Satuan Acara Penyuluhan Pre Operasi Di R
Satuan Acara Penyuluhan Pre Operasi Di R
PRE OPERASI
Waktu : 45 menit
I. PENDAHULUAN
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi,
yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi
dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
II. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
III. Materi
IV. Metode
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan
4 3 Menit Evaluasi :
5 2 Menit Terminasi :
2 Mengucapkan salam
VII. Evaluasi
1. Standart
1) Kesiapan materi
2) Kesiapan SAP
3) Kesiapan media
2. Proses
1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang
dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan
berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam
menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit.
3. Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan sedikit resiko jika keadaan umum klien baik.
Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor
penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas,
hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan
darah, dan penyakit lain yang menjadi kontraindikasi tindakan operasi.
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan
keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan
operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda
tangani jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas
(dokter atau perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan
lain lain harus menunjukkan hasil yang normal.
Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus
disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan.
3) Persiapan Khusus
5. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan
psikologis klien adalah :
1) Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat
mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami
klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter
penanggung jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus
dilakukan klien dan keluarga.
2) Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya
mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga
merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama
perawatan pra operasi.
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan
bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan
membutuhkan bantuan informasi.
4) Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam,
latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.
6. Persiapan Fisik
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa
mempebolehkan :
1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur.
2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain
atau kasa basa.
1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan
menjalani pembedahan usus.
2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa
kandung kemih telah kosong.
Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko
infeksi luka.
Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang
adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan.
5) Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan
dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.
1) Mobilisasi dini
Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah kilen sadar dan berada diruangan perawatan.
2) Napas dalam
Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau
sulit bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan
operasi.
3) Batuk efektif
1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
& Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
2. http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-137622-
Materi%20Profesi%20Ners-SAP%20Perawatan%20Pre%20Operasi.html#popup