan. Label Salah satu karakteristik B3 adalah sifat
reaktifnya, karena dapat :
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.8
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

- bereaksi dengan air secara kuat, Logam-logam Alkali:


- membentuk campuran yang eksplosif bila
bercampur air, Beberapa jenis logam ini adalah lithium,
- menghasilkan gas, uap atau asap toksik. natrium, kalium, cesium, rubidium dan francium;
Disamping itu dikenal pula bahan yang namun yang paling sering digunakan adalah
higroskopik, yaitu bahan yang mampu untuk lithium, natrium dan kalium. Logam-logam alkali
menyerap air di udara, seperti H2O4 dan NaOH, ini merupakan kelompok logam yang paling
sehingga bila bahan tersebut dibiarkan terbuka reaktif, terutama dalam kondisi lembab akan
di udara lembab, maka wadahnya lama menghasilkan gas H 2 dengan resiko kebakaran
kelamaan akan penuh. Beberapa bahan dikenal yang tidak dapat dipadamkan dengan air, tetapi
pula sebagai piroforik, yaitu bahan yang dapat biasanya dengan dry powder yang
terbakar secara spontan bila berada dalam mengandung grafit. Pengangkutan bahan ini
keadaan udara kering atau lembab atau pada membutuhkan label yang menyatakan sebagai
temperatur < 54,5 °C. Dalam uraian berikut ini 'berbahaya bila lembab'. Beberapa sifat dari
dijelaskan secara umum kelompok bahan yang lithium, natrium dan kalim adalah seperti terlihat
termasuk dalam katagori reaktif dalam air. dalam tabel 4.1.

TABEL 4.1 : Sifat fisika logam-logam alkali

Lithium Natrium Kalium


Kerapatan pada 20o C (g/ml) 0,534 0,972 0,819
Titik leleh (° C) 179 97,5 63,7
Titik didih (o C) 1317 833 760
Panas fusi (kcal/kg) 103,2 27,2 14,6
Panas penguapan (kcal/kg) 4680 1005 496

Lithium adalah logam yang lunak, merupakan Kalium merupakan unsur ketujuh yang paling
unsur padat yang paling ringan dan dapat banyak dijumpai di dalam tanah dan lautan.
mengapung pada produk minyak bumi. Bahan Sebagaian besar logam kalium digunakan
ini digunakan dalam industri porselen, keramik, untuk memproduksi logam campuran natrium-
agen pemutih, farmasi. Bila bereaksi dengan air kalium sebagai penukar panas pada fluida.
akan menghasilkan reaksi : Dibandingkan dengan logam alkali yang lain,
2 Li(s) + 2 H2O(l) ⇒ 2 LiOH(l) + H2(g) logam ini adalah yang paling reaktif. Bila
terpapar dengan udara pada temperatur kamar,
Reaksi berlangsung lambat bila dibandingkan logam ini akan terbakar, berasap ungu dan
dengan reaksi alkali yang lain, sehingga tidak membentuk kalium oksida.
berbahaya dibandingkan logam alkali lainnya.
Oleh karena titik didihnya lebih tinggi dari air, Logam-logam lain:
maka bila bereaksi dengan air akan tetap
sebagai padatan, sedangkan logam alkali Beberapa jenis logam lain yang mempunyai
lainnya akan meleleh. sifat reaktif terhadap air adalah magnesium,
titanium, alumunium dan seng. Kelompok ini
Natrium adalah unsur keenam yang paling bila dalam bentuk bubuk akan secara spontan
banyak dijumpai dalam tanah dan lautan. meledak sehingga dapat menimbulkan resiko
Logam ini juga lunak, dan merupakan logam kebakaran, karena bersifat piroforik. Kemurnian
alkali yang paling umum digunakan. Bahan ini dari logam kelompok ini akan menentukan
antara lain digunakan dalam produksi logam resiko tersebut di atas. Bila permukaan logam
titanium, sebagai katalis dalam pembuatan ini diselimuti oleh oksida, maka resiko tersebut
karet sintetis, sebagai bahan baku dalam dapat dikurangi. Faktor lain yang
pembuatan senyawa-senyawa yang mempengaruhinya adalah ukuran partikel,
mengandung natrium yang bersifat reaktif, distribusi atau dispersi partikel, kelembaban
seperti natrium peroksida. Natrium dapat dan jumlah oksigen yang terserap.
menyala secara spontan dalam udara
bertemperatur kamar, berasap kuning dan Magnesium merupakan unsur ke delapan yang
membentuk natrium oksida sesuai dengan terbanyak dijumpai di dalam tanah dan lautan.
reaksi: Logam ini termasuk logam yang ringan
4 Na(s) + O2(g) ⇒ 2 Na2O(s) sehingga sering digunakan dalam industri
pesawat terbang, mobil, atau untuk pembuatan
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.9
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

bagian-bagian mesin dan sebagainya. Bila dikenal sebagai kuningan. Seng juga digunakan
logam ini terbakar di udara, hanya sekitar 75% untuk melindungi besi dari korosi (galvanis),
diantaranya yang bereaksi dengan oksigen atau sebagai pigmen dalam pembuatan cat.
untuk membentuk magnesium oksida, sedang Transportasi bubuk seng membutuhkan label
sisanya akan membentuk magnesium nitrida, 'berbahaya bila lembab'.
seperti reaksi :
2 Mg(s) + O2(g) ⇒ 2 MgO(s) Senyawa Organometalik:
3 Mg(s) + N2(g) ⇒ Mg3N2(s)
Kelompok senyawa organometalik yang penting
Cahaya yang ditimbulkan oleh terbakarnya dalam industri adalah dalam bentuk atom-atom
magnesium adalah putih terang, yang dapat logam yang terikat secara langsung dengan
membahayakan retina mata. Asap dari atom-atom karbon, sehingga dekenal sebagai
magnesium oksida berbahaya bila terhisap senyawa-senyawa organometalik. Senyawa ini
karena bersifat reaktif terhadap lembab yang biasanya digunakan sebagai katalis
ada dalam saluran pernafasan dan membentuk polimerisasi. Tidak kurang dari 50 jenis
magnesium hidroksida, yang dapat senyawa organometalik tersedia secara
menimbulkan luka pada paru-paru. komersial, umumnya mengandung satu sampai
Pengangkutan bahan ini membutuhkan label sepuluh atom karbon pada setiap molekulnya,
yang bertuliskan 'berbahaya bila lembab'. beberapa diantaranya adalah : diethylzinc
(C2H5)2Zn, tetraethyllead (C2H5)5Pb,
Titanium merupakan elemen ke sepuluh yang trimethylaluminum Al(CH3)3, tri(isobutyl)
paling banyak dijumpai di dalam tanah dan aluminum Al(C4H9)3, dimethylcadmium
lautan. Seperti halnya magnesium, logam ini Cd(CH3), tetramethyltin Sn(CH3)4.
termasuk yang mempunyai kerapatan kecil
dibandingkan logam lainnya. Logam ini sekeras Diethylzinc adalah organometalik yang
baja tetapi 45% lebih ringan. Oleh karena biasanya digunakan dalam sintesa beberapa
kombinasi keras dan ringan ini, maka logam ini senyawa organik, terutama senyawa
banyak digunakan dalam industri pesawat organometalik yang lain, dan digunakan pula
terbang. Logam ini tahan terhadap sifat korosi sebagai katalis dalam polimerisasi ethene.
air laut sehingga banyak digunakan dalam Senyawa ini bersifat piroforik, dapat terbakar
pembuatan kapal laut. Namun biaya untuk secara spontan di udara, membentuk seng
memproduksi logam ini adalah sangat tinggi oksida, karbon dioksida dan air. Dalam air,
sehingga membatasi penggunaannya. Seperti senyawa ini akan bereaksi secara keras
halnya magnesium, logam ini reaktif terhadap membentuk ethane, seperti reaksi:
air dan berisiko terhadap terjadinya ledakan (C2H5)2Zn(l)+7O2(g)⇒ZnO(s)+4CO2(g)+ 5H2O(g)
dan kebakaran. (C2H5)2Zn(l)+2H2O(l)⇒Zn(OH)2(s)+C2H6(g)

Aluminum (alumunium) merupakan bahan yang Tata cara pengangkutan di Amerika Serikat
paling populer diantara bahan-bahan mensyaratkan label 'bahan bakar spontan'.
sebelumnya, dan merupakan unsur ketiga
terbanyak di perut bumi dan lautan. Alumunium Diantara bahan organometalik yang mungkin
lebih ringan dibanding titanium. Bahan ini dapat paling terkenal adalah tetraethyllead yang
dibentuk sebagai lembaran yang tipis dan digunakan dalam mengurangi ketuk (knock),
banyak digunakan dalam kegiatan industri yang ditambahkan pada bahan bakar
maupun non- industri. Alumunium murni kendaraan bermotor. Bila terjadi pembakaran,
termasuk salah satu logam yang paling reaktif. akan dihasilkan cemaran timbal di udara,
Namun dengan terbentuknya alumunium oksida sehingga sangat tidak dianjurkan untuk
yang berada di permukaan akan melindungi digunakan. Berbeda dengan senyawa
logam ini dari reaksi kimia. Adanya lapisan organometalik yang lain, senyawa ini
inilah yang menyebabkan alumunium dianggap merupakan satu- satunya yang bukan termasuk
sebagai logam yang tidak berbahaya. Seperti piroforik, serta tidak reaktif terhadap air. Satu-
halnya yang lain, maka bila serbuk alumunium satunya karakteristik bahaya yang
diangkut maka dibutuhkan label sebagai menyertainya adalah sifat toksik dari cairan
'berbahaya bila lembab'. atau uapnya bila terhirup, terhisap atau kontak
melalui kulit. Oleh karenanya, transportasi
Seng termasuk yang sering digunakan dalam bahan ini membutuhkan label bertuliskan
kegiatan non-industri. Campurannya dengan 'racun'. Maksimum pemaparan di ruang kerja
tembaga menghasilkan logam campuran yang adalah 0,075 mg/m3.

