Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEGIATAN

DI PUSKESMAS BELAWAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. ALZHEIMER
Pokok Bahasan : Alzheimer
Sub Topik :
1. Pengertian Alzheimer
2. Penyebab Alzheimer
3. Gejala Alzheimer
4. PencegahanAlzheimer
Sasaran : Pasien yang berkunjung ke puskesmas
Hari/Tanggal : Rabu / 10 April 2019
Waktu : 08.30wib – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit diharapkan para lansia memahami
tentang Alzheimer

II. Materi Penyuluhan


Terlampir

III. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

IV. Media
Leaflet/Brosur

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 53
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

V. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media


1. Mengucapkan salam 1. menjawab salam
1 Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 5 menit leaflet
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
1. Pengertian alzheimer
2. Penyebab alzheimer
2 Isi 1. Memperhatikan 15 menit leaflet
3. Gejala alzheimer
4. Pencegahan alzheimer
1. Melakukan tanya jawab 1. bertanya
dengan peserta
3 Penutupan 2. Menutup dan 2. Mendengarkan 10 menit leaflet
menyimpulkan hasil
3. Mengucapkan salam 3. menjawab salam
Evaluasi Hasil
Peserta dapat menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan
Alzheimer

VII. Lampiran Teori

a. Pengertian Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan


degenerative otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif, dan kemampuan
untuk merawat diri.(Suddart, & Brunner, 2002)

b. Penyebab Alzheimer

Penyebab pasti pada Alzheimer belum diketahui. Namun diketahu penyakit


Alzheimer di pengaruhi oleh tiga factor, yaitu:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 54
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

 Faktor Genetik
Salah satu factor yang dapat menyebabkan Alzheimer yaitu factor genetic. Apabila
dalam riwayat keluarga ada yang mengalami penyakit ini, maka ada kemungkinan
akan menurun pada anggota keluarga yang lainnya.
 Faktor Usia
Faktor usia merupakan salah satu penyebab penyakit Alzheimer, karena seseorang
yang sudah berusia lanjut diatas 65 tahun akan lebih beresiko mengalami penyakit
Alzheimer.
 Jenis Kelamin
Pada wanita lebih beresiko mengalami penyakit Alzheimer dibandingkan pria.

c. Gejala Alzheimer
Berikut adalah 10 gejala umum pada penyakit Alzheimer :

 Gangguan daya ingat


Sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi. Lupa janji,
menanyakan/menceritakan hal yang sama berulang kali.
 Sulit melakukan pekerjaan/aktivitas sehari-hari
Lupa cara memasak, mengoperasikan telepon, dan tidak dapat melakukan
perhitungan sederhana.
 Sulit melakukan tugas yang familiar
Seringkali merasa sulit untuk merencanakan/ menyelesaikan tugas sehari-hari.
Bingung cara mengemudi, mengatur keuangan, sulit mengikuti permainan
kesukaanya.
 Disorientasi
Bingung akan waktu (hari, tanggal, hari-hari penting), bingung dimana mereka
berada, dan bagaimana mereka sampai disana, dan tidak tahu jalan kembali
kerumah.
 Kesulitan memahami visuospasial
Sulit untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna,
tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 55
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

 Gangguan Berkomunikasi
Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat.Sering kali berhenti di tengah
percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.
 Meletakan barang tidak pada tempatnya
Lupa dimana meletakan barang, dan terkadang curiga ada yang mencuri dan
menyembunyikan barang tersebut.
 Salah membuat keputusan
Berpakaian tidak serasi, dan tidak dapat merawat diri dengan baik.
 Menarik diri dari pekerjaan dan aktivitas social
Tidak semangat untuk melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati.Tidak
senang berkumpul dengan teman-temannya.
 Perubahan perilaku dan kepribadian
Emosi berubah secara drastic.Menjadi bingung dan curiga, depresi, takut, atau
tergantung pada anggota keluarga. Mudah kecewa dan putus asa baik di rumah
ataupun dalam pekerjaan

d. Pencegahan Alzheimer

 Perbanyak mengkonsumsi makanan mengandung antioksidan Makanan


antioksidan dapat mencegah penyakit pikun dan tentunya mencegah penyakit
Alzheimer.
 Kurangi makanan berlemak
Lemak memicu perubahan fungsi otak.Lemak dapat membuat sel-sel di dalam otak
menjadi tidak efisien.
 Berolahraga
Rajin berolahraga merangsang kolesterol baik ini dapat berfungsi sebagai anti
inflamasi untuk mencegah kerusakan otak.
 Rangsanglah pertumbuhan otak
Otak mulai menyusut pada usia 30-40 tahun. Untuk meningkatkan ukuran otak,
dapat dilakukan dengan mempelajari hal-hal baru, perluas pertemanan, membaca
buku, dan memainkan permainan yang merangsang otak.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 56
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

 Kurangi makanan Manis


Banyak memakan makanan manis dapat menyebabkan retensi insulin yang
memperburuk kondisi otak
 Menjaga kebersihan mulut
Gigi dan gusi yang tidak bersih dapat meracuni otak dan cenderung membuat
memori semakin rendah.
 Kenali tanda-tanda awal Alzheimer
Tanda-tanda awal Alzheimer dapat berupa kesalahan kecil seperti salah menilai
jarak saat berjalan, bingung saat membaca peta, rasa penciuman mulai hilang,
mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali, dan menyimpan barang di tempat
yang berbeda.

