Anda di halaman 1dari 26

PENYAKIT LUPUS ERYTHEMATOTUS

OLEH KELOMPOK 8 :

ASTI RULIANTI : PO613261181008

NURUL FATHIYAH : PO713261181028

RANI : PO713261181032

SULNAVIRA : PO713261181047

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

D3 KEPERAWATAN GIGI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah ,segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


Rahmat,hidayah dan karunianya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS” dapat terselesaikan

Adapun maksud penyusunan makalah ini memenuhi tugas komunikasi dalam


kesehatan gigi.Rasa terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing materi dalam
pembuatan makalah ini serta semua pihak yang telah mendukung dalam
pembuatan makalah ini .

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna .Oleh karena itu
,kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.Dengan demikian saya
berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan .Sekian dan terima kasih

Makassar,3 Maret 2019

PENYUSUN

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................... i

Daftar isi.......................................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2
D. Manfaat Masalah .....................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian penyakit Lupus Erythematotus ...........................................3
B. Faktor penyebab penyakit Lupus Erythematotus ...............................3
C. Tanda dan gejala Lupus Erythematotus ...............................................5
D. Pemeriksaan Laboratorium pada penyakit Lupus Eythematotus ......8
E. Manifestasi oral pada penyakit Lupus Erythematotus ......................10
F. Makanan yang baik pada penyakit Lupus Erythematotus................12
G. Hubungan Penyakit Lupus Erythematotus dengan kesehatan gigi ..13
H. Penatalaksanaan penyakit Lupus Erythematotus ..............................14
I. Cara pencegahan pada penyakit Lupus Erythematotus ....................17
J. Gambar berbagai penyakit Lupus Erythematotus .............................20
BAB III Penutup
A. Kesimpulan ...................................................................................21
B. Saran ..............................................................................................21
C. Lampiran .......................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Lupus yang biasa dikenal dengan Systemis Lupus Erhimatosus adalah penyakit
inflamasi atau autoimun multirgan yang penyebabnya belum secara jelas
ditemukan .Munculnya SLE dikarenakan adanya penyimpangan dari reaksi
imunologik yang menyebabkan tubuh menhasilkan antibody secara terus
menerus.Antibodi yang dihasilkan secara terus menerus menyebabkan adanya
kerusakan sitotosik .Bagian dari antibody ini merupakan pencetus penyakit
inflamsi imun (darmawa,nasution,kalim &sidabutan 1997)

Penyakit Lupus menyerang hamper 90 % perempuan .Tercatat bahwa kurang


lebih 5 juta pasien Lupus tersebar di seluruh dunia dan setiap tahunnya mengalami
peningkatan sebanyak 100.000 pasien baru .Data di Amerika Serikat
menunjukkan indisiden penyakit Lupus Ras Asia lebih tinggi dibandingkan ras
kaukasia .

Penyebab munculnya penyakit ini belum bisa dipastikan ,karena dapat pengaruh
lingkungan,hormonal dan genetic .Lupus Eritematosus sistemik (SLE) adalah
penyakit yang timbul ketika tubuh melakukan reaksi yang berlebihan terhadap
stimulus asing dan memproduksi banyak antibody maupun protein –protein yang
melawan jaringan tubuh oleh sebab itu lupus disebut dengan penyakit autoimun
(Wallace,2007).

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari Lupus Erythematosus ?
2. Apa faktor penyebab terjadinya penyakit Lupus Erythematosus ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari penyakit Lupus Erythematosus ?
4. Bagaiimana hasil pemeriksaan laboratorium dari penyakit Lupus
Erythematosus ?
5. Bagaimana manifestasi oral dari penyakit Lupus Erythematosus ?

1
6. Bagaimana makanan yang baik untuk penderita Lupus
Erythematosus ?
7. Apa hubungan penyakit Lupus Erythematosus dengan kesehatan
gigi?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit Lupus Erythematosus ?
9. Bagaimana cara pencegahan penyakit Lupus Erythematosus

