BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rukun iman yang ke empat adalah Iman kepada rasul-rasul Allah SWT.
Rasul Adalah seseorang laki-laki yang diutus dan di tugaskan Allah SWT untuk
Menyampaikan ajaran Allah SWT. Rasul-rasul Allah yang diceritakan dalam Al-Qur
an sebanyak 25 orang. Adapun yang tergolong rasul ulul azmi ada 5 rasul yang
memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menyampaikan
dakwah. Salah satunya adalah Nabi Nuh a.s.
Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Nuh a.s., seorang yang jelas ucapan-
nya, cerdas dan lembut, Allah telah memberikan kekuatan kepadanya untuk berdebat
dan kemampuan mengemukakan argumentasi untuk mematahkan semua alasan yang
disampaikan oleh kaumnya.
B. Rumusan Masalah
1. pengertian ulul azmi
2. Nabi nuh
3. kelahiran dan kisah Nabi Nuh a.s. yang diberi gelar ulul azmi?
4. perjuangan dalam berdakwah
5. meneladani ulul azmi
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Dalil Al-qur’an
2. Nabi nuh
Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi
Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat
menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini
disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di
Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali
dalam Al-Qu’ran.
Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s menyeru kaumnya bangsa Armenia agar
bertauhid kepada Allah swt. Dan meninggalakan berhala-berhala yang mereka
sembah. Seruan Nabi Nuh a.s itu disambut dengan cemoohan, ejekan dan hinaan.
Semula Nabi Nuh a.s menghadapi mereka dengan penuh sabar dan tabah. Tapi
mereka semakin berani dan runyam serta sulit dapat diharapkan mau beriman.
Setelah beliau bersama mereka 950 tahun lamanya tidak ada yang mau mengikuti
beliau kecuali beberapa orang saja. Maka terpaksa Nabi Nuh a.s mohon kepada Allah
swt. dengan berdo`a sebagai mana tersebut dalam Al-Qur an :
Allah swt. menjawab dan memenuhi permintaan Nabi Nuh a.s., seraya
memerintahkan agar beliau membuat perahu. Setiap orang yang lewat menertawakan
dan mengejeknya karena sungguh dianggap lucu membuat perahu ditanah dataran
tinggi.Setelah selesai membuat perahu, datanglah azab Allah swt. berupa hujan dan
banjir yang bukan alang kepalang serta angin tofan yang dahsyat
3. kelahiran dan kisah Nabi Nuh a.s. yang diberi gelar ulul azmi?
Nuh bin Lamik bin Mutuisyalkh dari keturunan Idris, lalu keturunan Nabi
Syits bin Adam. Diperkirakan hidup pada tahun 3993-3043 SM dan diangkat
menjadi Nabi pada tahun 3650 SM. Diperkirakan beliau tinggal di wilayah yang kini
disebut sebagai Iraq. Para ahli sejarah banyak menyebutkan bahwa beliau wafat di
Mekkah, dan memiliki 4 anak laki-laki. Nama Nuh disebutkan sebanyak 43 kali
dalam Al-Qu’ran.
Selama 950 tahun Nabi Nuh a.s menyeru kaumnya bangsa Armenia agar
bertauhid kepada Allah swt. Dan meninggalakan berhala-berhala yang mereka
sembah. Seruan Nabi Nuh a.s itu disambut dengan cemoohan, ejekan dan
hinaan. Semula Nabi Nuh a.s menghadapi mereka dengan penuh sabar dan tabah.
Tapi mereka semakin berani dan runyam serta sulit dapat diharapkan mau beriman.
Setelah beliau bersama mereka 950 tahun lamanya tidak ada yang mau mengikuti
beliau kecuali beberapa orang saja. Maka terpaksa Nabi Nuh a.s mohon kepada Allah
swt. dengan berdo`a sebagai mana tersebut dalam Al-Qur an :
4
Allah swt. menjawab dan memenuhi permintaan Nabi Nuh a.s., seraya
memerintahkan agar beliau membuat perahu. Setiap orang yang lewat menertawakan
dan mengejeknya karena sungguh dianggap lucu membuat perahu ditanah dataran
tinggi.Setelah selesai membuat perahu, datanglah azab Allah swt. berupa hujan dan
banjir yang bukan alang kepalang serta angin topan yang dahsyat.
b. Perilaku, sikap, dan pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Nuh a.s.
1) Dalam menghadapi cobaan kita seharusnya bersabar diri, berdo’a agar
mendapatkan hidayah dari Allah swt.
2) Hendaknya kita selalu berdo`a meminta petunjuk kepada Allah swt. dari
segala hal.
3) Kita tidak boleh sombong sekalipun telah memperoleh ilmu yang banyak.
Sebab setiap orang yang berilmu niscaya ada yang lebih alim lagi.
4) Hidup ini adalah perjuangan antara yang haq dan yang batil, dan yang batil
itu akhirya akan kalah sedangkan kebenaran/yang haq akan menang.
Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut,
sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang
menyembah berhala ialah patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka
sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan yang dapat membawa kebaikan dan
manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan. Berhala-berhala yang
dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan
Nabi Nuh keluar menuju kaumnya dan memulakan dakwahnya. Nabi Nuh
berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka
5
“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi kamu
selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu
akan ditimpa azab hari yang besar.” (QS. al-A’raf: 59)
Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang
diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yang
menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di bawahnya, berupa
tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi kenikmatan hidup kepada
manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yang kesemua itu menjadi
bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan
berhala-berhala yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri. Di samping itu
Nabi Nuh juga memberitakan kepada mereka bahwa akan ada ganjaran yang akan
diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan
kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yang berupa
kemungkaran dan kemaksiatan.
Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh
seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-
tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran
dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan
kadangkala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi
pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima hujjah dan
dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka
membantahnya atau mematahkannya.
ت ْ قَا َل َيا قَ ْو ِّم أ َ َرأ َ ْيت ُ ْم إِّن ُكنتُ َعلَ ٰى َب ِّينَ ٍة ِّمن َّربِّي َوآتَا ِّني َر ْح َمةً ِّم ْن ِّعن ِّد ِّه فَعُ ِّم َي
ۖ ﴾ويَا قَ ْو ِّم ََل أ َ ْسأَلُ ُك ْم َعلَ ْي ِّه َم ًاَل َ ٢٨﴿ َار ُهون ِّ َعلَ ْي ُك ْم أَنُ ْل ِّز ُم ُك ُموهَا َوأَنت ُ ْم لَ َها َك
ار ِّد الَّذِّينَ آ َمنُوا ۖ إِّنَّ ُهم ُّم ََلقُو َربِّ ِّه ْم َ ِّي إِّ ََّل َعلَى اللَّـ ِّه ۖ َو َما أَنَا ب
ِّ ط َ إِّ ْن أ َ ْج ِّر
َ ص ُرنِّي ِّمنَ اللَّـ ِّه إِّن
ط َردت ُّ ُه ْم ُ ﴾ َويَا قَ ْو ِّم َمن يَن٢٩﴿ ََولَ ٰـ ِّكنِّي أ َ َرا ُك ْم قَ ْو ًما ت َ ْج َهلُون
ْب َو ََل َ ﴾ َو ََل أَقُو ُل لَ ُك ْم ِّعندِّي خَزَ ائِّ ُن اللَّـ ِّه َو ََل أ َ ْعلَ ُم ْالغَي٣٠﴿ َۖ أَفَ ََل تَذَ َّك ُرون
ُأَقُو ُل ِّإ ِّني َملَ ٌك َو ََل أَقُو ُل ِّللَّذِّينَ ت َ ْزدَ ِّري أ َ ْعيُنُ ُك ْم لَن يُؤْ ِّت َي ُه ُم اللَّـهُ َخي ًْرا ۖ اللَّـه
َّ َأ َ ْعلَ ُم ِّب َما ِّفي أَنفُ ِّس ِّه ْم ۖ ِّإ ِّني ِّإذًا لَّ ِّمن
﴾٣١﴿ َالظا ِّل ِّمين
“Nabi Nuh berkata: ‘Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku
mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya,
tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami memaksa kamu menerima,
padahal kamu tidak menyukainya? Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, aku tidak
meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah
dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku
memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui. ‘ Dan (dia berkata): ‘Hai
kaumku, siapakah yang dapat menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir
mereka. Maka tidakkan kamu mengambil pelajaran?’ Dan aku tidak mengatakan
kepada kamu (bahawa): ‘Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari
Allah, dan aku tidak mengetahui hal yang ghaib, dan tidak pula aku mengatakan:’
Sesungguhnya aku adalah malaikat, ‘dan tidak juga aku mengatakan kepada orang -
orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: ‘Sekali-kali Allah tidak akan
mendatangkan kebaikan kepada mereka. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada
mereka. Sesungguhnya aku kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang
zalim.’ ” (QS. Hud: 28-31)
di hadapan Allah SWT. Ini mengakibatkan pemberian pahala dari Allah SWT atas
keimanan mereka dan balasan-Nya atas siapa pun yang mengusir mereka. Maka
siapakah yang dapat menolong Nabi Nuh dari siksa Allah SWT seandainya ia
mengusir mereka?
Nabi Nuh adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk meluruskan akidah
dan akhlak umat yang telah menyimpang dari ajaran yang benar. Sebagaimana
diketahui beliau mewarisi umat Nabi Idris yang sudah sangat tidak percaya kepada
Allah. Bahkan mereka telah menuhankan lima berhala utama sebagai sembahan
mereka. Berhala-berhala tersebut adalah Wad, Suwa, Ya’uq, Yaguts, dan Nasr.
Nama kelima berhala tersebut dahulunya adalah ulama-ulama umat Nabi Idris yang
awalnya dikramatkan lalu dimitoskan dan dituhankan.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
Dari sekian ulasan yang telah kami buat dapat kami simpulkan bahwa setiap
nabi utusan Allah adalah manusia yang begitu indah ketabahan dan kesabarannya
termasuk Nabi Nuh a.s. Juga mereka tidak pernah sombong dengan mukjizat yang
telah Allah berikan kepada mereka. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari
kisah teladan mereka, Amin.
B. Saran
Ambilah sisi positif dari hasil kerja kami ini dan kami mohon perbaikanya
jika dalam makalah ini ada kesalahan agar kami dapat memperbaikinya di masa yang
akan datang.