Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, cara pemilihan partisipan, tempat

dan waktu penelitian, etika penelitian, prosedur pengumpulan data, rancangan

pengumpulan data dan keabsahan data.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain

penelitian fenomenologi deskriptif. Penelitian ini mengkaji lebih dalam

mengenai fenomena yang terkait dengan dismenore pada santriwati. 1

Eksplorasi pengalaman perlu dilakukan karena pengalaman ini dapat dijadikan

sebagai tolak ukur bagi remaja dalam melakukan aktivitas.

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk

memperoleh informasi yang mendalam tentang pengalaman santri dalam

penanganan dismenore di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Pendekatan ini juga

memberikan peluang bagi partisipan untuk berbagi pengalaman selama

mengatasi nyeri dismenore berdasarkan perspektif sendiri

B. Partisipan Penelitian

Pemilihan partisipan dalam ini menggunakan tehnik purposive sampling.

Purposive sampling adalah tehnik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu.2 Alasan menggunakan tehnik purposive sampling

adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan

1
 Arry Pongtiku dkk., 2016, Metode Penelitian Kualitatif Saja Edisi 1, Jayapura, Nulisbuku.com.
2
Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung, PT Alfabet.

37
38

fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, penulis memilih untuk

menggunakan tehnik purposive sampling yang menetapkan pertimbangan-

pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-

sampel yang digunakan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu santriwati di Pondok

Pesantren yang memenuhi kriteria tertentu. Kriteria penelitian ini adalah:

1. Santriwati Pondok Pesantren Nurul Jadid

2. Berusia <18 tahun

3. Pernah mengalami dismenore pada saat menstruasi

4. Tidak cacat (baik dalam berkomunikasi)

5. Bersedia menjadi patisipan

Fokus penelitian kualitatif pada kedalam dan proses, peneliti akan

melibatkan 3-5 partisipan diharapkan sudah dapat menjawab permasalahan

penelitian dan tidak ada tambahan data baru.

C. Tempat dan Waktu

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Nurul Jadid alasan

pemilihan tempat penelitian ini dikarenakan terdapat fenomena yang

peniliti cari yaitu “dismenore dapat mengganggu kehidupan sehari-hari”

pondok ini juga belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengalaman

dismenore yang terjadi pada santri.

Pemilihan peneliti di Pondok Pesantren Nurul Jadid dikarenakan

memberikan kemudahan bagi peneliti untuk mendapatkan partisipan.


39

Kemudahan bagi peneliti mendapat partisipan di Pondok Pesantren Nurul

Jadid yaitu mayoritas partisipan menggunakan Bahasa Indonesia dan

Madura sehingga peneliti dengan mudah dalam melakukan penelitian.

Dalam melakukan penelitian peneliti menggunakan Bahasa

Indonesia begitu juga dengan partisipan. Tetapi terdapat istilah Bahasa

daerah yang digunakan partisipan saat dalam wawancara. Peneliti pun

mengerti istilah tersebut sehingga mempermudah dalam proses

komunikasi.

2. Waktu Penelitian

Tabel 4.1 : Waktu Penelitian

No Tanggal Agenda
1 5 Oktober 2019 Pembuatan Proposal
2 5 Desember 2019 Pengajuan surat study pendahuluan

Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid


3 20 Desember 2019 Study pendahuluan di SLTA(DALTIM)

dan Klinik Az-zainiyyah Pondok

Pesantren Nurul Jadid

D. Etika Penelitian

Dalam penelitian, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, tidak hanya

metode, desain dan yang lainnya, tetapi ada hal yang sangat penting yang

harus diperhatikan oleh peneliti yaitu “ethical principles”.3

Etika penelitian dilandaskan dalam prosedur yang terdiri dari

penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia. Penghormatan terhadap

3
I Ketut Swarjana, Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi 1, Yogyakarta, CV ANDI OFFSET.
40

privasi dan kerahasiaan subjek penelitian keadilan dan inklusivitas, serta

memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan penelitian

Etika adalah aturan yang dipegang oleh peneliti dalam melakukan

penelitian dan oleh karenanya para peneliti harus mengetahui dan paham

tentang etika ini sebelum melakukan penelitian. Aspek isu etika dalam

penelitian terdiri dari nilai individu peneliti terkait dengan kejujuran dan

integritas personal, serta tanggung jawab terhadap subjek penelitian terkait

izin, kerahasiaan, keanoniman, dan kesopanan. Subjek penelitian kemudian

dimaknai bukan hanya sebagai hal yang menunjang keberhasilan penelitian,

melainkan juga sebagai bentuk tanggung jawab social dan moral peneliti.4

Melibatkan suatu etika dapat mempengaruhi penelitian kualitatif. Adapun

etika seseorang peneliti terhadap pentingnya partisipan dalam suatu penelitian,

antara lain:

1. Identitas semua orang yang berpartisipasi dalam penelitian kualitatif

harus dirahasiakan

2. Partisipan harus dilakukan dengan hormat

3. Peneliti harus melakukan yang tebaik untuk memastikan bahwa tidak ada

kerugian fisik atau psikologis yang akan dating kepada siapa saja yang

berpartisipasi dalam penelitian.