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.10


Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

berasap hijau. Dengan sifat panas


Kelompok organometalik yang juga penting pembakarannya yang tinggi (527 kcal/mol),
dalam industri adalah senyawa- senyawa yang disertai dengan berat molekulnya yang rendah,
mengandung atom alumunium yang terikat menyebabkan diborane digunakan sebagai
pada atom karbon, dikenal sebagai senyawa bahan bakar roket. Disamping itu, diborane
aluminum alkyl, seperti trimethylaluminum dan tergolong toksik. Pemaparan maksimum dalam
tri(isobutyl) aluminum, yang digunakan ruangan kerja adalah hanya 0,1 ppm.
terutama untuk katalis polimerisasi. Seluruh Transportasi bahan ini membutuhkan label 'gas
senyawa kelompok ini merupakan senyawa beracun dan mudah terbakar'.
yang piroforik, bereaksi secara keras dengan
air dan sangat toksik. Peroksida, Karbida, Fosfida dan Khlorida
Metalik:
Hidrida-hidrida Metalik:
Senyawa-senyawa yang tersusun antara logam
Kelompok hidrida-hidrida metalik yang paling dengan ion peroksida (O2=) dikenal sebagai
banyak digunakan secara komersial adalah peroksida metalik, yang umumnya berbahaya
yang tersusun dari atom hidrogen, atau logam karena bersifat sebagai oksidator disamping
alkali atau alumunium, atau kadangkala boron. reaktif terhadap air. Peroksida metalik yang
Senyawa ini biasanya digunakan dalam industri penting dalam industri adalah yang tersusun
sebagai pereduksi. Senyawa ini relatif stabil, dari logam alkali dan alkali tanah, terutama
namun bila bereaksi dengan air, termasuk natrium peroksida dan barium peroksida.
kelembaban udara, akan menghasilkan gas H2 Senyawa ini tidak terbakar, namun dapat
dan mudah terbakar. Kelompok ini juga menimbulkan api. Barium peroksida disamping
bereaksi secara hebat dengan bahan odsidator. membutuhkan label 'oksidator', diperlukan juga
Beberapa jenis hidrida metalik ini antara lain label 'racun'.
adalah lithium atau natrium hidrida (LiH), lithium
Ion-ion karbon dalam bentuk C2 -, C - atau C3
2 4 4-
atau natrium borohidrida, tetrahidridoaluminate
(LiAlH4), lithium aluminium hidrida (LiAlH4), dikenal sebagai karbida, dan senyawa yang
aluminium tetrahidridoborate Al(BH4)3. mengandung logam dengan ion-ion karbida
dikenal sebagai karbida-karbida metalik, seperti
Departemen Transportasi Amerika Serikat kalsium karbida CaC2 yang digunakan dalam
mengatur pengangkutan lithium dan natrium industri sebagai sumber acetylene dan pupuk
hidrida, serta lithium dan natrium borohidrida kalsium cyanamida. Bila kalsium karbida
sebagai 'berbahaya bila lembab. bereaksi dengan air, gas acetylene (C2H2) akan
terbentuk sesuai dengan reaksi :
Borane: CaC2(s)+2H2O(l)⇒Ca(OH)2(s)+C2H2(g)

Senyawa-senyawa hidrogen dengan satu atau Gas acetylene inilah yang berfungsi sebagai
lebih unsur non-metal dikenal sebagai hidrida- bahan bakar pada saat digunakan dalam
hidrida molekular, karena berada sebagai pengelasan. Untuk menghindari bahaya
satuan molekular. Molekular hidrida yang umum kebakaran atau ledakan, maka kalsium karbida
adalah air. Contoh lain adalah hidrogen sulfida harus dijaga agar tetap kering dan bebas dari
(H2S), amonia (NH3), methane (CH4), hidrogen lembab udara.
khlorida (HCl) dan sebagainya. Molekular
hidrida dari boron disebut borane, merupakan Contoh fosfida metalik adalah kalsium fosfida,
senyawa yang reaktif terhadap air, sangat yang juga reaktif terhadap air. Bila kalsium
toksik dan bila terbakar akan terbentuk oksida fosfida bereaksi dengan air, akan terbentuk gas
boron. Paling tidak dikenal 14 jenis borane, bakar fosfine, yang juga bersifat tosksik,
umumnya tidak stabil pada temperatur kamar. dengani reaksi di bawah ini :
Hidrida-hidrida ini akan terdekomposisi menjadi Ca3P2(s)+6H2O(l)⇒3Ca(OH)2(s)+2PH3(g)
boron dan hidrogen pada temperatur di atas
300oC. Senyawa-senyawa yang mengandung khlor
dengan metalik dan atau non-metalik
Borane (BH3)pada tekanan atmosfer adalah merupakan substansi yang reaktif terhadap air.
tidak stabil, dan berubah menjadi diborane Senyawa ini tergolong berbahaya, karena
(B2H6). Diborane ini termasuk gas yang mudah bereaksi secara keras dengan air,
terbakar. Dengan konsentrasi diborane sebesar menghasilkan hidrogen khlorida. Hidrogen
0,8% (volume) di udara, akan dapat khlorida adalah toksik, gas iritan dan bila
menyebabkan pembakaran spontan dan
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.11
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

berbentuk larutan akan bersifat korosif. Dalam toksikologi, untuk melihat pengaruh
Beberapa jenis senyawa ini adalah : alumunium suatu substansi pada manusia, biasanya
khlorida (AlCl3) yang bersifat korosif, antimoni dilakukan percobaan melalui binatang,
pentakhlorida (SbCl5) yang bersifat korosif, kemudian hasilnya di ekstrapolasi pada
boron trikhlorida (BCl3) yang menguap pada manusia. Cara ini biasanya cocok untuk toksik
18oC dan bersifat toksik, fosforus oksikhlorida yang bersifat akut. Untuk toksik yang bersifat
(POCl3) yang bersifat korosif dan toksik. kronis atau laten, percobaan melalui binatang
tidak selalu relevan karena faal manusia dan
7 BAHAN-BAHAN KIMIA TOKSIK binatang tidak selalu sama. Oleh karenanya bila
substansi tersebut menyebabkan kanker pada
Terdapat berbagai cara agar sebuah binatang dan belum terbukti pada manusia,
bahan/substansi masuk ke dalam tubuh maka bahan tersebut dikenal sebagai suspect
manusia; yang paling penting adalah melalui : human carcinogen, dan akan menjadi human
mulut, kulit dan pernafasan. Bila sebuah carcinogen bila memang terbukti dapat
substansi bersifat toksik, dia dapat merusak menyebabkan kanker pada manusia.
jaringan di lokasi kontaknya (efek lokal) atau
berpengaruh negatif dengan jalan lain, yang Untuk mengkuantifikasi toksisitas akut, maka
mengakibatkan efek sistemis. Sebagai contoh, digunakan penelitian terhadap binatang
bila merkuri terserap oleh kulit maka akan dapat
percobaan, yaitu :
merusak ginjal atau pusat sistem syaraf. - Lethal dose-50 (LD50): konsentrasi bahan,
dengan satuan mg bahan per kg berat
binatang, yang menyebabkan kematian
Pengaruh racun dapat diklasifikasikan binatang penelitian sebanyak 50% .
berdasarkan waktu yang dibutuhkan terjadinya - Lethal concentration-50 (LC50): konsentrasi
penyakit atau gangguan, yaitu: bahan, dalam satuan ppm (volume), yang
- Bersifat akut : kerusakan yang terjadi dapat mematikan 50% binatang percobaan.
biasanya akibat sejenis bahan dengan - Threshold limit value (TLV): limit teratas dari
pemaparan singkat, seperti terhisapnya gas sebuah konsentrasi toxin yang tidak
HCl beberapa detik yang akan menye- menimbulkan pengaruh kesehatan pada
babkan kerusakan langsung pada paru-paru; manusia yang terpapar secara rutin, dengan
3
bisa saja keterpaparan ini terjadi secara satuan ppm (gas) atau mg/m ( asap udara).
berulang-ulang sampai menimbulkan - Immediately dangerous to life and health
kerusakan. (IDLH) : merupakan konsentrasi maksimum
- Bersifat kronis: suatu pengaruh atau suatu substansi yang memungkinkan
keadaan sakit yang muncul sedikit demi manusia menghindar dalam 30 menit tanpa
sedikit dalam waktu yang agak lama setelah masalah pada kesehatannya.
pemaparan pertama, misalnya timbulnya - Time weighted average threshold limit value
kanker liver angiosarcoma yang muncul (TWA-TLV) : konsentrasi rata- rata di ruang
beberapa tahun setelah menghirup vinyl kerja yang dapat diterima oleh sebagian
khlorida. besar pekerja selama 40 jam per minggu
- Bersifat laten: suatu pengaruh atau keadaan atau 8 jam per hari tanpa menimbulkan
sakit yang baru berkembang setelah masa gangguan.
inkubasi terlampaui, misalnya benzene akan
mengakibatkan aplastic anemia setelah USEPA menggunakan tolak ukur yang bersifat
sekitar 10 tahun sejak pertama kali praktis, yaitu dengan EP-toxicity (extraction-
terjadinya pemaparan. procedure toxicity), yang mengatur beberapa
cemaran logam toksik dan pestisida, dengan
Sebuah substansi yang masuk ke dalam tubuh memberikan batasan konsentrasi maksimum
melalui pernafasan dapat berakibat sebagai : cemaran yang diuji sesuai dengan protokol
- Asphyxiant : substansi kimia yang penelitian. Konsentrasi maksimum tersebut
menyebabkan kehilangan kesadaran karena seperti terlihat dalam tabel 2.2.
kurangnya oksigen dalam darah, misalnya
nitrogen, hidrogen, karbon monoksida. Bila cemaran tersebut mengandung unsur
- Irritant : substansi kimia yang melukai berkonsentrasi lebih tinggi dari yang tertera
jaringan sistem pernafasan dan paru- paru, dalam tabel, maka cemaran tersebut
misalnya hidrogen khlorida yang merupakan terkatagorikan sebagai toksik.
bahan korosif.
Beberapa kelompok bahan kimia yang bersifat
toksik antara lain adalah :
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.12
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