C. Tujuan masalah
1. Mengetahui defenisi dari penyakit Lupus Erythematosus
2. Mengetahui faktor terjadinya penyakit Lupus Erythematosus
3. Menegetahui tanda dan gejala dari penyakit Lupus Erythematosus
4. Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium dari penyakit Lupus
Erythematosus
5. Mengetahui manifestasi oral dari penyakit Lupus Erythematosus
6. Mengetahui makanan yang cocok dari penyakit Lupus
Erythematosus
7. Mengetahui hubungan penyakit Lupus Erythematosus dengan
kesehatan gigi
8. Mengetahui penatalaksanaan penyakit Lupus Erythematosus
9. Mengetahui cara pencegahan dari penyakit Lupus Erythematosus
D. Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui tentang penyakit Lupus Erythematotus serta mampu
memeberikan pemahamana atau saran kepada seseorang penderita
penyakit Lupus Erythematotus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian
Lupus Erythematosus Sistemik (LES) adalah penyakit otoimmun
multisystem yang terutama mengenai wanita usia supbur.Ciri utama dari
Lupus adalah ditemukannya zat anti terhadap inti sel dan otoantigen
lainnya .Perjalanan penyakitnya sangat beragam,sulit diprediksi ,dan
manifestasinya tidak khas.Bisa ringan dengan gejala lemah dan
fatigue,penurunan berat badan, arthritisatauatralgia, miositis, demam,
fotosensitif,bercak-bercak di kulit, serositis. Dapat pula berat,bahkan
mengancam nyawa berupa trombosito penia, anemia hemolisis, nefritis,
serebritis,vaskulitis,pneumonitis,dan miokarditis.
Walaupun Lupus merupakan penyakit menahun,namun ada masanya
dimana aktivitas penyakitnya minimal bahkan hilang sama sekali
(remisi),dan ada kalanya aktif (rellaps atau flare).
Prognosis orang dengan lupus (odapus) saat ini jauh lebih baik dengan
meningkatnya awareness dan kompetensi para dokter serta kemajuan
pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis dini dan memberikan
pengobatan yang lebih efektif dan lebih aman dengan pasien .Dengan
membaiknya usia harapan hidup,menimbulkan permasalahan lain yakni
akselerasi aterosklorosis koroner dan pembuluh lainnya,dengan demikian
perlu mendapat penanganan yang serius.
2. Faktor penyebab Lupus Erythematosus
Patogenesis Lupus Erythematosus sitemik (LES) belum diketahui secara
utuh,namun dengan demikian banyak fakta yang menunjukkan bahwa
Patogenesis LES bersifat multifaktorial,meliputi genetic yakni HLA
DR2(ras Asia/Jepang )dan HLA DR3 (ras Kaukasia),neuroendokrin dan
lingkungan yang berpengaruh pada respon imun.Penelitian terakhir
mewnunjukka bahwa banyak sekali gen (lebih dari 100) yang

3
berperan,terutama yang berfungsi mengkode unsur-unsur system imun dan
apoptosis.
Faktor genetik
Yang berperan penting dalam kepekaan serta manifestasi
klinis.Sebagaimna penyakit otoimun lainnya,odapus mempunyai sifat
genetis tertentu .Saudara kembar identik odapus mempunyai resiko
terkenal lupus sebesar 3-10 kali lipat disbanding yang kembar tidak
identik .Demikian pula kerabat dekat (ibu,ayah,saudara kandung ) odapus
mempunyai resiko 8-9 kali lipat untuk terkena lupus disbanding
masyarakat pada umumnya sekitar 10 -20 % pasien LES mempunyai
keluarga dekat (first degree relative) yang juga menderita LES .
Faktor lingkungan :
Saudara kembar identik odapus beresiko lebih tinggi,namun tidak
semuanya akan mengalami lupus 30- 50 % hal ini menunjukkan adanya
peran lingkungan dalam pathogenesis Lupus pada mereka yang
mempunyai kepekaan genetis.Beberapa zat kimia seperti
formaldehida,debu silica dan zat makanan dikenal pula dapat mencetuskan
Lupus .Paparan sinar matahari dan lampu flouresens dapat memperberat
bercak kulit yang telah ada ,bahkan dapat mencetuskan flare up.
Lupus karena obat : Procainamide,hydralazine,isoniaside,antibiotic sulfa
,agen biologic untuk terapi arthritis reumatoit seperti
etanercept,infliximab,dan adalimumab dapat mencetuskan Lupus
.Biasanya lupus karena obat akan membaik setelah obat yang bersangkutan
dihentikan .
Pengaruh hormonal :
Odapus mengalami perburukan gejala pada masa ovulasi (masa subur)
,dan membaik pada saat menstruasi .Estrogen diduga berperan namun
mekanismenya belum diketahui dengan pasti .Dengan demikian ,sebaiknya
tidak menggunakan metode KB yang mengandung estrogen.
Pengaru kehamilan pada aktivitas penyakit tidak menentu .ada yang
meningkat namun adapula yang tetap