Beberapa etika yang harus ditaati sebelum, selama dan sesudah

melakukan penelitian , antara lain:

1. Meminta kepada orang yang berwenang persetujuan dan ijin\


4
Abdul Hakim, 2017, Metodologi Penelitian Edisi 1, Sukabumi, CV Jejak.
41

2. Ajaklah teman sejawat berpartisipasi dalam konteks penelitian

3. Penelitian berlangsung terbuka dan transparan, saran-saran perlu

diperhatikan

4. Meminta izin eksplisit, untuk mengobservasi dan mencatat kegiatan

mitra peneliti baik izin untuk membuka dan mempelajari catatan resmi,

surat menyurat dan dokumen

5. Catatan dan deskripsi kegiatan hendaknya relevan, akurat dan adil

6. Wawancara hendaknya memperhatikan pandangan lain, relevan, akurat

dan adil

7. Rujukan langsung, rujukan observasi, rekaman, keputusan,

kesimpulan, atau rekomendasi hendaknya mendapat izin atau otorisasi

kutipan

8. Laporan disusun untuk kepentingan yang berbeda

9. Tanggung jawab untuk yang sifatnya konfidensial

10. Semua mitra penelitian mengetahui dan menyetujui prinsip-prinsip

kerja diatas, sebelum penelitian berlangsung, dan hak melaporkan

kegiatan dan hasil penelitian, apabila sudah disetujui oleh para mitra

peneliti, dan laporan tidak bersifat melecehkan siapapun yang terlibat.

E. Alat Pengumpulan Data


42

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti merupakan

instrument utama dalam penelitian ini. Selain itu peneliti menggunakan alat

bantu berupa buku catatan dan alat tulis serta perekam (tape recorder) untuk

merekam wawancara antara peneliti dengan partisipan. Pada uji coba

instrument penelitian menggunakan handphone (HP) untuk merekam

pernyataan partisipan hasilnya tidak ada masalah.5

F. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari partisipan dilakukan peneliti beberapa tahapan, antar

lain:

1. Tahap persiapan/ administrasi

a. Mengurus surat ijin studi pendahuluan dari program Sarjana

Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Nurul Jadid

Probolinggo.

b. Rekomendasi penelitian dari Kantor Pusat Pondok Pesantren Nurul

Jadid tanggal 5 Desember 2019

c. Ijin penelitian dari Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid

d. Setelah mendapatkan ijin penelitian dari Kepala Pondok Pesantren

Nurul Jadid, peneliti menemui Klinik Az-zainiyyah.

2. Tahapan pengumpulan data

Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara dengan tiap partisipan

sebanyak dua kali. Peneliti membantu partisipan dalam mendeskripsikan

5
Albi Anggito & Johan Setiawan, 2018, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi 1, Sukabumi, CV Jejak.
43

pengalaman-pengalaman partisipan tanpa memimpin diskusi tersebut.

Untuk meningkatkan akurasi data, peneliti menggunakan teknik

wawancara terbuka, merekam wawancara, dan membuat transcip

verbatim (kata demi kata). Sebagai tambahan, peneliti juga membuat

catatan lapangan (file notes) untuk lebih menjamin percapaian hasil

deskripsi yang komperhensif dan keakuratan hasil deskripsi tersebut.

Selain itu, peneliti berusaha mensupresi segala hal yang diketahui dan

dialami peneliti tentang pengalaman dismenore pada sanriwati.

Sebelum pengambilan data peneliti melakukan uji coba wawancara.

Tujuan dilakukan uji coba wawancara adalah untuk mengetahui apakah

pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara dapat di

pahami oleh partisipan. Uji coba juga dilakukan perekaman wawancara

untuk menghindari tidak berfungsinya alat pada saat digunakan. Setelah

uji coba wawancara dan hasil sesuai dengan harapan peneliti, maka

dilanjutkan dengan pengumpulan data.

Berikut item-item pengumpulan data: Menghubungi partisipan untuk

memberikan penjelasan sebelum persetujuan tentang penelitian, setelah

partisipan menyetujui maka dipersilahkan menandatangani lembar

persetujuan menjadi partisipan.

a. Pra interaksi

1) Membuat kesepakatan wawancara terkait waktu dan tempat.

b. Fase kerja
44

1) Tahap awal pengambilan data biografi seluruh partisipan yang

terdiri nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama.

