Anda di halaman 1dari 5

NAMA :

NIM :
MINAT:

Mata Kuliah : Manajemen Produksi Akuakultur


Waktu akhir jawaban : RABU, 12 Juni 2019 Jam 23.00 wib
Dosen Pengasuh : Prof. Dr. Ir. Syafriadiman, BSc., BA., MSc.

Petunjuk :
1. Isilah dan jawablah dengan baik dan jelas
2. Setelah anda jawab pada lembaran ini periksa kembali dengan teliti
3. Setelah anda yakin sudah siap kirimkan jawaban anda ke email :
uas_mpa_unri@gmail.com
4. Paling lambat pengiriman ke email tersebut pada hari Rabu besok pukul
23.00 wib

A. PILIH B JIKA PERNYATAAN BENAR ATAU S JIKA SALAH


B S No. Pernyataan
1. Input yang diberikan yakni benih ikan mas sebanyak 500 ekor namun saat dewasa dan siap
dipanen jumlahnya lebih sedikit disbanding benih awal yang ditebar. Mungkin terkena
penyakit aeromonas sp. sehingga jumlah ikan yang dipanen adalah 480 ekor. Hubungan
antara input dan output tersebut dinamakan fungsi produksi decrasing return bahwa dengan
menambah penggunaan semua faktor produksi sebesar 1%, maka penambahan produksi
kurang dari 1%.
2. Fungsi produksi dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut : Q = f ( K, L, R, T)
Dimana : K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja, R adalah kekayaan
alam, dan T adalah teknologi yang digunakan
3. Jika benih awal yang ditebar adalah 500 ekor, lalu benih ditambah sebanyak 10%, berarti 50
ekor benih. Maka akan diproduksi ikan mas dewasa melebihi benih yang ditebar di awal,
misalnya ikan mas menjadi 580 ekor. Sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara
input dan output tersebut memenuhi fungsi produksi increasing return, bahwa dengan
menambah penggunaan semua faktor produksi sebesar 1%, maka penambahan produksi
lebih dari 1%
4. Untuk jenis constan return, dapat disajikan sebagai berikut: Q = f (P, B, L, A). Dimana P
adalah variable pupuk, B adalah benih, L yang dimaksud adalah luas lahan dan A
merupakan produktivitas perairan
5. Jika jumlah besaran elastisitas > 1 dikatakan skala usaha menaik (increasing return to scale),
ini berarti bahwa dengan menambah penggunaan semua faktor produksi sebesar 1%, maka
penambahan produksi lebih dari 1%.
6. Asumsi-asumsi dari fungsi produksi tersebut adalah fungsi produksi bersifat kontinyu,
fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel di dalamnya, dan derevasi I
dan II fungsi ini tetap kontinyu
7. Constant return adalah hubungan yang menunjukan jumlah hasil produksi meningkat
dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input
8. Jika jumlah besaran elastisitas = 1 dikatakan skala usaha tetap (constant return to scale), ini
berarti bahwa dengan menambah penggunaan semua faktor produksi sebesar 1%, maka
penambahan produksi juga sebesar 1%
9. Increasing return adalah fungsi produksi yang menunjukkan hubungan dimana kesatuan