2. Gizi Seimbang
Pokok Bahasan : Gizi Seimbang untuk Balita
SubTopik :
1. Pengertian Gizi
2. Penyebab Gizi Kurang
3. Tanda dan Gejala Gizi Kurang
4. Pencegahan Gizi Kurang
5. Cara Memotifasi Makanan Pada Anak
Sasaran : Peserta Posyandu
Hari/Tanggal Rabu / 10 April 2019
Waktu : 10.00 wib-selesai
Tempat : Posyandu Kemala Bhayangkari

I. Tujuan Umum
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta dapat mengetahui dan
memahami mengenai hal-hal yang berkaitan dengan gizi seimbang untuk balita.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 57
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

II. Tujuan Khusus

1. Peserta dapat mengetahui pengertian gizi


2. Peserta dapat mengetahui penyebab gizi kurang
3. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala gizi kurang
4. Peserta dapat mengetahui pencegahan gizi kurang
5. Peserta dapat mengetahui cara memotifasi makanan pada anak

III. Materi Penyuluhan


Terlampir

IV. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

V. Media
Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

Mengucapkan Menjawab salam


Salam Mendengarkan
1 Pembukaan Memperkenalkan diri Memperhatikan 5 menit
Menjelaskan tujuan

Pengertian asarm urat,


penyebab asam urat, Leaflet
2 Isi proses pembentukan Memperhatikan 15 Menit /Flipchart
asam urat, tanda dan
gejala asam urat, dan
penanganan asam urat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 58
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Mengevalusi Perasaan Mengungkapkan


Peserta Setelah Perasaaan Setelah
Penyuluhan Penyuluhan Bertanya
3 Penutupan Mengajukan Beberapa tentang 10 menit
Pertanyaan materi penyuluhan
yang belum paham

VII. Evaluasi Hasil


1. Jelaskan pengertian gizi
2. Jelaskan penyebab gizi kurang
3. Jelaskan tanda dan gejala gizi kurang
4. Jelaskan pencegahan gizi kurang
5. Jelaskan cara memotifasi makanan pada anak

VIII. Lampiran Teori

1. Pengertian Gizi
Gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh melalui makanan sehari-hari
sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak terganggu penyakit atau
tubuh tetap sehat.

2. Penyebab Gizi Kurang


a. Jumlah makanan yang dimakan kurang
b. Jenis makanan yang tidak seimbang
c. Makanan tidak terartur
d. Penyakit
e. Anak banyak jajan diluar

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 59
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

3. Tanda dan Gejala Gizi Kurang


a. Berat badan kurang dari normal atau kurus
b. Nafsu makan berkurang
c. Rambut tipis dan berwarna merah
d. Kurang bersemangat
e. Mata pucat
f. Mudah merasa lelah
g. Malas beraktifitas
h. Cengeng

4. Akibat Gizi Kurang


a. Kecerdasan kurang
b. Kurang darah
c. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
d. Mudah terserang penyakit

5. Pencegahan Gizi Kurang


a. Dahulukan makan daripada jajanan
b. Makan minimal 3x perhari dengan teratur

6. Cara Memotifasi Makanan Pada Anak


a. Membuat suasana makan anak menyenangkan
b. Jangan memaksa atau memarahi anak ketika anak makan

7. Memberikan kebebasan anak dalam memilih menu makanan dengan


tetap memepertahankan gizi yang seimbang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 60
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

3. HIPERTENSI
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Topik :
1. Pengertian Hipertensi
2. Pembagian Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi

Sasaran : Pasien yang berkunjung ke puskesmas


Hari/Tanggal : Senin / 9 April 2019
Waktu : 08.30 wib – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan para keluarga pasien
memahami tentang Hipertensi

II. Materi Penyuluhan


Terlampir

III. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

IV. Media
Leaflet/Brosur

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 61
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

V. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media


1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 Menit
1 Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
1. Pengertian hipertensi Memperhatikan 15 Menit Leaflet/
2. Tanda dan gejala Flipchart
2 Isi hipertensi
3. Pertolongan pada
hipertensi
1. Melakukan tanya 1. Bertanya dan 10 Menit
jawab dengan peserta menjawab
penyuluhan 2. Mendengarkan
3 Penutupan 2. Menutup penyuluhan dan memperhatikan
dan menyimpulkan 3. Menjawab salam
hasil penyuluahn
3. Mengucapkan salam

VI. Evaluasi Hasil


1. Jelaskan pengertian hipertensi
2. Jelaskan pembagian hipertensi
3. Jelaskan tanda dan gejala
4. Jelaskan komplikasi

VII. Lampiran Teori

Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di
Indonesia, sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat
umum dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatan. Pedoman Praktis klinis ini
disusun untuk memudahkan para tenaga kesehatan di Indonesia dalam menangani

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 62
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

hipertensi terutama yang berkaitan dengan kelainan jantung dan pembuluh darah.