2) Wawancara pertama, dirancang untuk mendapatkan berbagai

perasaan dan pikiran berkaitan dengan pengalaman selama

dismenore. Mula-mula partisipan diberikan kesempatan untuk

mendeskripsikan pengalaman-pengalaman meraka tanpa

interupsi. Peneliti juga menggunakan pertanyaan-pertanyaan

pedoman wawancara yang dibuat peneliti. Wawancara pertama

ini membutuhkan waktu 30-60 menit. Para partisipan di

wawancarai secara pribadi dan semua wawancara di rekam

dengan menggunakan hanphone atas izin partisipan. Pada saat

wawancara pertama, dari kesepakatan tempat wawancara.

3) Wawancara kedua, dilakukan setelah semua data dari hasil

wawancara pertama dibuat dalam suatu transkip data dan

peneliti telah mengidentifikasi kemungkinan berbagai tema

sementara dari berbagai pengalaman yang dideskripsikan para

partisipan. Selama wawancara ini, partisipan diminta untuk

mengkonfirmasi tema-tema yang sementara dihasilkan

berhubungan dengan pengalaman partisipan berdasarkan hasil

interprestasi data yang di buat oleh peneliti dan pada

kesempatan pula peneliti dapat menbuat perbaikan atau koreksi

jika terdapat berbagai gap dari data yang di peroleh pada

wawancara pertama.
45

Sebagai tambahan, wawancara kedua semua partisipan tidak ada

penambahan ataau pun pengurangan pertanyaan dari wawancara

pertama. Wawancara kedua ini memerlukan waktu 30 menit dan

dengan izin partisipan, wawancara keduapun di rekam.

c. Fase terminasi

1) Setelah pengambilan data dan wawancara selesai, peneliti

memberikan kesempatan kepada partisipan untuk pengalaman

lainnya yang ingin diceritakan partisipan.

2) Peneliti mengumpulkan semua berkas termasuk alat rekam dan

field notes.

3) Pada tahap wawancara pertama, peneliti memberikan penjelasan

untuk wawancara kedua sekaligus membuat janji waktu dan

tempat untuk wawancara kedua.

4) Pada tahap akhir wawancara kedua, peneliti memberikan ucapan

terima kasih kepada partisipan.

G. Analisa Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman santri dalam

penanganan dismenore. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti,

yaitu:

1. Menyalin seluruh deskripsi wawancara yang telah diungkapkan oleh

partisipan

2. Melakukan ekstraksi terhadap pernyataan yang signifikan (pernyataan

yang secara langsung berhubungan dengan fenomena peniliti)


46

3. Menguraikan makna yang terkandung dalam pernyataan yang signifikan

4. Mengembangkan sebuah deskripsi tema lengkap

5. Kembali kepada partisipan untuk melakukan validasi

H. Keabsahan Data

Untuk menjamin kebenaran data maka peneliti akan mengkonfirmasikan yang

telah ditemukan dengan cara credicility, dependability, confirmability, dan

transferability.6

1. Credibility (kredibilitas) merupakan suatu tujuan untuk menilai

kebenaran dari suatu temuan peneliti kualitatif. Kredibilitas ditujukan

keteika partisipan mengungkapkan bahwa pernyataan yang tertulis pada

transkip penelitian memang benar pernyataan partisipan yang

menggambarkan pengalaman dirinya sendiri. Dalam hal ini peneliti

memberikan transkip wawancara untuk dibaca ulang oleh partisipan. Jika

partisipan menyatakan bahwa data tersebut sesuai dengan dengan

pernyataan partisipan pada saat wawancara, peneliti meminta partisipan

untuk memberikan paraf pada transkip verbatim, sehingga transkip

dianggap telah memiliki kredibilitas.

2. Dependability (keabsahan data/ reliable). Salah satu teknis untuk

mencapai realibilitas adalah dengan melibatkan seorang auditor external

untuk melakukan audit dan menelaah hasil penelitian secara keseluruhan.

Auditor external yang terlibat dalam penelitian ini adalah pembimbing

selama melakukan penelitian dan menyusun skripsi.

6
Yati Afiyanti, Imami Nur Rachmawati, 2014, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan
Edisi 1, Jakarta, Rajawali Pers.
47

3. Confirmability adalah objekfitas atau netralitas data, dimana tercapai

persetujuan antara dua orang atau lebih tentang relevansi dan arti data.

Dalam penelitian kualitatif, uji confirmability mirip dengan uji

dependability sehingga pengujinya dapat dilakukan secara bersamaan.

Peneliti melakukan confirmability dengan cara menunjukkan hasil

pengumpulan data termasuk transkip verbatim yang sudah ditambahkan

catatan lapangan, analisa tema kepada partisipan dan pembimbing

sebagai auditor. Kemudian peneliti bersama-sama dengan pembimbing

menentukan analisa tematik hasil penelitian.

4. Transferability sering disebut validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Validitas ekternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat di

terapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil.

Anda mungkin juga menyukai