4
Stress fisik dan psikis
Dapat mencetuskan penyakit dan menimbulkan kekambuhan .
3. Gejala gejala dan tanda umum penyakit Lupus Erythematosus
Berikut ini adalah gejala gejala umum Lupus .Ini ilustratif penderitaan
sebagian besar mengidap lupus dengan derajat yang bervariasi selama fase
aktif penyakit :
 Kelelahan fatigue : ini gejala Lupus yang paling umum dan
melemahkan .Ini jauh lebih parah disbanding letih (tired): ini satu
kelelahan yang begitu parah sehingga seseorang kadang-kadang
nyaris tidak mampu berjalan melintasi ruangan.Sebanyak apapun
istirahat tidak akan mengurangi kelelahan jenis ini .
 Rasa nyeri : Sebagian besar penderita Lupus merasa seakan akan
terkena flu dan radang sendi (arthritis pada saat yang sama.Kami
mengalami sakit yang rata0rata disertai nyeri hebat pada lokasi
lokasi tertentu .
 Ruam ruam : pada pasien Lupus mengalami bermacam jenis
ruam.Namun ,yang paling umum adalah ruang kupu –kupu ,yang
juga disebut ruam malar.Ruam ruam ini bisa terasa panas,gatal,dan
berdarah kalau dibiarkan .
 Rambut rontok : sebagian besar dari melihat rambut menpis dan
menemukan lembaran lembaran rambut di bantal dan kamar mandi
 Demam : Sebagian besar dari penderita penyakit Lupus mengalami
demam tingkat rendah sekitar 100 derajat(hampir 38 c ) terus
menerus .Penderita mengalami demam tingkat rendah terus
menerus selama lebih dari 3 tahun .Sebagian lainnya demam lebih
tinggi yang kadang muncul dan hilang .Demam itu mungkin
berkurang pada malam hari.
 Peka terhadap matahari : sebagian penderita penyakit lupus akam
mengalami ruam,demam ,atau rasa sakit setelah terkena sinar
matahari .

5
 Nyeri dada : Rasa nyeri hebat yang disebabkan peradangan pada
lapisan jantung dan paru paru adalah gejala tipikal lupus .
 Tangan dan kaki dingin : Banyak dari penderita merasa bahwa
tangan dan kaki tidak pernah hangat.Sekitar 20 persen dari
penderita menderita syndrome Raynund ,yaitu ujung ujung tangan
dan kaki berubah menjadi biru kalau dingin .
 Kemerahan premenstruasi : Banyak gejala menjadi lebih parah
sebelum priode menstruasi penderita .
 Mata kering ,mulut kering : Banyak dari penderita lupus
mengalami sydrom sjogren ,yang terjadi ketika zat zat
autoantibody menyerang kelenjar yang memproduksi air liur dan
cairan yang melumasi mata.
 Mudah luka : Jika jumlah platelet (faktor pembeku ) darah karena
diserang zat-zat antibody sendiri,maka penderita akan mudah
terluka
 Edema : Bengkak di sekitar mata, engkel ,atau kaki menjadi tanda
penyakit Lupus dan penyakit ginjal yang disebabkan Lupus .
 Depresi : Ini bisa saja depresi organic yang parah ketika pasien
Lupus merasa tak berdaya dan tak ada harapan sama sekali .

Organ yang terkena Lupus Erythematosus dan gangguannya


Organ Khas Jarang

Kepala Alopesia Angioedemia


Lupus discoid Polychondritis
Keratojunctivitis Retinitis
Sicca Optic neuritis
Sicca syndrome
Episcleritis,scieritis,uveitis
Kulit Malar rash Bullous lupus
Discoid rash
Maculopapular rash
Subacute cutaneus lupus
Cutaneous vasculitis

6
Nailfold capilla chages
Livedo reticularis
Kardiopulmunal Pleurisy/efusi pleura Myocarditis
Pricarditis/efusi prikardium Libman-sacks
Interstitial pneumotitis Endocarditis
Hipertensi pulmunal Perdarahan paru
Esophageal dysmotility Coronaryarteritis
/aneurisma

Gastrointestinal Hepatomegaly Vaskulitis


Splenomegaly mesenterika (dengan
Peningkatan enzim hati atau tanpa infark )
Colitis
Protein –losing
enterophati
Primary billiary
cirrhosis

Neurologi Gangguan kognitif Bud-chiary syndrome


Kejang Asites
Psikosa Cranial neurophaty
Stroke (TIA) Chorea
Transverse myelitis Pseudotumor cerebri
Mononeuritis
Multiplex
Neuropati perifer
Ensefalopati /koma

Konstitusional Demam
Berat badan turun
Fatigue
Limfadenopati
Muskkuloskeletal Poliartralgia/arthritis
Mialgia,miositis

7
4. Pemeriksaan Laboratorium
 Immunologis
 Antinuclear antibodies positif (98%) dengan pola homogen
atau rim
 Anti-DNA antibodies positif (double stranded or native ) –
spesifitas sangat tinggi untuk LES .Ditemukan pada
hamper seluruh pasien yang dengan aktivitas penyakitnya
berat meski tanpa keterlibatan ginjal (50%) .Titernya
menggambarakan aktivitas penyakit ; tidak ditemukan pada
drug –induceed LE .
 Antibody yang menyerang antigen inti sel .Terdiri dari
nuclear ribonucear protein ( Nrnp)dan nuclear nonnulic acid
glycoprotein (Smith (Sm) antigen ) .Anti S mini memilik
sensifitas yang tinggi untuk pasien LES ; ditemukan pada
25 %- 30 % pasien LES .
 LE cell positif (70 % -85 & ) spesifik untuk LES tapi tidak
sensitive antinuclear anti bodies :LE cel dapat ditemukan
pada cairan sinovium ,pieureal ,dan pericardial
 Ditemukannya circulating immune complexes-
menggambarkan aktivitas penyakit
 Penurunan kadar complemen serum (75%) –
menggambarkan utilisasi oleh kompleks imun pada
penyakit yang sedang aktif
 Penigkatan y-globulins serum (80%) menggambarkan
peningkatan aktivitas sistim imun
 Rheumatoid factor dapat positif (20% -35%)
 False posistiv nentroponemal text untuk syphilis (15%-
20%)
 Kelainan hematologi

