Anda di halaman 1dari 2

3.

PRINSIP - PRINSIP ETIKA PENELITIAN KUALITATIF

Etika didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang mengendalikan atau mempengaruhi


perilaku. Etika penelitian dapat di definisikan sebagai aplikasi prinsip-prinsip moral ke dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian. penelitiaan kualitatif, etika penelitian
berkaitan dengan cara peneliti merumuskan topik penelitian, merencanakan penelitian,
mengakses data, mengumpulkan data, menyimpan data, menganalisis data dan melaporkan
secara bertanggung jawab dan bermora.

Aspek kerahasiaan dalam penggalian data perlu dijunjung tinggi. Oleh sebab itu peneliti
tidak perlu mencatat nama informan yang menjadi sumber data penelitiannya, demi menjaga
nama baik dan menghormati hak-haknya sebagai pribadi. Menurut Punch dan Fine ketika harus
berhadapan langsung dengan etika dan strategi penelitian empiris, maka para peneliti kualitatif
terus berjuang untuk merumuskan seperangkat pedoman etis yang berfungsi untuk memandu
penelitiannya. Setidaknya ada lima sikap etis, yang secara historis perlu diperhatikan, yaitu
absolut, konsekuensialis, feminis, relativis, dan tipuan. Meskipun biasanya kelimanya sering
berbaur antara yang satu dengan yang lainnya.

prinsip utama dalam prinsip etika adalah jangan melakukan kepada orang lain apa yang
tidak akan anda lakukan kepada diri anda sendiri.

Secara umum prinsip utama dalam etik penelitian :

a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)


Penelitian dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Subjek
memiliki hak asasi dan kebebasan untuk menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian
(autonomy). Peneliti juga melakukan bebrapa hal yang berhubungan dengan informed
consent yaitu persetujuan untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian setelah
mendapatkan penjelasan yang lengkap dan terbuka dari peneliti tentang keseluruhan
pelaksanaan penelitian.
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and confidentiality)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak untuk mendapatkan
kerahasiaan informasi. Peneliti meniadakan identitas subjek, kemudian diganti dengan
kode tertentu.
c. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusive-ness).
Menggunakan prinsip keterbukaan bahwa penelitian dilakukan secara cermat, tepat, jujur,
hati-hati dan dilakukan secara professional. Prinsip keadilan mengandung makna bahwa
penelitian memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan subjek.
d. Respect for Autonomy
Partisipan memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar untuk menerima atau
menolak menjadi partisipan. Peneliti menjelaskan kepada partisipan tentang proses
penelitian yang meliputi wawancara mendalam mendalam dengan direkam menggunakan
voice recorder, selanjutnya partisipan diberi kebebasan untuk menentukan apakah
bersedia atau menolak berpartisipasi dalam penelitian.
e. Anonymity dan Confidentialy
Peneliti menjelaskan kepada partisipan bahwa identitasnya terjamin kerahasiaannya
dengan menggunakan pengkodean sebagai pengganti identitas dari partisipan. Selain itu
peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data berupa lembar persetujuan
mengikuti penelitian, biodata, hasil rekaman dan transkip wawancara dalam tempat
khusus yang hanya dapat diakses oleh peneliti. Semua bentuk data hanya digunakan
untuk keperluan proses analisis sampai penyusunan laporan penelitian sehingga
partisipan tidak perlu takut data yang bersifat rahasia dan pribadi diketahui orang lain.
f. Justice
Peneliti memberikan kesempatan yang sama bagi pasien yang memenuhi kriteria untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti memberikan kesempatan yang
sama dengan partisipan untuk mengungkapkan perasaannya baik sedih maupun senang
dan mengungkapkan seluruh pengalamannya terkait motivasi hidup pada ODHA ini.
g. Beneficence dan Nonmaleficence
Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah berusaha melindungi
partisipan dari bahaya ketidaknyamanan (protection from discomfort). Peneliti
menjelaskan tujuan, manfaat, penggunaan alat perekam, dan penggunaan data
penelitiansehingga dapat dialami oleh partisipan dan bersedia menandatangani serat
ketersediaan berpartisipasi atau Informed Consent. Selama proses wawancara
berlangsungpeneliti memperhatikan beberapa hal yang dapat merugikan partisipan antara
lain status hemodinamik, kenyamanan, dan perubahan perasaan. Apabila kondisi tersebut
membahayakan kondisi partisipan maka peneliti menghentikan wawancara terlebih dulu
dan memulainya lagi ketika kondisi sudah stabil dan partisipan siap untuk melakukan
wawancara.

REFERENSI :
Nugrahani Farida.2014. METODE PENELITIAN KUALITATIF.
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/ZTAyMWVkYzVlNTY4NWMyYWI1NjZhNThmNjIyOTYzZ
Dg3YWUxYjdjNA==.pdf diakses pada 20 APRIL 2021 pukul 15.00 WIB
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/TA_JKR_1307158_Chapter3.pdf diakses pada 20
April 2021 pukul 19.00 WIB
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/T1_462012017_BAB%20III%20(1).pdf diakses
pada 20 APRIL 2021 pukul 19.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai