Anda di halaman 1dari 2

kasus pencemeran udara yang terjadi di Jakarta pada tahun 2017 telah mengakibatkan

kerugian pada warga sebesar Rp 51,2 triliun. Nah, berikut ini telah materi kimia rangkum 10
contoh kasus pencemaran udara akibat aktivitas industri yang terjadi di Indonesia dalam
kurun waktu dari tahun 2010, 2016, 2017, 2018, 2019.

1. Pencemaran udara akibat aktivitas pertambangan semen yang terjadi di Tuban, Jawa
Timur pada tahun 2016 telah menyebabkan kematian beruntun warga di kawasan
pertambangan tersebut.
2. Pencemaran udara akibat aktivitas industri PT Rayon Utama Makmur (RUM) yang
terjadi di 5 desa Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah yang terjadi sejak Oktober 2017
sampai awal Januari 2018 telah menyebabkan gangguan kesehatan terhadap raturan
warga khususnya anak-anak.
3. Pencemaran udara akibat kebocoran asam sulfat milik PT South Pacific Viscose si
Purwakarta pada tahun 2016 telah mengakibatkan 7 warga di bawa ke rumah sakit
Siloam.
4. Pencemaran udara akibat peleburan aki di wilayah Serpong telah meningkatkan
pencemaran udara di wilayah tersebut mencapai 1,8 hingga 6 mikrogram per meter
kubik, atau sekitar 30 kali lipat dari batasan dari organisasi kesehatan dunia, WHO,
yakni hanya 0,2 mikrogram per meter kubik.
5. Pencemaran udara akibat akitivitas pembakaran batu bara di pabrik-parbik Cimahi
Selatan pada tahun 2016 telah menyebabkan warga RT.05/RW.014 Kelurahan Utama,
Cimahi Selatan menderita masalah infeksi saluran pernapasan (ISPA).
6. Pencemaran udara akibat asap pabrik PT Semen Padang pada tahun 2018 telah
mengakibatkan beberapa warga yang tinggal disekitar pabrik mengalami gangguan pada
sistem pernapasan.
7. Polusi udara akibat polusi asap hasil produksi pabrik pencucian celaja jeans di
Bantargebang, Kota Bekasi pada tahun 2018 sedikitnya telah mengakibatkan 5 warga
Perumahan Bumi Mutiara, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputeri, Kabupaten
Bogor, Jawa Bawar, terserang gangguan saluran pernapasan.
8. Pencemaran udara akibat aktivitas pabrik baja di Cilegong menyebabkan udara di Kota
Cilegong memiliki kandungan karbon monoksida yang sangat tinggi.
9. Pencemaran udara akibat polusi gas Amonia yang dihasilkan oleh PT Pupuk Sriwijaya di
Palembang pada November 2018 telah mengakibatkan puluhan warga sekitar kawasan
industri di larikan ke IGD Rumah Sakit PT Pusri.
10. Pencemaran udara akibat aktivitas Industri PT. SIL anak usaha PT Sugar Group
Companies (SGC) di Lampung yang membakar sisa panen kebun tebu ratusan hektar
telah meningkatkan senyawa karbon dioksida di udara serta mempengaruhi iklim
wilayah sekitarnya yang berakibat terjadinya efek rumah kaca bagi lingkungan.
11. Kebakaran hutan di pekanbaru
Kasus pada tahun 2019 kualitas udara di Pekanbaru berada pada level tidak sehat.
Kualitas udara tidak sehat ini salah satunya disebabkan asap kebakaran hutan dan lahan
(karhutla).Pertama, udara sehat ditandai dengan warna hijau dengan konsentrasi
partikulat berkisar 0-50. Sedangkan udara dengan kategori sedang ditandai warna kuning
dengan konsentrasi partikulat berkisar 50-150.Udara tidak sehat ditandai dengan warna
cokelat dengan konsentrasi partikulat 150-250. Udara sangat tidak sehat ditandai dengan
warna merah dengan konsentrasi partikulat 250-350. Udara berbahara ditandai dengan
warna ungu dengan konsentrasi partikulat lebih dari 350.

BMKG Pekanbaru merilis, hari ini pada level confidence 70 persen di Riau ditemukan 51
titik panas. Kondisi sebaran Karhutla ini yang menimbulkan asap dari sejumlah
kabupaten yang akhirnya mengepung Pekanbaru.
12. Lalu lintas di sam ratulangi Manado
Kasus Tahun 2010 Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kendaraan
(arus lalu lintas) yang melewati ruas jalan Sam Ratulangi Manado. Untuk sampel diambil
arus lalu lintas yang melewati ruas jalan Sam Ratulangi selama 3 hari mulai pukul 06.00
– 19.00 wita. Penelitian dilakukan pada hari Senin, Sabtu dan Minggu. Hari Senin
diambil mewakili hari kerja, hari Sabtu mewakili hari setengah kerja - setengah libur,
hari Minggu mewakili hari libur. Penelitian ini dilakukan 2 tahap. Pada tahap pertama :
menghitung volume lalu lintas yang melewati ruas jalan setiap jam mulai jam 06.00
sampai 19.00, dan dari data ini ditentukan jam padat pagi, jam padat siang dan jam padat
sore berdasarkan volume lalulintas terbesar. Batasan waktu pagi diambil mulai jam 06.00
– 10.59, siang mulai jam 11.00 – 14.59, sore mulai jam 15.00 – 18.59. Setelah diperoleh
data jam padat pagi, siang dan sore, dilakukan penelitian tahap kedua hanya pada jam-
jam padat yang sudah ditentukan berdasarkan hasil tahap pertama. Pada tahap kedua ini
dilakukan penghitungan volume kendaraan yang lewat, kecepatan kendaraan, dan
pengukuran udara ambien CO serta pengukuran karakteristik atmosfir.

Anda mungkin juga menyukai