8
 Anemia normistik ringan (50%-80%)-umumnya tipe
penyakit kronis ;kadangkadang terjadi anemia homolitik
autoimmune dengan hasil coombs test direk yang positif
 Leukepenia sedang sebagai akibat dari mekanisme
autoimmune
 Lymphocytopenia-akibat limphocytotoxic antibodies
;seringkali merupakan kelainan laboratorium pertama yang
ditemukan
 Thrombocytopenia-akibat mekanisme autoimun,sering
menggambarkan aktivitas penyakit
 Peningkatan fibrin split products,sering ditemukan pada
nefritis lupus.
 Protein Plasma
Penurunan kadar albumin (50%-60%)- menggambarkan penyakt
kronis atau kehilangan albumin melalui urine pada syndrome
nefrotik dari lupus nephritis.Peningkatan LED dan CRP –
menggambarkan aktivitas penyakit.
Urinalisasi
Heumaturia,cellular cats dan proteinuria +++(>500mg/dl ) pada
lupus nefritis .
Cairan Sinovial
Leucopenia (<3000/mm3); dengan predominan lymphocytes ,(LE
cells dan antinuclear antibodies positif Penurunan kadar
complemen.
Cairan spinal
Dapat ditemukan meningitis aseptic
Blopsi Ginjal dan Kulit
Pemeriksaan dengan .Immunoflourescent memperlihatkan deposit
immunoglobin dan komplemen
5. Manifestasi Oral Pada Penyakit Lupus Erythematosus

9
Lesi pada mukosa mulut merupakan yang tersering menjadi target pada
erimatosus,seperti pada discoid lupus erimatosus dan lupus erimatosus
sistemik.Lesi terlihat sebagai daerah erimatotus yang berpusat dan
dikelilingi oleh tepi putih yang meninggi.Lesi serig ditemukan pafa
palatum ,mukosa bukal ,dan palatum ,dapat tidak spesifik dan terlihat
seperti ulser tanpa rasa sakit .Ulserasi yang terdapat pada rongga mulut
pada penyakit Lupus mejadi tanda akibat vaskulitis .Sekitar 75 %
penderita lupus mengeluhkan gejala pada rongga mulut seperti rasa
kering,rasa sakit,dan rasa terbakar terutama ketika makan makanan panas
dan pedas .Infaltrasi limfosit kelenjar saliva minor ditemukan 50-75%
pasien ,baik mereka mengeluhkan adanya rasa kering pada mulut atau pun
tidak .Salivary flow rate yang tidak terstimulasi menurun pada banyak
penderita Lupus Erimatosus sistemik.Lupus erimatosus sitemik juga
menjadi komponen deferensial diagnosis dari Sjogren’s Syndrome .
Lesi spesifik pada rongga mulut penderita lupus erythematosus dapat
berupa aphtae (canker sores).Pada literatur,aphtae sering disebut juga
sebagai stomatitis aphtous rekuren.Lesi ini mengenai 15% pada populasi
normal .Lesi aphtae seringnya berukuran kecil (kurang dari 1 cm ),terasa
sakit dapat ditemukan pada mukosa bukal .Lesi pada lupus erimatosus
cenderung lebih lama ,lebih besar,dan terlihat pada palatum .Lesi oral pada
penderita lupus discoid menyerupai plah berwarna merah dan dikelilingi
oleh daerah putih .Lesi ini mirip dengan lichen planus .
Komplikasi dan gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat
penyakit Lupus Erythematosus
Lupus adalah penyakit yang menggangu sistem kekeb alan,sehingga
banyak system atau jari ngan tubuh lain yang mengalami gangguan.ada
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada odapus ,yaitu :
 Gagal ginjal
 Gangguan pada darah,seperti anemia
 Tekanan darah tinggi
 Vaskulitis,peradangan pada pembuluh darah

