Lampiran
Lampiran
LAMPIRAN
Problem keamanan bendungan dapat dideteksi dari munculnya indikasi problem berupa:
didih pasir, rembesan, longsoran, lobang benam, penurunan dll. Untuk mengetahui
problem sesungguhnya, perlu dilakukan investigasi dan evaluasi keamanan bendungan
yang memerlukan waktu pelaksanaan yang lama. Pada saat terdeteksi munculnya indikasi
problem keamanan bendungan, tindakan pertama yang harus segera dilakukan adalah
tindakan pencegahan agar tidak terjadi keruntuhan bendungan. Tindakan pencegahan
yang disajikan di bawah merupakan contoh untuk kasus umum, untuk penerapannya
perlu penyesuaian dengan kondisi lapangan dan pertimbangan dari Ahli bendungan.
- Muka air waduk mencapai EL. 53.75 Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka - Buka semua pintu pengeluaran air, berusaha Muka air Di Bendungan
; dimana tinggi jagaan tinggal 25 cm Balai BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn menurunkan muka air waduk sampai elevasi waduk dan - Ka Balai BWS Nusa
dan cenderung meningkat terus.. BMKG. normal dengan ketentuan sesuai yang curah hujan Tenggara II
diberlakukan dalam Prosedur pembukaan pintu
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Di Hilir
pada Bendungan Raknamo. Siaga banjir BWS
Awas Tenggara II selanjutnya Tim Pemantauan Nusa Tenggara II dan Kabupaten Kupang - Bupati Kupang
Bendungan Pusat, dan ke Bupat Kupang cq Dinas diberlakukan
PUPR Kupang dan BPBD Kupang melakukan - Pengungsian penduduk di daerah zona bahaya
pengungsian penduduk di zona bahaya 2. Dan 2 dan 1 yang belum sempat mengungsi.
zona 1 yang belum sempat mengungsi
Catatan : berdasar Review Design bendungan raknamo (PT Indra Karya 2014), bendungan aman terhadap kemungkinan adanya overtopping.
- Rembesan kecil Lapor ke Kepala UPB BWS NT II, selanjutnya Kasi OP di BWS - Periksa dengan teliti diseluruh tubuh bendungan untuk - Batang kayu, Lokasi dan Kepala UPB BWS NT
dengan aliran air jernih Nusa Tenggara II. mengetahui kemungkinan adanya area rembesan yang lain. bendera tempat II
pada kaki bendungan, Meminta Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II untuk - Tancapkan batang-batang kayu/bendera untuk menandai batas terjadinya
lereng hilir atau pada
pemeriksaan area rembesan. masalah, dan
abutment.
Abnormal - Coba arahkan aliran rembesan kedalam paritan untuk diukur. perkiraan debit
- Periksa kemungkinan adanya pusaran air di hulu. aliran
- Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk mengetahui
kemungkinan adanya perubahan/ perkembangan atau
peningkatan aliran rembesan.
- Rembesan bertambah Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka BWS Nusa - Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus. - Dozer, Catat lokasi - Kepala BWS Nusa
pada lokasi lain Tenggara II , koordinasi dgn BMKG. - Lakukan pemantauan seperti dijelaskan di baris atas. shovel. tempat Tenggara II
dengan aliran jernih Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II , dan - Pasang alat ukur rembesan, arahkan dan ukur aliran rembesan terjadinya
dan/atau debit Waspada selanjutnya ke Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke lewat alat ukur. masalah dan
meningkat.
- Pencatatan pada V Bupati Kupang cq Dinas PUPR Kupang - Usahakan untuk mengetahui sumber rembesan. perkiraan debit
notch melebihi trend aliran.
yang biasanya.
