Anda di halaman 1dari 6

BAB III

STUDI KASUS

Jurnal yang kami analisis adalah jurnal tentang “Analisis Manual Material Handling
(MMH) Menggunakan NIOSH Equation (Studi Kasus Wanita Penjual Jamu Gendong Di
Medan)”, yang ditulis oleh Kimberly Febrina Kodrat dari Program Studi Teknik Industri,
Universitas Al Azhar Medan. Dengan sasaran penelitiannya adalah wanita penjual jamu
gendong di Medan sebanyak 10 orang yang dipilih secara acak (random sampling).
1. RINGKASAN JURNAL
Pada masyarakat Medan, khususnya penjual jamu tradisional, para wanita
terbiasa membawa jualan jamunya/beban dengan menempatkannya di belakang
punggung (menggendong) dan menjinjing dengan berjalan kaki sejauh ± 1 km. Berat
beban yang mereka bawa rata-rata ± 15 kg. Untuk menempatkan beban (jamu), para
penjual jamu (khusunya wanita) dapat langsung menggunakan kedua tangannya dengan
posisi beban berada di belakang tubuhnya. Pengangkatan beban dapat dilakukan
dengan posisi tubuh berjongkok (membungkuk). Dengan posisi tersebut, beban momen
yang terjadi pada punggung bawah paling kecil apabila dibanding dengan postur badan
membungkuk.
Tujuan penelitian adalah menganalisis beban kerja manual dan lama jeda
istirahat pada aktivitas angkat-angkut penjual jamu panggul.. Penilaian MMH terhadap
penjual jamu gendong berdasarkan persamaan NIOSH, yaitu Recommended Weight
Load (RWL Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif analitik dengan
rancangan cross sectional.
2. HASIL PENELITIAN PADA JURNAL
Hasil penelitian diperoleh bahwa berat materi yang diangkat direkomendasikan
tidak lebih dari 10 kg dan termasuk klasifikasi beban kerja sedang dan energi yang
dikeluarkan dibawah 5 kkal/menit serta jarak maksimum subjek ke bahan tidak lebih
dari 35 cm. Berdasarkan perhitungan konsumsi energi, maka diperoleh lama waktu
jedah istirahat 11,87% dari durasi pekerjaan.
A. Perhitungan Denyut Nadi, Energi Expenditure dan Konsumsi Energi
Tabel Denyut Jantung, Energi Expenditure dan Konsumsi Energi
Tinggi Berat Denyut Nadi Energi Expenditure Konsumsi
Badan Badan (denyut/menit) (kkal/menit) Energi
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
(cm) (Kg) (kkal/menit)
Kerja Kerja Kerja Kerja
154 62 80 98 2,99 4,09 1,1
159 59 78 94 2,88 3,81 0,93
148 49 82 94 3,09 3,81 0,72
160 57 78 96 2,88 3,95 1,07
145 52 78 98 2,88 4,09 1,21
145 45 78 96 2,88 3,95 1,07
147 50 78 84 2,88 3,20 0,32
156 60 87 98 3,38 4,09 0,71
152 50 85 102 3,26 4,37 1,11
146 43 81 96 3,04 3,95 0,91

