PENDAHULUAN
pariwisata saat ini mampu berkembang sampai ke pelosok – pelosok daerah yang
berawal sebagai daerah pedesaan yang hanya mengandalkan hasil pertanian dan
perkebunan, kehidupan sosial masyarakat, serta kearifan lokal yang telah ada sejak
masa lampau.
berbasis komunitas, yaitu bahwa sumber daya dan keunikan komunitas lokal baik
berupa elemen fisik mapun non fisik (tradisi dan budaya) yang melekat pada
sendiri, di lain pihak komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan
dengan suatu objek wisata tidak dapat dipungkiri sebenarnya telah menjadi bagian
lokal telah menjadi salah satu kesepakatan dan komitmen yang harus diwujudkan
1
kualitas pengalaman wisata (quality of visitor satisfaction), serta kualitas
Pengembangan Desa wisata sebagai objek dan daya tarik wisata akan
berhubungan langsung dengan wisatawan yang tinggal disuatu Desa tradisional atau
dekat dengan Desa tradisional, atau hanya untuk kunjungan singgah dimana lokasi
Desa wisata ini biasanya terletak di daerah terpencil. Wisatawan tidak hanya
Desa wisata sehingga tidak terjadi kesenjangan antara masyararakat lokal terhadap
wisatawan.
pariwisata yang menekankan pada masyarakat lokal baik yang terlibat langsung
mungkin dinikmati oleh masyarakat setempat. Jadi dalam hal ini masyarakat
(Nugroho, 2011).
keuntungan dari kegiatan pariwisata yang lebih adil bagi masyarakat lokal.
2
Gagasan ini disampaikan untuk mengkritisi pembangunan pariwisata yang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
3
menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintah Kabupaten di Bidang Pariwisata
dan kebudayaan”.
sebagai berikut :
kebudayaan daerah.
Kabupaten Kampar adalah salah satu destinasi wisata yang ada di Provinsi
Riau yang banyak memiliki potensi yang menarik, mulai dari wisata alam,
budaya, wisata sejarah dan dikenal sebagai Serambi Mekah Provinsi Riau.
dari luas Provinsi Riau dan berpenduduk 688,204 jiwa dan Kabupaten Kampar
banyak potensi Pariwisata seperti, wisata alam batu dinding, air terjun,
pamandangan hutan tropis yang masih asri dan pemandian sungai lalan.
Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Desa ini merupakan lokasi destinasi wisata yang
4
mulai banyak di minati oleh wasatawan, tetapi masih kurangnya hubungan yang
yang banyak menyimpan potensi kekayaan alam yang perlu untuk dipertahankan
perlu ditangani secara khusus agar pariwisata di Desa Tanjung Belit dapat
5
1.2 Rumusan Masalah
dalam Pariwisata Desa Tanjung Belit sehingga akan timbul satu konsep pariwisata
berbasis masyarakat (CBT). Atas dasar inilah kesadaran dari masyarakat perlu
kebutuhan, baik itu dalam lingkungan, sosial dan ekonomi termasuk dalam proses
Kondisi Desa Tanjung Belit masih terbilang sepi pengunjung di lihat dari
potensi alamnya yang sangat menarik untuk dapat di kunjungi dan kurang
Tanjung Belit sangat lambat. Untuk itu perlunya memberi pandangan kepada
6
masyarakat bagaimana pengelolaan wisata berbasis masyarakat (CBT) untuk
penelitian lebih jauh tentang Desa Wisata Tanjung Belit dan Pengaruh Community
Based Tourism (CBT) sebagai strategi program pengembangan yang akan di terapkan
dalam pengembangan wisata Desa Tanjung Belit dengan keunggulan daya tarik
wisata alamnya.
1.3 Tujuan
Community Based “
7
memberikan manfaat bagi pemerintah daerah khususnya pemerintah Kabupaten
pariwisata.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan dan referensi untuk membuat
penelitian selanjutnya.
Hulu memiliki luas 85.000 hektar dan 24 Desa. Desa yang memiliki luas terbesar adalah
Desa Kota Lama dengan luas 8.400 hektar. Pada tahun 2016 Kecamatan Kampar Kiri
Hulu memiliki jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari sebanyak 20 hari.
Sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu 363 mm.
8
Utara : Kecamatan XIII Koto Kampar.
9
PETA ADMINISTRASI DESA
10
1.6.2 Ruang Lingkup Materi
potensi wilayah yang diperoleh dari poin satu sampai poin dua dengan
menggunakan SWOT.
11
1.7 Kerangka Penelitian
Latar belakang
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata
dan didukung berbagai fasilitas dan layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Dengan menerapakan
konsep Community Based Tourism (CBT),Konsep Community Based Tourism (CBT) berkaitan erat dengan sustainable tourism development
(pembangunan pariwisata berkelanjutan). Pengaruh Community Based Tourism (CBT) akan diterapakan dalam pengembangan wisata Desa Tanjung
Belit, Kampar Kiri Hulu ,Kabupaten Kampar.
SWOT
Kerangka Berfikir
12
1.8 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dan
sasaran studi, ruang lingkup materi dan wilayah, kerangka pikir serta sistematika
penulisan.
Bab ini menjelaskan tentang kumpulan teori yang berkaitan dengan studi
Bab ini menjelaskan tentang pendekatan studi, analisis yang digunakan serta
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Desa Tanjung Belit, serta tinjauan
Bab ini akan menjelaskan hasil analisis Desa Wisata Tanjung Belit terkait sosial
13
BAB VI : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari tahap analisis mengenai strategi
14