Anda di halaman 1dari 5

Inisiasi II

NERACA LAJUR DAN PENUTUPAN PEMBUKUAN

LAPORAN KEUANGAN

1. Menyusun Neraca Lajur


Neraca lajur (work sheet) adalah kertas kerja (working paper) yang digunakan akuntan
untuk mengikhtisarkan ayat jurnal penyesuaian dan saldo akun untuk penyusunan
laporan keuangan pada akhir peiode akuntansi. Fungsi dari penyusunan neraca lajur
adalah sebagai:
1. alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan
2. alat pengawasan bila terjadi kesalahan yang mungkin terjadi pada jurnal penyesuaian
3. alat untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang telah dilakukan

Ada beberapa bentuk Neraca Lajur, namun yang sering digunakan adalah bentuk 10
kolom yaitu sebagai berikut :

Neraca Saldo Ayat Jurnal Neraca Saldo Rugi / Laba Neraca


No Nama
Penyesuaian disesuaikan
Akun Perkiraan
D K D K D K D K D K

Cara penyusunan Neraca Lajur :


1. Buatlah neraca lajur dengan bentuk 10 kolom (seperti contoh diatas), lalu dituliskan
judul laporan yang terdiri dari :
 Nama Perusahaan
 Kata “Neraca Lajur”
 Periode penyusunan
2. Memindahkan perkiraan-perkiraan buku besar sesuai dengan nomor perkiraan
berikut saldonya pada kolom “Neraca Saldo” dan perhatikan keseimbangan antara
sisi Debit dan Kredit.
3. Buatlah ayat jurnal penyesuaian dan pindahkan ke dalam kolom penyesuaian atau AJP
pada sisi Debit dan sisi Kredit.

Pengantar Akuntansi EKMA4115 1


4. Setelah kolom penyesuaian terisi semua, maka kemudian diisi kolom “Neraca Saldo
Disesuaikan” dengan cara sebagai berikut :
a. Perkiraan/akun yang tidak ada penyesuaiannya, maka saldo sisi debit pada neraca
saldo langsung dipindahkan ke sisi debit pada neraca saldo disesuaikan begitu
juga dengan saldo sisi kredit neraca saldo langsung dipindahkan ke sisi kredit
pada neraca saldo yang disesuaikan.
b. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debit, sedang penyesuaiannya juga
ada disebelah debit, maka jumlahkan dan tulis jumlah tersebut di neraca saldo
disesuaikan sebelah debit. Sebaliknya bila angka di neraca saldo ada disebelah
kredit dan penyesuaiannya juga ada di sebelah kredit, maka jumlahkan dan tulis
jumlah tersebut di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
c. apabila angka di neraca saldo ada disebelah debit dan penyesuaiannya ada
disebelah kredit dan ternyata angka di neraca saldo sebelah debit tadi lebih
besar maka hitung selisihnya dan tulis selisih tersebut di neraca saldo
disesuaikan sebelah debit, sedang jika angka penyesuaiannya (kredit) lebih besar
maka selisihnya tulis di neraca saldo disesuaikan sebelah kredit.
d. apabila angka hanya terdapat dalam penyesuaian saja, maka pindahkan langsung
ke kolom neraca saldo disesuaikan, jika di kolom penyesuaian ada di sebelah debit
pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah debit dan jika di kolom
penyesuaian ada disebelah kredit pindahkan ke neraca saldo disesuaikan sebelah
kredit.
e. Setelah semua perkiraan telah dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan,
maka jumlahkan kolom neraca saldo disesuaikan tersebut baik debit maupun
kredit dan periksa keseimbangannya.
5. Setelah kolom neraca saldo disesuaikan terisi semua dan jumlahnya seimbang, maka
isi kolom Rugi/Laba dan kolom Neraca. Caranya adalah sebagai berikut :
a. Perkiraan nominal yaitu semua perkiraan beban dan pendapatan pindahkan ke
kolom Rugi/Laba, perkiraan beban pindahkan ke kolom Rugi/Laba setelah debit
dan perkiraan pendapatan pindahkan ke kolom Rugi/Laba sebelah kredit.
b. Perkiraan riil yaitu perkiraan aktiva, hutang, dan modal termasuk prive,
pindahkan ke kolom Neraca, yang termasuk kelompok perkiraan aktiva
pindahkan ke kolom Neraca sebelah debit sedangkan yang termasuk kelompok
Hutang dan Modal pindahkan ke kolom Neraca sebelah kredit, sedang untuk
perkiraan prive pindahkan ke kolom Neraca sebelah debit.
c. Setelah semua perkiraan nominal telah dipindahkan ke kolom Rugi/Laba, maka
jumlahkan baik itu debit maupun kredit. Jika jumlah kredit lebih besar dari
pada jumlah debit, maka selisihnya merupakan sisa laba dan di tulis pada sisi
debit agar jumlahnya menjadi seimbang. Dan jika jumlah debit lebih besar dari

Pengantar Akuntansi EKMA4115 2


pada kredit maka selisihnya merupakan sisa Rugi dan tulis pada sisi kredit agar
jumlahnya menjadi seimbang.
d. Apabila dari kolom Rugi/ Laba terdapat sisa Laba (Kredit>Debit) berarti sisa
laba tersebut menambah modal, karena modal itu kalau bertambah ada
disebelah kredit, maka sisa laba tersebut dipindahklan ke kolom neraca sebelah
kredit. Sebaliknya jika kolom Rugi/Laba terdapat sisa rugi (Debit>Kredit)
berarti sisa rugi pindahkan ke kolom neraca sebelah debit.
e. Dan yang terakhir setelah sisa Laba atau sisa Rugi dipindahkan ke Neraca, maka
jumlahkan kolom Neraca tersebut baik debit maupun kredit dan jumlah
tersebut haruslah seimbang.

