PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Instruksional Umum
1. Mampu mengaplikasikan teori keselamatan dan kesehatan kerja.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mampu memahami kecepatan getaran (velocity), percepatan
(acceleration) dan perubahan vector (displacement).
2. Mampu melakukan pengukuran getaran mekanis dengan
menggunakan Vibration Meter.
3. Mampu membaca spectrum getaran dari hasil pengukuran.
2.2.Klasifikasi Getaran
2. Vibration analyzer
Alat ini mempunyai kemampuan untuk mengukur amplitude dan
frekuensi getaran yang akan dianalisa. Karena biasanya sebuah mesin
mempunyai lebih dari satu frekuensi getaran yang ditimbulkan, frekuensi
getaran yang timbul tersebut akan sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada
mesin tersebut. Alat ini biasanya dilengkapi dengan meter untuk membaca
amplitudo getaran yang biasanya juga menyediakan beberapa pilihan skala.
Alat ini juga memberikan informasi mengenai data spektrum dari getaran yang
terjadi, yaitu data amplitudo terhadap frekuensinya, data ini sangat berguna
untuk analisa kerusakan suatu mesin. Dalam pengoperasiannya vibration
analyzer ini membutuhkan seorang operator yang sedikit mengerti mengenai
analisa vibrasi.
Gambar 2.2. Vibration Analyzer
(Sumber : https://vibrocenter.com/viana4_e.htm)
3. Shock Pulse Meter
Shock pulse meter adalah alat yang khusus untuk memonitoring kondisi
antifriction bearing yang biasanya sulit dideteksi dengan metode analisa getaran
yang konvensional. Prinsip kerja dari shock pulse meter ini adalah mengukur
gelombang kejut akibat terjadi gaya impact pada suatu benda, intensitas
gelombang kejut itulah yang mengindikasikan besarnya kerusakan dari bearing
tersebut. Pads sistem SPM ini biasanya memakai tranduser piezo-electric yang
telah dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai frekwensi resonansi sekitar
32 KHz. Dengan menggunakan probe tersebut maka SPM ini dapat mengurangi
pengaruh getaran terhadap pengukuran besarnya impact yang terjadi.
4. Osciloskop
Osciloskop adalah salah satu peralatan yang berguna untuk melengkapi
data getaran yang akan dianalisa. Sebuah osciloskop dapat memberikan sebuah
informasi mengenai bentuk gelombang dari getaran suatu mesin. Beberapa
kerusakan mesin dapat diiden-tifikasi dengan melihat bentuk gelombang
getaran yang dihasilkan, sebagai contoh, kerusakan akibat unbalance atau
misalignment akan menghasilkan bentuk gelombang yang spesifik, begitu juga
apabila terjadi kelonggaran mekanis (mechanical looseness), oil whirl atau
kerusakan pada anti friction bearing dapat menghasilkan gelombang dengan
bentuk-bentuk tertentu.
Gambar 2.10. NAB Pajanan Getarab Seluruh Tubuh untuk Aksis X atau Y
(Sumber : PMK,2016)
Gambar 2.11. NAB Pajanan Getarab Seluruh Tubuh untuk Aksis Z
(Sumber : PMK,2016)
2.7.Pengendalian Getaran
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Melakukan pengukuran pada 2 titik yaitu pada motor dan bagian yang sering
terpapar ke manusia
Selesai
Badan Standarisasi Nasional.2004. SNI 16-7063-2004 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja
(Panas), Kebisingan, Getaran Tangan-Lengan dan Radiasi Sinar Ultra
Ungu di Tempat Kerja. Jakarta: Sekretariat Negara
Mastha. 2015. Hubungan Getaran Lengan-Tangan dengan Hand Arm Vibration dan
Penghalusan Pengrajin Gitar di Sukoharjo. Semarang : Universitas
Diponegoro
Nusa Youani. 2016. Hubungan Antara Umur, Lama Kerja, dan Getaran dengan
Keluhan Sistem Muskuloskeletal pada Sopir Bus Trayek Manado-
Langowan di Terminal Karombasan. Manado : Universitas Sam Ratulangi
Purnama, Angga. 2015. Hubungan Paparan Getaran Mekanis dengan Kelelahan Kerja
dan Gangguan Kesehatan pada Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Putri
Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong, Pracimantoro, dan Banyuwangi.
Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Santiasih, Indri dan Ashitra. 2007. Modul Praktikum Pengkuran Lingkungan Kerja.
Surabaya : Polteknik Perkapalan Negeri Surabaya
Sunarko, Benny. 2010. Analisa Getaran Pada Mesin Sepeda Motor Berbasis Labview.
Depok : Universitas Indonesia