Kecepatan rembesan Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai BWS - Lanjutkan pengamatan 24 jam terus menerus. - Alat berat, Catat lokasi Di Bendungan
REMBESAN bertambah besar dan Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. - Lanjutkan pemantauan dan lakukan tindakan perbaikan seperti - sumber untuk tempat - Ka Balai BWS Nusa
serius, termasuk Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II pada baris di atas. tanah terjadinya Tenggara II
. - Turunkan muka air waduk.
rembesan dibawah tanah selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke Bupati timbunan masalah dan Di Hilir
- Bangun tanggul melingkar sekeliling area rembesan.
Siaga Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan selanjutnya BPBD Kupang perkiraan debit - Bupati Kupang
- Mengeluarkan peringatan kepada penduduk dihilir bendungan.
melakukan pengungsian penduduk di zona bahaya 1. Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Kabupaten Kupang aliran
diberlakukan.
- Mulai melaksanakan pengungsian penduduk di zona bahaya 1.
- Pusaran didekat tubuh Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai BWS - Mencoba untuk menutup pusaran air dengan riprap dari lereng - Dozer, Mobilisasi Di Bendungan
bendungan. Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. tanggul - tanah untuk sarana - Ka Balai BWS Nusa
- Bertambahnya jumlah Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II - Bangun tanggul besar melingkar sekeliling area rembesan... menimbun, transportasi Tenggara II
daerah rembesan - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Kabupaten Kupang
selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke Bupat karung pasir dari berbagai Di Hilir
dengan debit Awas diberlakukan.
meningkat secara Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan BPBD Kupang melakukan - Melaksanakan pengungsian penduduk di zona bahaya 2 dan di pihak - Bupati Kupang
cepat dan aliran air pengungsian penduduk di zona bahaya 2. Dan zona 1 yang zona bahaya 1 yg belum sempat mengungsi.
membawa lumpur/ belum sempat mengungsi
berwarna sangat
keruh.
BAHAN PENANGGUNG
PEMANTAUAN HASIL PEMANTAUAN KONDISI PEMBERITAHUAN TINDAKAN DARURAT PENCATATAN
DAN ALAT JAWAB
Lubang benam pada Lapor ke Kepala UPB BWS NT II, selanjutnya Kasi -Periksa secara teliti dengan jalan kaki seluruh tubuh Patok, Ukuran lobang Kepala UPB Bendungan
tubuh bendungan atau OP di BWS Nusa Tenggara II.. bendungan dan daerah hilir bendungan untuk bendera benam dan Raknamo
dihilir bendung-an pada Meminta Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II untuk menge-tahui kemungkinan adanya lobang benam, lokasi
jarak kurang dari 200 m Abnormal pemeriksaan pergerakan, atau rembesan.
-Lakukan pemantauan intensif di seluruh area untuk
mengetahui kemungkinan adanya perubahan/
perkembangan atau peningkatan aliran rembesan.
Lubang benam disertai Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka - Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus menerus. Dozer, Ukuran lobang - Ka BWS Nusa Tenggara
rembesan di tubuh BWS Nusa Tenggara II, koordinasi dgn BMKG. - Lakukan pemantauan seperti dijelaskan diatas. sekop, benam dan II
bendungan atau pada Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa - Buat tanggul kantong pasir disekeliling keluaran Pompa air lokasi
bagian hilir dari kaki Waspada Tenggara II , dan selanjutnya ke Tim Pemantauan rembesan untuk mengurangi debit rembesan.
bendungan Bendungan Pusat, dan ke Bupati Kupang cq Dinas - Lakukan penutupan lobang benam dengan
PUPR Kupang kantong pasir.
- Siapkan kantong pasir di dekat lobang benam..
