Anda di halaman 1dari 24

Etika Penelitian dan

Informed consent
Pramita Yuli Pratiwi
Definisi
✗ Etika penelitian adalah ✗ Panduan pembuatan lembar
pertimbangan rasional informasi (informed
mengenai kewajiban- consent/persetujuan setelah
kewajiban moral seorang penjelasan) – Lembar informasi
peneliti atas apa yang berisi informasi kepada calon
dikerjakannya dalam subjek penelitian dan/atau
penelitian, publikasi, dan keluarganya sebelum mereka
pengabdiannya kepada memutuskan
masyarakat. kesediaan/ketidaksediaan menjadi
subjek penelitian.
2
Prinsip
Dasar Etika
Penelitian
3
a. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat
• Berdasarkan prinsip ini, seorang peneliti wajib:
• Menghormati manusia sebagai makhluk yang memiliki otonomi, yang memiliki
kemampuan dalam bernalar dan engambilkeputusan.
• Menghormati martabat dan harkat setiap individu dan hak‐haknya atas privacy dan
konfidensialitas.
• Menghargai hak masyarakat atas kekayaan kulturalnya sebagai bukti penghormatan
atas martabat manusia.
• Melindungi hak dan kesejahteraan pribadi dan komunitas yang tidak memiliki
kemampuan untuk mengambil keputusan yang otonom karena alasan usia, gender,
ras, etnisitas, bahasa, orientasi seksual, dan status ekonomi, serta berusaha
meniadakan prasangka yang timbul karena perbedaan‐perbedaan tersebut.
• Memberikan perlindungan kepada partisipan penelitian terhadap kemungkinan
timbulnya kerugian dan penyalahgunaan dalampenelitian.

4
b. Prinsip berbuat baik
✗ Prinsip ini menegaskan kewajiban peneliti untuk
berbuat baik, mengusahakan manfaat semaksimal
mungkin, dan meminimalkan kerugian bagi setiap
orang yang terlibat dalam penelitian.
✗ Setiap tindakan yang dapat merugikan partisipan
penelitian perlu dipertimbangkan dengan hati‐hati
termasuk dalam kasus adanya konflik kepentingan.

5
c. Prinsipkeadilan
✗ Prinsip ini menegaskan bahwa setiap peneliti memiliki
kewajiban etis untuk memperlakukan setiap orang
secara fair berdasarkan keterlibatannya dalam
penelitian.
✗ Prinsip ini juga menjamin pembagian yang seimbang
dalam hal beban dan manfaat yang diperoleh
partisipan penelitian baik individu maupun masyarakat
berdasarkan keikutsertaan dalampenelitian.
6
d. Prinsip integritaskeilmuan
✗ Prinsip ini menegaskan bahwa setiap peneliti memiliki kewajiban
etis untuk menjaga integritas keilmuan dengan menghargai
kejujuran, kecermatan, ketelitian, dan keterbukaan dalam
penelitian, publikasi dan penerapannya.
✗ Peneliti wajib berpegang pada komitmennya untuk menjunjung
tinggi obyektivitas dan kebenaran.
✗ Pelanggaran atas hak kekayaan intelektual (haki), pencurian data
dan karya orang lain selain merupakan pelanggaran atas prinsip
ini, juga merupakan pelanggaranhukum.

7
e. Prinsip kepercayaan dan tanggungjawab

✗ Prinsip ini menegaskan bahwa peneliti


wajib membangun kepercayaan dengan
mitra peneliti, partisipan penelitian dan
semua yang terlibat dalam penelitian.

8
f. Prinsip keterbukaan
✗ Yang dimaksud dengan keterbukaan adalah
bahwa peneliti harus terbuka terhadap
partisipan penelitian perihal deskripsi dan
tujuan penelitian serta rincian keterlibatan
partisipan.
✗ Peneliti tidak boleh menyembunyikan tujuan
penelitian dari partisipan penelitian.

9
Pedoman EtikaPenelitian
terhadap Manusia sebagai
Partisipan Penelitian

10
Subyek penelitian terhadap manusia disarankan
untuk tidak digunakan lagi dan disebut dengan
“partisipan penelitian” yang lebih menghargai dan
menghormati subyek penelitian manusia.
Partisipan penelitian adalah mereka yang bersedia
ikut serta secara sukarela dalam proses penelitian,
tanpa paksaan dan bersifat membantu peneliti
dalam memberikan data yang dibutuhkan.