Pembagian Hipertensi

Tanda dan Gejala


- Sakit kepala
- Mudah marah
- Telinga Berdengung
- Mata terasa berat atau pandangan kabur
- Mudah lelah
- Susah tidur
- Terasa sakit di tengkuk
- Tekanan darah lebih dari normal

Komplikasi Hipertensi

Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga
menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyerang berbagai target organ
tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal.

Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik


secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum
ditemui pada pasien hipertensi adalah :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 63
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

1) Jantung
- hipertrofi ventrikel kiri
- angina atau infark miokardium
- gagal jantung
2) Otak - stroke atau transient ishemicattack
3) Penyakit ginjal kronis
4) Penyakit arteriperifer
5) Retinopati

4. STROKE
Pokok Bahasan : Stroke
Sub Topik : 1. Pengertian Stroke
2. Faktor Resiko Stroke
3. Gejala dan Tanda Stroke
4. Perawatan yang Dilakukan di Rumah Pasca
Stroke
5. Pencegahan Stroke
Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Belawan

Hari/Tanggal : Kamis / 11 April 2019


Waktu : 08.30 WIB – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Umum
Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta dapat lebih mengetahui
tentang penyakit Stroke

II. Tujuan Khusus


1. Peserta dapat mengetahui apa itu stroke
2. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala stroke
3. Peserta dapat mengetahui perawatan yang dilakukan di rumah pasca stroke
4. Peserta dapat mengetahui pencegahan stroke

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 64
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

III. Materi
Terlampir

IV. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode diskusi dan tanya jawab

V. Media dan Alat


Leaflet/Flipchart

VI. Kegiatan Penyuluhan


No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media
1.Mengucapkan salam 1.Menjawab
2.Memperkenalkan salam
1 Pembukaan 5 menit
diri 2.Mendengarkan
3.Menjelaskan tujuan 3.Memperhatikan
1.Pengertian stroke
2.Tanda dan gejala
Stroke
3.Faktor resiko Leaflet/
2 Isi Memperhatikan 15 menit
Stroke Flipchart
4.Perawatan di
rumah pasca stroke
5.Pencegahan stroke
1.Mengevaluasi
Bertanya tentang
perasaan peserta
materi
setelah penyuluhan 10
3 Penutupan penyuluhan
2..Mengajukan menit
yang belum
beberapa
paham
Pertanyaan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 65
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VII. Evaluasi Hasil


1. Jelaskan pengertian stroke
2. Jelaskan tanda dan gejala stroke
3. Jelaskan pencegahan stroke
4. Jelaskan perawatan pasca stroke

VIII. Lampiran Teori

Definisi Stroke
Adalah gangguan fungsi saraf akibat gangguan peredaran darah otak,
dimana secara mendadak (dalam beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa
jam) timbul gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah diotak yang terganggu.

Faktor Resiko Stroke


1. Obesitas
2. Merokok
3. Kurang aktivas fisik
4. Diabetes Mellitus
5. Tinggi kolestrol
6. Hipertensi

Gejala dan Tanda Stroke


1. Kelemahan pada wajah, lengan, kaki ( anggota gerak )
2. Kebingungan, gangguan berbicara atau gangguan pemahaman
3. Tidak dapat berbicara
4. Gangguan berjalan, pusing atau hilangnya keseimbangan, koordinasi pada
gerak
5. Gangguan penglihatan
6. Penurunan kesadaran

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 66
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Perawatan di Rumah Pasca Stroke


1. Leher
Tekuk kepala kebawah dan keatas lalu menoleh kesamping kanan dan kiri
2. Lengan/pundak
Angkat tangan keatas lalu kembali ke bawah, setelah itu ke samping dan ke bawah
lagi
3. Siku
Dengan menekuk lengan, gerakan lengan ke atas dan kebawah
4. Pergelangan tangan
Tekuk pergelangan tangan kedalam dan keluar lalu samping kiri dan kanan
5. Jari Tangan
Tekuk keempat jari tangan ke arah dalam lalu regangkan kembali. Kepalkan
seluruh jari lalu buka.Tekuk tiap jari satu persatu
6. Lutut
Angkat kaki keatas lalu lutut ditekuk kemudian diturunkan lagi. Gerakan kaki ke
samping kanan dan kiri lalu putar kearah dalam dan luar
7. Pergelangan kaki
Tekuk pergelangan kaki keatas lalu luruskan. Tekuk jari kaki ke atas dan kebawah
8. Jika mampu berdiri lakukan gerakan badan membungkuk kemudian putar
pinggang ke samping kanan dan kiri

Pencegahan Stroke
1. Berhenti merokok dan jauh dari paparan asap rokok
2. Olahraga teratur
3. Batasi komsumsi garam
4. Membiasakan makan buah, sayur, gandum, produk makanan bukan susu
dan rendah lemak, ikan
5. Pola makan seimbang : mengurangi lemak , mengganti sumber energi
dengan gandum, protein nabati.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 67
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

5. CHF
Pokok Bahasan : CHF
SubTopik : 1. Pengertian CHF
2. Faktor Resiko CHF
3. Gejala dan Tanda CHF
4. Bahaya CHF
5. Penanganan awal serangan jantung
6. Pencegahan CHF
Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Belawan
Hari/Tanggal : Senin / 09 April 2019
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Umum
Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta dapat lebih mengetahui tentang
penyakit CHF