10
 Gangguan ingatan
 Mengalami perubahan perilaku ,seperti sering berhalsinasi
 Kejang
 Stroke
 Penyakit jantung
 Masalah pada paru-paru,contohnya peradangan pada selaput paru
paru dan pneumonia
 Mudah terserang berbagai penyakit infeksi
 Kanker
6. Makanan yang baik untuk penderita Lupus
Makanan yang mengandung zat gizi tertentu dapat meringankan bahkan
mencegah gejala lupus muncul .Berikut adalah jenis makanan yang
dibutuhkan odapus :
a. Makanan dengan antioksidan tinggi
Odapus rentan mengalami peradangan ,maka itu makanan yang
mengandung antioksidan tinggi harus ada di dalam menu
makanannya.Antioksidan dapat mencegah dan menurunkan
kejadian peradangan di dalam tubuh .Zat ini bisa ditemukan di
dalam buah buahan dan sayuran .
b. Makanan yang mengandung omega-3
Makanan seperti ikan salmon ,tuna,sarden,dan makarel adalah
contoh makanan yang kaya omega-3 .Jenis lemak ini dibutuhkan
odapus untuk mencegah komplikasi seperti penyakit jantung dan
stroke
c. Makanan dengan kalsium dan vitamin D tinggi
Salah satu permasalahan yang umum terjadi pada orang yang
mengalami penyakit Lupus adalah gangguan tulang,seperti rapuh
,serta masalah persendian .Untuk mengurangi resiko tersebut
,odapus memerlukan kalsium dan vitamin D yang dapat
menguatkan tulang dan baik bagi persendian .Kedua zat gizi
tersebut bisa didapatkan di dalam susu dan olahannya ,sayuran

11
yang berwarna hijau tua serta kacang-kacangan seperti kacang
kedelai dan kacang almond .

Makanan yang perlu dihindari oleh penderita Lupus Erythematosus

Sementara itu ,ada makanan yang justru memperburuk gejala bahkan


meningkatkan resiko komplikasi pada odapus .Berikut makanan yang
dipantang jika terkena Lupus :
a. Makanan dengan lemak jenih dan lemak trans tinggi
Lemak jenuh dan lemak trnas hanya akan membuat gejala lupus
semakin buruk ,karena meningkatkan peluang terjadinya penyakit
kronis lainnya,seperti stroke .Maka dari itu ,hindari makan yang
mengandung zat zat tersebut ,seperti gorengan ,fast food ,lemak
pada daging ,kulit ayam dan jeroan .
b. Makanan yang mengandung terlalu banyak
Makanan yang tinggi natrium seperti makanan kemasan serta
makana yang asin ,juga dihindari oleh penyakit Lupus.Natrium
juga membuat odapus semakin renta untuk mengalami penyakit
jantung ,bahkan hingga gagal jantung .
c. Makanan yang mengandung bawang
Bawang selalu dijadikan sebagai bamboo dapur utama yang tak
boleh terlewatkan .Tetapi ,jika Anda mengalami odapus maka anda
harus makanan yang terdapat bawang di dalamnya .Sebab
,menurut penelitian ,bawang memiliki dampak pada system
kekebalan tubuh .
Bawang mampu meningkatkan jumlah sel darah puutih ,dimana sel
ini merupakan sel utama dari sitem kekebalan tubuh .Semakin
banyak sel darah putih semakin kuat system imun .Tentu ,hal ini
akan menjadi boomerang bagi orang yang mengalami lupus .
7. Hubungan penyakit Lupus Erythematosus dengan kesehatan gigi

12
Penyakit gigi dan jaringan periodontal di Negara berkembang khususnya
di Indonesia masih tergolong tinggi.Masalah utama kesehatan gigi dan
mulut adalah masalah kebersihan mulut yang umumnya masih kurang baik
serta tingginya pravelensi karies gigi dan penyakit periodontal
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang penting dalam
menunjuang kesehatan umum .Penyakit gigi dan mulut dapat
menyebabkan penyakit pada bagian tubuh yang lain ataupundapat
meningkatkan keparahan dari sistemik yang telah ada .Sebaliknya
kesehatan sistemik dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.Salah
satunya adalah kelainan system imun pada penderita Systemic Lupus
Erythematosus (SLE) yang dapat bermanifestasi pada mulut .
Systemic Lupus Erimatosus merupakan salah satu penyakit autoimun
,yang mana system imun menyerang jaringan dan sel tubuh sendiri
sehingga menyebabkan inflamasi serta kerusakan jaringan .Etiologi
penyakit ini belum diketahui secara pasti tetapi terdapat faktor predisposisi
yang memicu terjadinya SLE .Penyakit ini dapat menyerang multiorgan
dengan gambaran klinis yang sangat bervariasi ,diantaranya pada sendi
,kulit ,ginjal ,paru –paru ,jantung ,pembuluh darah ,system syaraf,otak dan
mulut .7,8 manifestasi SLE di dalam rongga mulut seperti xerostomia,sore
mouth,penyakit periodontal dan masalah lainny.8,9 saat ini diperkirakan
jumlah odapus di seluruh dunia telah mencapai lima juta orang dengan
angka penambahan seratus ribu kasus barusetiap tahunnya.Penderita
Lupus di Indonesia telah mencapai satu juta setengah juta orang dan
terdapat lima ribu penderita lupus di Jakarta dan sekitarnya .10 di Amerika
terdapat organisasi yang bernama lupus Foundation di Amerika
.Organisasi ini memiliki berbagai macam program diantaranya informasi
dan edukasi tentang lupus untuk Odapus dan para professional di bidang
kesehatan dan keringanan biaya,penelitian yang bergerak di berbagai
bidang kesehatan yang salah satunya adalah bidang kedokteran gigi ,dan
training dan tujuanhnya untuk membantu para odapus di amerika serikat di
dunia