11
Penelitian yang melibatkan
manusia wajib dilengkapi dengan
informed consent atau Persetujuan
Setelah Penjelasan(PSP)
informed consent/ Persetujuan Setelah
Penjelasan(PSP)
✗ Setiap orang dapat berpartisipasi dalam penelitian
hanya jika ia sudah memberikan persetujuan
secara bebas dan sukarela berdasarkan
pemahamannya atas semua penjelasan yang
diberikan oleh peneliti.
✗ Persetujuantersebut diberikan sebelum penelitian
dimulai dan dapat disebut Persetujuan Setelah
Penjelasan (PSP).

13
v Informed consent merupakan hasil dari sebuah
proses komunikasi sebagai manifestasi prinsip
menghormati martabat manusia.
v Partisipan tidak boleh dijadikan obyek
penelitian.
v PSP adalah sarana awal kerja sama
berdasarkan prinsip saling percaya antara
peneliti dan partisipanpenelitian.
v PSP disampaikan dalam bahasa yang jelas dan
mudah dipahami.
Informasi yang diberikansebelum partisipan memberikan
persetujuan dapat berupa:

v Manfaat penelitian
v Kemungkinana resiko penelitian
v Usaha penanganan resiko
v Kerahasiaan
v Kebebasan untuk ikut atau berhenti dalam program
penelitian.
v Latar belakang, tujuan, penelitian.
v Prosedur pelaksanaan
v Lama penelitian,
15
16
PSP tidak hanya meminta tanda tangan partisipan
bahwa ia bersedia mengikuti penelitian tetapi juga
ditanda tangani oleh peneliti yang menyatakan
bahwa peneliti bertanggung jawab atas seluruh
data yang dimintakan dari partisipan, bahwa data
tersebut akan dijaga kerahasiaannya, dan jika ada
data partisipan yang datanya digunakan untuk
publikasi, maka peneliti wajib meminta ijin kepada
partisipan.

17
Menghindari Resiko
✗ Penelitian harus dirancang dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
✗ Peneliti Utama haruslah seorang peneliti yang berpengalaman dan
memiliki kepakaran di bidang terkait,
✗ dilakukan dalam pengawasan Dosen Pembimbing yang memiliki
kepakaran dalam bidang yang diteliti.
✗ seorang peneliti dilarang untuk melakukan penelitian atau eksperimen
yang mengakibatkan kerugian partisipan penelitian, misalnya kematian,
kecelakaan yang mengakibatkan kecacatan, trauma fisik, dan psikologis.
✗ Partisipan penelitian, setiap saat berhak menarik diri dari partisipasinya
dalam penelitian dan eksperimen dengan alasanapapun..

18
Monitoring
Peneliti wajib memonitor jalannya kegiatan
penelitian secara berkesinambungan untuk
memastikan bahwa penelitian tersebut
benar‐benar memberikan manfaat dan tidak
menimbulkan resiko bagi partisipan penelitian,
masyarakat, maupun lingkungan di sekitarnya.

19
Pedoman Etika
Publikasi
Ilmiah
20
Seseorang dapat dilihat sebagai pengarang jika
(1) memberikan kontribusi substansial pada
konsep, perolehan, analisis dan interpretasi data,
(2) menulis artikel dan merevisinya secara kritis
sehingga isinya dapat dipahami, dan
(3) memberikan persetujuan akhir atas versi
tulisan yang pantas dikirim untukdipublikasikan.

21
Seorang pengarang tidak boleh mempublikasikan
nama, inisial dan nomor identitas partisipan
penelitiandalam tulisan dan data fotografi jika
informasi tersebut tidak memiliki tujuan ilmiah.
Jika memang harus dilakukan, partisipan
penelitian harus memberikan persetujuan terlebih
dulu atas publikasitersebut.

22
Thanks!

23
Daftar Pustaka
✗ Tim Komisi Etika Penelitian Unika Atma Jaya,
2017, Pedoman Etika Penelitian Unika Atma Jaya,
LPPM Unika Atma Jaya, Penerbit: Kanisius.
✗ Research Information Site, -, Panduan Pembuatan
Lembar Informasi (Informed consent/ Persetujuan
Setelah Penjelasan), Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas indonesia.

24

Anda mungkin juga menyukai