II. Tujuan Khusus


a. Peserta dapat mengetahui apa itu CHF
b. Peserta dapat mengetahui tanda dan gejala CHF
c. Peserta dapat mengetahui bahaya dari CHF
d. Peserta dapat mengetahui penanganan awal serangan jantung
e. Peserta dapat mengetahui pencegahan CHF

III. Materi
Terlampir

IV. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode diskusi dan tanya jawab

V. Media dan Alat


Leaflet/Flipchart

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 68
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

Menjawab
Mengucapkan salam
salam 5
1 Pembukaan Memperkenalkan diri
Mendengarkan menit
Menjelaskan tujuan
Memperhatikan

1.Pengertian CHF
2.Tanda dan gejala CHF
3.Faktor resiko CHF
15 Leaflet/
2 Isi 4.Bahaya CHF Memperhatikan
menit Flipchart
5.Penanganan awal serangan
Jantung
6.Pencegahan CHF

Mengungkapkan
perasaan setelah
1.Mengevaluasi perasaan peserta penyuluhan
setelah penyuluhan Bertanya 10
3 Penutupan
2.Mengajukan beberapa tentang materi menit
Pertanyaan penyuluhan
yang belum
paham

VII. Evaluasi Hasil


1. Jelaskan pengertian CHF
2. Jelaskan tanda dan gejala CHF
3. Jelaskan penanganan awal serangan jantung
4. Jelaskan pencegahan CHF

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 69
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VIII. LampiranTeori

Definisi CHF
Merupakan suatu keadaan patologis di mana kelainan fungsi jantung
menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
jaringan, atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan dengan meningkatkan
tekanan pengisian.

Faktor Resiko CHF


1. Obesitas
2. Merokok
3. Kurang aktivas fisik
4. Diabetes Mellitus
5. Tinggi kolestrol
6. Hipertensi

Gejala dan Tanda CHF

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 70
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Manifestasi klinis CHF

Penanganan Awal Serangan Jantung

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 71
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Klasifikasi CHF

Pencegahan CHF
1. Berhenti merokok dan jauh dari paparan asap rokok
2. Olahraga teratur
3. Batasi konsumsi garam
4. Membiasakan makan buah, sayur, gandum, produk makanan bukan susu
dan rendah lemak, ikan
5. Pola makan seimbang: mengurangi lemak , mengganti sumber energi
dengan gandum, protein nabati.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 72
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Penatalaksanaan CHF

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 73
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

6. IMUNISASI
Pokok Bahasan : Imunisasi
Sub Topik : 1. Pengertian Imunisasi
2. Tujuan Imunisasi
3. Manfaat Imunisasi
4. Imunisasi Dasar Lengkap
5. Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Sasaran : Orangtua / keluarga di Posyandu bayi / balita
Hari/Tanggal : Rabu/10 April 2019
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Posyandu Kemala Bhayangkari

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang
mempunyai anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-
anaknya.

II. Tujuan Khusus


1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi

III. Materi Penyuluhan


Terlampir

IV. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

V. Media
Leaflet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 74
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media


1.Memberi
salam
2.Validasi
1.Menjawab
(tanyakan
salam
1 Pembukaan kabar) 5 menit
2.Mendengarkan
3.Menjelaskan
3.Memperhatikan
tujuan dan
materi yang
akan diberikan
1.Menjelaskan
pengertian
imunisasi
2.Menjelaskan
manfaat
imunisasi
3.Menyebutkan
penyakit yang
dapat dicegah
dengan 15 Leaflet
2 Isi Merperhatikan
imunisasi menit /Flipchart
4.Menjelaskan
jenis dan
jadwal
pemberian
imunisasi
5.Menjelaskan
akibat jika
anak tidak
diimunisasi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 75
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

6. Memberikan
kesempatan
untuk bertanya
1.Menutup
penyuluhan
dan Bertanya tentang
10
3 Penutupan menyimpulkan materi
menit
2.Memberi penyuluhan
salam
Penutup

VII. Evaluasi Hasil


1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6. Membawa anak untuk imunisas

VIII. Lampiran Teori

Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap
suatu penyakit. Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang
sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.

Tujuan dan Manfaat Imunisasi


1. Imunisasi atau vaksin dibuat bukan untuk tujuan negatif namun agar tubuh
dapat membiasakkan dan membentuk antibody terhadap suatu pathogen yang
masuk setelah proses imunisasi diberikan.
2. Imunisasi juga diberikan agar daya tahan tubuh anak yang diumunisasi lebih
kebal terhadap berbagai ancaman terutama pada berbagai penyakit masyarakat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 76
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

seperti polio, campak hingga TBC yang penularannya sangat cepat dan rawan
sehingga proses vaksinasi diharapkan dapat menyesuaikkan tubuh dengan
lingkungan baru dan melindunginya.

Menyebutkan Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi


1. Batuk rejan (pertusis)
Batuk rejan merupakan penyakit menular yang berhasil ditekan
penyebarannya karena cakupan imunisasi yang cukup tinggi. Anak yang menderita
penyakit batuk rejan biasanya mengalami batuk tanpa henti akibat bakteri
bordetella pertussis. Batuk rejan ini dapat menyebabkan napas berhenti dan terjadi
kematian mendadak. Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin DPT
(difteri, pertusis, dan tetanus).
2. Polio
Polio merupakan penyakit infeksi virus yang menular dan dapat
menyebabkan kelumpuhan permanen. Indonesia termasuk negara yang bebas dari
infeksi polio sebagai dampak cakupan imunisasi yang merata. Vaksin yang dapat
mencegah penyakit ini adalah vaksin polio.
3. Difteri
Difteri merupakan penyakit yang tidak bisa dianggap ringan. Bakteri
Corynebacterium diphtheriae menyerang infeksi saluran pernapasan bagian atas
hingga menimbulkan bercak putih yang menutupi saluran pernapasan. Difteri
paling fatal terjadi ketika menyerang jantung. Vaksin DPT bisa mencegah anak
terkena difteri.
4. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di lingkungan tanpa oksigen
seperti luka kotor, atau tali pusat yang tak dijaga kebersihannya. Bakteri ini
menghasilkan racun yang dapat menyebabkan komplikasi serius atau kematian.
Vaksin DPT efektif mencegah penularan tetanus.
3. Meningitis
Meningitis merupakan penyakit ganas yang merusak otak dan selaputnya.
Anak yang tertular penyakit ini akan mengalami cacat permanen, bahkan tak jarang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 77
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

menimbulkan kematian. Vaksin meningitis Hib sudah masuk program imunisasi


nasional sejak 2013 demi menghalau penyakit meningitis dan pneumonia.
4. Hepatitis-B
Virus hepatitis B menyerang hati dan mengakibatkan sirosis hingga kanker
hati. Vaksin Hepatitis B untuk bayi telah diperkenalkan di 185 negara pada akhir
2015. Di Indonesia vaksin hepatitis B sudah masuk program imunisasi nasional.
5. Cacar
Cacar air merupakan penyakit menular yang menimbulkan bekas bopeng di
beberapa bagian tubuh. Penyakit yang disebabkan oleh virus varicella ini bisa
dicegah dengan pemberian vaksin varicella.
6. Campak
Penyakit campak ditandai dengan demam tinggi dan ruam di beberapa
bagian tubuh. Kondisi ini seringkali diremehkan padahal pada kasus tertentu dapat
memicu radang otak hingga kematian. Campak bisa dicegah dengan pemberian
vaksin campak.
9. Rubella
Rubella adalah penyakit yang umumnya bersifat ringan pada anak. Namun
jika infeksi terjadi pada awal kehamilan dapat memicu kematian janin atau sindrom
rubela konginetal yang memicu kerusakan otak, jantung, mata, dan telinga. Risiko
ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin rubella.

Menjelaskan Jenis Dan Jadwal Pemberian Imunisasi


Imunisasi Dasar Lengkap
 Usia 0 bulan: 1 dosis hepatitis B
 Usia 1 bulan: 1 dosis BCG dan polio
 Usia 2 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
 Usia 3 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
 Usia 4 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
 Usia 9 bulan: 1 dosis campak/MR
 Usia 18-24 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR
 Kelas 1 SD/sederajat: 1 dosis campak dan DT
 Kelas 2 dan 5 SD/sederajat: 1 dosis Td

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 78
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Akibat Jika Anak Tidak Diimunisasi


Sebagian kecil dari Anda mungkin masih meragukan prosedur ini. Beberapa
cerita di luar sana menyebutkan bahwa prosedur ini justru menyebabkan anak sakit.
Namun, imunisasi bayi dijamin aman karena sejumlah ilmuwan terus bekerja untuk
membuat vaksin lebih aman dari waktu ke waktu. Sebelum mendapat lisensi dan
diedarkan, vaksin pasti mengalami sejumlah pengujian untuk menjamin
keamanannya. Perlu dipahami bahwa meski prosedur ini belum 100 persen efektif
dalam mencegah penyakit tertentu, namun gejala penyakit yang dialami tentu akan
jauh lebih ringan ketimbang dengan anak yang tak diimunisasi sama sekali.
Jika anak tidak diimunisasi sama sekali, anak akan berisiko terkena
penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas, parahnya lagi penyakit tersebut
bisa menyebabkan kematian pada anak. Sistem kekebalan tubuh pada anak yang
tidak diimunisasi tidak akan sekuat anak yang diimunisasi. Ini karena tubuh tidak
mengenali virus penyakit yang masuk ke tubuh sehingga tidak bisa melawannya.
Akibatnya, anak jadi rentan terhadap penyakit. Jika anak yang tidak diimunisasi ini
menderita sakit, ia juga dapat menularkannya ke orang sekitarnya sehingga juga
membahayakan orang lain.