B. Perhitungan RWL dan LI


Perhitungan Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI)
berdasarkan data pada Tabel Pengukuran Denyut Jantung, Energi Expenditure dan
Konsumsi Energi . Perhitungan RWL untuk proses pengangkatan dilakukan dengan
menggunakan: LC = 23 kg; H = 40 cm; V = 0 cm; A = 0°; FM = 0,97; HM = 0,833; VM =
0,775; AM = 1; dan CM = 1. Jarak horizontal beban ke subjek diambil sebesar 40 cm
dengan assumsi penampang lingkaran bak/keranjang berjari-jari 20 cm dengan jarak
tepi bak/keranjang ke titik tengah antara kedua mata kaki subjek 20 cm. Jarak vertikal
perpindahan beban, D adalah sama dengan tinggi badan setiap subjek, karena posisi
akhir beban adalah di atas kepala. Faktor pengali asimetrik yang digunakan (AM) = 1
karena tidak melibatkan adanya gerakan asimetrik, A = 0°. Begitu pula faktor pengali
kopling (CM) = 1 karena pada objek yang diangkat terdapat handle yang mempermudah
subjek dalam melakukan pengangkatan. Hasil perhitungan RWL untuk proses
pengangkatan beban dari setiap subjek dapat dilihat pada Tabel berikut:
Subjek
H (cm) V (cm) D (cm) A (°) DM RWL LI
ke
1 40 0 154 0 0,8492 91,770 2,50
2 40 0 159 0 0,8483 91671 2,50
3 40 0 148 0 0,8504 91898 2,50
4 40 0 160 0 0,8481 91652 2,50
5 40 0 145 0 0,8510 91966 2,50
6 40 0 145 0 0,8510 91966 2,50
7 40 0 147 0 0,8506 91921 2,50
8 40 0 156 0 0,8488 91730 2,50
9 40 0 152 0 0,8496 91812 2,50
10 40 0 146 0 0,8508 91943 2,50
C. Perhitungan Waktu Istirahat
Dari Tabel tersebut dapat dilihat lama waktu istirahat yang diperlukan rata-rata
selama 11,88% (SD. 5,26%) dari waktu kerja. Sehingga untuk lama kerja 15 menit
diperlukan rata-rata total waktu istirahat 1,78 menit (SD. 0,79 menit). Lama waktu
istirahat tersebut adalah lama waktu istirahat total untuk beban 15 kg. Untuk beban
yang kurang dari 15 kg, akan diperoleh data yang berbeda, karena konsumsi oksigen
yang berbeda. Dalam penerapannya waktu istirahat dapat dibagi menjadi beberapa kali
istirahat singkat, misalnya 0,5 menit istirahat setiap 5 menit kerja. Istirahat singkat yang
sering lebih baik daripada istirahat dengan durasi lama tetapi jarang
Presentase Waktu
Energi yang Lama Waktu
Istirahat terhadap
Subjek ke Dikeluarkan Istirahat
Waktu Kerja
(kkal/menit) (%) (menit)
1 4,09 15,25 2,29
2 3,81 15,25 2,29
3 3,81 10,50 1,58
4 3,95 8,00 1,20
5 4,09 10,50 1,58
6 3,95 10,50 1,58
7 3,20 22,50 3,38
8 4,09 5,50 0,82
9 4,37 15,25 2,29
10 3,95 5,50 1,58
Rerata 11,88 1,78
SD 5,26 0,79

3. ANALISIS STUDI KASUS PADA JURNAL


Berdasarkan penelitian yang dilakukan di jurnal, Dari perhitungan RWL tersebut,
pada aktivitas MMH yang dilakukan oleh para wanita penjual jamu, berdasarkan data
denyut jantung dan klasifikasi beban kerja dapat diketahui bahwa klasifikasi beban kerja
yang mereka alami termasuk kelas sedang dan energi yang dikeluarkan berada di bawah
300 kkal/jam atau di bawah 5 kkal/menit. Perhitungan RWL dan LI merupakan
pehitungan secara teortis memberikan hasil bahwa pekerjaan tersebut terlalu berat dan
berbahaya karena melebihi rekomendasi yang ada. Meskipun secara perhitungan energi
termasuk dalam beban kerja ringan, sehingga perlu adanya penelitian dan analisis
lanjutan tentang hal tersebut.
Sehingga disarankan agar para penjual jamu tersebut agar :
1. Mengangkat beban dengan cara berjongkok
2. Beban yang diangkat tidak lebih dari 10 kg
3. Pada saat mengangkat beban, disarankan jarak terjauh beban dari badan adalah 35
cm
Lama waktu istirahat total yang diperlukan para wanita penjual jamu gendong
setelah berjalan membawa beban selama 15 menit rata-rata adalah 1,78 menit (SD. 0,79
menit). Untuk durasi kerja yang lebih panjang diperlukan durasi istirahat yang lebih
panjang juga, karena lama istirahat merupakan waktu yang diperlukan untuk pemulihan
setelah tubuh mengerahkan energi untuk aktivitas kerja.
Secara umum aktivitas Manual Material Handling (MMH) dapat berupa
mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik beban dengan tangan.
Aktivitas MMH pada pekerjaan apapun berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan
khususnya yang terkait dengan nyeri punggung bawah (low back pain). Akan tetapi
aktivitas MMH teridentifikasi beresiko tinggi sebagai penyebab utama timbulnya cedera
pada otot rangka (musculoskeletal disorders). Musculoskeletal disorders (MD) pada
umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat beban kerja berat, postur
kerja yang salah dan perulangan gerakan yang tinggi, serta adanya getaran terhadap
keseluruhan tubuh dengan durasi pembebanan yang panjang.
Selama aktivitas membawa beban, setiap penjual jamu gendong tentu
mengeluarkan energi. Pengerahan energi untuk aktivitas tersebut dapat diklasifikasikan
ke dalam beberapa tingkatan beban kerja. Tingginya tingkat cedera atau kecelakaan
kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh pekerja,
kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja yaitu berupa
penurunan produktivitas

Anda mungkin juga menyukai