Lubang benam Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka - Lanjutkan pemantauan dan perbaikan seperti yang Dozer, Ukuran lobang Di Bendungan
berukuran besar disertai Balai BWS Nusa Tenggara II, serta koordinasi dgn dijelaskan di atas. Karung benam dan - Ka Balai BWS Nusa
LUBANG rembesan di tubuh BMKG. - Bila perlu, gunakan karung pasir untuk menambah pasir, Pompa lokasi Tenggara II
BENAM bendungan atau pada Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa tinggi jagaan bendungan. air Di Hilir
bagian hilir dari kaki Tenggara II selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan - Bila mungkin, turunkan muka air waduk. - Bupati Kupang
Siaga
bendungan. Pusat, dan ke Bupati Kupang cq Dinas PUPR -Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Kabupaten
Kupang dan selanjutnya BPBD Kupang melakukan Kupang diberlakukan
pengungsian penduduk di zona bahaya 1. -Mulai melaksanakan pengungsian penduduk di zona
bahaya 1.
Lubang benam Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka - Bangun tanggul besar melingkar disekeliling area Sarana Ukuran lobang Di Bendungan
berkembang semakin Balai BWS Nusa Tenggara II, serta koordinasi dgn lobang benam transportasi benam dan - Ka Balai BWS Nusa
parah disertai debit BMKG. - Pengungsian daerah hilir bendungan. Manfaatkan evakuasi; lokasi Tenggara II
rembesan yang Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa semua peralatan dan tenaga yang tersedia untuk Di Hilir
membesar dan air keruh Tenggara II selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan memasang tanggul besar disekeliling lubang - Bupati Kupang
Awas Pusat, dan ke Bupat Kupang cq Dinas PUPR Kupang benam.
dan BPBD Kupang melakukan pengungsian -Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Kabupaten
penduduk di zona bahaya 2. Dan zona 1 yang belum Kupang diberlakukan
sempat mengungsi -Melaksanakan pengungsian penduduk di zona
bahaya 2 dan di zona bahaya 1 yg belum sempat
mengungsi.
BAHAN PENANGGUNG
PEMANTAUAN HASIL PEMANTAUAN KONDISI PEMBERITAHUAN TINDAKAN DARURAT PENCATATAN
DAN ALAT JAWAB
Celah atau retakan dipuncak atau Lapor ke Kepala UPB BWS NT II, selanjutnya Kasi OP di - Periksa secara teliti dengan jalan kaki seluruh Tongkat Lokasi dan Kepala UPB
dilereng bendungan BWS Nusa Tenggara II. tubuh bendungan dan daerah hilir bendungan kayu, ukuran retakan Bendungan Raknamo
Meminta Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II untuk untuk mengetahui kemungkinan adanya retakan meteran
Abnormal pemeriksaan yang lain.
- Lakukan pemantauan intensif di seluruh area
untuk mengetahui kemungkinan adanya
perubahan/ perkembangan.
Sejumlah retakan dipuncak Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka BWS - Mulai lakukan pengamatan 24jam terus Tongkat Lokasi dan - Ka BWS Nusa
membesar terutama jika arah retakan Nusa Tenggara II , koordinasi dgn BMKG. menerus. kayu/patok, ukuran retakan Tenggara II
tegak lurus dengan as bendungan, Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II, - Lakukan pemantauan secara intensif dan ukur meteran
RETAK PADA atau retakan memanjang > 10 m dan selanjutnya ke Tim Pemantauan Bendungan Pusat, panjang, lebar dan kedalaman retakan untuk dozer,
TUBUH dengan lebar > 25 mm dan terjadi dan ke Bupati Kupang cq Dinas PUPR Kupang mengetahui kecepatan dan perkembangan shovels,
BENDUNGAN beda level permukaan > 10 mm. Waspada retakan. sumber
- Lakukan mobilisasi peralatan dan bahan untuk material
menutup retakan. tanah
- Retakan sejajar dengan as bendungan umumnya timbunan
merupakan indikasi terjadinya longsoran.