7. ASI EKSKLUSIF
Pokok Bahasan : Asi Eksklusif
Sub Topik :
1. Pengertian Asi Eksklusif
2. Keunggulan Asi Eksklusif
3. Manfaat Asi Eksklusif

Sasaran : Peserta Ibu-Ibu Posyandu


Hari/Tanggal : Rabu / 11 April 2019
Waktu : 11.00wib – selesai
Tempat : Posyandu Kemala Bhayangkari

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 79
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

I. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit diharapkan para Ibu memahami
tentang Asi Eksklusif

II. Materi Penyuluhan


Terlampir

III. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

IV. Media
Leaflet /Brosur

V. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

1. Mengucapkan salam Menjawab salam


1 Pembukaan 2. Memperkenalkan diri Mendengarkan 5 menit
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan

1. Pengertian Asi
Eksklusif
2. Keunggulan Asi Leaflet
2 Isi Memperhatikan 15 Menit
Eksklusif /Flipchart
3. Manfaat Asi Eksklusif

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 80
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

1. Melakukan tanya jawab Bertanya dan


2. Menutup penyuluhan Menjawab
3 Penutupan dan menyimpulkan hasil Mendengarkan dan 10 menit
penyuluhan memperhatikan
3. Mengucapkan salam Menjawab salam

VI. Evaluasi Hasil


Peserta dapat menjelaskan pengertian, keunggulan, dan manfaat Asi Eksklusif

VII. Lampiran Teori

Pengertian Asi Eksklusif


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa tambahan cairan seperti susu
formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. ASI Eksklusif (menurut
WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan
cairan ataupun makanan lain.

Keunggulan Asi Eksklusif


a. ASI sebagai nutrisi dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai
makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal
sampai usia 6 bulan.
b. ASI meningkatkan daya tahan tubuh.
c. ASI meningkatkan kecerdasan 15 ASI mengandung nutrien khusus yaitu
taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AHA, omega-3,
omega-6) yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien tersebut
tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi. Oleh karena itu,
pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI eksklusif selama 6 bulan akan
optimal.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 81
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

d. Melindungi anak dari serangan alergi.


e. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara.
f. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang. Perasaan terlindung dan
disayangi pada saat bayi disusui menjadi dasar perkembangan emosi bayi
dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
g. Mengurangi risiko terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan diduga
mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung.
h. Menunjang perkembangan motorik bayi.

Manfaat Asi Eksklusif


a. Manfaat untuk bayi
Asi merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis
dan psikologis yang mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi, Asi mengandung
protein yang spesifik untuk melindungi bayi dari alergi, kadar selenium yang
melindungi gigi dari kerusakan.
Asi juga dapat meningkatkan perkembangan psikomotorik, kognitif,
penglihatan, emosi yang hangat dan kepribadian yang percaya diri. Asi dapat
memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak.

b. Manfaat untuk ibu


Pada saat memberikan Asi, otomatis resiko perdarahan pada pasca bersalin
berkurang. Naiknya kadar oksitosin selama menyusui akan menyebabkan semua
otot polos akan mengalami kontraksi. Kondisi inilah yang menyebabkan uterus
mengecil sekaligus menghentikan perdarahan.
Pemberian Asi secara eksklusif dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi
sampai 6 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang hormone prolaktin
yang menghambat terjadinya ovulasi sehingga menunda kesuburan. Asi juga dapat
mencegah kanker payudara, kanker ovarium, dan anemia defisiensi zat besi.
Asi merupakan makanan terbaik bagi bayi, sebagai imunitas (mengurangi
resiko diare, infeksi jalan nafas, alergi dan infeksi lainnya) dan aspek psikologis
(mempererat hubungan ibu dan bayi, meningkatkan status mental dan intelektual).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 82
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

8. INFEKSI SALURAN PERNAPAS AKUT


Pokok Bahasan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapas Akut)
Sub Topik :
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Gejala ISPA
4.Cara penularan ISPA
5.Pencegahan ISPA
6.Komplikasi ISPA
Sasaran : Pengunjung Puskesmas Belawan
Hari/Tanggal : Kamis / 4 April 2019
Waktu : 09.00wib – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit diharapkan para peserta
memahami tentang ISPA

II. Materi Penyuluhan


Terlampir

III. Metode Penyuluhan


Diskusi dan Tanya Jawab

IV. Media
Leaflet/Brosur

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 83
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

V. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media
1.Mengucapkan 1.Menjawab
salam salam
2.Memperkenalkan 2.Mendengarkan 5
1. Pembukaan
diri 3.Memperhatikan menit
3.Menjelaskan
ujuan
1.Pengertian ISPA
2.Penyebab ISPA
3.Gejala ISPA
4.Cara penularan
20 Leaflet
2. Isi ISPA Memperhatikan
menit /Flipchart
5.Pencegahan
ISPA
6.Penanganan
ISPA
1.Melakukan tanya
jawab dengan
peserta penyuluhan 1.Bertanya dan
2.Menutup menjawab
10
3. Penutup penyuluhan dan 2.mendengarkan
menit
menyimpulkan 3.Menjawab
hasil penyuluhan salam
3.Mengucapkan
salam

VI. Evaluasi Hasil


Peserta dapat menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan, cara
penularan, komplikasi ISPA

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 84
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VII. Lampiran Teori

Pengertian ISPA
ISPA adalah infeksi saluran pernafasan akut (mulai dari hidung sampai
paru-paru).Akut berarti berlangsung sampai dengan 14 hari.

