Anda di halaman 1dari 7

Lokasi mesin evaporator di PG Pagotan Madiun yang meledak, Jumat (21/7/2017).

(Abdul
Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Rabu, 16 Agustus 2017 19:05 WIB Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com MadiunS h a r e :

Terungkap, Ini Penyebab Evaporator PG


Pagottan Madiun Meledak
Tim Labfor Polri menyebut penyebab mesin evaporator PG Pagottan meledak karena korosi.

Solopos.com, MADIUN — Tim Labfor Polri Cabang Surabaya menyatakan penyebab mesin
evaporator Pabrik Gula Pagottan Madiun meledak karena korosi di tabung evaporator. Tabung
evaporator yang meledak juga sudah lama dan fungsinya menurun.

Kasatreskrim Polres Madiun, AKP Hanif Fatih Wicaksono, mengatakan tabung evaporator
nomor dua yang ada di PG Pagottan terjadi korosi. “Dari hasil Puslabfor terjadi korosi. Tidak
kuat nahan karena korosi. Nanti yang bisa menjelaskan itu saksi ahli,” kata dia, Rabu
(16/7/2017).

Hanif menyampaikan daya tampung tangki atau tabung evaporator nomor 2 yang digunakan
untuk mengolah air gula di PG Pagottan sudah tidak layak pakai. Tabung evaporator yang
meledak itu sudah digunakan sejak 1992.

Meski telah mengetahui penyebab ledakan mesin evaporator, namun pihak kepolisian belum
menentukan tersangka. Saat ini polisi masih mendalami beberapa saksi termasuk korban.

Hanif menyampaikan seorang korban yang saat ini masih dirawat di rumah sakit, Heri
Subiantoro, belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam perawatan. “Kondisi korban
belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” ujar dia.
Hanif menyampakan petugas juga akan memeriksa ahli waris dari kedua korban meninggal serta
memeriksa dokumen-dokumen dari pihak manajemen PG Pagottan.

Sementara itu, pascaledakan mesin evaporator pihak PTPN XI membentuk tim internal untuk
menyelidiki penyebab ledakan mesin evaporator yang menyebabkan dua karyawan meninggal
dunia.

Pejabat Humas PTPN XI Brilliant Johan Anugerah belum bisa dimintai konfirmasi terkait hasil
penyelidikan tim internal PTPN XI

Diambil dari http://www.solopos.com/2017/08/16/terungkap-ini-penyebab-evaporator-pg-


pagottan-madiun-meledak-843468 diakses pada 9 November 2017 pukul 23 :08
Proses penguapan di Pabrik gula menggunakan evaporator. Pada evaporator permasalahan
korosi menelan biaya yang cukup besar dibandingkan dengan unit lain. Pada proses penguapan nira
akan diuapkan airnya dari % brix menjadi % brix. Pada proses penguapan ini permasalahan yang
sering terjadi adalah timbulnya kerak di dinding pipa evaporator (baik disisi nira maupun di sisi uap).
Korosi dan erosi menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh evaporator karena tingginya
laju dari zat cair dan uap yang ada dalam evaporator. Selain itu kemungkinan terjadinya
entrainment di evaporator juga bisa menyebabkan terjadinya korosi.

Cairan nira pada pabrik gula ini berpengaruh terhadap laju korosi pada peralatan-peralatan
di Stasiun Pemurnian karena memiliki pH yang asam serta proses pemurnian ini juga meningkatkan
sifat korosif pada nira

Masalah kerak terjadi karena kristalisasi dari mineral yang terbawa


larutan. Kerak yang timbul pada evaporator dapat dipecahkan dengan metode MFC (Magnetic Flow
Cleaner) yaitu metode dengan melakukan distorsi dan pemecahan Partikel - partikel mineral dalam
larutan menjadi debu - debu yang disebabkan oleh pengaruh medan magnet kuat sehingga tidak
akan terjadi kristalisasi.
Solusi terjadinya korosi yang disebabkan oleh entrainment di evaporator dilakukan berbagai upaya
untuk mencegah entraintment diantaranya dengan penggunaan mist eliminator. Temperature
merupakan permasalahan utama dalam evaporator karena pada system ini terjadi proses
pemanaan dengan temperatur mencapai lebih dari 125 C sehingga digunakan paduan logam
tembaga. Selain tahan terhadap korosi paduan tembaga bersifat menghantarkan panas sehingga
akan mendukung dalam proses penguapan.

Anda mungkin juga menyukai