Anda di halaman 1dari 8

INTRANATAL CARE

No.Dokumen : 215/SOP/VI/2018
DAFTAR No. Revisi :1
TILIK Tanggal Terbit : 07 Juni 2018
Halaman : 2 halaman
PEMERINTAH MEMI SUKAESIH
KABUPATEN SINTANG NIP.196903031990032008

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Petugas Mengenali tanda gejala kala dua dengan mendengar dan melihat
adanya tanda dan gejala kala dua
2 Memastikan kelengkapan peralatan ( menggelar kain diatas perut ibu dan
tempat resusitasi serta ganjal bahu bayi ), bahan dan obat-obatan esensial (
oksitosin 10 unit dan spuit steril disposable dalam partus set ) untuk
persalinan dan pertolongan dan penata laksana komplikasi ibu dan bayi
baru lahir
3 Memakai APD lengkap ( celemek, topi, sepatu, kaca mata, masker )

4 Melepas dan menyimpan semua perhiasan yang dipakai, cuci tangan


dengan sabun dan air mengalir kemudian mengeringkan dengan handuk
bersih
5 Memakai sarung tangan pada tangan kanan yang akan digunakan untuk
periksa dalam
6 Memasukkan oksitosin kedalam spuit menggunakan tangan yang sudah
menggunakan sarung tangan DTT dan pastikan spuit tidak terkontaminasi
7 Membersihkan vulva dan perineum, menyeka dengan hati-hati dari depan
ke belakang dengan menggunakan kapas DTT, apabila sarung tangan
terkontaminasi ganti dengan yang baru
8 Lakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan lengkap, bila
selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap lakukan
amniotomi
9 Dekontaminasi sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% dan lepaskan
secara terbalik. Kemudian cuci tangan kembali
10 Memeriksa DJJ setelah kontraksi untuk memastikan DJJ dalam batas
normal ( 120-160 x/menit )
11 Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik, bantu klin menentukan posisi yang nyaman dan sesuai
keinginan klien
12 Petugas meminta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran,
bila ada rasa ingin meneran, bantu klien untuk beralih keposisi setengah
duduk atau posisi yang lain yang diinginkan dan pastikan klien merasa
nyaman
13 Petugas membimbing klien untuk meneran saat ada dorongan kuat untuk
meneran
14 Petugas menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil
posisi nyaman jika ibu blm ada rasa meneran dalam 30 menit
15 Petugas meletakkan handuk bersih diatas perut klien saat kepala janin telah
membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
Petugas meletakkan kain steril yang dilipat sepertiga bagian di bawah
bokong klien

Petugas membuka tutup partus set dan memperhatikan kelengkapan alat


dan bahan

Petugas memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

19 Petugas melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih.
Tangan lain menahan kepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal
setelah lahirnya kepala. Anjurkan klien untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal

20 Petugas memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai
21 Petugas menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
22 Petgas memegang secara biparietal dan menganjurkan klien untuk meneran
secara perlahan-lahan setelah kepala melakukan putaran paksi luar,
kemudian petugas menarik kearah bawah dengan lembut kepala hingga
bahu anterior lahir di bawah arkus pubis, kemudian gerakkan kearah atas
hingga bahu posterior lahir

23 Petugas menggeser tangan kanan kebawah kearah perineum klien untuk


menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah setelah kedua bahu
lahir, kemudian petugas menggunakan tangan kiri untuk menelusuri dan
memegang lengan dan siku sebelah atas,

24 Petugas menyusuri punggung dengan tangan kiri ke arah bokong, tungkai


dan kaki dan memegang kedua mata kaki setelah badan lahir ( petugas
masukkan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dan
jari-jarinya )
25 Petugas melakukan penilaian selintas : apakah bayi menangis kuat dan atau
berberna
26 Petugas meletakkan bayi diatas perut klien lalu keringkan tubuh bayi mulai
dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali telapak tangan ( tidak
membersihkan verniks ), mengganti handuk basah dengan handuk kering
dan biarkan bayi diatas perut klien
27 Petugas memeriksa kembali uterus dengan meraba abdomen untuk
memastikan tidak ada janin kedua
28 Petugas menjelaskan dan memberitahu klien akan disuntik agar uterus
berkontraksi dengan baik
29 Petugas memberikan injeksi 10 IU oksitosin secara IM di sepertiga paha
atas bagian distal lateral dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir .
30 Petugas menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat
setelah 2 menit bayi lahir. Mendorong isi tali pusat kearah distal klien, lalu
menjepit kembali tali pusat pada jarak 2 cm dari klem pertama
31 Petugas melakukan pemotongan tali pusat dan pengikatan tali pusat

32 Petugas meletakkan agar ada kontak kulit dengan klien, meletakkan bayi
tengkurap didada klien, luruskan bahu bayi hingga bayi menempel pada
dada klien atau perut klien, usahakan kepala bayi berada di atas payudara
klien dengan posisi lebih rendah dari putting klien