• Oksida-oksida karbon: seperti CO,CO2 • Logam-logam berat seperti: arsen, timah


• Hidrogen cyanida: HCN (Pb)
• Senyawa sulfur: H2S, SO2 • Asbestos.
• Oksida-oksida nitrogen seperti N2O, NO2, Pestisida organik.
N2O4 – Amonia

TABEL 2.2 : Konsentrasi maksimum bahan toksik dengan EP-toxicity

No.limbah B-3 Cemaran Konsentrasi (mg/l)


D004 Arsen 5,0
D005 Barium 100,0
D006 Kadmium 1,0
D007 Khromium 5,0
D008 Timah 5,0
D009 Merkuri 0,2
D010 Selenium 1,0
D011 Perak 5,0
D012 Endrin 0,02
D013 Lindane 0,4
D014 Methoxychlor 10,0
D015 Toxaphene 0,5
D016 2,4-D 10,0
D017 2,4,5-TP Silvex 1,0

Catatan : 2,4-D = 2,4-dikchlorophenoxyacetic acid


2,4,5-TP Silvex = 2-(2,4,5-trichlorophenoxy)propionic acid

- densitas gas (pada titik sublim): 2,8 g/L


Oksida-oksida Karbon: - densitas gas (pada 20oC): 1,98 g/L
- densitas uap (udara=1): 1,529
Bila bahan mengandung karbon terbakar, maka - rasio ekspansi cair ke gás: 790
akan terbentuk gas karbon dioksida (CO2). Bila
pembakaran tidak sempurna akan dihasilkan Karbonmonoksida merupakan gas toksik, yang
gas karbon monoksida (CO), yang tergolong dapat terserap oleh darah melalui pernafasan.
gas berbahaya karena dapat menyebabkan Pada saat manusia bernafas, oksigen akan
kematian. Reaksi yang umum, misalnya dalam terbawa oleh aliran darah oleh komponen
pembakaran gas methane, adalah : dalam darah yang disebut hemoglobin (Hb).
2 CH4(g)+3O2(g)⇒ 2CO(g)+4H2O(g) Bila Hb ini menyerap oksigen akan terbentuk
CH4(g)+O2(g)⇒ C(s)+2H2O(g) oksihemoglobin (O2Hb), dengan reaksi seperti :
Hb(l)+O2(g)⇒O2Hb(l)
Kedua jenis oksida tersebut adalah tidak Oksihemoglobin ini akan melepaskan oksigen
berwarna dan tidak berbau. Beberapa sifat gas pada jaringan atau organ lainnya. Bila
karbon monoksida adalah : karbonmonoksida terhirup, akan terbentuk
- titik didih: - 191,6 o C karboksihemoglobin (COHb) :
- densitas cairan (pada titik didih):795 g/L Hb(l)+CO(g)⇒COHb(l)
- densitas gas (pada titik didih): 4,3 g/L yang mempunyai afinitas kimia sebesar 300 kali
o
- densitas gas (pada 20 C):1,25 g/L lebih tinggi daripada pembentukan
- densitas uap (udara=1): 0,97 oksihemoglobin.
- panas pembakaran: 67,64 kcal/mol
- % batas bawah ledakan: 12,5 Oksigen yang terikat dalam oksihemoglobin
- % batas atas ledakan: 74 juga dapat dilepaskan sesuai dengan reaksi :
- rasio ekspansi cair ke gas: 700 O2Hb(l)+CO(g)⇒COHb(l)+O2
Karboksihemoglobin ini relatif stabil dan
Sedang beberapa sifat gas karbon dioksida menghalangi penyerapan oksigen oleh darah
adalah : sehingga penderita mengalami anoxia, yaitu
- titik beku (oC): - 56,55 oC kekurangan oksigen dalam darah.
- titik sublimasi (pada 1 atm): 78,5 oC
- panas fusi: 47,5 kcal/kg Pada dasarnya tubuh manusia lebih toleran
- panas sublimasi: 36,2 kcal/kg terhadap CO2, walaupun adanya CO2 akan
- densitas padat (pada 1 atm): 1,56 g/ml mempertinggi laju pernafasan seseorang,

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.13


Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

sehingga pekerjaan terasa menjadi lebih berat. Pengaturan pengangkutan dan pewadahan
TLV di udara untuk karbon monoksida adalah mensyaratkan label : racun' dan 'cairan mudah
100 ppm, sedangkan untuk CO2 adalah 5000 terbakar'.
ppm (0,5 %); lebih dari konsentrasi tersebut
akan menimbulkan gangguan pernafasan. Senyawa Sulfur:
Kontainer atau silinder gas karbon monoksida
membutuhkan label 'gas beracun' dan ' gas Senyawa yang mengandung unsur sulfur
mudah terbakar', sedang untuk gas karbon dijumpai pada batu bara, gas alam, minyak
dioksida tergolongkan sebagai 'gas tidak mentah, wool, rambut, polimer-polimer sintetis
terbakar'. dan sebagainya (lihat sub bab 2.2). Bila bahan
ini terpapar dengan panas atau bila terbakar
Hidrogen Sianida (HCN): akan membentuk gas hidrogen sulfida (H2S)
atau SO2. Hidrogen sulfida secara komersial
Pada temperatur kamar, hidrogen sianida banyak dijumpai dalam bentuk cairan, biasanya
adalah merupakan gas yang tidak berwarna, digunakan dalam industri yang memproduksi
dengan sifat-sifat antara lain : senyawa-senyawa mengandung sulfur. Bahan
- titik beku (oC): - 14 oC ini juga digunakan dalam industri metalurgi.
- titik didih (oC): 26 oC
- kerapatan pada 20 oC: 1,2 g/L Gas H2S merupakan gas yang tidak berwarna,
- kerapatan uap (udara = 1): 0,93 berbau seperti telur busuk. Secara alami
- % batas terendah ledakan: 6 dijumpai akibat proses dekomposisi senyawa
- % batas tertinggi ledakan: 41 organik dalam kondisi anaerob. Sifat-sifat dari
- titik nyala cairan: - 18 o C gas ini adalah :
- titik didih: - 60 oC
Gas HCN larut dalam air membentuk asam - titik beku: - 83 oC
hidrosianik. Hidrogen sianida anhidrous (cair) - densitas pada 20 oC: 1,539 g/L
merupakan bentuk yang secara komersial - kerapatan uap (udara = 1): 1,2
sering dijumpai, merupakan bahan yang tidak - persen batas bawah ledakan: 4,3
stabil. HCN banyak digunakan dalam - persen batas atas ledakan: 46
pembuatan plastik seperti polyacrylonitrile yang - panas fusi: 0,568 kcal/mol
mengandung grup -CN. Bila jenis plastik ini - panas penguapan: 4,463 kcal/mol
dipanaskan, maka akan terdekomposisi secara
termal dan terbentuklah gas racun HCN. TLV dari gas H2S dibatasi hanya 10 ppm. Bila
Bahan racun ini mempengaruhi transportasi terus menerus menghirup udara yang
oksigen dalam darah, karena dapat mengandung gas ini, akan mengakibatkan
mengganggu aktivitas enzim cyctochrome pusing dan sakit kepala; bila terhirup dengan
oxidase yang dibutuhkan untuk respirasi selluler konsentrasi 600 ppm selama 30 menit akan
dan pembentukan enersi. Bahan ini masuk ke berakibat fatal. Tetapi karena gas ini
dalam tubuh melalui pernafasan atau kulit. mempunyai bau khas, maka kehadirannya
dapat diketahui sejak dini. Pengangkutan dan
Beberapa senyawa kimia dengan ion-ion kontainer bahan ini membutuhkan label
metalik yang bergabung dengan ion- ion bertuliskan 'gan beracun' dan 'gas mudah
sianida, seperti natrium sianida, banyak terbakar'.
digunakan dalam industri elektroplating. Seperti
halnya gas sianida, bahan ini juga bersifat Sulfur dioksida merupakan gas tidak berwarna,
racun bila terserap oleh manusia. Bahan ini berbau menyengat seperti karet terbakar. Gas
juga akan bereaksi dengan asam membentuk ini terbentuk bila senyawa mengandung sulfur
gas HCN : terbakar, misalnya pada pembakaran gas H2S
NaCN(s)+HCl(l)⇒NaCl(l)+HCN(g) akan terjadi reaksi:
2H2S(g)+3O2(g) ⇒ 2H2(g)+2SO2(g)
Beberapa besaran konsentrasi (dalam ppm) Gas ini akan muncul misalnya karena
yang berkaitan dengan sifat toksikologi dari pembakaran minyak bumi atau batu bara,
HCN adalah : karena kedua jenis bahan bakar ini
- batas bau: 0,2 - 5,0 mengandung senyawa sulfur. Dalam emisinya
- TLV: 10 di udara, gas ini secara lambat akan
- keluhan sakit kepala: 18-36 teroksidasi menjadi sulfur trioksida (kadang-
- bertahan selama 1/2 jam tanpa kesulitan: kadang ditulis sebagai SOx) yang larut dalam
- kematian dalam 1 jam