Lakukan tindakan untuk memperbaiki longsoran
Retakan besar pada puncak Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai - Teruskan pemantauan dan lakukan tindakan Dozer, Lokasi dan Di Bendungan
bendungan membesar secara cepat BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. seperti dijelaskan di atas. sekop, ukuran retakan - Ka Balai BWS Nusa
terutama jika arah retakan tegak Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan sumber Tenggara II
lurus dengan as bendungan Siaga selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke Kabupaten Kupang diberlakukan material Di Hilir
Bupati Kupang cq Dinas PU Kupang dan selanjutnya - Mulai melaksanakan pengungsian penduduk di tanah - Bupati Kupang
BPBD Kupang melakukan pengungsian penduduk di zona zona bahaya 1. timbunan
bahaya 1.
Retakan berlanjut sampai mencapai Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai - Lakukan evakuasi penduduk di hilir bendungan. Sarana Lokasi dan Di Bendungan
elevasi muka air waduk BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. - Lanjutkan pemantauan dan lakukan tindakan transportasi ukuran retakan - Ka Balai BWS Nusa
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II seperti dijelaskan di atas. evakuasi Tenggara II
selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Dozer, Di Hilir
Awas Bupat Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan BPBD Kabupaten Kupang diberlakukan sekop, - Bupati Kupang
Kupang melakukan pengungsian penduduk di zona - Melaksanakan pengungsian penduduk di zona sumber
bahaya 2. Dan zona 1 yang belum sempat mengungsi bahaya 2 dan di zona bahaya 1 yg belum sempat material
mengungsi. tanah
timbunan
Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai - Pasang kantong pasir di daerah yang turun/ambles Sarana jarak antar patok Di Bendungan
Longsor atau erosi dengan
BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. akibat longsor untuk mencegah luapan air waduk transportasi - Ka Balai BWS Nusa
material yang besar, terjadi
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa (overtopping). evakuasi, Tenggara II
penurunan besar puncak
Tenggara II selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II II dan Di Hilir
bendung-an hingga Awas
Pusat, dan ke Bupat Kupang cq Dinas PUPR Kupang Kabupaten Kupang diberlakukan Dozer, shovel, - Bupati Kupang
mendekati muka air waduk,
dan BPBD Kupang melakukan pengungsian - Melaksanakan pengungsian penduduk di zona kantong pasir,
gerakan longsor terus
penduduk di zona bahaya 2. Dan zona 1 yang belum bahaya 2 dan di zona bahaya 1 yg belum sempat pompa air.
berlanjut.
sempat mengungsi mengungsi.
BAHAN PENANGGUNG
PEMANTAUAN HASIL PEMANTAUAN KONDISI PEMBERITAHUAN TINDAKAN DARURAT PENCATATAN
DAN ALAT JAWAB
Retakan atau deformasi Lapor ke Kepala UPB BWS NT II, selanjutnya Kasi OP di Segera pasang alat ukur untuk memantau Lokasi dan Kepala UPB
Pemanatau
relative kecil BWS Nusa Tenggara II pada jam kerja. perkembanagn retakan atau deformasi. ukuran retakan Bendungan Raknamo
Abnormal retakan,
Meminta Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II untuk
meteran
pemeriksaan
Retakan atau deformasi Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka BWS - Mulai lakukan pengamatan 24 jam terus Ukuran dan - Ka BWS Nusa
Karung goni,
berlanjut semakin membesar . Nusa Tenggara II , koordinasi dgn BMKG. menerus. lokasi retakan Tenggara II
batu, dozer,
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II - Letakkan karung goni disebelah hulu retakan serta laju
Waspada shovels
, dan selanjutnya ke Tim Pemantauan Bendungan Pusat, untuk mengurangi aliran partikel tanah. pergerakan
pengukur
dan ke Bupati Kupang cq Dinas PU Kupang - Letakkan urugan batu pada bagian hilir struktur
retakan
RETAKAN beton untuk menahan gerakan..
ATAU Retakan atau deformasi Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai -Teruskan pemantauan dan kerjakan perbaikan Ukuran dan Di Bendungan
DEFORMASI berlanjut lebih serius dengan BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. seperti dijelaskan di atas. Karung goni, lokasi retakan - Ka Balai BWS Nusa
PADA retakan > 2 m dan terjadi Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II -Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan batu, dozer, serta laju Tenggara II
STRUKTUR beda level permukaan > 10 Siaga selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke Kabupaten Kupang diberlakukan shovels pergerakan Di Hilir
BETON mm. Bupati Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan selanjutnya -Mulai melaksanakan pengungsian penduduk di pengukur - Bupati Kupang
BPBD Kupang melakukan pengungsian penduduk di zona zona bahaya 1. retakan
bahaya 1.
Retakan atau deformasi Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai - Teruskan pemantauan dan kerjakan perbaikan Ukuran dan Di Bendungan
Sarana
berlanjut lebih membesar dan BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. seperti tersebut diatas lokasi retakan - Ka Balai BWS Nusa
transportasi
membahayakan. Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan serta laju Tenggara II
evakuasi;
Awas selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan ke Kabupaten Kupang diberlakukan pergerakan Di Hilir
Batu, dozer,
Bupat Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan BPBD - Melaksanakan pengungsian penduduk di zona - Bupati Kupang
shovels
Kupang melakukan pengungsian penduduk di zona bahaya 2 dan di zona bahaya 1 yg belum sempat
bahaya 2. Dan zona 1 yang belum sempat mengungsi mengungsi.
BAHAN PENANGGUNG
PEMANTAUAN HASIL PEMANTAUAN KONDISI PEMBERITAHUAN TINDAKAN DARURAT PENCATATAN
DAN ALAT JAWAB
Terjadi Gempa bumi dengan salah satu Lapor ke Kepala UPB BWS NT II, selanjutnya Kasi OP di - Lakukan inspeksi luar biasa bendungan. Tidak ada Jenis kerusakan Kepala UPB
kejadian : BWS Nusa Tenggara II pada jam kerja. - Dari hasil inspeksi ditetapkan tingkat siaga bendungan dan lokasi Bendungan
- Terjadi gempa dengan percepatan 0.14 g Meminta Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara II untuk berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi pada Raknamo
- Terjadi Gempa > 4 MMI bendungan ataupun bangunan sipil penunjangnya.
pemeriksaan
-> 4 skala Richter radius < 25 km Seperti berikut dibawah ini.
Abnormal
- > 5 skala Richter radius < 50 km
- > 6 skala Richter radius < 80 km
- > 7 skala Richter radius < 125 km
-> 8 skala Richter radius < 150 km
Hasil inspeksi dilapangan didapati : Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka BWS - Jika terjadi kerusakan turunkan MAW sampai batas Pompa, Jenis kerusakan - Ka BWS Nusa
- Pada tubuh bend. terjadi retakan Nusa Tenggara II , koordinasi dgn BMKG. kerusakan, lakukan perbaikan, amankan bendungan Alat berat dan lokasi Tenggara II
memanjang > 10 m , lebar > 25 mm dan Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara dan bangunan lainnya
beda level > 10 mm. - Tempatkan material batuan / tanah pada daerah
II, dan selanjutnya ke Tim Pemantauan Bendungan
- Pada struktur beton terjadi retakan > 2 m, Waspada longsor.
Pusat, dan ke Bupati Kupang cq Dinas PUPR Kupang - Isi retakan yang terjadi pd struktur beton dengan mortar
beda level permukaan > 10 mm.
GEMPA BUMI beton.
- Lakukan prosedur sesuai kondisi yang relevan
overtopping atau piping.
Jika Hasil Inspeksi didapati : Kepala UPB BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai - Sama dengan tingkat WASPADA Pompa, Muka air waduk Di Bendungan
BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. - Berusaha maksimal untuk mengamankan bendungan Alat berat dan curah hujan - Ka Balai BWS Nusa
Adanya kerusakan pada bendungan
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara - Siaga banjir BWS Nusa Tenggara II dan Kabupaten Tenggara II
ataupun bangunan sipil yang dapat
Siaga II selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan Kupang diberlakukan Di Hilir
membahayakan bendungan.
ke Bupati Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan - Mulai melakukan pengungsian penduduk di zona - Bupati Kupang
selanjutnya BPBD Kupang melakukan pengungsian bahaya 1
penduduk di zona bahaya 1.
Adanya kerusakan berat yang dapat Kepala UBP BWS NT II lapor ke Kasi OP dan Ka Balai -Sama dengan tingkat SIAGA Pompa, Muka air waduk Di Bendungan
menyebabkan bendungan hancur BWS Nusa Tenggara II , serta koordinasi dgn BMKG. -Pengungsian penduduk di daerah zona bahaya 2 dan Alat berat dan curah hujan - Ka Balai BWS Nusa
Segera memberitahu Tenaga Ahli BWS Nusa Tenggara zona bahaya 1 yang belum sempat mengungsi. Tenggara II
Awas II selanjutnya Tim Pemantauan Bendungan Pusat, dan Di Hilir
ke Bupat Kupang cq Dinas PUPR Kupang dan BPBD - Bupati Kupang
Kupang melakukan pengungsian penduduk di zona
bahaya 2. Dan zona 1 yang belum sempat mengungsi
BENDUNGAN RAKNAMO
PELEPASAN AIR MELALUI PINTU VALVE
Tanggal :
Cuaca :
Elevasi muka air waduk / Volume : m / 103 m3
Bulan :
Operator :
BENDUNGAN RAKNAMO
(BILA KONDISI MELIMPAS)
Tanggal :
Cuaca :
Operator :
Elevasi Mercu Spillway : + 104,00 m
Elevasi Muka H Q
Jam Keterangan
Air Waduk (m) m3/det
1 2 3 = (2-104,00) 4 5
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Bulan :
MD 10
VP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KODE Mrh Mrh Mrh Mrh Hj Hj Hj-2 Hj-1 Mrh Br-2 Hj Mrh,Hj
KETERANGAN
TIP -1 -2 -3 -4 -2 -4 Kng Kng -2 Mrh -5 ,Br
-1 -2 Hj-2 -2
ELEVASI TIP
TANGGAL
PEMBACAAN ELEVASI PIEZOMETER (PIEZOMETER LEVEL)
MONITORING
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Petugas Monitoring
(.................................)
Petugas Monitoring
(.................................)
Petugas Monitoring
(.................................)
Petugas Monitoring
(.................................)
Petugas Monitoring
(.................................)
a b c d e f g h i
(mdpl) (m) (m) (m) (a-b) (a-c) (a-d) (m)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Petugas Monitoring
(.................................)
Petugas Monitoring
(.................................)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Petugas Monitoring
(.................................)
Kemiringan lereng
Tanda-tanda gerakan ?
Tonjolan / Lubang perosokan (sink hole)
Retakan ? Longsor ?
Erosi ? Penurunan ?
Dimana ? Kedalaman, lebar dan panjang
retakan ?
Pelurusan garis air ?
Kontak dengan tebing kanan /kiri
Jalan ke waduk ?
Tanda-tanda gerakan ?
Tonjolan ? Lubang benam (sinkhole) ?
Retakan ? Erosi ? Penurunan ?
Terkelupas dimana ? Kedalaman , Lebar
dan panjang retakan ?
Longsor dibawah air buri ?
Slump ? Liang hewan ?
Alur lintasan binatang ternak ?
Tangga, Trap ?
Kontak dengan tebing kanan?
Kontak dengan tebing kiri ?
Drainase sirip ? Parit drainase ?
Berm ?