2. Menyusun Laporan Keuangan dari Neraca Lajur


Laporan laba rugi biasanya disiapkan langsung dari neraca lajur. Pada laporan laba rugi,
beban umumnya disajikan menurut besarnya, mulai dari yang terbesar ke yang terkecil.
Laporan ekuitas pemilik disiapkan dengan mencantumkan saldo awal ekuitas pemilik,
menambahkan investasi pada usaha tersebut serta laba bersih selama periode
bersangkutan, dan mengurangkan penarikan oleh pemilik. Jumlah yang dicantumkan di
neraca lajur sebagai modal tidak selalu merupakan saldo akun pada awal periode
akuntansi. Pemilik mungkin sudah menanamkan aktiva tambahan pada bisnisnya dalam
periode tersebut. Karena itu, untuk melihat saldo awal dan tambahan investasi, kita
perlu mengacu ke perkiraan modal.
Dua kelompok aktiva yang lazim adalah aktiva lancar dan aktiva tetap. Kas dan aktiva
lain yang biasanya diharapkan akan dikonversi menjadi kas atau dijual atau terpakai
habis dalam periode satu tahun atau kurang disebut aktiva lancar. Properti, bangunan,
dan peralatan disebut sebagai aktiva tetap atau aktiva pabrik. Biaya (harga
perolehan), akumulasi penyusutan, dan nilai buku dari setiap jenis utama aktiva tetap
biasanya dilaporkan pada neraca.
Dua kelompok utama kewajiban adalah kewajiban lancar dan kewajiban jangka
panjang. Kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu singkat (biasanya satu tahun
atau kurang) dan yang akan dibayarkan dengan menggunakan aktiva lancar disebut
kewajiban lancar. Kewajiban yang tidak akan jatuh dalam waktu lama (biasanya di atas
satu tahun) disebut kewajiban jangka panjang.
Hak pemilik atas aktiva disajikan di bawah seksi kewajiban dan ditambahkan dengan
total kewajiban. Total kewajiban dan ekuitas pemilik harus sama dengan total aktiva.

3. Membuat ayat jurnal penyesuaian dari neraca lajur.


Data untuk membuat ayat jurnal penyesuaian terdapat pada kolom penyesuaian dari
neraca lajur.
Perkiraan-perkiraan yang biasanya perlu disesuaikan pada akhir periode, antara lain :

Pengantar Akuntansi EKMA4115 3


1. Perlengkapan (supplies), yaitu membandingkan perlengkapan yang terdapat pada
neraca saldo dan yang masih tersedia (persediaan) pada akhir periode akuntansi,
maka akan diketahui berapa besar pemakaian atau yang telah menjadi beban
perlengkapan.
2. Beban di bayar dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi sebenarnya
belum merupakan kewajiban dan harus dibebankan untuk periode yang akan datang
(pos transitoris aktif).
3. Pendapatan diterima dimuka, yaitu beban-beban yang telah dibayar tetapi
sebenarnya belum merupakan hak (pendapatan) periode sekarang yang akan datang
(pos transitoris aktif).
4. Piutang penghasilan/Piutang pendapatan, yaitu pendapatan yang telah menjadi hak
tetapi belum diterima (pos antisipasi aktif).
5. Hutang beban, yaitu beban-beban yang sebenarnya telah menjadi hak tetapi belum
dibayar (pos antisipasi pasif).
6. Kerugian piutang, yaitu taksiran kerugian piutang karena adanya piutang yang tak
tertagih.
7. Penyusutan Aktiva Tetap, yaitu penyusutan dari aktiva tetap yang harus
dibebankan pada suatu periode akuntansi.

4. Membuat ayat jurnal penutup dari neraca lajur.


Empat ayat jurnal yang diperlukan untuk menutup akun-akun sementara adalah :
1. Mendebit setiap akun pendapatan atas jumlah yang terdapat dalam saldonya, dan
mengkredit ikhtisar Laba Rugi atas seluruh pendapatan tersebut.
2. Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas total beban dan mengkredit masing-masing akun
beban atas jumlah yang terdapat pada saldonya.
3. Mendebit ikhtisar Laba Rugi atas jumlah yang terdapat pada saldonya (laba bersih),
dan mengkredit akun modal atas jumlah yang sama. (Debit dan Kredit akan dibalik
bila terdapat kerugian bersih).
4. Mendebit akun modal atas saldo akun penarikan dan mengkredit akun penarikan atas
jumlah yang sama.

Setelah ayat jurnal penutup diposkan ke buku besar, saldo akun modal akan sama
dengan seluruh jumlah yang dilaporkan pada laporan ekuitas pemilik dan neraca. Selain
itu, akun pendapatan, beban, dan penarikan akan mempunyai saldo nol.
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi adalah menyiapkan neraca saldo setelah
penutupan untuk memastikan bahwa buku besar mempunyai saldo yang berimbang pada
awal periode berikutnya.

Pengantar Akuntansi EKMA4115 4


REFERENSI :
Horngren, Charles.T. and Walter T. Harrison.Jr (1997), Akuntansi di Indonesia. Buku
Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Sunyanto. Drs (1999). Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa, Essa Group, Jakarta.
Nursasmito, Irfan. Drs. (1983). Siklus Akuntansi Penuntun Pembuatan Laporan
Keuangan, Edisi Pertama, Badan Penerbit & Penyalur Akademi Marketing dan
Akuntansi, Yogyakarta.
Niswonger. C. Rollin, Warren.Carls.S, Reeve.James M and Fess. Philip.E. (1999).
Accountong, Nineteenth Edition, Erlangga, Jakarta.

Pengantar Akuntansi EKMA4115 5

Anda mungkin juga menyukai