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.14


Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

lembab udara membentuk asam sulfat sebagai sehingga dapat menimbulkan methemoglobine-
penyebab hujan asam, sesuai dengan reaksi : mia dengan terhalangnya transportasi
2SO2(g)+O2(g)⇒2S O3(g) hemoglobin. Oleh karenanya, gas ini tergolong
SO3(g)+ H2O(g)⇒H2SO4 (l) toksik dengan batas TLV 25 ppm.
Masalah lingkungan yang ditimbulkan pada
zone industri adalah adanya kabut sulfur NO2 dan N2O4 merupakan agen pengoksida
(sulfurous smog), yang terbentuk akibat yang lebih baik dibanding N2O atau NO,
kumulasi asam sulfat di udara. sehingga digunakan sebagai agen pengoksida
dalam roket; gas-gas ini juga toksik dan
Beberapa sifat dari gas ini adalah : menyebabkan methemoglobinemia dengan
- titik didih: - 10 oC batas TLV 5 ppm. Pengangkutan gas ini
- titik beku: - 76 oC membutuhkan label bertuliskan 'gas beracun'
- densitas pada 20 oC: 2,93 g/l dan 'pengoksidasi'.
- Kerapatan uap (udara =1): 2,3
- panas difusi: 1,77 kcal/mol Amonia (NH3):
- panas vaporasi: 5,96 kcal/mol
Amonia merupakan gas yang tak berwarna dan
Standar emisi yang dikeluarkan oleh USEPA berbau menyengat. Beberapa sifat dari gas ini
adalah 0,03 ppm selama periode 24 jam, dan adalah :
0,14 ppm selama periode 3 jam. Standar kedua - titik didih: - 33 o C
adalah konsentrasi tahunan sebesar 0,5 ppm. - titik beku: - 78 o C
Dalam ruang kerja, TLV dari SO2 adalah 5 ppm. - densitas: 0,771 g/L
Pada konsentrasi sebesar 10 ppm (volume) gas - kerapatan uap (udara = 1): 0,596
ini akan mengakibatkan iritasi pada mata. - swa-penyalaan: 651 o C
Konsentrasi melebihi 500 ppm akan - batas bawah ledakan: 16 %
menyebabkan kematian seketika. Gas ini dalam - batas atas ledakan: 25 %
pengangkutannya membutuhkan label
bertuliskan 'gas racun'. Gas ini mudah dicairkan dan dikenal sebagai
anhydrous ammonia. Dengan sifatnya yang
Oksida Nitrogen (NOx): lebih ringan dari udara (densitas uap = 0,569),
bila terlepas di udara akan cepat terdispersi
Terdapat enam oksida-oksida nitrogen, yaitu apalagi bila terdapat angin. Walaupun tidak
dinitrogen monoksida (N2O), nitrogen berwarna, bila bahan cairan ini tumpah akan
monoksida (NO), dinitrogen trioksida (N2O3), terbentuk awan putih akibat kondensasi lembab
nitrogen dioksida (NO2), dinitrogen tetroksida udara, sehingga memudahkan pelacakan
(NO4) dan dinitrogen pentoksida (N2O5) . terjadinya kebocoran.
Diantara keenam oksida tersebut, maka N2O3
dan N2O5 yang tidak penting dalam industri. Gas ini berakibat seperti alkali terhadap kulit
manusia, yaitu dari iritasi ringan sampai
Gas N2O merupakan gas tidak berwarna, rusaknya jaringan, yang tergantung pada
banyak digunakan sebagai anestesi oleh dokter lamanya pemaparan. Mata dan paru-paru akan
gigi. Bahan ini merupakan agen pengoksidasi teritasi bila terpapar dengan bahan ini.
yang baik, sehingga sulfur, fosfor dan karbon Pemaparan yang berlebihan menyebabkan
dapat terbakar dalam atmosfer N2O seperti kebutaan dan rusaknya jaringan pernafasan.
halnya dalam atmosfer yang mengandung Karena bahan ini sangat larut dalam air, maka
oksigen. Dengan adanya hidrogen atau amonia, air merupakan bahan yang efektif untuk
dihasilkan campuran eksplosif. Label yang penanggulangan masalah yang timbul. Limit
dibutuhkan dalam pengangkutannya adalah pemaparan di ruang kerja = 50 ppm.
sebagai 'gas tidak terbakar' dan 'pengoksidasi'.
Gas amonia merupakan gas mudah terbakar,
Gas NO merupakan agen pengoksida yang dengan rentang yang kecil, serta limit
baik, tidak berwarna dan berbau tajam. bawahnya yang relatif besar (16%), maka
Magnesium dan fosfor dapat terbakar dengan bahaya kebakaran relatif kecil. Pengangkutan
baik dalam atmosfer yang mengandung gas ini amonia cair (anhydrous) membutuhkan label
seperti halnya atmosfer yang mengandung 'gas racun'. Amonia yang dilarutkan dalam air
oksigen. Gas ini dapat berkombinasi dengan merupakan larutan yang sering dijumpai secara
hemoglobin dalam darah, seperti halnya karbon komersial sebagai amonium hidroksida
monoksida, membentuk metheglobin (NOHb), (NH4OH). Pengangkutan cairan ini
membutuhkan label 'korosif'.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.15
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

Kriteria yang diberlakukan di USA pada


Logam-logam Berat Toksik: lingkungan kerja adalah dalam 1 cm3 udara
tidak boleh terdapat lebih dari 10 fiber asbes
Yang dimaksud dengan logam berat dalam yang lebih panjang dari 5 micrometer.
buku ini adalah setiap logam yang mempunyai
berat atom lebih dari 50. Bila terserap dalam Pestisida Organik :
tubuh manusia, beberapa logam berat akan
merupakan racun, apalagi bila dalam bentuk Pestisida adalah bahan kimia yang digunakan
bubuk atau asap. Logam berat yang untuk membunuh insek, fungi, roden, atau
digolongkan toksik oleh USEPA adalah : tanaman. Sebagian besar pestisida yang
antimon, arsen, berillium, kadmiun, khromium, sekarang digunakan adalah merupakan
tembaga, timah, merkuri, nikel, selenium, perak, senyawa-senyawa organik. Telah dihasilkan
thallium dan seng. ribuan jenis pestisida, beberapa diantaranya
telah dilarang digunakan, karena terbukti
Mekanisme keracunan dari logam berat ini berbahaya bagi manusia.
tergantung jenisnya, tetapi umumnya ion-ion
logam ini mempunyai affinitas yang sangat Didasarkan atas struktur molekulnya, maka
besar dengan sulfur. Bila logam ini terbawa pestisida organik dapat dikelompokkan menjadi
darah maka akan bersenyawa dengan sulfur beberapa grup, yang terpenting adalah
yang berada pada fluida sellular tubuh, dan pestisida organochlorine, pestisida
mempengaruhi kerja enzimatik dalam tubuh. organophosphorus, pestisida karbamate dan
pestisida urea.
Asbestos: Pestisida organochlorine merupakan turunan
hidrokarbon kompleks; paling tidak sebuah
Absestos merupakan terminologi yang atom hidrogen dalam molekul hidrokarbon
digunakan dalam ilmu mineral untuk berbagai tersebut, digantikan oleh atom khlor. Sebagai
fiber silikat yang tersusun dari silicon, oxygen, contoh adalah Aldrin dengan formula C12H8Cl6,
hidrogen dan ion- ion metalik seperti natrium, yang berasal dari hidrokarbon dengan formula
magnesium, kalsium dan besi. C12H14. Salah satu jenis kelompok ini yang
terkenal adalah DDT, yang banyak digunakan
Bahan ini mempunyai titik leleh yang sangat selama perang dunia ke dua, antara lain untuk
tinggi, tidak terbakar dan digunakan sebagai mengontrol penyakit tifus dan malaria yang
penyekat panas. Bila dicampur dengan ditularkan melalui insek. Namun ternyata bahan
magnesium oksida, asbestos sangat baik ini menimbulkan masalah kesehatan bagi
digunakan sebagai bahan tahan api yang manusia, sehingga pembuatan dan
banyak digunakan. Namun disamping penjualannya dilarang. Mekanisme bagaimana
kegunaannya tersebut, pada kondisi khusus pestisida ini memepengaruhi aktivitas biologi
asbestos dapat membahayakan kesehatan belumlah banyak diketahui. Hanya diketahui
manusia termasuk timbulnya karena kanker, bahwa bahan ini merusak keseimbangan
terutama bila asbestos hadir dalam bentuk natrium dan kalium dalam sel-sel syaraf
debu asbes sehingga mudah terhisap melalui sehingga mempengaruhi impuls sel tersebut.
pernafasan atau mulut. Jenis organochlorine ini mempunyai efek
biokumulasi terutama pada jaringan lemak, dan
Debu asbes ini sangat ringan dan dapat sangat stabil serta persisten; melalui rantai
melayang di udara. Bila terhirup masuk ke makananlah bahan ini akan sampai pada
dalam paru-paru, bahan ini akan terkumpul manusia.
menyebabkan asbestosis. Namun bila tidak
terkumpul di paru-paru, maka akan masuk pada Pestisida organophosphorus merupakan
kerongkongan dan dapat memnyebabkan turunan dari asam fosfat, contohnya adalah
kanker pada pencernaan. Bahan ini juga Parathion dengan formula
menyebabkan mesothelioma pada paru-paru (C2H5)2PSOC6H4NO2. Kelompok pestisida ini
atau saluran pernafasan, yang hanya dijumpai juga bersifat toksik. Pada insek, pestisida ini
pada orang yang terpapar debu asbes. Debu mempunyai kemampuan untuk menghalangi
asbes ini mempunyai efek sinergis, misalnya kerja enzim, dikenal sebagai
bila terhisap oleh perokok, akan mengakibatkan acetylcholinesterase (ACHE). Enzim ini secara
kemungkinan terserang kanker 50 kali lebih rutin berfungsi mempengaruhi impuls syaraf.
besar dibanding orang yang tidak merokok.
Pestisida carbamate merupakan turunan dari
asam karbamik. Salah satu jenis pestisida ini
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.16
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

adalah Carbyl yang merupakan insektisida. Hidrogen peroksida merupakan bahan yang
Fungsinya pada insek atau vertebrata adalah relatif tidak stabil. Larutan dengan konsentrasi 8
mempengaruhi kerja enzim cholinistrase. % (massa) secara lambat akan terdekomposisi
Beberapa jenis pestisida carbamate juga menjadi air dan oksigen setelah 9 bulan. Sinar
berfungsi sebagai fungisida atau herbisida. matahari akan bertindak sebagai katalisator.
Bila berada pada konsentrasi yang pekat (lebih
Pestisida urea merupakan turunan dari urea, besar dari 30 %), maka larutan ini aka
yaitu dengan sebuah atom hidrogen (atau lebih) terdegradasi secara cepat yang disertai
pada urea yang digantikan oleh atom-atom lain. timbulnya panas sehingga akan dapat
Salah satu pestisida kelompok ini adalah teruapkan. Untuk menghindari bahaya ledakan,
Linuron. Umumnya pestisida ini digunakan larutan ini distabilkan dengan sejumlah kecil
sebagai herbisida yang dapat menghalangi natrium pirofosfat, yang akan bertindak sebagai
proses fotosintesis. katalis guna memperlama proses dekomposisi.
Beberapa logam seperti besi, baja, timah,
8 SENYAWA PENGOKSIDASI tembaga, khrom, seng, mangan dapat bertindak
sebagai katalis guna terjadinya dekomposisi.
Terjadinya reaksi oksidasi-reduksi (redoks) Larutan yang mengandung hidrogen peroksida
yang terkontrol sangat bermanfaat bagi lebih dari 50% (volume) dapat menyebabkan
manusia, seperti pembakaran bahan bakar, timbulnya api secara spontan dari bahan yang
khlorinasi air, peledakan dinamit. Enersi dari dapat terbakar. Hidrogen peroksida selain
reaksi ini dapat disimpan, seperti pada batere. dapat bertindak sebagi oksidator kuat, namun
Bila reaksi tidak terkontrol, maka enersi yang dapat pula berfungsi sebagai reduktor lemah.
terbentuk dapat menyebakan bahaya bagi Pada saat bertindak sebagai reduktor, oksigen
manusia, seperti terjadinya kebakaran, ledakan. selalu dibebaskan.
Bila misalnya gas alam dibakar, maka enersi
yang ada dapat digunakan untuk berbagai Hidrogen peroksida dapat menimbulkan
keperluan. Tetapi panas yang ditimbulkan dari masalah kesehatan yang serius; pada
reaksi redoks tersebut dapat terserap oleh konsentrasi larutan lebih besar dari 30 %
bahan yang dapat terbakar yang berada di (volume) larutan ini korosif terhadap kulit. Di
dekatnya, sehingga bahan tersebut dapat lingkungan kerja batas pemaparan maksimum
terbakar dengan sendirinya. Kadangkala adalah 1 ppm. Transportasi hidrogen peroiksida
walapun agen pengoksidasi dijumpai dalam dengan konsentrasi sampai 20 % diberi label :
jumlah yang kecil, tetapi sudah cukup untuk 'oksidator'. Bila di atas konsentrasi tersebut
memungkinkan terjadinya swa- pembakaran diberi label : 'oksidator dan korosif'.
bahan semacam sulfur dan sebagainya.
Hipokhlorit, Khlorit, Khlorat dan Perkhlorat:
Kemampuan agen pengoksidasi bervariasi. Ada
oksidator yang mempunyai kemampuan lebih Bahan pengoksidasi yang juga banyak
tinggi dibanding oksigen, ada yang berada di digunakan adalah natrium dan kalsium
bawah kemampuan oksigen. Bahan hipokhlorit, yang merupakan komponen aktif
pengoksidasi yang mengandung oksigen dapat sebagai pemutih maupun untuk pembersih
dikatakan tidak stabil waktu dipanaskan. Bahan peralatan saniter. Hipokhlorit metal ini, dengan
tersebut akan memasok oksigen pada saat konsentrasi sekitar 3 sampai 5 %, biasanya
terjadinya kebakaran walaupun udara di digunakan sebagai pemutih pada pencucian
sekitarnya kekurangan oksigen. Beberapa agen pakaian karena kemampuannya bereaksi
pengoksidasi diuraikan di bawah ini secara dengan karbon di udara akan memproduksi
umum. asam hipokhlor dan melepaskan oksigen,
seperti reaksi di bawah ini :
Hidrogen Peroksida (H2O2): 2 NaClO(l)+H2O(l)+CO2⇒Na 2CO3(l)+2HClO(l)
2 HClO(l)⇒2HCl(l)+O2(g)
Hidrogen peroksida merupakan peroksida yang
paling sering dijumpai. Hidrogen peroksida Oksigen yang dibebaskan dari dekomposisi
murni mempunyai penampilan yang mirip air, fotokimia ini akan memucatkan pakaian. Bahan
tetapi mempunyai bau yang sedikit tajam. ini digunakan pula dalam penyediaan air bersih
Bahan ini banyak digunakan dalam industri atau pengolahan air limbah sebagai
tekstil untuk pengelantang. Dalam industri desinfektan.
kimia, bahan ini digunakan untuk memproduksi
bahan peroksida metalik dan organik.