Page 1 of 5
tambahan input menghasilkan suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari
kesatuan-kesatuan sebelumnya
10. Prasarana produksi termasuk pemilihan lokasi, pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas
produksi, sedangkan sarana produksi terdiri dari pengadaan induk, benih, pakan, pupuk,
obat-obatan, pestisida, peralatan akuakultur dan tenaga kerja
11. Decreasing return adalah hubungan yang mana kesatuan-kesatuan tambahan input
menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih kecil dari kesatuan-kesatuan
sebelumnya
12. Jika jumlah besaran elastisitas < 1 dikatakan skala usaha yang menurun (decreasing return
to scale), ini berarti bahwa dengan menambah penggunaan semua faktor produksi sebesar
1%, maka penambahan produksi kurang dari 1%
13. Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik di lingkungan
terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit)
14. Produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan)
dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran)
15. Subsistem proses produksi terdiri dari persiapan akuakultur, penebaran, pemberian pakan,
pengelolaan lingkungan, kesehatan ikan, pemantauan ikan, pemanenan
16. Subsistem penanganan pasca panen dan pemasaran merupakan peningkatan mutu produk,
distribusi produk dan pelayanan (servis) terhadap konsumen
17. Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil produksi;
f sebelum tanda kurung menyatakan : "tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan huruf X
menunjukkan suatu input yang digunakan. Apabila jumlah input yang digunakan lebih dari
1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1,
X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan
18. Ruang lingkup akuakultur sebagai suatu sistem usaha (bisnis) merupakan pendanaan sarana
dan prasarana, penanganan pasca panen dan pemasaran, serta produksi-produksi
19. Input yang ada merupakan faktor–faktor seperti variable pupuk, benih, luas lahan, dan
produktivitas perairan berpengaruh pada produksi perikanan
20. Jika P,B,L,A ditambah 1% maka hasilnya akan mempengaruhi output, yakni output akan
mengalami penambahan sebanyak 1%
21.
Pemilihan spesies untuk akuakultur didasarkan kepada pertimbangan karakteristik biologi,
dan pasar serta sosial ekonomi
22. Faktor-faktor produksi dikenal sebagai input dan jumlah produksi sebagi output
23. Fungsi Produksi menunjukkan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan, faktor-faktor produksi disebut sebagai input dan jumlah produksi
disebut sebagai output, atau lebih singkatnya disebut sebagai hubungan teknis antara input
dan output
24. Subsistem pendukung merupakan aspek hukum (UU dan kebijakan ), aspek keuangan
(pembiayaan/kredit,pembayaran), aspek kelembagaan (organisasi perusahaan, asosiasi,
koperasi, perebankan, lembaga birokrasi, lembaga riset, dan pengembngan)
25.
Pertimbangan biologi dalam memilih spesies akuakultur meliputi reproduksi, fisiologi,
tingkah laku, morfologi, ekologi dan distibusi biota yang akan dikembangkan sebagai
komoditas akuakultur
26.
Contoh komoditas akuakultur payau adalah ikan nila (Oreochromis niloticus), kakap putih
(Lates calcarifer), mas (Cyprinus carvio BLKR), dan bandeng (Chanos chanos)
27.
Beberapa pertimbangan biologi dalam penentuan spesies untuk akuakultur adalah
kemampuan memijah, ukuran dan umur pertama kali matang gonad, fekunditas, laju
pertumbuhan dan produksi, jenis tranportasi induk, tingkat trofik, toleransi terhadap kualitas
air dan daya adaptasi, ketahanan terhadap stres dan penyakit, jenis injektor yang digunakan,
kemampuan mengkonsumsi pakan buatan, konversi pakan, toleransi terhadap penanganan,

Page 2 of 5
dan dampak terhadap limgkungan
28.
Pertimbangan ekonomi dan pasar dalam memilih spesies mencakup beberapa hal, antara
lain permintaan pasar, pengangkutan komoditi, harga dan keuntungan, sistem pemasaran
(marketing), tingkahlaku konsumen, ketersediaan sarana dan prasarana produksi dan
pendapatan masyarakat
29. Salah satu persyaratan jenis ikan dibudidaya adalah untuk memenuhi selera konsumen
semata dan memerlukan kepadatan ikan yang relatif rendaf serta tahan terhadap penyakit
30. Ruang lingkup akuakultur dibedakan berdasarkan kegiatan, sarana, prasarana, spasial,
sumber air, zonasi dan posisi wadah
31. Teridentifikasi 13 spesies mikroalga yang potensial mengandung lemak yang dapat
dikonversi menjadi biofuel, diantaranya paling potensial diantaranya Gymnodinium,
Paramedinium, Nannochloropsis oculata, Scenedesmus, Chlorella dan Dunaliella salina
32. Yang paling terpenting dalam penentuan lahan/lokasi akuakultur adalah data dan informasi
tentang kelayakan lahan (site suitability) . jenis biota yang ada di lokasi tersebut , kondisi
fisika-kimia baik air dan tanah, serta jenis-jenis penyakit.
33. P/N adalah penentu komposisi dan kelimpahan jenis fitoplankton dalam perairan terutama
dalam akuakultur ikan
34. Siklus N dalam denitrifikasi terjadi dalam keadaan aerobik sedangkan proses nitrifikasi
terjadi dalam keadaan anaerobik
35. Bakteri tidak memberi dampak negatif dalam budidaya terutama dalam budidaya intensif
36. Peran fitoplankton dalam budidaya terutama adalah sebagai pakan alami ikan, dapat
menghasilkan racun CO2, dapat menghasilkan O2 dan menstabilkan suhu air
37. Jenis-jenis fitoplankton yang umum ditemukan di kolam budidaya adalah jenis green algae,
dinoflagellata, diatom, bakteri, rhodophyceae, dan xanthophyceae
38. Spesies yang termasuk ke dalam kelas dinoflagellata yang sering dijumpau di dalam
budidaya ikan baik di kolam maupun di tambak adalah Gymnodinium, Phyrodinium,
Tintidinium, Asterionella dan Ceratium
39. Peningkatan padat tebar ikan akuakultur selalu dibatasi oleh berbagai faktor terutama faktor
pakan, bentuk wadah, jenis perairan dan faktor lingkungan perairan
40. Produktifitas kolam secara spontan dapat diturunkan dengan manipulasi penebaran (stock
manipulation) khususnya dengan sistem monokultur dan polikultur
41. Carrying capacity merupakan biomass minimum ikan yang dapat didukung oleh kolam
tanpa penembahan/pengurangan biomass ikan tersebut
42. Pemupukan secara langsung dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelimpahan zooplankton
di dalam wadah akuakultur ikan
43. Sistem ganti air dapat mengeliminasi growth-inhibiting metabolites dan memasok karbon
dioksida secara kontinyu
44. Amilase pada karnivora tersebar diseluruh sistem pencernaan sedangkan pada herbivora
hamya ditemukan pada pankreas
45. Hewan mamalia memerlukan lemak (lipid) dalam bentuk asam lemak omega-3, sedangkan
ikan adalah asam lemak omega-6. Omega-6 ikan laut perlu lebih banyak daripada ikan
tawar dan hal yang sama dengan ikan air dingin perlu lebih banyak dari ikan air hangat
46. Ikan herbivora mampu mencerna karbohydrat (KH) hewani dan sebaliknya ikan karnivora
dapat mencerna KH nabati, kecuali KH dalam bentuk sederhana (glukosa, sukrosa, dan
laktosa)
47. Parameter yang berhubungan erat dengan pengelolaan kualitas air terutama adalah kelarutan
oksigen, suhu, pH, topografi, kecerahan, kandungan amonia, kesadahan, logam berat dan
flora
48. Kelarutan oksigen meningkat di dalam air dengan meningkatnya suhu, salinitas dan
ketinggian air. Artinya peningkatan konsentrasi oksigen terlarut dalam air kolam dapat
meningkatkan darjah suhu, nilai salinitas dan naiknya permukaan air.
49. Penentuan nilai DO (oksigen terlarut) harian di dalam air kolam adalah dari konsentrasi-

Page 3 of 5
konsentrasi yang dihasilkan oleh fotosintesa fitoplankton, difusi oksigen, respirasi biota air,
proses kimia akibat polusi dan akibat meningkatnya
50. Pengelolaan kualitas lingkungan dapat dilakukan dengan pengeringan air, pencangkulan
tanah dasar, penjemuran dan pengolahan tanah dasar, penebaran racun organisme patogen,
pengapuran dan pemupukan tanah dasar dan air, penyaringan air, pemberantasan hama dan
penyakit, penambahan dan pergantian air

B. JAWABLAH DENGAN JELAS 10 SOAL DARI 11 SOAL


1. PT. Mina Mandiri menghasilkan dua jenis produk yaitu ikan patin salai dan ikan
selais salai. Kedua jenis produk ini diproses melalui tiga tahapan dengan kapasitas
kerja per hari serta waktu proses setiap produk adalah sebagai bentuk
Tahapan Salai eksport Salai lokal Kapasitas (jumlah)
Pembersihan Ikan 2 4 80
Penyalaian ikan 4 2 80
Penyelesaian/sortir 2 2 50
Adapun kedua jenis produk tersebut memberikan sumbangan keuntungan sebesar
Rp. 60,- untuk produk Salai eksport dan Rp. 40,- untuk produk Salai lokal.
Dari data tersebut buatlah :
a. Formulasi modal linier program agar diperoleh keuntungan max
b. Kerjakan dengan metode grafik

2. Sebuah perusahaan memproduksi nuget dengan kode 100 sebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksi kode 100 diperlukan kode 101 sebanyak 2 unit. Kode 102 sebanyak 2
unut dan kode 103 sebanyak 2 unit. Untuk memproduksi kode 101 diperlukan kode
104 sebanyak 2 unit dan kode 105 sebanyak 2 unit. Untuk memproduksi 102
diperlukan kode 105 sebanyak 2 unit dan kode 106 sebnayak 2 unit. Untuk
memproduksi kode 103 diperlukan kode 106 sebanyak 2 unit dan kode 107 sebanyak
2 unit. Untuk kode 105 diperlukan kode 106 sebanyak 2 unit dan kode 107 sebanyak
2 unit.
Pertanyaan :
a. Buat struktur produk
b. Berapa masing-masing bahan baku, barang dalam proses yang
diperlukan ?

3. Sebuah pembudidaya ikan menjual ikan gurami budidaya dengan harga Rp.
100.000/kwintal dengan biaya tetap rata-rata sebesar Rp. 25.000.000/bulan. Pada
penjualan (omset) sebesar Rp. 100.000.000/bulan ternyata mengalami Break Even
Point.
Pertanyaan :
a. Berapa Harga Pokok penjualan (Average variabel Cost)/kwintal ?
b. Berapa minimal omset dan jumlah minimal produk yang dijual per bulan ?
c. Berapa labanya apabila dijual sebanyak 2.000/bulannya ?
d. Berapa labanya apabila omset (total revenue) sebesar Rp. 2.000.000.000/tahun.

Page 4 of 5
4. Is it true that aquaculture can damage the environment? Like any other human
activity, aquaculture must be managed sustainably and responsibly. Like any kind of
food producers, fish farmers are bound by environmental and health standards. The
EU's environmental standards are among the strictest and most effective in the world.
But fish farmers must also play a wider proactive role in protecting the environment:
for instance aquaculture ponds help preserve important natural landscapes and
habitats for wild birds and other endangered species. Shellfish contribute to cleaner
coastal waters by absorbing nutrients which could otherwise damage water quality
when they are present in too high concentrations. Ultimately, sustainability is also
good business and fish farmers are at the forefront in monitoring and protecting the
environment to ensure that there is no damaging impact.

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reverse osmosis (RO) ? Apa keuntungan dan
kerugian mengolah air dengan menggunakan teknologi RO?
6. Hasil pengamatan di lapangan, sering terjadi kematian massal ikan di keramba jaring
apung (KJA) dan juga serangan penyakit ikan di pembenihan dan kolam ikan, pada
peralihan musim. Jelaskan secara lengkap apa kemungkinan penyebab 2 kejadian di
atas?
7. Coba dijelaskan ruang lingkup akuakultur yang anda ketahui ! Berikan penjelasan
masing-masingnya ! Kemudian jelaskan secara lengkap jenis-jenis usaha budidaya
yang bisa diaplikasikan di daerah saudara ! Sebutkan tempat dan kawasan sdr
tinggal, kemudian tentukan letak geografis tempat lokasi anda tinggal !
8. Jelaskan apa perbedaan antara daya dukung dengan daya tampung ! Apa hubungan
produksi kolam dengan daya dukung dan daya tampung ? Jelaskan secara teoritis dan
secara formulasi !
9. Gambaran Peluang Agribisnis Budidaya ikan lele, baik dalam bentuk pembenihan
maupun pembesaran mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen
akan keberadaan ikan lele semakin meningkat. Dengan teknik pemeliharaan yang
baik, maka akan diperoleh hasil budidaya yang memuaskan dan diminati konsumen.
Untuk itu, saudara diminta untuk membuat manajemen produksi akuakultur ikan lele
secara rinci dan jelas serta analisis hasil usaha ikan lele ! Apakah menguntungkan
atau rugi ?
10. Jelaskan apa-apa saja parameter kualitas air yang berhubungan erat dengan
manajemen kualitas air dalam rangka untuk meningkatkan produksi Akuakultur.
Jelaskan secara rinci masing-masing parameter kualitas air yang sangat erat
hubungannya dengan produksi akuakultur itu sendiri !
11. Buatlah suatu manajemen produksi budidaya belut dalam air bersih ! Tentukan nilai
produksi (P) yang sdr buat contoh untuk pemeliharaan belut dalam 1 m 2 adalah 30
ekor !

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai