Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)


KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh
manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan
hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting
dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,
aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. ( Wartonah, 2010 ).
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana
individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan metabolic. (Wilkinso Judith M. 2007). Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolic.(Nanda. 2005-2006 )

B. Anatomi Fisiologi
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.
1. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses
pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka
parut pada permukaan saluran pencernaan.Setelah dikunyah lidah
mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan
bergerak ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam
lambung.

2. Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang.Sepertiga bagian atas
adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang
licin.Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret
mukoid yang berguna untuk perlindungan.
3. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi
terbesar dari saluran pencernaan.Pergerakan makanan melalui lambung
dan usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan
konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong
substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang.Pada saat
makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal lambung,
gelombang peristaltik meningkat.Kini gumpalan lembek makanan
telah menjadi substansi yang disebut chyme.Chyme ini dipompa
melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu yang
diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan
adalah 2sampai 6 jam.
4. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar
terdiri dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada
anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter kira-kira 6
cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime (setengah
padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient, potassium,
bikarbonat dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan
berkumpul menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai
rectum normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi
menjadi 3 bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan
mencampur chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi
haustrl yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat
sepanjang colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus
yang berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus :
Chyme, akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang
direabsorbsi kurang lebih 350 ml.
5. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau
50-60 inch, terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan
usus halus. Kolon terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden
dan sigmoid.Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
- Absorbsi air dan nutrient
- Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan
melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas bakteri.
- Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara
berkontraksi.
- Anus/ anal/ orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2
spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter). Panjang
rectum bervariasi, sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra sekolah : 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cm

C. Proses Kebutuhan Manusia Susuai Kasus


Proses Pencernaan
1. Ingesti
- Memasukkan makanan kedalam rongga mulut
- Memotong makanan menjadi potongan-potongan yang halus
( proses pengunyahan ).
- Membasahi makanan dengan sekresi kelenjar salivarius/ kelenjar
ludah
- Menelan makanan (deglutition)
2. Digesti
Makanan yang telah ditelan didorong oleh gerakan propulsive
(pendorongan) melewati oropharynx dan esophagus menuju lambung
untuk diproses lebih lanjut oleh enzim pencernaan dan asam lambung,
meliputi :
- Tepung dipecah menjadi monosakarida oleh enzim amylase
- Protei dipecah menjadi dipeptida dan asam amino oleh enzim
pepsin dan trypsin
- Lemak dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak bebas oleh
enzim lipase dan esterase
3. Absorbsi
Penyerapan monosakarida seperti glukosa, asam amino dan
monogliseri asam-asam lemak, air, bikarbonat, dan kalsium dari lumen
gastrointestinal ke aliran darah atau limfe
4. Defekasi
Pengeluaran sisa makanan yang tidak dicerna oleh tubuh melalui anus
dalam bentuk feces.

D. Patway
E. Faktor – faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologis
a. Intake nutien
- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
2. Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
3. Kebutuhan metabolisme
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
4. Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
5. Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
6. Sumber ekonomi
7. Tinggal sendiri
Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas
memasak untuk menyediakan makanannya.
8. Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang
menyebabkan kesulitan untuk berbelanja dan masak.Mereka tidak
mampu merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.
9. Kehilangan
Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak untuk
mereka sendiri.Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu makanan
yang gizinya seimbang.
10. Depresi
Menyebabkan kehilangan nafsu makan.Mereka tidak mau bersusah
payah berbelanja, memasak atau memakan makanannya.
11. Pendapatan yang rendah
Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk
meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.
12. Penyakit saluran pencernaan
Termasuk sakit gigi, ulkus
13. Obat
Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan kelompok
usia lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap nutrisi lansia.
Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi yang semakin
jauh.

F. Manifestasi klinis/batasan karakteristik


Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh antara lain :
1. Berat badan 20% atau lebih dibawah rentang berat badan ideal
2. Bising usus hiperaktif
3. Cepat kenyang setelah makan
4. Diare
5. Gangguan sensasi rasa
6. Kelemahan otot pengunyah
7. Kelemahan otot untuk menelan
8. Kram abdomen
9. Kurang minat pada makanan
10. Membrane mukosa pucat
11. Nyeri abdomen
12. Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
13. Sariawan rongga mulut
14. Tonus otot menurun
(Nanda, 2015)

G. Diagnosa Keperawatan yang berhubungan


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan :

a. Faktor biologis

b. Faktor ekonomi

c. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient

d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

e. Ketidakmampuan menelan makanan

f. Faktor psikologis

2. Ketidakseibangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan :

a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolic


b. Asupan berlebihan dalam kaitannya degnan aktivitas fisik
(konsumsi kalori)

H. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC
kurang dari kebutuhan - Nutritional Status : food and Nutrition Management
tubuh. Fluid Intake - Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Asupan nutrisi - Nutritional Status: nutrient - Kolaborasi dengan ahli gizi
tidak cukup untuk Intake untuk menentukan jumlah
memenuhi kebutuhan - Weight control kalori dan nutrisi yang
metabolik Kriteria Hasil : dibutuhkan pasien.
Batasan Karakteristik : - Adanya peningkatan berat badan - Anjurkan pasien untuk
- Kram abdomen sesuai dengan tujuan meningkatkan intake Fe
- Nyeri abdomen - Berat badan ideal sesuai dengan - Anjurkan pasien untuk
- Menghindari makanan tinggi badan meningkatkan protein dan
- Berat badan 20% atau - Mampu mengidentifikasi vitamin C
lebih dibawah berat kebutuhan nutrisi - Berikan substansi gula
badan ideal - Tidak ada tanda-tanda malnutrisi - Yakinkan diet yang dimakan
- Kerapuhan kapiler - Menunjukkan peningkatan mengandung tinggi serat
- Diare fungsi pengecapan dan menelan untuk mencegah konstipasi
- Kehilangan rambut - Tidak terjadi penurunan berat - Berikan makanan yang
berlebihan badan yang berarti terpilih (sudah
- Bising usus hiperaktif dikonsultasikan dengan ahli
- Kurang makanan gizi)
- Kurang informasi - Ajarkan pasien bagaimana
- Kurang minat pada membuat catatan makanan
makanan harian.
- Penurunan berat badan - Monitor jumlah nutrisi dan
dengan asupan makanan kandungan kalori
adekuat - Berikan informasi tentang
- Kesalahan konsepsi kebutuhan nutrisi
- Kesalahan informasi - Kaji kemampuan pasien untuk
- Membran mukosa pucat mendapatkan nutrisi yang
- Ketidakmampuan dibutuhkan
memakan makanan Nutrition Monitoring
- Tonus otot menurun - BB pasien dalam batas normal
- Mengeluhgangguan - Monitor adanya penurunan
sensasi rasa berat badan
- Mengeluh asupan - Monitor tipe dan jumlah
makanan kurang dan aktivitas yang biasa dilakukan
RDA (recommended - Monitor interaksi anak atau
daily allowance) orangtua selama makan
- Cepat kenyang setelah - Monitor lingkungan selama
makan makan
- Sariawan rongga mulut - Jadwalkan pengobatan dan
- Steatorea perubahan pigmentasi
- Kelemahan otot - Monitor turgor kulit
pengunyah - Monitor kekeringan, rambut
- Kelemahan otot untuk kusam, dan mudah patah
menelan - Monitor mual dan muntah
Faktor Yang Berhubungan: - Monitor kadar albumin, total
- Faktor biologis protein, Hb, dan kadar Ht
- Faktor ekonomi - Monitor pertumbuhan dan
- Ketidakmampuan untuk perkembangan
mengabsorbsi nutrient - Monitor pucat, kemerahan,
- Ketidakmampuan untuk dan kekeringan jaringan
mencerna makanan konjungtiva
- Ketidakmampuan - Monitor kalori dan intake
menelan makanan nutrisi
- Faktor psikologis - Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
- Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
NOC : NIC :
- Nutritional Status : food and Weight Management
Fluid Intake - Diskusikan bersama pasien
- Nutritional Status : nutrient mengenai hubungan antara
Intake intake makanan, latihan,
- Weight control peningkatan BB dan
Setelah dilakukan tindakan penurunan BB
keperawatan selama ….Ketidak - Diskusikan bersama pasien
seimbangan nutrisi lebih teratasi mengani kondisi medis yang
dengan kriteria hasil: dapat mempengaruhi BB
- Mengerti factor yang - Diskusikan bersama pasien
meningkatkan berat badan mengenai kebiasaan, gaya
- Mengidentfifikasi tingkah laku hidup dan factor herediter
dibawah kontrol klien yang dapat mempengaruhi BB
- Memodifikasi diet dalam waktu - Diskusikan bersama pasien
yang lama untuk mengontrol mengenai risiko yang
berat badan berhubungan dengan BB
- Penurunan berat badan 1-2 berlebih dan penurunan BB
pounds/mgg - Dorong pasien untuk merubah
- Menggunakan energy untuk kebiasaan makan
aktivitas sehari hari - Perkirakan BB badan ideal
pasien
Nutrition Management
- Kaji adanya alergi makanan
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
- Berikan substansi gula
- Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
- Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian
- Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
- Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
- Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Weight reduction Assistance
- Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
- Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
- Tentukan tujuan penurunan
BB
- Beri pujian/reward saat pasien
berhasil mencapai tujuan
- Ajarkan pemilihan makanan
DAFTARPUSTAKA

Bullechek, dkk.2013. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 6. United


States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press.

Iqbal mubarak SKM , wahit. Buku Kebutuhan Dasar Manusia. 2005. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. 2013. Nursing Out Comes (NOC),Edition
5. United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press.

NANDA International. 2015. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi


2015-1017, Ed.10. Jakarta : EGC

Potter & Perry. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta :


Salemba Medika.

Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan


edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)
NUTRISI

OLEH :
WISNU ARISUNYOTO
NPM . 1818 0100 026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2018

Anda mungkin juga menyukai