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.17


Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

Natrium khlorit merupakan agen amonium yang lain, baik sebagai pupuk
pemucat/pemutih yang banyak digunakan da- maupun sebagai komponen bahan peledak.
lam industri kertas dan tekstil. Secara
komersial, bahan ini diperoleh dalam Amonium nitrat berpotensi menimbulkan resiko
konsentrasi larutan sampai 80 %. Dalam ledakan. Pada temperatur 80o ke 93 o
pengangkutannya, bahan ini dianggap sebagai amonium nitrat terdekomposisi membentuk
bahan pengoksidasi, sedangkan dalam kondisi amonia dan asan nitrat, yang berlangsung
sebagai larutan dianggap sebagai korosif. secara endotermis :
NH4NO3(s)⇒NH3(g)+HNO3
Metal khlorat yang sering digunakan adalah
natrium khlorat atau kalium khlorat, digunakan Pada temperatur sekitar 166 o C, amonium
terutama sebagai komponen serbuk mesiu, nitrat akan meleleh. Pada saat ini bahaya
herbisida dan sebagainya. Natrium khlorat kebakaran dan ledakan akan besar bila
sangat sensitif misalnya bila bergesekan dan senyawa ini tetap berada pada kondisi
dapat menimbulkan terjadinya api dengan temperatur tinggi. Bila temperatur di atas 212 o
mudah. Bahan ini merupakan pengoksidasi C, amonium nitrat akan terdekompiosisi
yang sangat kuat. Bila bereaksi dengan serbuk membentuk dinitrogen oksida dan uap air yang
logam seperti alumunium, akan menimbulkan berlangsung secara eksotermis :
ledakan. Beberapa senyawa organik akan NH4NO3(g)⇒N2O(g)+2N2O(g)
terbakar dengan sendirinya bila berkontak
dengan bahan ini. Transportsai bahan ini Bila pada saat pengangkutan bahan ini berada
membutuhkan label : 'pengoksidasi'. pada kontainer yang tertutup rapat, maka
ledakan tidak dapat dihindari, api dapat
Seperti halnya metal khlorat, maka metal-metal berkobar yang didukung oleh adanya N2O
perkhlorat digunakan untuk kebutuhan yang sebagai pengganti oksigen udara. Beberapa
hampir bersamaan, terutama yang berkaitan senyawa dikenal mempunyai peranan sebagai
dengan penimbulan api dan ledakan. Namun katalis dalam menaikkan laju dekopmposisi
bahan ini relatif lebih stabil dibanding bahan- amonium ini, misalnya senyawa yang
bahan sebelumnya serta tidak menimbulkan mengandung tembaga, sulfur. Pengangkutan
reaksi yang prematur. Walaupun demikian, dan pewadahan bahan ini membutuhkan label :
pengangkutan bahan ini pada kontainer 'pengoksidasi'.
pengangkutnya membutuhkan label :
'pengoksidasi'. Oksidator Mengandung Khrom:

Senyawa-senyawa Amonium: Khrom pada tingkat oksidasi +6 terdapat dalam


bentuk senyawa logam khromat, logam
Pada dasarnya semua senyawa yang dikhromat, khrom trioksida dan khromilkhlorida.
mengandung ion amonium (NH4+) secara Pada kondisi sebagai ion-ion metalik tidak
termal tidaklah stabil. Bila dipanaskan, senyawa berwarna, sebagai khromat akan berwarna
ini akan terdekomposisi dengan dua jalan, yaitu kuning dan sebagai dikhromat akan berwarna
: oranye.
- senyawa-senyawa amonium yang bukan Dikhromat metalik, seperti kalium dikhromat
agen-agen pengoksidasi terdekomposisi (K2Cr2O4) merupakan oksidator yang kuat,
membentuk amonium, misalnya amonium terutama bila berada dalam larutan asam.
khlorida yang secara termal terdekomposisi Oksidator ini banyak digunakan dalam industri
pada temperatur kurang dari 167 o C elektropalting khrom, pewarnaan dan
membentuk amonia dan hidrogen khlorida, percetakan, komponen bahan peledak dan
- senyawa-senyawa amonium yang merupakan sebagainya.
agen-agen pengoksidasi dapat juga
terdekomposisi membentuk amonia; tetapi lebih Asam-asam yang berkaitan dengan khromat
umum akan membentuk nitrogen, oksigen dan dan dikhromat hanya ada pada kondisi larutan.
oksida-oksida metalik dan non metalik. Bila air diuapkan darinya, maka yang tersisa
adalah oksida khrom (VI) yang dikenal sebagai
Senyawa-senyawa amonium merupakan khromium trioksida, atau khromium anhidrid
senyawa yang sering dijumpai. Amonium sulfat atau asam khromik dengan formula (CrO3).
merupakan pupuk yang paling sering digunakan Asam ini berwarna merah yang digunakan
dibanding senyawa amonium yang lain. Namun untuk pembersihan permukaan logam atau
secara komersial, amonium nitrat dianggap gelas. Biasanya asam ini dibuat dengan
sebagai yang paling penting diantara senyawa
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.18
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

penambahan asam sulfat pekat pada larutan bahan bakar, pelarut pembersih, adesif, plastik,
kalium dikhromat. resin, fiber, cat, vernis, pendingin, aerosol,
tekstil dan sebagainya. Dalam kaitannya
Senyawa sejenis adalah khromil khlorida dengan keselamatan, maka karakteristik yang
(CrO2Cl2), yang dikenal sebagai khromium umumnya dijumpai dari senyawa ini adalah
oksikhlorida, suatu larutan merah yang mudah terbakar dan bila terbakar, gas
terbentuk bila campuran asam khlorida dan senyawa-senyawa ini dapat meledak di udara.
asam sulfat ditambahkan pada larutan jenuk Senyawa organik ini dapat menguap dengan
kalium dikhromat. Penggunaan dalam industri mudah dan uapnya mudah terbakar pada
adalah seperti halnya asam khromik. kondisi kamar. Bahaya yang kedua dari
kelompok ini adalah karena dapat bersifat
Seluruh senyawa yang mengandung khrom toksik pada manusia, antara lain menyebabkan
oleh USEPA dikatagorikan sebagai toksik, kerusakan pada hati, ginjal, jantung, sistem
walaupun pada kenyataannya yang paling syaraf dan beberapa diantaranya menjadi
bersifat toksik adalah yang berada pada tingkat penyebab penyakit kanker.
oksidasi +6. Senyawa ini bersifat karsinogenik
dan dapat merusak ginjal. Transportasinya Molekul-molekul dari senyawa-senyawa organik
membutuhkan label sebagai 'oksidator' atau mempunyai pola yang sama, yaitu dengan satu
sebagai 'bahan korosif', tergantung pada atau lebih atom karbon yang terikat dengan
kondisi oksidasinya. atom-atom lain. Senyawa organik yang paling
sederhana adalah hidrokarbon, yang dapat
Oksidator Mengandung Permanganat, Nitrit dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hidrokarbon
dan Nitrat: alifatik dan aromatik. Seluruh molekul dari
senyawa ini hanya tersusun oleh atom karbon
Permanganat metalik adalah senyawa yang dan hidrogen. Senyawa ini pada temperatur
mengandung mangan pada kondisi oksidasi +7 kamar dapat berupa gas, cair atau padat. Pada
yang tidak berwarna, namun permanganat itu pembakaran sempurna, akan terbentuk karbon
sendiri berwarna ungu. Permanganat metalik dioksida dan uap air.
yang paling terkenal adalah natrium dan kalium
permanganat. Larutan kalium permanganat Sumber utama hidrokarbon yang digunakan
digunakan untuk pengobatan dermatitis yang manusia adalah minyak bumi (petroleum), yang
berasal dari bakteri atau fungi. Larutan yang mempunyai variasi atom karbon antara 3
lebih terkonsentrasi kadang digunakan dalam sampai 60. Bila minyak bumi mentah
pengolahan limbah, termasuk libah gas sebagai dipanaskan pada temperatur tertentu, maka
oksidator. Pengaturan pengangkutannya campuran komponen-komponen tersebut
membutuhkan label : 'oksidator'. tervolatilisasi sesuai titik didihnya masing-
masing, sehingga dapat dipisahkan satu
Nitrit dan nitrat metalik dengan kandungan dengan yang lain. Produk destilasi yang penting
nitrogen pada tingkat oksidasi masing-masing adalah :
+3 dan +5 adalah oksidator yang termasuk o Petroleum naphtha, yaitu campuran
penting, misalnya dalam bentuk natrium nitrat hidrokarbon yang molekul-molekulnya teru-
dan natrium nitrit, yang banyak digunakan tama mempunyai lima, enam atau tujuh
dalam industri makanan untuk atom karbon. Produk ini terdistilasi pada
mempertahankan warna. Namun natrium nitrit 35o-90oC.
dengan kerja enzim tertentu akan membentuk o Bensin (gasoline), yaitu campuran
senyawa nitrosamin, yang dianggap berpotensi hidrokarbon yang molekul-molekulnya teru-
sebagai senyawa karsinogenik. Demikian juga tama mempunyai lima sampai sembilan
halnya natrium nitrat, dapat dikonversi oleh atom karbon. Titih didihnya adalah 38o -
bakteri dalam perut untuk membentuk nitrit. 204oC.
Nitrit metalik dapat bertindak sebagai oksidator o Kerosene, merupakan campuran
maupun reduktor. Nitrit metalik dioksidasi hidrokarbon yang lebih berat dari pada
menjadi nitrat metalik dan direduksi menjadi minyak bensin.
nitrogen monoksida. Distilasi fraksi minyak bumi ini lebih lanjut akan
menghasilkan produk non- bahan bakar,
9 BEBERAPA SENYAWA ORGANIK BERBAHAYA terutama sebagai bahan baku untuk produk-
produk yang banyak digunakan dalam industri
Senyawa-senyawa organik merupakan bahan petrokimia, misalnya sebagai bahan baku
yang sangat banyak digunakan dalam plastik, karet dan aneka ragam fiber sintetis
kehidupan manusia modern, misalnya untuk lainnya.
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.19
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

bentuk heksagon dengan cincin di dalamnya.