13
Selain itu Odapus yang berkunjung di YLI mendapatka pelayanan berupa
terapi psikologis,bantuan dalam hal pengobatan yang bekerja sama dengan
beberapa rumah sakit ,farmasi dan laboratorium .namun kurang mendapat
informasi tentang kesehatan gigi dan mulut secara rutin di bidang gigi
mulut.Tidak dapat kitap ungkiri ,bahwa kesehatan gigi juga memiliki
peranan dalam mempertahankan kesehatan yang umum baik secara odapus
,selain itu SLE juga dapat bermanifestasi pada mulut.Mengacu padahal
hal yang telah dikemukaka serta didasari akan kesehatan gigi dan mulut
pada odapus untuk bisa menjaga kesehatan gigi
8. Penatalaksanaan penyakit Lupus Erythematosus
Penatalaksaan Lupus tidaklah mudah .Penyakit ini mempunyai berbagai
manifestasi .setiap penderita memiliki pola penyakit tersendiri yang dapat
berubah dari waktu ke waktu dan terkadang perubahan itu terjadi sangat
cepat .Pada umumnya penderita yang mengalami penyakit berat misalnya
mengenai ginjal atau susunan syaraf pusat,cenderung untuk persisten berat
Pasien yang penyakitnya ringan,biasanya akan tetap ringan ,namun kalau
kita lengah dapat berkembang mejadi lebih berat .Pengobatan yang
diberikan tergantung pada hasil penilaian mengenai aktivitas penyakit
,organ mana yang terkena serta berat ringannya penyakit
Penilaian aktivitas penyakit
Penilaian aktivitas penyakit dilakukan secara klinis dan laboratories
,kelelahan ,demam atau gangguan mood dapat merupakan tanda flare up
,demikian pula manifestasi lainnya seperti rash atau arthritis .Kalau secara
klinis dicurigai perlibatan organ ,harus dikonfirmasikan dengan
pemeriksaan lab yang sesuai .

A. Edukasi dan dukungan keluarga dan perhimpunan penderiita


Lupus
Di Jakarta beberapa kota besar ada perwakilan Yayasan Lupus
Indonesia dan di Bandung ada Care For Lupus Syamsi Dhuha .
B. Terapi Non Farmakologik

14
cukup istirahat hindari kelelahan .Menggunakan tabir Surya SPF
30% baju yang lebih tertutup,memakai topi dan paying jika
bepergian atau berada ditempat terbuka .
C. Terapi Farmakologik
Odapus yang stabil (dalam remisi ) harus control teratur setiap 3
bulan meliputi pemeriksaan fisis, dan laboratorium 9 hematologi
,kimia darah dan urinalisis ).Odapus sebaiknya mendapatkan
terapi preventif dengan vaksin influenza dan pneumonia setiap 5
tahun .Setiap pasien yang akan mendapat steroid harus diperiksa
BMD DEXA sebelum dimulai terapi .Adanya resiko accelerated
atherosclorisis,menghendaki agar dilakukan skrining resiko
kardiovaskuler dan diberikan penyuluhan mengenai modivikasi
gaya hidup .
Odapus harus diingatkan agar menghindari pemakaian
antibiotika sulfonamid,echinecia (obat flu alternative yang
berupa stimulant system imun ),karena dapat meimbulkan flare
up .Kontrasepsi oral dan terapi sulit estrogen kontra indikasi
pada odapus yang mempunyai antiphospholipid antibodies.
Obat-obatan yang dipkai pada lupus adalah sebagai berikut
a. Prednison/Prednisolon atau Metilprednison :
0,4mg/kgBB/hari untuk kasus sedang,1-2 mg/kgBB/hari
untuk kasus yang berat, lalu tapering off .Untuk
kebanyakan kasus dosis induksi ii cukup 4-6
minggu,namun untuk yang mengenai ginjal ,minimal
induksi remisi tercapai setelah lebih dari 6 minggu .Pada
life threatering lupus ( trobositopenia ,CNS lupus
,nefritis ,serosistis berat ) biasanya diberikan Pulse
therapy intraverena dengan dosis 15-30 mg / kg BB atau
500 -1000 mg/hari selama 3-5 hari
b. Methotrexate dan lefluomate dengan dosis seperti pada
AR diberikan untuk kasus arthritis erosif/ sinovitis berat.

15
c. Cyclophosphimade : induksi 1-3 mg/kgBB ?/ hari .Pada
nefritis lupus yang berat dan CNS lupus bisa diberika
pulse therapy dengan dosis 600-1000 mg sebulan sekali
bersamaan dengan pulse steroid therapy.Interval
kemudian diperpanjang menjadi setiap 6 minggu sampai
setiap 3 bulan .
d. Chloroquin 250 mg/hari atau hydroxychloroquin 200-
400 mg /hari untuk odaps ‘hanya’ mengalami gangguan
kulit atau muskuleskeletal .Penelitian terakhir
menunjukka bahwa klorokuin juga memperbaiki
prognosis penderita nefritis lupus ,dan dapat
memperbaiki profil lipid yang terganggu akibat steroid .
e. Azathioprin 1,5 mg/kg BB diberikan untuk nefritis lupus
dan aman pada penderita lupus yang hamil .Biasanya
diberikan sebagai steroid sparing agent,untuk
mengurangi pemakaian dosis tinggivsteroid .
f. Cyclosporine 2-3 mg/kg BB
g. Mycophenolate Mofetil : 500- 1500 mg/hari atau
mycophenolate sodium 360-1080 mg/hari .Berfungsi
sebagai induksi atau meintenace (dengan dosis yang
lebih kecil ) setelah pulse therapy cyclophosphamideb
h. Intravenous gamma-glabulin 400mg/kgBB/hari
bersamaan dengan pulse steroid pada kasus
trombositopenia yang life threatening diberikan selama 5
hari ,jika tidak berespon dosis dapat dinaikka sampai
1000mg/kg/hari
D. Transplantasi
Ginjal pada penderita yang mengalami ESRD.Transplantasi
dilakukan di institusi tertentu dan belum menjadi pengobatan
baku .
E. Hemodialisis dilakukan pada odapus yang mengalami ESRD

16
F. Plasmapheresis dilakukan bila dengan pengobatan
medikamentosa yang adekwat tidak dicapai hasil yang
memuaskan . Biasanay dilakukan pada kasus nefritis atau CNS
Lupus yang berat
G. Splenektomi pada kasus trombositopenia yang refrakter dengan
obat obatan
9. Cara pencegahan penyakit Lupus Erythematosus
 Hindari Infeksi
Pencegahan Lupus Eristomatosus sistemik ialah menghindari
terjadinya infeksi .Obat obatan tertentu yang biasanya dikomsumsi
oleh penderita infeksi biasanya menjadikan pasien lebih mudah
terkena infeksi .Cuci tangan dengan menggunakan sabun .Jika
ingin melakukan imunisasi atau vaksin konsultasikan ke dokter.
 Mandi air hangat
Pencegahan Lupus eristomatotus sistemik dapat dilakukan dengan
cara mandi air hangat .Pasien biasanya akan mudah terkena nyeri
oto serta nyeri sendi .Pasien bisa menggunakan obat penghilang
nyeri ,namun mandi air hangat merupakan solusi yang lebih baik
dan alami untuk meredahkan nyeri oto dan nyeri sendi
 Komsumsi makanan yang brgizi
Pencegahan Lupus Erimatotus sistemik dengan komsumsi makana
sehat seperti jenis sayuran buah dan ikan .Kandungan minyak ikan
memiliki asam lemak omega 3 yang meredakan peradangan .
 Hindari paparan sinar matahari lebih
Menghindari paparan sinar matahari sangat penting untuk
menghindari Lupus .Jika anda pergi keluar jangan lupa memakai
tabir surya dengan setidaknya SPF 13.

17
Cara menjalani hidup dengan penyakit Lupus Erhytematosus
Meski penyakit Lupus adalah penyakit tak dapat disembuhkan ,namu
odapus tetap bisa hidup dengan damai dan mengurangi resiko gangguan
yang mungkin muncul .
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan odapus untuk
mencegah komplikasi muncul dan dapat hidup berdamai bersama Lupus
a. Melakukan olahraga dengan rutin
Odapus rentan mengalami gangguan pada sendi dan tulang . Tetap
melakukan olahraga dengan rutin dapat membantunya untuk
menjaga kesehatan tulang dan sendi .
b. Berhenti merokok
Kebiasaan merokok ini hanya dapat membuat penyakit ini
bertambah parah karena dapat meningkatkan resiko penyakit
jantung ,serangan jantung dan pneumonia
c. Istirahat yang cukup dan hindari stress
Stress hanya akan membuat gejala Lupus semakin parah .Maka
dari itu ,odapus harus banyak beristirahat dan menghindari stress
d. Paham tubuh
Para pasien dengan lupus harus tahu kapan gejla lupus muncul dan
apa yang memicunya keluar.Misalnya saja, rasa letih muncul,maka
odapus sebaiknya langsung beristirahat dengan cukup dan
menghentikan segala kegiatanya terlebih dahulu
e. Hindari paparan sinar matahari
Sinar matahari dapat memperburuk ruam kulit yang terjadi .Bila
memang terpaksa untuk keluar di siang hari,sebaiknya gunakan
tabir surya agar kulit terlindungi .

18
GAMBAR PENYAKIT LUPUS
ERYTHEMATOTUS

Butterfly rash
Tingkat keparahan butterfly rush ,kadang
disertai dengan serangan penyakit
sistemik.Manifestasi Lupus erimatotus ini dapat
ditemukan berupa artikari,rekuren,dermatitis,bulla dan panikunitis

Ulser oral
Ulser pada pasien Lupus sering ditemukan pada
bagian mukosa,bukal,ngigiva,palatum serta meluas
ke daerah faring.
Selain ulser,sering terlihat lesi berwarna merah
dan putih ,berbentuk garis garis yang sejajar dan
multiple pada beberapa permukaan mukosa

Pasien dengan lupus discoid hanya memiliki


penyakit yang terbatas menyerang pada kulit .Hal ini
ditandai dengan ruam yang muncul pada wajah
,leher dan kulit kepala ,namun tidak mempangaruhi
organ internal

19
Lesi diskoid pada bibir penderita Lupus
Lesi discoid dapat terjadi pada bibir ,terutama pada
bibir bagian bawah tepi vermilion yang sering
terpajang dengan sinar matahari,sementra itu bibir
bagian atas juga dapat terkena akibat perluasan
langsung dari lesi discoid yang terdapat pada kulit

Lesi mirip linchen planus retikuler


Pada pasien lupus eritematosus dapat terlihat
beberapa lesi mirip lichen planus namun tidak
disertai dengan ulserasi.lesi terlihat berupa garis
garis atau papula putih halus berkilauan yang
tersusun dalam satu jaringan mirip jala dan pada
umumnya tidak sakit .

Penderita penyakit Lupus memiliki


kelainan dikulit ,berbentuk kemerahan
disekitar wajah.Penyebab munculnya
penyakit ini hingga kini masih belum
diketahui dengan pasti apa penyebabnya
,Namun yang pasti gejala gejalanya
umum dari penyakit Lupus ini
bervariasi.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lupus Erythematosus merupakan penyakitv autoimun kronis dimana
terdapat kelainan system imun yang menyebabkan peradangan pada
beberapa organ dan system tubuh .Mekanisme system kekebalan tubuh
tidak dapat membedakan antara jaringan tubuh sendiri dan organism asing
(misalnya bakteri ,virus ) karena antianbodi (antibody yang menyerang
jaringan tubuh sendiri ) diproduksi tubuh dalam jumlah besar dan terjadi
pengendapan kompleks imun (antibody) yang terikat pada antigen di
dalam jaringan .
Para tenaga medis sangat berhati dalam mendiagnosa Lupus
Erythematosus ,pemeriksaan status system imun yang lengkap dan
menyeluruh ,termasuk mengetahui seluruh riwayat penyakit pasien mutlak
diperlukan sebelum diagnose Lupus eritematosus ditegakkan
B. Saran
Kami menyarankan agar masyarakat yang ada di Indonesia lebih berhati
hati dalam pemilihan makanan dan dalam menerapkan gaya hidup karena
apabila makanan ataupun gaya hidup yang kita pilih salah,hal tersebut
tentunya akan berdampak pada kesehatan kita .Selain Lupus ,masih
banyak penyakit-penyakit lainnya yang dapat diakibatkan oleh gaya hidup
ataupun pemulihan jenis makanan yang salah .
Kami juga menyarankan agar rakyat Indonesia yang terkena penyakit
Lupus dapat memeriksanya ke dokter dengan segera serta mengubah pola
hidup agar penyakit lupus tersebut tidak bertambah parah dan merugikan
anda sendiri .
Kami juga menyarankan agar masyarakat yang terkena penyakit Lupus
untuk membaca buku ataupun sumber sumber lainnya mengenai penyakit
ini untuk mendapat wawasan yang lebih mengenai penyakit Lupus ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Koes Irianto .(2015).Memahami Berbagai Penyakit Bandung-Alfabeta-Hal 5.

Rachmat Gunadi Wachjudi.2006.Sumartini Dewi.Diagnosis & Terapi Penyakit


Reumatik ,Jakarta-CV.SAGUNG-Hal 23

B.First Anggota IKAPI .2008 .LUPUS Terapi-Terapi Alternatif yang Berhasil


,Bandung –Eric Steese –Hal 12

Catherine Swale.2015.At a Glance Reumatologi,Ortopedi,dan Trauma,Jakarta-


Erlangga-Hal 58

https://www.slideshare.IMMUNOLOGI LUPUS.co.id.

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai