Kata kunci : Pola asuh orang tua, Prilaku Moral Tidak Baik, siswa
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
yang berjudul “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Moral
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh ujian sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan
penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima kasih
2. Bapak Drs. Arsil, MR. M.Pd . Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas
Jambi
4. Bapak Drs. Joni Afri, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah menyediakan
skripsi
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas
Jambi.
7. Kepala Sekolah di SMP Negeri 14 Muaro Jambiyang telah memberi izin,
10. Seluruh siswa – siswi di SMP Negeri 14 Muaro Jambiyang telah bersedia
11. Kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
dapat bermanfaat serta memberikan petunjuk kepada para mahasiswa/i yang akan
Sehubungan dengan hal itu kiranya tidak ada kata yang pantas diucapkan
kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan iringan do’a semoga
bantuan mereka menjadi amal sholeh dan mendapat ridho dari Allah SWT. Amin
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………………. ii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………. iii
ABSTRAK…………………………………………………………………. iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ viii
DAFTAR GRAFIK...................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………… 1
B. Batasan Masalah ……………….……………................... 4
C. Rumusan Masalah……………………………………….. 5
D. Tujuan Penelitian…………………………….................... 5
E. Manfaat Penelitian..……………………………………… 6
F. Anggapan Dasar …………………………………………. 6
G. Hipotesis Penelitian… …………………………………. 7
H. Definisi Operasional ……………………………………… 8
I. Kerangka Konseptual…………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
keluarga. Seorang individu tidak akan lepas dari keluarga sebagai lembaga
di dalam keluarga. Semua perilaku anak akan disesuaikan dengan aturan yang
diberikan pada anak ditentukan oleh sifat hubungan antara anak dengan
berbagai anggota keluarga (Hurlock, 2013:202). Jenis pola keluarga dan siapa
bersifat otoriter, demokratis, dan permisif. Gaya orang tua yang permisif
suatu cara yang rasional, berorientasi kepada isu “memberi dan menerima.”.
bermula dari moral anak itu sendiri. Disini terdapat hubungan sebab akibat.
Bila moralitas anak baik maka ia mampu menjaga dirinya sendiri. Begitupun
sebaliknya, bila moralitas anak itu rendah maka perilaku mereka pun
senatiasa bertentangan dengan norma yang ada, terlebih lagi norma agama.
yang cukup panjang. Peran orang tua dan lingkungan tempat tinggal sangat
berpengaruh pada perkembangan moral anak. Apakah anak akan memiliki
moral yang kokoh ataupun sebaliknya, dengan kata lain moralitas anak bisa
dibina sejak dini. Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Piaget bahwa
yang lebih tinggi (dalam Burhanudin Salam, 2000:67). Moral itu sendiri
Istilah lain dari etika biasanya di gunakan kata moral, susila, budi pekerti, dan
dasarnya , perkembangan moral anak itu tidak bisa terjadi secara cepat. Akan
sekolah.
B. Batasan Masalah
1. Pola asuh orang tua yang dibatasi oleh otoriter, permisif, dan demokratis
2. Prilaku moral tidak baik dibatasi a) prilaku moral yang bersifat amoral
dan anti sosial, b) prilaku yang melanggar hukum dan mengarah pada
tindakan kriminal.
C. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka rumusan masalah pada
D. Tujuan Penelitian
2. Guru Pembimbing
kelas serta orang tua siswa tentang pola asuh yang akan diterapkan, supaya
2. Pola asuh orang tua merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
rendah adalah tidak berfungsinya orang tua sebagai figur tauladan bagi anak
6. Pola asuh orang tua tunggal dalam mendidik dan membimbing anak sangat
7. Semakin tinggi pola asuh yang digunakan dalam mendidik remaja akan
G. Hipotesis Penelitian
H. Defenisi Operasional
berikut :
terhadap anaknya
perilaku moral siswa tidak baik dibagi atas dua kelompok yang meliputi
perilaku menyimpang yang bersifat amoral dan anti sosial serta perilaku
I. Kerangka Konseptual
PolaRxy
Asuh rxy Prilaku Moral Tidak
(X) Baik
(Y)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang ada di lingkungannya. Di samping itu, orang tua juga diwarnai oleh
mempunyai pola pengasuhan tertentu yang beda pula.Pola asuh orang tua
family (Anonim, 2003;1) pola asuh orang tua adalah daya upaya orangtua
dalam memainkan aturan secara luas di dalam meningkatkan
perilaku moral tertentu pada anaknya. Pola asuh orang tua merupakan
asuhorang tua adalah suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua
orang tuaadalah cara mengasuh dan metode disiplin orang tua dalam
lingkungannya.
asuh orang tua yaitu: Pola asuh otoriter, Pola asuh demokartis, dan Pola
asuh permisif. Ketiga pola asuh orang tua tersebut dapat dijelaskan
kurang ada kasih sayang serta simpatik, orang tua memaksa anak-
menurut Sri Mulyani (2013:16) orang tua adalah : orang tua amat
Orang tua seperti itu akan membuat anak tidak percaya diri,
merencakan sesuatu.
pula. Pola asuh seperti ini kasih sayangnya cenderung stabil atau
dituntut atau sedikit sekali dituntut untuk suatu tangung jawab tetapi
mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa, dan Anak diberi
manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri dan
mereka setiap hari, maka hampir bisa dipastikan hal yang sama juga
keluarga.
lain yang tinggal serumah) berlaku sebagai suatu model kelakuan bagi
orang tua mendidik anak inilah yang disebut sebagai pola asuh.
mendidik anak.
seperti dirinya(orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri
juga diatur segala keperluan dengan aturan yang ketat dan masih tetap
dibesarkan dalam suasanasemacam ini akan besar dengan sifat yang ragu-
apa saja.
Pola asuh ini ditandai dengan cara orang tua mendidik anak secara
segalaperbuatannya.
X1 = Otoriter
X3 = Permisive
Pola asuh orang tua menurut Gunarsa (2003: 82-84) terdiri dari
polaasuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. Orang tua
Anak harus patuh dantunduk dan tidak ada pilihan lain yang sesuai
memiliki sikap yang acuh, pasif, takut, danmudah cemas. Cara otoriter
menerapkan pola asuhdemokratis yang ditandai oleh sikap orang tua yang
keadaan seperti ini terdapatpada keluarga yang terlalu sibuk. Orang tua
Pada pola asuh ini anak dibiarkan berbuatsesuka hati dengan sedikit
kekangan dan memenuhi kehendak anak agar anakmereka senang
sesuai dengan nilai-nilai norma ataupun nilai yang ada dalam masyarakat
Perilaku moral siswa tidak baik adalah perilaku yang tidak sesuai
Perilaku moral siswa tidak baik dapat terjadi pada manusia muda,
dewasa, atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku moral siswa
tidak baik ini tidak mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak
adalah suatu tindakan yang tidak baik dari norma-norma yang berlaku
terhadap gagasan bahwa mereka harus seperti orang dewasa atau kanak-
kota-kota besar.
Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal hal yang
saat dia di rumah. Hal hal tersebut dapat berbentuk positif hingga
(2009) adalah :
a. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi
anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum
pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
b. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
c. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
d. Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah
kepada kenakalan remaja :
e. Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut
menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan
emosi.
f. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah
atau di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena
anak tidak menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga
mereka menjauhkan diri dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan
lain yang tidak terbimbing.
g. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami
masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
Anak seperti ini sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
h. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
i. Anak-anak yang suka berbohong.
j. Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di
sekolah atau di rumah.
k. Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik
terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
l. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
tidak dapat mengelola kelas dengan baik maka siswa akan terpicu untuk
disruptif. Selain itu aturan sekolah yang mungkin terlalu otoriter juga
memicu siswa untuk diam tak acuh atau bahkan mencari perhatian di
orangtuanya juga dapat memicu perilaku tidak baik di kelas. Begitu pula
begitu penting. Maka siswa tidak begitu interes dengan sekolahnya dan
peraturan
dengan anak yang lain. Menjadi orang yang bisa diandalkan dan
dapat mernberikan suatu contoh yang baik pada saat sekarang ini
siswa tidak baik dibagi atas dua kelompok yang meliputi perilaku
menyimpang yang bersifat amoral dan anti sosial serta perilaku moral
a. Perilakumoral siswa tidak baik yang bersifat amoral dan anti sosial,
pelacuran.
dan penganiayaan.
siswa tidak baik ada dua kelompok yang meliputi perilaku moral siswa
tidak baik yang bersifat amoral dan anti sosial serta perilaku moral siswa
tidak baik yang mengarah pada tindakan kriminal dan melanggar hukum.
sebagai berikut:
1) Terlambat pelajaran,
5) Berbohong,
8) Berbuat cabul,
9) Problem gender,
10) Merokok,
14) Mencuri,
teman, membentuk gank, tidak mau taat kepada orang tua,mencuri, dan
memusuhi guru.
C. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prilaku Moral Tidak Baik
perilkau moral yang baik adalah anak yang orang tuanya memiliki
1) Menjadi model (role model) penalaran dan perilaku moral, Hangat dan
seperti yang sudah di kenal banyak orang, bahwasanya anak yang diam di
panti kebanyakan berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kesulitan tersebut
bukan hanya dalam segi keuangan saja, bahkan bisa jadi terjadi kesulitan
mereka dekat dengan anak, maka otomatis mereka akan mampu mengenal
asuh dengan anak asuhnya harus berjalan dengan baik. Karena pada dasarnya
hidup mandiri dan mampu membentuk moral anak. Membentuk moral pada
anak tentunya tidak bisa terlepas dari bagaimana pola asuh yang diterapkan
oleh orangtua pada anak. Karena fungsi orangtua sebagai pengasuh sekaligus
sehari-hari . Menurut Baumrind (dalam Dariyo, 2013) ada empat jenis pola
kehendak orang tua selalu dijadikan patokan yang harus ditaati oleh anak (
Dario, 2013). Pola asuh Permisif justru sebaliknya, orang tua seakan tidak
keduanya. Dan yang terakhir pola asuh situasional tidak ada patokan yang
jelas. Orang tua bisa melakukan ketiga pola asuh secara acak. Jadi pola asuh
situasional tidak memliki patokan yang jelas. Oleh karena itu pola asuh
Menurut Hurlock, istilah moral berasal dari kata latin mos (moris)
kehidupan menurut para ahli moral sudah tertatan dalam diri seseorang sejak
usia dua tahun. meskipun moral sudah dipelajari sejak kecil, namun
masalah moral .
perubahan dan adaptasi. Maka moral pun mengalami hal demikian, manusia
otoritas yang penuh kuasa telah menurunkan seperangkat aturan yang harus di
tahapan ini biasanya individu sudah mulai menginjak usia remaja. Yang
mempercepat perkembangan moral anak. Oleh karena itu hal yang terpenting
dalam mengasuh anak yakni adanya komunikasi dua arah antara orang tua
2006) di temukan bahwa pola asuh yang efektif yakni ditandai dengan adanya
pola interaksi satu arah antara anak dan orang tuanya. Oleh karena itu
sering datang terlambat pada tingkat tinggi (67.19 %), 4. Tidak mau
sebagian besar siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Muaro Jambi”.
kebiasaan belajar yang baik agar tercapai hasil belajar yang optimal.
dapat ditarik kesimpulan bahwa ada prilaku belajar siswa tidak baik (X)dengan
variabel Hasil belajar (Y) siswa di SMP Negeri 22 Kota Jambi. Dengan
perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,05.3 lebih besar dari r tabel sebesar
0,2335. rhitung >rtabel (0,483 > 0,2335). Dilihat dari uji analisis pada taraf
demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak.
Berarti ada korelasi yang positif antara prilaku belajar siswa tidak baik
(X)dengan variabel Hasil belajar (Y) siswa di SMP Negeri 22 Kota Jambi
sebesar koefesien hubungan antara pola asuh orang tua otoriter sebesar
1.93%, pola asuh orang tua demokratis sebesar 44.2225 % dan permisif -
thitung>ttabel2.874 > 2.64 pola asuh demokratis dan thitung>ttabel2.874 > 2.64
) dengan taraf signifikansi = 0,05, dan r tabel 1.99 dengan taraf
dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Berarti ada korelasi yang positif antara
adalah berupa sama-sama meneliti variabel mengenai pola asuh orang tua.
Perbedaanya pada prilaku moral tidak baik pada tempat yang berbeda dan
tahun penelitian yang berbeda. Sedangkan pada penelitian candra arizona dan
menerapkanhubungan pola asuh orangtua dengan perilaku moral tidak baik siswa
SMP Negeri 14 Muaro Jambidengan tujuan untuk mengungkap hubungan pola asuh
orangtua dengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi
diulangi lagi dalam penelitian ini, sedangkan hal-hal yang menyebabkan penelitian
terdahulu tersebut berhasil, akan dijadikan sebagai pedoman agar penelitian yang
Oleh karena itu penelitian yang berjudul “hubungan pola asuh orangtua
dengan perilaku moral tidak baik siswa di SMP Negeri 14 Muaro Jambi” dapat
dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian–
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
facto karena di dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan ada
tidaknya hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku moral tidak baik
lebih. Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan pola asuh orangtua dengan
perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi. Hasil yang
dengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi dan
tidak dapat berlaku pada tempat lain, artinya gambaran itu hanya terbatas di
KEL JML
O AS
VII 1
20
VIII 1
20
IX 1
25
Juml 365
ah
2. Sampel
cara-cara tertentu.
Tabel 2. Perkiraan Sampel Pada Populasi Normal & Homogen
Karakteristik populasi
Juml Homogen
Heterogen
o ah Populasi
% N % n
0– 100% 40 90% 3
1 40 6
41 – 95 – 39 89 – 3
2 70 79% – 55 75% 7 – 53
71 – 78 – 55 74 – 5
3 120 60% – 72 55% 3 – 66
{% % }
% tebesar . .{ − }
29.9 20
29.9 365 281
600 281
9. 9
29.9 84
319
29.9 0.031034484
Dari perhitungan ukuran sampel di atas, sampel penelitian ini adalah 100
N KELAS JML
O
1 VII 33
2 VIII 33
3 IX 34
Jumlah 100
1. Jenis Data
Sesuai dengan judul penelitian, maka jenis data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini adalah data tentang hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 14
Muaro Jambi.
1. Angket
0-13
4-15
Pola Asuh 1. Adanya kesempatan bagi anak untuk berpendapat.
Demokratis 2. Hukuman diberikan akibat perilaku salah. 6-19
3. Memberi pujian dan atau hadiah kepada perilaku
yang benar 0-22
4. Orang tua membimbing dan mengarahkan tanpa
memaksakan kehendak kepada anak. 3-24
5. Mmeberi penjelasan secara rasional jika pendapat
anak tidak sesuai.
6. Mempunyai pandangan masa depan yang jelas 528
terhadap anak.
9-32
3-35
7-50
1-54
variabel Y.
N XY ( X )( Y )
rxy
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan :
rxy = Korelasi
N = Jumlah responden
di belakang koma. Jika angka terlalu kecil sampai empat dibelakang koma,
r n2
t
hitung
1 r2
BAB IV
A. Deskripsi Data
Respondendalam penelitian diambil dari siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi dengan
jumlah populasi sebanyak 365dalam penelitian ini, sampel yang diteliti adalah 100
Data penelitian terdiri dari pola asuh orang tua, dan prilaku moral
Tabel 8. Statistics
X
N Valid 100
Missing 0
Mean 157.3300
Std. Error of Mean 1.89774
Median 158.0000
Mode 152.00
Std. Deviation 18.97742
Variance 360.143
Range 112.00
Minimum 94.00
Maximum 206.00
Sum 15733.00
360.143.
Terlihat grafik data berbentuk seperti lonceng, ini artinya distribusi data
dan varian dicari mean idel data variabel penelitian perlu dikategorikan
ideal)
Dari perhitungan di atas, maka dapat disusun tabel pola asuh orang tua
Tabel 9
Deskripsi Data Variabel Pola Asuh Orang Tua (X)
No Interval Nilai F Persentase (%) Kategori
1 178.005 – 206.01 10 10.00% Sangat tinggi
asuh orang tua pada kategori sangat tinggi sebanyak 10 siswa (10%),
jumlah 36siswa.
Dari hasil penyebaran angket dapat dilihat pada tabel diatas data
256.438.
Terlihat grafik data berbentuk seperti lonceng, ini artinya distribusi data
dan varian dicari mean idel data variabel penelitian perlu dikategorikan
ideal)
Dari perhitungan di atas, maka dapat disusun tabel prilaku moral tidak
Tabel 12
Deskripsi Data Variabel Prilaku Moral Tidak Baik (Y)
prilaku moral tidak baik siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 29
a. Uji Normalitas Pola Asuh Orang Tua (X), Dengan Perilaku Moral Tidak
Dari hasil perhitungan uji normalitas variabel pola asuh orang tua
variabel yang dipakai untuk penelitian, dilakukan uji prasyarat analisis yang
meliputi: uji linieritas dan uji normalitas. Pelaksanaan uji prasyarat analisis
Statistik)
signifikansi pola asuh orang tua dengan prilaku moral tidak baik sebesar
0,056 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
residual diatas data dapat diketahui p-value lebih besar dari 5% (p >∝)
dengan melihat persebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal atau grafik
histogramnya.
Diagram 3 Nomalitas pola asuh (X)dengan Prilaku Moral Tidak Baik (Y)
Diagram 4.Histogram pola asuh (X)dengan Prilaku Moral Tidak Baik (Y)
Pengambilan Keputusan
b. Uji Linieritas Pola Asuh (X) dengan Prilaku Moral Tidak Baik (Y)
probabilitas (pada tabel Anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05
atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak dan jika
probabilitas < 0,05 maka model diterima. Adapun ringkasan hasil uji
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y * X Between (Combined) 25215.450 53 475.763 127.283 .000
Groups Linearity 24695.676 1 24695.676 6606.944 .000
Deviation from 519.773 52 9.996 2.674 .000
Linearity
Within Groups 171.940 46 3.738
Total 25387.390 99
Ho diterima jika Fhitung< Ftabel : regresi berpola linear
Ho ditolak jika Fhitung>Ftabel : regresi berpola tidak linear
diterima. Hal ini sesuai dengan syarat uji linearitas yaitu apabila
2. Uji Hipotesis
a. Hubungan Pola Asuh (X) dengan Prilaku Moral Tidak Baik (Y)
komputer program IBM SPSS Statistics 24 64bit dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Apabila nilai rhitung (rh) yang diperoleh lebih besar atau sama dengan
nilai rtabel (rt) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga ada hubungan yang
signifikan antara pola asuh orangtua dengan perilaku moral tidak baik siswa
Sedangkan apabila rhitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai rtabel
IBM SPSS Statistics 24 64bit. tersebut diatas seperti pada diperoleh rxy
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antar pola asuh orang tua
(X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambisebab
dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,660 lebih besar dari r
terdapat korelasi pola asuh orang tua (X), perilaku moral tidak baik
Uji T
terikat. Data dianalisis dengan bantuan komputer program IBM SPSS Statistics
24 64bit.
tidak baik (Y)secara parsial. Untuk mencari korelasi dapat dilihat dengan
Resp demokratis y x2 y2 xy
1 50 166 2500 27556 8300
2 54 153 2916 23409 8262
3 57 135 3249 18225 7695
4 58 154 3364 23716 8932
5 57 131 3249 17161 7467
6 58 161 3364 25921 9338
7 58 160 3364 25600 9280
8 52 150 2704 22500 7800
9 43 152 1849 23104 6536
10 44 143 1936 20449 6292
11 48 158 2304 24964 7584
12 49 151 2401 22801 7399
13 46 157 2116 24649 7222
14 35 120 1225 14400 4200
15 49 144 2401 20736 7056
16 42 151 1764 22801 6342
17 46 153 2116 23409 7038
18 45 156 2025 24336 7020
19 46 154 2116 23716 7084
20 43 148 1849 21904 6364
∑ 980 2997 48812 451357 147211
asuh orang tua demokratis terdiri dari 20 orang siswa dari jumlah sampel
yang terdiri 100 orang siswa dapat dilihatpada tabel bantu diatas data ini
moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi. Apabila nilai rhitung (rh)
yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai rtabel (rt) maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga ada hubungan yang signifikan antara pola asuh
Muaro Jambi.
IBM SPSS Statistics 24 64bit. tersebut diatas seperti pada diperoleh rxy
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antar pola asuh orang
tua demokratis (X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14
Muaro Jambi sebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,310
lebih kecil dari r tabel sebesar 0.4438 . rhitung< rtabel (0,310 < 0.4438).
Dengan demikian tidak terdapat korelasi pola asuh orang tua demokratis
(X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi.
Uji T
Tabel. 20 Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 127.701 18.937 6.743 .000
demokratis .452 .383 .268 1.179 .254
a. Dependent Variable: Y
demokratis (X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
Jambi.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Otoriter(X) dengan Prilaku
terikat. Data dianalisis dengan bantuan komputer program IBM SPSS Statistics
24 64bit.
tidak baik (Y)secara parsial. Untuk mencari korelasi dapat dilihat dengan
Resp Otoriter y x2 y2 xy
1 61 157 3721 24649 9577
2 66 172 4356 29584 11352
3 41 127 1681 16129 5207
4 27 102 729 10404 2754
5 58 158 3364 24964 9164
6 57 159 3249 25281 9063
7 61 159 3721 25281 9699
8 45 152 2025 23104 6840
9 51 135 2601 18225 6885
10 74 162 5476 26244 11988
11 77 152 5929 23104 11704
12 68 151 4624 22801 10268
13 58 159 3364 25281 9222
14 52 151 2704 22801 7852
15 65 169 4225 28561 10985
16 55 156 3025 24336 8580
∑ 916 2421 54794 370749 141140
Berdasarkan sebaran angket ditemukan siswa yang mengisi pola
asuh orang tua otoriter terdiri dari 16 orang siswa dari jumlah sampel
yang terdiri 100 orang siswa dapat dilihat pada tabel bantu diatas data ini
tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi. Apabila nilai rhitung (rh) yang
diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai rtabel (rt) maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua
otoriterdengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi.
Sedangkan apabila rhitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai rtabel
IBM SPSS Statistics 24 64bit. tersebut diatas seperti pada diperoleh rxy
hitung sebesar 0,614. Koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antar pola asuh orang tua
otoriter (X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
demikian terdapat korelasi pola asuh orang tua otoriter (X), perilaku
Uji T
c. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Permisif (X) dengan Prilaku Moral
terikat. Data dianalisis dengan bantuan komputer program IBM SPSS Statistics
24 64bit.
tidak baik (Y)secara parsial. Untuk mencari korelasi dapat dilihat dengan
Resp Permisif y x2 y2 xy
1 66 140 26896 19600 22960
2 67 154 26569 23716 25102
3 64 135 23104 18225 20520
4 67 144 22801 20736 21744
5 66 157 30276 24649 27318
6 54 109 12321 11881 12099
7 61 123 23104 15129 18696
8 63 159 30625 25281 27825
9 67 150 24025 22500 23250
10 63 161 30976 25921 28336
11 64 141 26569 19881 22983
12 61 88 13689 7744 10296
13 66 145 26244 21025 23490
14 65 144 25921 20736 23184
15 64 85 12321 7225 9435
16 67 157 28224 24649 26376
17 65 138 27225 19044 22770
18 65 142 24964 20164 22436
19 63 135 23716 18225 20790
20 65 145 27225 21025 23925
21 63 172 31329 29584 30444
22 54 144 21025 20736 20880
23 45 127 13924 16129 14986
24 58 141 20164 19881 20022
25 38 102 8836 10404 9588
26 60 122 21316 14884 17812
27 62 127 24964 16129 20066
28 65 143 29241 20449 24453
29 66 159 31684 25281 28302
30 65 136 26244 18496 22032
31 63 146 27556 21316 24236
32 65 146 29241 21316 24966
33 63 130 21025 16900 18850
34 68 175 36100 30625 33250
35 67 159 27889 25281 26553
36 59 134 16641 17956 17286
Resp Permisif y x2 y2 xy
37 56 146 21316 21316 21316
38 55 146 21316 21316 21316
39 66 136 25921 18496 21896
40 66 135 25281 18225 21465
41 66 173 32041 29929 30967
42 66 152 26569 23104 24776
43 69 135 21025 18225 19575
44 53 137 19600 18769 19180
45 65 159 25921 25281 25599
46 64 152 24025 23104 23560
47 57 132 23104 17424 20064
48 65 135 25600 18225 21600
49 60 159 25921 25281 25599
50 59 154 24336 23716 24024
51 60 151 22801 22801 22801
52 68 159 30276 25281 27666
53 69 164 29929 26896 28372
54 67 144 25600 20736 23040
55 67 130 20449 16900 18590
56 67 162 31684 26244 28836
57 63 126 23409 15876 19278
58 66 135 22801 18225 20385
59 67 140 22500 19600 21000
60 68 146 27225 21316 24090
61 69 177 35344 31329 33276
62 62 164 28224 26896 27552
63 63 139 19881 19321 19599
64 56 151 22801 22801 22801
∑ 4023 14581 2510927 2151443 2316240
asuh orang tua permisif terdiri dari 64 orang siswa dari jumlah sampel
yang terdiri 100 orang siswa dapat dilihat pada tabel bantu diatas data ini
Tabel 25.Correlations
Permisif Y
**
Spearman's rho Permisif Correlation Coefficient 1.000 .378
Sig. (2-tailed) . .002
N 64 64
**
Y Correlation Coefficient .378 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi. Apabila nilai rhitung (rh) yang
diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai rtabel (rt) maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua
permisifdengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi.
