Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 sampel ibu menyusui yang
berada di wilayah kerja UPT Puskesmas Menteng dan Bukit Hindu Kota Palangka
Raya. Analisa gambaran data penelitian yang meliputi usia, pekerjaan dan latar
belakang pendidikan serta paritas disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa secara
tahun yang paling banyak menyusui baik itu di wilayah kerja Puskesmas Menteng
maupun di Puskesmas Bukit Hindu, yaitu sebesar 55%. Latar belakang pendidikan
sampel yang paling banyak mendominasi untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) adalah
lulusan SMA yaitu sebesar 55% dan terdapat 82,5% sampel tidak bekerja yang
memberikan ASI. Dalam penelitian ini, ibu dengan paritas 1 anak adalah yang paling
Jumlah bayi dalam penelitian ini sebanyak 40 bayi yang merupakan anak-anak
dari sampel penelitian. Analisa data gambaran bayi antara lain, umur dan jenis kelamin
Wilayah Kerja
Total
UPT Puskesmas UPT Puskesmas
Variabel (n=40)
Menteng Bukit Hindu
n % n % n %
Usia
1 bulan 1 5 0 0 1 2,5
2 bulan 3 15 4 20 7 17,5
3 bulan 4 20 4 20 8 20
4 bulan 2 10 5 25 7 17,5
5 bulan 10 50 6 30 16 40
6 bulan 0 0 1 5 1 2,5
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 55 7 35 18 45
Perempuan 9 35 13 65 22 55
Berdasarkan tabel 4.2., dapat diketahui bahwa bayi yang paling banyak diamati
kenaikan berat badannya adalah bayi yang berusia 5 (lima) bulan yaitu sebanyak 40%. Selain
itu, data jenis kelamin bayi menunjukkan bahwa terdapat 45% bayi laki-laki dan 55% bayi
Pola makan ibu menyusui dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu pola
makan sebelum diberikan konseling dan pola makan setelah diberikan konseling.
Dalam penelitian ini, konseling hanya diberikan pada sampel yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Menteng. Adapun sampel di wilayah kerja Puskesmas Bukit Hindu
tidak diberikan konseling dan hanya digunakan sebagai data pembanding penelitian.
Distribusi frekuensi pola makan sampel disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Puskesmas Puskesmas
Variabel Total (n=40)
Menteng Bukit Hindu
n % n % n %
Pola Makan Sebelum Konseling
Baik 0 0 0 0 0 0
Kurang 20 100 20 100 20 100
Pola Makan Setelah Konseling
Baik 3 15 5 25 8 20
Kurang 17 85 15 75 32 80
Berdasarkan tabel 4.3. pola makan ibu menyusui yang telah diberikan konseling
hanya 15% yang menunjukkan perubahan di wilayah kerja puskesmas menteng dan
25% yang menunjukkan perubahan di wilayah kerja puskesmas bukit hindu.
Kenaikan berat badan bayi dalam penelitian ini didapatkan dari nilai kenaikan
berat badan minimum yang sesuai dengan buku KMS. Adapun data kenaikan berat
Wilayah Kerja
Total
UPT Puskesmas UPT Puskesmas Bukit
Variabel (n=40)
Menteng Hindu
n % n % n %
Kenaikan Berat Badan Bayi
Naik 15 75 1 5 16 40
Tidak Naik 5 25 19 95 24 60
disesuaikan dengan pertambahan umur bayi setiap bulannya. Berdasarkan tabel 4.4. di
atas, hanya 75% berat badan bayi bertambah sesuai dengan KBM di wilayah kerja
Puskesmas Menteng dan 5% berat badan bayi bertambah sesuai KBM di wilayah kerja
konseling dengan kelompok kontrol, maka hasil penelitian diuji menggunakan uji chi
Berdasa rkan tabel 4.6. di atas, hasil uji chi square p = 0,000 (p < 0,005) menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara pemberian konseling dengan kenaikan berat badan bayi sesuai
dengan KMB.
4.5. Analisis Pengaruh Pemberian Konseling terhadap Pola Makan Ibu Menyusui
menggunakan uji wilcoxon karena data pola makan tidak berdistribusi normal. Analisis
Berdasarkan tabel 4.5. diatas, diketahui bahwa nilai p = 0,083 (p < 0,005) yang
berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pola makan sebelum dan sesudah
konseling pada ibu menyusui di wilayah kerja puskesmas Menteng. Sama halnya
dengan hasil uji pada Puskesmas Bukit Hindu, nilai p 0,025 (p < 0,005) yang berarti
tidak ada perbedaan pola makan pada kunjungan pertama dan kunjungan kedua pada