Anda di halaman 1dari 9

A.

Baden Powell, Bapak Pandu Dunia

Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden


Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau
Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari
185. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell
merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang
merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas
Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta
Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia
saat Stephenson masih berusia 3 tahun.

Tahun 1908 Baden Powell buku 'Scouting for Boys' yang


kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia. Tahun
1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan
pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan
pendidikan kepramukaan.

Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam
lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912.
Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua
perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-
Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).

Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave
memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell
meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.

Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord
dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang
kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang
ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can
Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook
(1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World
(1935) dll.

B. Simbol WOSM (World Organization of the Scout Movement) atau Gerakan Pandu Dunia
1) Arti Lambang :
a. Kompas, melambangkan suatu peringatan bagi pandu dunia agar
selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti halnya fungsi
kompas, tetap menjaga cita-cita dan perannya sebagai petunjuk jalan.
b. Tiga ujung symbol, melambangkan tiga janji pandu dunia.
c. Dua Bintang, melambangkan anggota pandu dunia berupaya
memberikan penerangan dan penolong dalam kebenaran dan
pengetahuan.
d. Tali melingkar yang ujungnya membentuk simpul mati,
melambangkan bahwa sesama pandu dunia mengadakan hubungan persahabatan dan
persaudaraan antar pandu dunia di seluruh dunia.

2) Warna Lambang :
a. Warna putih, melambangkan bahwa pandu dunia berhati suci.
b. Warna dasar ungu, melambangkan bahwa pandu dunia memiliki keterampilan kepemimpinan
dan suka menolong orang lain.
C. Simbol Tunas Kelapa
Lambang gerakan pramuka Indonesia adalah Tunas Kelapa.
Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenaryo Admodipuro,
seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen
Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
No. 06/KN/72 tahun 1972. Lambang Gerakan Pramuka memiliki makna
terdapat arti kiasan tersendiri : yakni,
 Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal
bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang
menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu
mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa
Indonesia.
 Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat,
kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam
menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
 Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan
diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
 Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di
Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi
dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh
sesuatu.
 Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan
keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar,
kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna
mencapai cita-citanya.
 Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu
mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan
kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada
umat manusia.

D. Pramuka Penggalang
Penggalang adalah sebuah golongan setelah pramuka Siaga . Anggota pramuka penggalang
berusia dari 11-15 tahun. Disebut Pramuka Penggalang karena sesuai dengan kiasan pada masa
penggalangan perjuangan bangsa Indonesia, yaitu ketika rakyat Indonesia menggalang dan
mempersatukan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan adanya peristiwa " Soempah Pemoeda"
pada tahun 1928 .
Satuan Satuan terkecil dalam Pramuka Penggalang disebut Regu dan Kesatuan dari beberapa
Regu disebut Pasukan. Setiap Regu beranggotakan 5-10 orang Pramuka Penggalang dan dipimpin
oleh seorang Pemimpin regu ( Pinru ) yang dipilih oleh anggota regu itu sendiri. Pasukan yang terdiri
dari beberapa regu tersebut dipimpin oleh seorang Pratama.
Dalam Golongan Pramuka Penggalang ada tiga tingkatan, yaitu:
1. Penggalang Ramu
2. Penggalang Rakit
3. Penggalang Terap
Setiap anggota Penggalang yang telah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum ) berhak
mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada lengan baju
sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar Merah. TKU untuk Penggalang berbentuk sebuah
janur yang terlipat dua dengan gambar Manggar yakni nama bunga pohon kelapa.

TKU untuk Pramuka Penggalang


E. Motto, Tri Satya, dan Dasa Darma
Adapun moto Gerakan Pramuka berbunyi : SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU
KUBAKTIKAN.

Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan,


Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka.

Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. menepati Dasa Dharma.

Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh,


Dharma : Perbuatan baik (kebajikan).
Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku
sehri-hari.

Dasa Dharma
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, trampil dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

F. Hymne Pramuka
G. Tanda Jejak dan Tanda Medan

Belok Kiri Belok Kanan Jalan Terus Ada Bahaya

Jangan Dilalui Ada Berita Belok Kiri Belok Kanan

Jalan Terus Belok Kiri Belok kanan Jalan 1 Km Lagi

Jalan 2 Km Lagi Arah Jalan Tertinggi Ada Bahaya Hati - hati

Sudah Dekat Lalui Jalan Ini Jangan Dilalui Belok Kiri

Belok Kanan Tunggu (1 batu = 1 menit) Ada bahaya Jalan terus

Belok ke kanan Belok ke kiri Jalan terus Ada bahaya

Berpisah :
Ikuti jalan yang tidak ada Jangan lalui jalan
Ikuti Jalan ini 2 org kekiri
batunya ini
2 org kekanan

10 langkah ada
Jalan ada rintangan Tunggu 15 Menit Kembali - Putar
berita

Ada bahaya Keadaan baik Keadaan buruk Saya telah pulang

Kembali ke perkemahan Belok ke kiri Belok kekanan Damai - aman


Perang - hati-hati Kembali

Bangunan Bangunan
Sawah Masjid
Besi Batu

Bangunan
Gereja Pura Candi
Kayu

Stasiun
Rumah Sakit Sekolah Sagu
Radio

Kelapa Sawit Aren Pinus Nenas

Teh Kopi Hutan Belukar

Alang -
Gelagah Tegalan Ladang
alang

Jalan Kuburan Kuburan Kuburan


Setapak Islam Kristen Cina

Kuburan Kawat
Air Dangkal Sumur Biasa
Hindu Telepon

Bambu Kelapa Mata Air

H. Tali Temali
I. Sandi
SANDI MORSE

SANDI SEMAPHORE
SANDI RUMPUT

SANDI KOTAK

J. Kompas
Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

1. Dial, adalah permukaan Kompas dimana tertera angka derajat dan huruf mata angin.
2. Visir, adalah lubang dengan kawat halus untuk membidik sasaran.
3. Kaca Pembesar, digunakan untuk melihat derajat Kompas.
4. Jarum Penunjuk adalah alat yang menunjuk Utara Magnet.
5. Tutup Dial dengan dua garis bersudut 45o yang dapat diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
K.
L.
M.

Anda mungkin juga menyukai