FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
OLEH :
NAMA : INAYAH PUTRI AMELIA
NIM : O1A1 18 016
KELAS :A
KELOMPOK : VII (TUJUH)
ASISTEN : FAHMI AL FURQON
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
ANALISIS GLIKOGEN
A. Tujuan
Tujuan pada percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi kadar glikogen
pada hati ayam puasa dan tidak puasa.
B. Landasan Teori
Kimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik dan
metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif dan informasi struktur dari
senyawa obat pada khususnya dan bahan kimia pada umumnya [1]. Tujuan
validasi metode adalah diperolehnya data sesuai tujuan [2].
Pada negara- negara makmur dari 40 persen karbohidrat dalam makanan
dilengkapi dengan sukrosa dan gula lainya terutama glukosa , fruktosa dan
glikogen [3]. Glikogen merupakan polimer bercabang-cabang glukosa dan dalam
hal ini mirip dengan fraksi amilopektin pati. Cabang di glikogen terdapat 10
satuan dan setiap satuannya di amilopektin [4].
Seperti amilum glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses
glikolisis. Pada tubuh kita glikogen terdapat pada hati dan otak. Hati berfungsi
sebagai tempat pembentukan glikogen dan glukosa. Apabila kadar glukosa dalam
darah bertambah, sebagian di ubah menjadi glikogen sehingga kadar glukosa
darah kembali seimbang, begitu pun sebaliknya apabila kadar glukosa menurun
glikogen dalam hati diuraikan menjadi glukosa sehingga kadar glukosa darah
kembali [5].
Glikogen adalah polimer dari glukosa dengan ikatan glikosidik a-1,4 dan
a-1.6 antar cabang. Pada sisi ujungnya ada yang dinamakan reducing dan no
reducing . Percabangan kira-kira setiap reduksi ke sepuluh. Tempat utama
penyimpanan glikogen adalah hati dan otak. Sintesis dan pencernaan glikogen
penting untuk pencernaan gula darah dan menyediakan cadangan glukosa untuk
aktivitas otak yang berat [6].
Dalam sel mamalia, glikogen di sintesis dari glukosa 6 fosfat di dalam hati
dan otak dan di simpan dalam jaringan, jaringan ini sebagai butiran glikogen.
Glikogen yang merupakan polimer dari glukosa merupakan cabang energi yang
dapat segera i uraikan menjadi glukosa 6 fosfat yang dapat melalui proses
glikolisis [7].
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah 2 erlenmeyer 100 ml, 2
gelas kimia 100 ml, 2 corong kaca, 2 gelas ukur 5 ml, 1 gelas ukur 10 ml, 2
lumpang alu besar, dan 1 hotplate atau erlenmeyer.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah aquadest, etanol,
indikator PP, kalium hidroksida (KOH), 60%, asam klorida (HCl), o,5%, kalium
iodida 0,15 gram, dan kertas saring, serta tisu.
D. Uraian Bahan
1. Alkohol (Ditjen POM, 1979: 65)
Nama resmi : AETHANULUM
Nama lain : Etanol
Rumus molekul : C2H6O
Rumus struktur : HH
H-C-C-O-H
H-H
Berat molekul : 0,8863 g/mol
Pemerian : bening, mudah terbakar, mudah menguap, tidak berwarna,
bau khas
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan dan pelarut
2. Aquadest (Dirjen POM. 1979 : 96)
Nama resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air Suling
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02 g/mol
Rumus struktur : O
H H
Pemerian : cairan jernih, tidak berbau, berwarna, mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Asam klorida (Ditjen POM, 1979:53)
Nama resmi : ACIDUIN HYDROCHLORIDIUM
Nama lain : Asam Klorida
Rumus molekul : HCl
Rumus struktur : H-Cl
Berat molekul : 36,46 g/mol
Pemerian : Cairan; tidak berwarna; berasap. Bau merangsang . jika
diencerkan dengan dua bagian air. Asap dan juga
menimbulkan bau hilang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
4. Indikator fenoftalein (Dirjen POM. 1979 : )
Nama resmi : PHENOFTALEIN
Nama lain : Fenoftalein, indikator PP
Rumus molekul : C20H14O4
Rumus struktur :
O
O
Pemerian : Serbuk hablur putih dan kekuningan, lemah, tidak
berbau, stabil diudara.
kelarutan : praktis tidak larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai indikator
5. Kalium iodida (Ditjen POM, 1979: 478)
Nama resmi : KALLI LODIUM
Nama lain : Kalium iodium
Rumus struktur : K I
Berat molekul : 166, 00 g/mol
Pemerian : hablur heksahendral, transparan atau tidak berwarna atau
agak buram dan putih atau serbuk granula putih
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air terlebih dalam
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : anti jamur, sebagai pelarut
Penanggulangan: hirup udara segar, panggil dokter bila terjadi kontak kulit.