33 Petugas menyelimuti klien dan bayi dengan kain hangat, kemudian pasang
topi di kepala bayi

34 Petugas memindahkan klem tali pusat 5-10 cm dari vulva

35 Petugas meletakkan satu tangan kanan diatas kain pada perut klien, ditepi
atas simpisis, untuk mendeteksi kontraksi uterus. Tangan yang lain
menegangkan tali pusat
36 Setelah uterus berkontraksi, teganggakan tali pusat sejajar dengan tempat
tidur sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso cranial
secara hati-hati ( setelah 30-40 detik tidk lahir hentikan penegangan, dan di
ulang setelah ada kontraksi )
37 Petugas melakukan penegangan tali pusat dan lakukan dorongan
dorsocranial hingga plasenta terlepas, minta klien meneran pendek-pendek
sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar dengan lantai dan
kemudian arahkan ke atas mengikuti poros jalan lahir ( tetap lakukan
dorsokranial )
38 Petugas melahirkan plasenta dengan hati-hati setelah plasenta tampak
divulva, Bila diperlukan petugas memegang plasenta dengan kedua tangan
dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan
mencegah robeknya selaput ketuban

39. Petugas melakukan massage uterus segera setelah plasenta dan selaput
ketuban lahir. Meletakkan telapak tangan diatas fundus dan lakukan
massage dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi ( fundus teraba keras ). Melakukan tindakan yang diperlukan

40. Petugas memeriksa sisi plasenta baik bagian klien ( jumlah kotiledon,
keutuhan selaput ketuban ) maupun bagian bayi ( insersi tali pusat, panjang
tali pusat, pembuluh darah dan adakah tambahan plasenta ), masukkan
plasenta ketempatnya

41 Petugas mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum,


dan melakukan penjahitan bila laserasi mengakibatkan perdarahan

42 Petugas memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi


perdarahan

43 Petugas membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit dengan klien


selama paling sedikit 1 jam

44 Petugas menimbang dan melakukan pengukuran antropometri pada bayi 1


jam setelah lahir. Memberikan tetes mata antibiotic profilaksis dan injeksi
vitamin K1 1 mg secara IM dip aha kiri anterolateral pada bayi

45 Petugas melakukan pemberian injeksi imunisasi Hepatitis B dipaha kanan


anterolateral setelah 1 jam pemberian vit. K1

46 Petugas melakukan pemantauan kontraksi uterus dan cegah perdarahan


pervaginam. 2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan, setiap 15
menit pada jam pertama, dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca
persalinan

47. Petugas mengajarkan klien dan keluarga cara melakukan massage uterus
dan menilai kontraksi

48. Petugas mengevaluasi dan estimasi jumlah perdarahan


CR = …………………………..%
Compliance Rate = ya/ jumlah prosedurx100%
Sintang, ……
Pelaksana

……………….………………..
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DARA JUANTI SINTANG
Jln. Mensiku Jaya Kelurahan Kapuas Kiri Hilir Kecamatan Sintang
email. Pkm_dj@yahoo.com, HP. 082155030805, KODE POS 78614

Laporan Pelaksanaan Kegiatan


Monitoring Kepatuhan Petugas terhadap SOP
Unit Pelayanan :…………………………Tahun :………………….
No.................................
No. Nama SOP JAN FEBR MA APR ME JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES KET
R I
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

KETERANGAN ;
1 isi dengan √ jika dilaksanakan kegiatan monitoring
2 isi dengan CR
PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN DAN
PELABELAN
No.Dokumen
DAFTAR No. Revisi
TILIK Tanggal Terbit
Halaman
PEMERINTAH MEMI SUKAESIH
KABUPATEN SINTANG NIP.196903031990032008

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Petugas obat mengambil resep sesuai urutan
2 Resep CITO/ Urgent/ PIM dilayani terlebih dahulu
3 Petugas memeriksa kelengkapan resep (nomor rekam medis, nama pasien,
alamat, umur, tanggal resep, nama petugas yang meresepkan, jumlah
obat, dosis dan aturan pakai).

4 Petugas obat menanyakan kepada petugas pemeriksa apabila ada obat


yang kurang jelas, habis atau ketidaksesuaian resep yang lain

5 Petugas obat mengambil obat yang dibutuhkan pada rak obat atau
melakukan peracikan obat bila diperlukan dengan memperhatikan nama
obat, tanggal kadaluarsa dan keadaan fisik obat.

6 Petugas obat memberikan pelabelan dengan ketentuan sebagai berikut :


Label warna putih untuk obat oral
Label warna biru untuk obat luar

Petugas obat menuliskan pada label dengan jelas dan rapi meliputi :
tanggal berobat, nama pasien, frekuensi pemakaian, cara pakai, dan waktu
penggunaan obat
Petugas obat mengambil dan memasukkan obat ke dalam plastik kemasan
obat sesuai jumlah yang tertera pada resep.

Petugas obat memasukkan label yang sudah tertulis pada resep.

Petugas obat yang bertugas untuk menyerahkan obat melakukan


pemeriksaan ulang yaitu kesesuaian antara obat, penulisan etiket dengan
resep.

Petugas obat memanggil nama dan alamat pasien sesuai yang tertulis pada
resep
1. Petugas obat memberikan informasi tentang obat yang diserahkan
meliputi :
a. Jumlah, jenis, dan kegunaan masing-masing obat
b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang meliputi
: bagaimana cara pemakaian obat, seberapa banyak dosis
dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah makan,
frekuensi penggunaan obat / rentang jam penggunaan.
c. Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
d. Peringatan atau efek samping obat
e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat
f. Tata cara penyimpanan obat dan berapa lama obat masih dapat
dipakai setelah dibuka (beyond use date )
Pentingnya kepatuhan penggunaan obat

CR = …………………………..%
Compliance Rate = ya/ jumlah prosedurx100%
Sintang, ……
Pelaksana

……………….………………..

Anda mungkin juga menyukai