Hidrokarbon Alifatik: Oleh karenanya, yang membedakan antara
hidrokarbon alifatis dengan hidrokarbon aro-
Hidrokarbon alifatik dibagi menjadi beberapa matis adalah struktur molekularnya, yang
sub kelompok, yaitu alkane, alkene dan alkine. menyerupai benzene atau yang tidak
Alkane adalah hidrokarbon yang ikatan atom menyerupai benzene.
karbonnya tunggal, dengan formula kimia
CnH2n+2. Bila jumlah atom karbon satu, maka Benzene adalah senyawa yang tidak larut
jumlah atom hidrogennya adalah 4, yaitu CH4 dalam air, menguap pada temperatur kamar.
dikenal methane. Selanjutnya, bila n = 2, maka Campuran uap benzene dan udara akan siap
yang dimaksud adalah ethane C2H6 atau ditulis untuk terbakar. Oleh karenanya, kontainer
menurut struktur Lewis sebagai CH3CH3. benzene mempunyai label : 'cairan mudah
Seterusnya dikenal : C3H8 (propane), C4H10 terbakar'. Benzene bersifat karsinogen pada
(butane), C5H12 (pentane), C6H14 (hexane), manusia, penyebab leukemia. Pemaparan
C7H16 (heptane), C 8H18 (oktane). Menurut maksimum di ruang kerja adalah 10 ppm
struktur Lewis, maka mulai dari C4H10 dikenal selama 8 jam.
dua jenis struktur molekul, yaitu :
- atom karbon yang terikat satu sama lain Bila salah satu atom hidrogen dari benzene
dalam satu rantai yang menerus, digantikan oleh grup methil (CH3), maka
- atom karbon yang ikatannya tidak selalu senyawa baru tersebut dikenal sebagai toluene.
dalam satu rantai yang menerus. Dua atom hidrogen dari benzene dapat pula
Butane dalam struktur pertama dikenal sebagai digantikan oleh grup methil, dengan
n-butane, sedang butane dalam struktur yang kemungkinan tiga bentuk struktur isometris,
kedua dikenal sebagai isobutane. yang dikenal sebagai isomer dari xylene. Ketiga
bentuk tersebut bernama : ortho-xylene
Alkane dikenal sebagai hidrokarbon jenuh, disingkat o-xylene, meta-xylene disingkat m-
karena setiap ikatan elektron dari atom-atom xylene dan para-xylene disingkat p-xylene.
karbon, berpasangan dengan atom-atom yang
terikat dengan karbon tersebut. Senyawa ini Pada temperatur kamar, toluene dan isomer-
dikenal pula sebagai sikloalkane karena atom isomer xylene adalah jernih, tidak berwarna,
karbon pertama dan terakhir terhubungkan satu tidak larut dalam air serta mudah menguap.
sama lain dalam rantai yang menerus. Uap cairan ini bila bercampur dengan udara
akan mudah terbakar, oleh karenanya
Hidrokarbon dengan molekul-molekul yang penyimpanan dan pengangkutannya
mengandung satu atau lebih karbon yang membutuhkan label: cairan mudah terbakar.
terikat dengan ikatan ganda, dikenal sebagai
alkene atau olefin. Karena setiap alkene Disamping mudah terbakar, kelompok ini juga
kekurangan hidrogen relatif terhadap alkane, bersifat toksik bagi manusia karena
maka kelompok ini dikenal sebagai hidrokarbon mempengaruhi sistem syaraf pusat, tetapi tidak
tak jenuh. Formula umum dari kelompok ini termasuk karsinogen. Pemaparan maksimum
adalah CnH2n. Alkene yang paling sederhana selama 8 jam kerja adalah 200 ppm untuk
dikenal sebagai ethene atau ethylene dengan toluene dan 100 ppm untuk isomer-isomer
formula C2H4. xylene.
Hidrokarbon yang mempunyai satu atau lebih
ikatan karbon ke karbon rangkap tiga dikenal Kelompok hidrokarbon aromatis dengan dua
sebagai alkine. Seperti halnya alkene, maka atau lebih cincin benzene dikenal sebagai
alkine adalah termasuk hidrokarbon tak jenuh. polynuclear aromatic hydrocarbon (PAH). PAH
Formula umum dari alkine adalah CnH2n-2. yang penting adalah naftalene yang digunakan
Alkine yang paling sederhana adalah C2H2 yaitu antara lain dalam industri fungisida. Disamping
ethyne atau acetylene. bersifat mudah terbakar, PAH ini dianggap
bersifat karsinogen.
Hidrokarbon Aromatik:
Hidrokarbon Sederhana:
Hidrokarbon aromatik adalah senyawa-
senyawa yang mempunyai satu atau lebih Beberapa hidrokarbon sederhana dijumpai
bentuk cincin ikatan atom karbon. Senyawa sebagai cemaran melalui cerobong
yang paling sederhana dari kelompok ini adalah pembakaran sebuah industri atau dari kegiatan
benzene dengan formula molekularnya C6H6. komersial lainnya. Umumnya mereka tidak
Biasanya formula benzene dilambangkan oleh berwarna, tidak berbau dan dijumpai dengan
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.20
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

konsentrasi rendah. Belum dijumpai pengaruh buah atom H, yang dapat digantikan oleh atom
kelompok ini terhadap kesehatan. Namun khlorida. Terdapat empat kemungkinan
kelompok ini berkontribusi dalam pembentukan penggantian atom hidrogen, yaitu :
formasi ozone di atmosfer. Salah satu contoh 1 atom diganti, senyawa baru : methyl khlorida
dari kelompok ini adalah methane. atau khloromethane
2 atom diganti, senyawa baru : methylene
Methane merupakan gas alam, yang terbentuk khlorida atau dikhloromethane
misalnya dari dekomposisi karbon organik. Gas 3 atom diganti, senyawa baru : khloroform atau
ini tidak berwarna, tidak berbau, sedikit larut trikhloromethane
dalam air, dan merupakan salah satu 4 atom diganti, senyawa baru : karbon
komponen utama dari gas alam, sehingga sifat tetrakhlorida atau tetrakhloromethane.
kimia dari gas alam pada prinsipnya adalah Dengan substitusi tersebut, maka terjadilah
merupakan sifat kimia dari gas methane. Panas perubahan karakteristik.
pembakarannya adalah 213 kcal/mol. Methane
digolongkan sebagai gas non toksik, tetapi bila Sebagai contoh, titih nyala methane adalah -
terhirup akan menyebabkan sesak nafas. 188 oC, sedangkan khloromethane adalah di
Penggunaan gas alam sekarang makin banyak bawah 0 oC, dengan rentang keterbakaran 10,7
dijumpai. Gas alam ini dapat pula dicairkan, - 11,4 % volume. Bila seluruh atom karbon
dikenal sebagai liquefied natural gas (LNG). digantikan oleh atom-atom halogen, maka
senyawa baru tersebut bukan lagi kelompok
Bentuk gas yang dicairkan dari propane, butane bahan yang mudah terbakar. Walaupun
dan campurannya dikenal sebagai liquefied demikian, bila senyawa ini terpapar dengan
petroleum gas (LPG), terbentuk dari panas, akan dihasilkan gas/uap yang
pengolahan gas alam. LPG ini mengandung berbahaya yaitu fosgene dan hidrogen khlorida.
pula komponen lain dalam jumlah kecil, seperti Beberapa diantara hidrokarbon berhalogen ini
ethane, ethene, propene, butene, isobutane, teruapkan pada temperatur kamar.
isobutene dan sebagainya.
Senyawa kelompok ini banyak digunakan
Dari sudut industri, maka kelompok alkine yang dalam industri, tetapi keterpaparannya pada
paling sering digunakan adalah acetylene, gas manusia dapat menimbulkan masalah
yang tidak berwarna, dan pada kondisi murni kesehatan, misalnya efek racun dari khloroform
berbau ether. Gas ini banyak digunakan dalam pada sistem syaraf, kulit, mata, iritasi pada
industri metalurgi, terutama untuk gastrointestinal, hati, ginjal dan jantung. Karbon
pengelasan/pengecoran, karena mempunyai tetrakhlorida misalnya, disamping dapat
panas pembakaran tinggi yaitu 312,4 kcal/mol. mengganggu hati dan ginjal juga dicurigai
Temperatur yang dicapai bila terbakar dengan sebagai penyebab kanker pada manusia.
udara akan mencapai 3300 o C. Gas ini
termasuk yang tidak stabil, dapat meledak pada Kelompok khusus dari senyawa hidrokarbon
kondisi ditekan. Oleh karenanya, biasanya gas berhalogen adalah fluorokarbon (CFnCln-x),
ini dilarutkan dalam cairan seperti acetone. juga disebut sebagai khlorofluorokarbon atau
Satu bagian volume acetone dapat melarutkan khlorofluoromethane. Nama komersial dari
25 bagian acetylene pada tekanan 1 atm, senyawa ini adalah freon, yang digunakan
sedang pada tekanan 12 atm akan terlarutkan sebagai pendingin atau aerosol. Senyawa ini
acetylene sebanyak 300 bagian volume. bersifat inert, tidak terbakar, tidak bereaksi
dengan asam. Bila terlepas akan bereaksi
Hidrokarbon Berhalogen: dengan lapisan ozon. Senyawa ini mampu
menyerap radiasi ultraviolet matahari, sehingga
Senyawa-senyawa organik dapat pula ikatan karbon ke khlor akan rapuh, dan
diturunkan dengan mengganti satu atau lebih dilepaskanlah atom khlor. Atom khlor ini akan
atom hidrogen dari hidrokarbon dengan sebuah bereaksi dengan molekul ozon, sehingga
atom halogen, sehingga senyawa itu dikenal lapisan ozon sebagai pelindung bumi dari
sebagai hidrokarbon berhalogen (halogenated radiasi ultra violet matahari akan
hydrocarbon). Bila yang menggantikan adalah terganggu/rusak. Reaksi di bawah ini akan
khlor, maka senyawa itu dikenal sebagai hidro- memperjelas masalah tersebut :
karbon berkhlor (chlorinated hydrocarbon). CFnCln-x(g)⇒CFnCl3-x.(g)+Cl.(g)
O3(g)+Cl.(g)⇒ClO.(g)+O2(g)
Sebagai contoh penamaan adalah untuk ClO.(g)+O.⇒Cl.(g)+O2 (g)
senyawa yang berasal dari methane (CH4),
yang terdiri dari sebuah atom C dan empat
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.21
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

Masalah limbah yang paling banyak disorot dari pasaran adalah metanol (methyl alkohol) dan
kelompok ini adalah polychlorinated biphenyl ethanol (ethyl alkohol).
(PCB), dengan simbol 2 heksagon bercincin.
Terdapat berbagai struktur isomer dari PCB, Dalam masalah limbah, yang paling sering
tetapi sifat-sifatnya hampir sama. Sebagian dipersoalkan adalah fenol. Senyawa yang
besar PCB adalah merupakan cairan yang tergolong alkohol sederhana ini adalah mudah
encer pada kondisi kamar, resistan terhadap terbakar, dan larut dalam air. Fenol adalah
hampir seluruh bahan kimia, stabil bila dipapar termasuk grup alkohol aromatis, yang dapat
pada temperatur tinggi, beberapa diantaranya dilihat sebagai hidroksil turunan benzene.
mempunyai titik didih sampai 267 °C tanpa Senyawa induk dari kelas alkohol ini juga
mengalami dekomposisi. Oleh karenanya, PCB bernama fenol atau hidroksibenzene. Fenol
banyak digunakan dalam industri-industri yang pada kondisi padat adalah tak berwarna sampai
membutuhkan sifat-sifat tersebut, misalnya putih kristal dan sering juga dijumpai berwarna
dalam perlengkapan listrik seperti gelap/merah bila terpapar cahaya. Fenol
transformator, kapasitor, atau pada sistem dikenal cepat menyerap uap air di udara
pemindah panas dan sistem hidrolis. Sebuah sehingga sering dianggap sebagai cairan. Fenol
transformator kadang mempunyai sampai 3,7 merupakan produk industri kimia yang penting,
m3 PCB dengan konsentrasi 50 - 70 % . misalnya dalam industri farmasi, karena resin-
resin fenolis dan produk-produk farmasi lainnya
Di USA produksi PCB sejak tahun 1979 sangat terbuat darinya.
dibatasi yaitu hanya untuk penggunaan yang Dilihat dari sifat keterbakaran, sebetulnya fenol
sangat khusus, dan merupakan bahan yang tidak membahayakan, dengan titik nyala 78 o
paling banyak diatur penggunaan dan C. Tetapi sifatnya yang racunlah yang
penanganannya diantara bahan berbahaya mendatangkan masalah, yaitu sangat toksik
yang lain. Ini terjadi karena pada tahun 1960 pada manusia. Mata, hidung dan kerongkongan
diketahui bahwa PCB ini ternyata merupakan dapat teriritasi, dan merusak secara sistematis
penyebab berbagai masalah kesehatan yang sistem syaraf. Efek iritasi juga dapat terjadi
serius : kanker, kerusakan organ tubuh, impo- pada mata dan kulit. Oleh karenya,
tensi sampai kematian. Insiden yang paling pengangkutan senyawa ini membutuhkan label
dramatis dalam masalah toksikologi adalah bertuliskan : 'racun'. Pemaparan fenol di ruang
yang terjadi di Jepang pada tahun 1968, kerja dibatasi 5 ppm (kontak dengan kulit), dan
menimpa lebih dari 1000 orang yang TLV = 19 mg/m3. Salah satu grup fenol adalah
menkonsumsi beras terkontaminasi PCB akibat kressol yang merupakan disinfektan dan
kebocoran pipa transfer panas dalam berasal dari resin fenolik. Aplikasi isomer-
pemerosesan minyak. Bila PCB masuk ke isomer kressol pada tikus menimbulkan tumor.
dalam tubuh, senyawa ini langsung tersebar Pemaparan pekerja pada isomer kressol adalah
dalam berbagai jaringan reseptor seperti hati, 5 ppm kontak dengan kulit, dengan TLV 22
ginjal, otot, otak, dan sebagainya dan tetap mg/m3.
tersimpan dalam organ tersebut, sehingga
mengakibatkan terganggunya fungsi biologis Ether:
yang normal dan mengakibatkan perubahan
fungsi faal tubuh. Ether adalah senyawa organik yang molekul-
molekulnya mempunyai atom oksigen yang
Cara pengolahan PCB yang digunakan adalah menjembatani 2 grup alkyl atau aryl (R-O-R'),
dengan insinerasi. Namun residu hasil misalnya methyl ethyl ether (methoxyethane).
pembakaran akan berbahaya bila Ether sederhana sangat volatil dan berbahaya
pembakarannya tidak sempurna karena karena mudah terbakar serta meledak. Tambah
membentuk dioxin. Oleh karena itu DRE dari tinggi ether maka tambah tinggi titik nyalanya
PCB ini disyaratkan 99,9999 %. Konsentrasi sehingga menjadi bahan bakar cair; tetapi bisa
maksimum di lingkungan kerja adalah 1,0 saja tidak termasuk cairan yang berkatagori
µg/m3 dengan TLV 0,5 mg/m3. mudah terbakar. Disamping itu, ether juga
berbahaya karena ada yang mengandung
Alkohol: peroksida organik sehingga mudah meledak.
Pengangkutan senyawa ini membutuhkan label
Alkohol adalah senyawa organik turunan dari : 'cairan mudah terbakar'.
hidrokarbon dengan penggantian paling tidak
sebuah atom hidrogen oleh grup hidroksil (- Senyawa organik yang dewasa ini dianggap
OH). Dua alkohol yang sering dijumpai di salah satu substansi yang paling toksik adalah
2,3,7,8 tetrachlorodibenzo-p-dioxin, atau secara
Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.22
Diktat Pengeloaan B3 – Versi 2008 Bagian 4/8

singkat dikenal sebagai Dioxin atau TCDD. asam-asam organik bereaksi dengan alkohol.
Toksisitas (LD50) bahan ini terhadap babi Salah satu jenis senyawa ini yang banyak
Guinea 3,1 x 10-9. Dioxin merupakan produk digunakan dalam industri adalah ethyl asetat,
samping dari pembuatan senyawa-senyawa yang biasanya digunakan sebagai pelarut,
fenolik yang diproduksi untuk beragam merupakan cairan jernih dengan bau spesifik.
herbisida seperti asam 2,4- Titik nyalanya adalah - 5oC, sehingga
dikhlorofenoxyacetik dan 2,4,5-trikhlorofenol. dikelompokkan sebagai cairan yang mudah
Efek toksikologis antara lain adalah terhadap terbakar. Bila terpapar dengan manusia,
sistem syaraf, reproduktif dan kanker. Dioxin senyawa ini menyebabkan iritasi ringan pada
juga dicurigai dapat menghilangkan pertahanan mata, hidung dan kerongkongan. Pemaparan
tubuh terhadap penyakit. Dioxin sangat stabil di ruang kerja dibatasi sampai 400 ppm.
dan terdekomposisi hanya secara thermal pada
temperatur didih sekitar 500 °C. Bila makananSenyawa perokso-organik merupakan turunan
terkontaminasi oleh bahan ini, maka dari hidrogen peroksida. Atom- atom hidrogen
penyebarannya akan melalui rantai makanan, digantikan oleh satu atau lebih grup alkil atau
dan berakumulasi (biomagnifikasi) pada aril. Bahan ini digunakan untuk mempengaruhi
jaringan lemak. proses polimerisasi pada pembuatan plastik.
Seperti halnya perokso-anorganik, maka
Senyawa Organik Lain: perokso-organik ini mempunyai kemampuan
sebagai oksidator, karena mempunyai oksigen
Senyawa organik dengan formula umum R-CO- yang aktif pada strukr molekulnya.
OR' dikenal sebagai ester, yang terjadi bila

Seluruh bahan dikutip dari:


E. Meyer: Chemistry of Hazardous Materials, Prentice Hall Building, 1989

Enri Damanhuri - FTSL ITB Halaman 4.23

Anda mungkin juga menyukai