Tinggalkan semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air yang banyak lepaskan
6. Kalium Hidroksida ( Ditjen POM. 1979 )
Nama resmi : POTASIUM HAROXYCUM
Nama lain : Kalium hidroksida
Rumus molekul : KOH
Rumus struktur : O
K H
Pemerian : putih abu agak kuning, batang atau butiran kecil, sangat
padat, tajam pada jaringan dapat mengatasi kelembapan
udara cairan.
Kelarutan : larut atau hampir larut sempurna dalam 1 ml air dan 3
alkohol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai emulgator
E. Prosedur Kerja
Hati ayam
hasil
F. Hasil Pengamatan
1. Tabel hasil pengamatan
Sampel Kadar glikogen
Puasa -0,12
Tidak puasa 0,25
2. Perhitungan
a. kadar glikogen puasa = (berat kertas saring + sampel) – (berat kertas saring
kosong)
= 1,18 – 1,21
= -1,12
b. kadar glikogen tidak puasa = (berat kertas saring + sampel) – (berat kertas
saring kosong)
=0,29
G. Pembahasan
Glukosa adalah karbohidrat simpanan utama pada hewan setara dengan
pati atau kanji pada tumbuhan. Jika gen adalah primer bercabang alfa di glukosa
zat ini terutama ditemukan di hati dan otot dan dalam jumlah kecil di otak
glikogen adalah polisakarida yang terbentuk dari glukosa.
Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling universal dan
terjadi di banyak jenis sel dan hampir seluruh bentuk organisme. Proses yang
menghasilkan energi tahap pertama diubah menjadi glukosa 6 fosfat oleh enzim.
Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengonversi glukosa menjadi
glikogen untuk disimpan dalam hati tahap pertama diubah menjadi glukosa 6
fosfat oleh enzim. Glukoneogenesis adalah lintasan metabolisme yang digunakan
oleh tubuh selain glikogenesis untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di
dalam plasma darah.
Proses perubahan glikogen menjadi glukosa dinamakan glikogen diubah
oleh enzim glikogen fosforilase membentuk glukosa 1 fosfat, yang selanjutnya
diubah oleh enzim amilase menghasilkan glukosa 6 fosfat, bentuk glukosa ini
selanjutnya akan memasuki jalur lain.
Percobaan kali ini yaitu analisis glikogen untuk dapat membedakan
kandungan glikogen pada kondisi puasa dan tidak puasa, dengan menggunakan
hati ayam dipuaskan selama 8 jam dan yang tidak puasa. Hati ayam yang puasa
dilumatkan diambil 3,53 gram dicampur kan dengan NaOH 60% untuk mengurai
hati sapi dan diaduk 45 menit agar terurai dengan baik, ditambahkan aquadest
untuk mengencerkan yang kemudian dididihkan untuk mendapatkan ekstrak yang
baik, ditambahkan kanji dan indikator PP dan untuk memisahkan serat dan
cairannya agar memudahkan disaring, hasil saringan sehingga ditambahkan kertas
saring. Kemudian dapat diketahui kadar glikogen dan hasil perhitungan
menggunakan pengurangan dari kertas saring dan sampel diukur dengan kertas
saring kosong.
Hasil yang diperoleh kadar glikogen ayam yang puasa yaitu minus 0,12
dan hati ayam tidak puasa 0,25 dan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
kadar glikogen lebih banyak terdapat pada orang yang tidak puasa dibandingkan
orang yang puasa.
Manfaat percobaan ini dalam informasi yaitu berhubungan dengan kadar
glukosa dalam darah melalui tes dengan alat glukometer selain itu juga dapat
membedakan kadar glikogen pada saat puasa dan tidak puasa.