Rembesan
Drainase Kaki
Daerah hilir bendungan
Tanda-tanda rembesan ? Dimana
Gelembung Luap ( Boiling )
Kondisi sumur penduduk
Saluran Pengeluaran
Ada endapan ? Ada penggerusan ?
Kondisi lereng ? Elevasi muka air ?
Tebing Sungai
Erosi? Gerusan? Endapan? Pengaruh
tumbuh2an/ semak2 terhadap pengaliran
dan elevasi muka air buri, bentuk garis
tepian waduk? Kondisi lalu lintas? Aliran
air?
Penduduk terdekat? Industri?
Perkiraan jumlah penduduk? Rumah? Dan
lain-lain.
Pertanian? Perkebunan
V. GALLERY
Galeri Grouting
Jalan masuk ?
Sektor tak dilapis ?
Pelapis beton?
Sambungan di pelapis ?
Pipa drainase ?
Parit drainase ?
Penampung bocoran ?
Rumah pompa ?
Ventilasi ? oksigen cukup?
Penerangan ?
Retakan atau kerusakan lain?
Daerah basah atau rembesan?
Pengukur Deformasi
Kondisi ? berfungsi?
Inklinometer
Kondisi ? Alat baca ?
Sumur Pengamatan ( Obsevation Well )
Kondisi ? Alat baca ?
Pengukur Rembesan
V-notch
Kondisi ?
Kondisi? Bahan instrumentasi tersedia?
Peralatan lain lain
Saluran Penghantar
Saluran Penghantar/appron
Kondisi ?
Lantai Dasar ? Lereng / Tebing ?
Bendung Pelimpah
Jembatan
Kondisi ?
Pengelupasan ?
Kondisi perletakan ?
Aspal Permukaan?
Kondisi saluran drainase ? Terhalang ?
Dinding Pelimpah
Kondisi ?
Pengelupasan ? Erosi ? Kavitasi ?
Derah basah ? Dimana ?
Kondisi sambungan ?
Kondisi saluran drainase ? Terhalang ?
Kondisi ?
Pengelupasan ? Erosi ? Kavitasi ?
Retakan ? Daerah Basah ? Dimana ?
Dinding ? Sambungan dinding ?
Lantai beton ?
Sambungan lantai beton ?
Sistem drainase ?
Dinding pengarah ?
Lereng diatas saluran ?
Kolam Olak.
Jenis ? Kondisi ?
Pengelupasan ? Erosi ?
Kavitasi ? Retakan ?
Daerah basah ? Dimana ?
Dinding ?
Sambunan dinding ?
Sambungan pelat lantai ?
Peredam enersi ?
Lereng diatas kolam
Daerah sekitar
Tanda-tanda longsor ?
Tanda-tanda rembesan ?
Jenis tumbuh-tumbuhan ?
Kondisi ?
Gangguan pada bangunan ?
Kisi sampah
Pintu ?
Metode operasi ?
Manual ? Tenaga listrik ?
Operasi darurat bagaimana ?
Kisi sampah
Pintu ? Katup ? Jenis ?
Metode operasi ?
Manual ? Tenaga listrik ?
Operasi darurat bagaimana ?
X. KOLAM WADUK
Kolam Waduk
Endapan?
Jaring Apung (Logboom)?
Budi daya ikan?
Jalan masuk?
Pelayaran komersial?
Pariwisata?
Polusi?
Kondisi kesehatan?
Tebing Waduk
Longsor? Sudah terjadi?
Potensial ? Ukuran
Daerah Hilir
Tebing Sungai
Erosi? Gerusan? Endapan? Pengaruh
tumbuh2an/ semak2 terhadap pengaliran
dan elevasi muka air buri, bentuk garis
tepian waduk? Kondisi lalu lintas? Aliran
air? Pemasukan sekunder
Penduduk terdekat? Industri?
Perkiraan jumlah penduduk? Rumah? Dan
lain-lain.
Pertanian? Perkebunan
XI. LAIN-LAIN