Penyebab ISPA
Umumnya disebabkan oleh kuman atau virus dengan faktor resiko :
 Tertular dari penderita ISPA
 Daya tahan tubuh kurang
 Lingkungan dengan sanitasi buruk
 Gizi yang kurang
 Imunisasi belum lengkap

Gejala ISPA
 Batuk pilek
 Demam
 Sakit kepala
 Malaise (letih lesu)
 Bersin-bersin

Cara Penularan ISPA


Melalui udara, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan (Air
Borne Disease) yaitu menghisap udara yang mengandung unsure penyebab.

Pencegahan ISPA
 Tingkatkan daya tahan tubuh
 Jauhi orang yang terkena ISPA
 Imunisasi yang lengkap
 Banyak minum air putih
 Konsumsi makanan bergizi
 Rumah sehat dengan ventilasi baik
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Page | 85
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

 Hindari asap rokok


 Meningkatkan sanitasi lingkungan
Komplikasi
 Sinusitis
 Faringitis
 Infeksi telinga tengah
 Peradangan pada otak sampai kematian

9. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
SubTopik :
1. Pengertian PHBS
2. Manfaat PHBS
3. Indikator PHBS
Sasaran : Pasien Puskesmas
Hari/Tanggal : Kamis / 11 April 2019
Waktu : 10.00 WIB – selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Umum
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan seluruh peserta dapat mengetahui dan
memahami mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat.

II. Tujuan Khusus


1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian PHBS
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami manfaat PHBS
3. Peserta dapat mengetahui indikator PHBS

III. Materi
Terlampir

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 86
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

IV. Metode
Diskusi dan Tanya Jawab

V. Media/Alat
Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

1.Mengucapkan salam 1.Menjawab salam


5
1 Pembukaan 2.Memperkenalkan diri 2.Mendengarkan
menit
3.Menjelaskan Tujuan 3.Memperhatikan

1.Menjelaskan
pengertian PHBS
10 Leaflet
2 Isi 2.Manfaat PHBS Memperhatikan
menit /Flipchart
3. Indikator PHBS

1
.1.Mengevaluasi 1.Mengungkapkan
perasaan peserta setelah perasaan setelah
penyuluhan penyuluhan
5
3 Penutupan 2.Mengajukan beberapa 2
menit
pertanyaan .2.Bertanya tentang
materi penyuluhan
yang belum paham

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 87
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VII. Evaluasi Hasil


1. Jelaskan pengertian PHBS
2. Jelaskan manfaat PHBS
3. Sebutkan indikator PHBS

VIII. Lampiran Teori

Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam
kegiatan- kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
di masyarakat.

Manfaat PHBS
Upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau disingkat PHBS
diseluruh Indonesia dengan mengacu kepada pola manajemen PHBS mulai dari
tahap pengkajian, perencanaan,dan penatalaksanaan serta pemantauan dan penilian.

Indikator PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi di beri ASI ekslusif
3. Menimbang balita tiap bulan
4. Ketersediaan air bersih
5. Ketersediaan jamban sehat
6. Memberantas jentiknyamuk
7. Mencuci tangan dengan air bersih
8. Tidak merokok dalam rumah
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Makan buah dan sayur

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 88
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

10. TB Paru
Pokok Bahasan : TB Paru
SubTopik :
1. Pengertian TB Paru
2. Tanda Gejala TB Paru
3. Penularan TB Paru
4. Pencegahan TB paru
5. Pengobatan

Sasaran : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas


Hari/Tanggal : Kamis / 11 April 2019
Waktu : 09.30 wib-selesai
Tempat : Puskesmas Belawan

I. Tujuan Umum
Kegiatan Penyuluhan ini diharapkan seluruh Peserta dapat Lebih mengetahui
tentang Penyakit TB Paru

II. Tujuan Khusus


1. Peserta dapat mengetahui apa itu TB Paru
2. Peserta dapat Mengetahui Tanda dan Gejala TB Paru
3. Peserta dapat Mengetahui Pencegahan TB Paru
4. Peserta dapat mengetahui pengobatan TB Paru
5.
III. Materi
Terlampir

IV. Metode
Kegiatan ini menggunakan metode diskusi dan tanya jawab

V. Media/Alat
Leaflet

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 89
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

Mengucapkan salam
Menjawab Salam
Memperkenalakan
1 Pembukaan Mendengarkan 5 menit
diri Menjelaskan
Memperhatinak
Tujuan

1. 1.Pengertian TB
2. 2.Tanda Gejala TB
Paru
15 Leaflet
2 Isi 3. 3.Penularan TB Paru Memperhatikan
Menit /Flipchart
4. 4.Pencegahan TB
paru
5. 5.Pengobatan

1.Mengevalusi 1.Mengunkapkan
Perasaan Peserta Perasaaan Setelah
setelah Penyuluhan Penyuluhan 10
3 Penutupan
2.Mengajukan 2. Bertanya tentang menit
Beberapa materi penyuluhan
Pertanyaan yang belum paham

VI. Evaluasi Hasil


a. Jelaskan Pengertian TB
b. Jelaskan Tanda dan Gejala TB
c. Jelaskan Pencegahan dan Pengobatan TB

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 90
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

VII. Lampiran Teori

Pengertian
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah
penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium
tuberculosis. Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk
danmengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yangtidak
memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Tanda dan Gejala


Diagnosis tuberkulosis dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis,
pemeriksaan fisis/jasmani, pemeriksaan bakteriologi, radiologi dan pemeriksaan
penunjang lainnya.

Gejala klinik
Gejala klinis tuberkulosis dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan
gejala sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala
respiratori (gejala lokal sesuai organ yang terlibat).

 Gejala respiratorik :
1. batuk > 2minggu
2. batuk darah
3. sesak napas
4. nyeri dada
Gejala respiratori ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gejala sampai
gejala yang cukup berat tergantung dari luas lesi. Kadang pasien terdiagnosis pada
saat medical check up. Bila bronkus belum terlibat dalam proses penyakit, maka
pasien mungkin tidak ada gejala batuk. Batuk yang pertama terjadi karena iritasi
bronkus, dan selanjutnya batuk diperlukan untuk membuang dahak keluar.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 91
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BELAWAN

Gejala sistemik
1. Demam
2. Gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia dan berat
badan menurun
Pemeriksaan Jasmani
Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari
organ yang terlibat. Pada tuberkulosis paru, kelainan yang didapat tergantung luas
kelainan struktur paru. Pada permulaan (awal) perkembangan penyakit umumnya
tidak (atau sulit sekali) menemukan kelainan. Kelainan paru pada umumnya terletak
di daerah lobus superior terutama daerah apeks dan segmen posterior (S1 dan S2) ,
serta daerah apeks lobus inferior (S6). Pada pemeriksaan jasmani dapat ditemukan
antara lain suara napas bronkial, amforik, suara napas melemah, ronki basah, tanda-
tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum.

Pencegahan TB
- Cegah penularan TB dengan menutup hidung dan mulut Anda dengan tisu
atau sapu tangan ketikabatuk/bersin
- Membuang tisu bekas batuk/bersin di tempatsampah
- Jika Menutup mulut dengan tangan Ketika Batuk/Bersin segera cuci tangan
dengan air bersih dan sabun
- Segera Vaksinasi BCG bayi anda di Puskesmas /Rumah sakit terdekat
- Hidup dengan pola hidup sehat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Page | 92
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
1 APRIL 2019 – 16 APRIL 2019

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Autis
    Referat Autis
    Dokumen17 halaman
    Referat Autis
    areviamd
    100% (2)
  • Diagnosa: Papiloma Laring
    Diagnosa: Papiloma Laring
    Dokumen2 halaman
    Diagnosa: Papiloma Laring
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen19 halaman
    Bab Vi
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Kejang Demam Terbaru Presentasi
    Kejang Demam Terbaru Presentasi
    Dokumen31 halaman
    Kejang Demam Terbaru Presentasi
    Eva Gustianii
    Belum ada peringkat
  • Peran Urm Geriatri Blok 1.6
    Peran Urm Geriatri Blok 1.6
    Dokumen42 halaman
    Peran Urm Geriatri Blok 1.6
    Fandoko Chaniago
    Belum ada peringkat
  • Dokumen Eror
    Dokumen Eror
    Dokumen1 halaman
    Dokumen Eror
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Pleno
    Pleno
    Dokumen3 halaman
    Pleno
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Attachment
    Attachment
    Dokumen2 halaman
    Attachment
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Tumor Wilms
    Tumor Wilms
    Dokumen72 halaman
    Tumor Wilms
    vina
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    Latar Belakang
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Kualitatif
    Jurnal Kualitatif
    Dokumen42 halaman
    Jurnal Kualitatif
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • BRONKHITIS Refrat
    BRONKHITIS Refrat
    Dokumen4 halaman
    BRONKHITIS Refrat
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • BAB I Dermatofita
    BAB I Dermatofita
    Dokumen3 halaman
    BAB I Dermatofita
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Refaarat Interna Sepsis Amey
    Refaarat Interna Sepsis Amey
    Dokumen7 halaman
    Refaarat Interna Sepsis Amey
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Definisi GPPH 27
    Definisi GPPH 27
    Dokumen2 halaman
    Definisi GPPH 27
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • TUTORIAL Kelompok 27
    TUTORIAL Kelompok 27
    Dokumen18 halaman
    TUTORIAL Kelompok 27
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN Dka
    PENDAHULUAN Dka
    Dokumen7 halaman
    PENDAHULUAN Dka
    dewi
    Belum ada peringkat
  • Refaarat Interna Sepsis
    Refaarat Interna Sepsis
    Dokumen14 halaman
    Refaarat Interna Sepsis
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen5 halaman
    Bab I
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4 BHP Kasus 2
    Kelompok 4 BHP Kasus 2
    Dokumen24 halaman
    Kelompok 4 BHP Kasus 2
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Ikterus Obstruktif Edit
    Ikterus Obstruktif Edit
    Dokumen23 halaman
    Ikterus Obstruktif Edit
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Utari Wulandari PDF
    Utari Wulandari PDF
    Dokumen105 halaman
    Utari Wulandari PDF
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Sidqi Saiful Abrar
    Belum ada peringkat
  • Yessica Putri H 22010110120030 Bab2KTI
    Yessica Putri H 22010110120030 Bab2KTI
    Dokumen20 halaman
    Yessica Putri H 22010110120030 Bab2KTI
    Ceria Zega Loph Jesus
    Belum ada peringkat