Sedangkan apabila rhitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai rtabel
IBM SPSS Statistics 24 64bit. tersebut diatas seperti pada diperoleh rxy
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antar pola asuh orang tua
permisif (X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
demikian terdapat korelasi pola asuh orang tua permisif (X), perilaku
Uji T
hubungan pola asuh orangtua dengan perilaku moral tidak baik siswa SMP
demokratis, 16 Orang siswa perpola asuh otoriter dan 64 orang siswa berpola
antar pola asuh orang tua (X),dengan perilaku moral tidak baik siswa
sebesar 0,993 lebih besar dari r tabel sebesar 0.1966.rhitung >rtabel (0,663
>0.1966).
Pola asuh orang tua yang ada di SMP Negeri 14 Muaro Jambi
antara lain, pola asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan akan memiliki tujuan atau arah
hidup yang jelas (Gunarsa, 2013:281). Di dalam keluarga orang tua harus
tua pada dasarnya memainkan peran penting sebagai seorang model atau
tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi anak.
pula kualitas imitasi perilaku sosial dan moral anak tersebut. Mengimitasi
ditemukan di lapangan masih terdapat remaja yang berada pada tahap pra
menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat mencapai tahap yang lebih
konvensional.
waktu lebih untuk memperhatikan anak. Hal ini sesuai dengan yang
jelas terutama pada perkembangan moral anak. Setiap orang tua memiliki
Orang tua akan lebih berwibawa atas anak-anak mereka apabila cara
pendekatan yang mereka gunakan adalah tanpa paksaan dan tidak
tua dalam perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
teguran secara halus kepada anak serta orang tua meluangkan waktu
menjelaskan bahwa sikap orang tua yang konsisten dalam mendidik anak
Dalam melarang dan membolehkan tingkah laku pada anak orang tua
harus memiliki sikap dan perlakuan yang sama. Tingkah laku anak yang
dilarang pada suatu waktu tertentu, juga harus dilarang apabila dilakukan
moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi sebab dari
demikian tidak terdapat korelasi pola asuh orang tua demokratis (X),
moral, etika, budi pekerti bahkan nilai religiusitas sejak dini kepada anak-
bagaimana tipe pola asuh yang dipergunakan oleh orang tua dalam
membimbing anak-anaknya
Lestari (2013:49) menyatakan bahwa pendekatan tipologi
anak (child effect model), dalam interaksi ini orang tua lebih
terhadap perilaku anak. Bila anak bersikap “manis” maka orang tua
akan dapat bersikap halus, akan tetapi bila anak berperilaku “tidak
manis” maka akan menjadi penyebab orang tua menjadi kurang baik.
orang tua dan anak bersifat interaksional, artinya perilaku orang tua
laku tesrebut, jadi dapat dikatakan bahwa orang tua bukanlah satu-
korelasi antar pola asuh orang tua otoriter (X), perilaku moral tidak
koefisien rxy hitung sebesar 0.614 lebih besar dari r tabel sebesar
terdapat korelasi pola asuh orang tua otoriter (X), perilaku moral
orang tua otoriter berhubungan dengan prilaku moral tidak baik bagi
siswa karena anak dengan pola asuh otoriter memiliki ciri yaitu
akan selalu diatur oleh orang tua. Selain itu orang tua juga melarang
pujian saat anak melakukan tindakan yang baik ataupun saat anak
asuh orang tua. Teori ini muncul karena jenis pola asuh orang tua
dapat membentuk perilaku moral tidak baik anak baik atau buruk
ini akan timbulnya perilaku moral tidak baik bagi siswa dimana
Muaro Jambi
orang tua terhadap anak, sikap ayah terhadap ibu, atau sebaliknya,
Pada dasarnya sikap yang sebaiknya dimiliki oleh orang tua adalah
untuk berdisiplin.
tidak cukup sekedar telah melakukan tindakan yang dinilai baik dan
dikerjakannya itu baik atau buruk, atau bahkan boleh dilakukan atau
dilihat dari perilaku moral yang tampak, tetapi lebih dilihat pada
dilakukan.
f. Apakah terdapat hubungan pola asuh orangtua permisifdengan perilaku
IBM SPSS Statistics 24 64bit. tersebut diatas seperti pada diperoleh rxy
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antar pola asuh orang tua
permisif (X), perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro Jambi
sebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,378 lebih besar dari r
tabel sebesar 0.2461 . rhitung > rtabel (0,378 > 0.2461). Dengan demikian
terdapat korelasi pola asuh orang tua permisif (X), perilaku moral tidak
berbuat apa saja. Orang tua memiliki kehangatan, dan menerima apa
pengawasan yang cukup darinya. Orang tua cenderung tidak menegur atau
bahwa pola asuh otoriter dan permisif merupakan gaya pengasuhan yang
pengawasan orang tua anak bebas melakukan apa saja yang dia
yang berlaku.
dalam mendidik dan mendisiplinkan anak karena pola asuh ini lebih
A. Simpulan
antar polaasuh orang tua (X), perilaku moral tidakbaiksiswa SMP Negeri 14
Muaro Jambisebab dari perhitungan koefisien rxy hitung sebesar 0,660 lebih
lebih kecil dari r tabel sebesar 0.4438 . rhitung< rtabel (0,310 < 0.4438).
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua otoriter
(X) dengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua permisif
(X) dengan perilaku moral tidak baik siswa SMP Negeri 14 Muaro
Jambisebab dari perhitungan koefisien rxy hitung 0,378 lebih besar dari r
ada hubungan antara pola asuh orang tua permisif dengan prilaku moral
tidak baik siswa, yaitu semakin tinggi pola asuh orang tua permisif maka
B. Saran
Berdasarkanhasilpenelitianinidapatdiajukanbeberapa saran
sebagaiberikut :
anakdisarankanuntukmengembangkanpolaasuhdemokratis.
Jenispolapengasuhan yang
memberikankebebasanpadaanakuntukberpendapatdengantidakmengesam
tuamemberikanumpanbalikmengenaipendapatanaksebagaibuktibahwa
dalammengasuhanaksebaiknya orang
tuatidakmembatasidanmengaturtingkahlakuanak, orang
tuahendaknyabersediamendengarkandanbernegosiasidengananak agar
ketikaanakdihadapkanpadasuatumasalahanakdapatmemikirkansolusinya.
2. BagiGuru,
untuklebihmemberikanpemahamanmengenaiperkembanganprilaku moral
untuklebihmeningkatkanusahapenyebaraninformasidanpengetahuantenta
tuadapattermotivasiuntukmendukungperkembanganprilaku moral
3. BagiGuru Pembimbing,
Konselorsekolahhendaknyadapatmembimbingsiswadalammengatasiperil
secaraefektifsepertimenjalankankonseling individual,
konselingkelompokdanmenananmkannilai-nilaimoral
danmengembangkankemampuansiswadalammemberikan
rasaempatiterhadapsesamakepadaorangtua
luwesdandisesuaikandengansituasidankondisi yang
berlangsungpadasaatitu, agar
nantinyaperilakuantisosialpadaanakbisadicegahdanbahkandikendalikan.
Selanjutnyamemberikandorongandanmasukankepada orang
tuauntukmenampilkangayapengasuhan yang
efektifdantidakmencederaianaksecarapsikismaupunfisik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Mursalin (2015) Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kecakapan
Menyelesaikan Masalah Pada Remaja di SMK Negeri 4 Kota Jambi
Burhanudin (2002)Internet
Yolsen (2015) Hubungan Prilaku Belajar Siswa Tidak Baik Disekolah Dengan Hasil
Belajar Di SMP Negeri 22 Kota Jambi