Anda di halaman 1dari 7

1

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

NAMA :
BETABARA KARENA RIA SINAMO
1

LATAR BELAKANG

Sebelum dibahas mengenai bagaimana dunia kesehatan di era revolusi


industri 4.0, kita harus tahu apa itu era revolusi 4.0. Dunia kita sedang memasuki
era Revolusi Industri 4.0, yaitu era yang merupakan periode perkembangan baru
yang dimana perubahan teknologi semakin berkembang seperti halnya teknologi
fisik, teknologi digital dan teknologi biologis yang pada era era sebelumnya
belum pernah terjadi. Ketika teknologi ini merupakan pendorong yang paling
utama atau pendorong yang paling mendasar untuk era Revolusi Industri 4.0.

Di era revolusi ini tinja atau kotoran manusian dapat diolah menjadi
makanan, minuman, dan pupuk. Tinja atau kotoran yang kita buang itu
bermacam-macam, tergantung dari usia, berat badan, makanan yang dimakan, dan
kondisi kesehatan. Tubuh menghasilkan kotoran melalui proses pencernaan.
Makanan dan minuman yang kita cerna itu hanya diambil nutrisinya saja oleh
tubuh, sementara sisanya akan menjadi air pipis dan kotoran. Setiap harinya
manusia membuang air besar sekali dalam sehari. Setiap orang rata-rata
menghasilkan 400 gram kotoran setiap hari. Pada saat kita BAB, kotoran akan
masuk ke toilet dan mengalir bersama dengan air ke penampungan yang biasa
berada dibawah rumah kita. Penampungan itu harus sudah penuh oleh kotoran dan
harus disedot oleh layanan penyedot toilet dan akan diolah menjadi pupuk
tanaman yang bercampur dengan pasir dan udara.

Ini merupakan Teknologi Ramah Lingkungan dimana kita harus lebih


peka terhadap teknologi yang semakin canggih pada era ini. Saya mengangkat
judul ini karena kita perlu tahu dan paham bahwaa teknologi bisa menjadi sebuah
teknologi yang ramah akan lingkungan bukan merusak. Contoh Teknologi ramah
lingkungan adalah pengubahan Tinja atau kotoran manusia menjadi pupuk
tanaman, bahkan bukan hanya menjadi pupuk tanaman tetapi sekarang tinja atau
kotoran manusia sekarang bisa di ubah menjadi makanan dan minuman. Ini
adalah salah satu contoh teknologi yang ramah lingkungan. Alat yang digunakan
adalah alat yang canggih yang baru ada pada era Revolusi Industri 4.0 yang
berkembang sangat pesat dan canggih.
1

ISI

Setiap harinya manusia membutuhkan makan dan minum. Makanan dan


minuman yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan yang diproduksi
secara kimiawi dan mekanik yang diolah melalui sistem pencernaan didalam
tubuh dan menghasilkan tinja. Bentuk, rasa, bahkan baunya berbeda-beda
walaupun asalnya sama. Hal ini yang membuat kita enggan untuk melihat apalagi
memakannya. Tetapi ada beberapa negara yang menemukan penemuan baru
mengubah tinja menjadi makanan dan minuman, salah satunya adalah Jepang.

Seorang ilmuwan Jepang Mitsuyuki Ikeda telah berhasil mengubah tinja


menjadi steak daging sapi. Ia mengekstaknya dan mencampurnya dengan saus
steak yang setelah itu akan di endapkan dan kemudian akan diberikan cairan
enhancer setelah itu akan diolah dengan alat khusus yang bernama exploder. Alat
ini ada pada era revolusi industri 4.0. Setelah berwujud seperti steak, makanan
dari Tinja tersebut diujicobakan kepada beberapa orang. Mereka mengatakan
bahwa rasanya lebih enak dari steak daging sapi. Melihat rupa, warna, tekstur,
bahkan rasa dibuat sama persis seperti steak, sehingga para pencicip tidak curiga
apa bahan dari steak tersebut.
1

Tak hanya rasanya saja yang enak, makanan dari kotoran manusia ini juga
memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Bakteri yang
terkandung di dalam feses pun tidak berbahaya, bahkan tinja mengandung 63%
protein, 25% karbohidrat, 3% vitamin, dan 9% mineral. Akan tetapi, biaya
produksi masih lebih mahal 10 hingga 20 kali lipat dibanding dengan daging sapi.

Bukan hanya di luar negeri tinja atau kotoran manusia itu sangat
bermanfaat atau bahkan diolah jadi makanan. Di Indonesia sendiri tepatnya di
Jakarta, limbah tinja atau kotoran manusia di ubah menjadi air bersih yang siap
minum. Kita tahu bahwa Di Jakarta terutama di daerah yang padat penduduknya
mendapatkan air bersih itu sangat susah, tetapi sekarang solusinya sudah
ditemukan berkat alat yang canggih air bersih yang alami digantikan dengan air
bersih yang diolah dari tinja atau kotoran manusia bahkan langsung bisa di
minum. Bahkan berkat penemuan ini, wakil Gubernur DKI Jakarta ingin
menambahkan alat yang digunakan untuk mengubah tinja atau kotoran manusia
itu lebih banyak lagi. Beliau berencana akan menempatkan alat itu di daerah yang
padat penduduknya supaya membantu masyarakat yang kesusahan mendapatkan
air bersih dengan cukup.

Apakah air itu layak dan sehat di konsumsi? Air bersih dari Tinja atau
kotoran manusia itu sudah di proses secara kimiawi dengan alat yang canggih
yang berlangsung lama dan memerlukan beberapa tahap pengolahan. Jika kita
1

bayangkan tinja atau kotoran manusia itu bau, berwarna dan sangat menjijikkan.
Tetapi karena sudah di proses, tinja atau kotoran manusia itu pun tidak lagi
memiliki bau, bahkan jika dilihat tinja atau kotoran manusia yang sudah di proses
itu sangat menyerupai air bersih alami. Keadaan ini juga tidak meresahkan warga,
karena tinja atau kotoran manusia itu memiliki banyak manfaat. Ketika tinja atau
kotoran manusia di proses yang dilakukan pertama sekali adalah mencampur tinja
atau kotoran manusia itu dengan bahan kimiawi untuk mengurangi kandungan
padatan (total suspended solid). Pada proses ini, padatan dibuat mengambang,
sedangkan air bersih berada di bawah. Setelah itu, padatan basah didoron menuju
penampungan, yang kemudian dikeringkan menjadi padatan kering. Padatan
kering inilah yang nantinya akan digunakan sebagi pupuk. Sementara itu, air yang
melalui fluatation unit belum bisa dibuang ke lingkungan, karena belum
memenuhi nilai ambang batas regulasi.

Air dari fluotation unit kemudian akan diproses untuk pemisahan lebih
lanjut menggunakan alat Andrich Tech. Bagian ini menggunakan arus dan
getaran, sehingga padatan-padatan yang tersisa akan terangkat dan dipisahkan
lagi. Setelah itu, air bersih masih menjalani proses ultrafiltrasi yang akan lebih
lanjut memfilter bakteri. Dan hasil olahannya adalah clear water. dan air ini sudah
memenuhi syarat air bersih yang bisa digunakan sebagai air utilitas, seperti
menyiram tanaman, untuk air kolam ikan, dan mengaliri air sawah.

]
1

PENUTUP

Jadi, setelah dibahas mengenai proses pengolahan tinja atau kotoran


manusia saya menyimpulkan bahwa tinja atau kotoran manusia itu sanagt berguna
dan bermanfaat bagi manusia. Selain itu, tinja atau kotoran manusia yang sudah
di proses juga mengandung vitamin, protein, mineral dan karbohidrat serta bakteri
yang ada didalamnya tidak berbahaya.

Saran saya kepada masyarakat khususnya ibukota Jakarta yang padat


penduduknya untuk menggunakan air yang sudah di proses dari tinja atau kotoran
manusia. Dan air ini juga sudah diuji, diteliti dan tidak mengandung bakteri yang
berbahaya.
1

DAFTAR PUSTAKA

Galih Wisnu Brata, Menjijikan!Jepang Ubah Kotoran Manusia Jadi


Makanan:Asia:07 November 2017
https://www.google.com/amp/s/yukepo.com/amp/dunia/asia/menjijikan-
jepang-ubah-kotoran-manusia-jadi-makanan/ :07 November 2017

Gloria Styvani Putri, Tak Hanya di Jakarta, NASA Kembangkan Tinja Jadi
Makanan:Kompas:28 Mei 2018,17:31 WIB
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2018/05/28/17310
0823/tak-hanya-di-jakarta-nasa-kembangkan-tinja-jadi-makanan : Kompas.com -
28/05/2018, 17:31 WIB

Cirana Merisa, Berapa Banyak Kotoran yang Dihasilkan Selama Kita Hidup?,:
Info Bobo/Serba serbi/Webtorial:Kamis, 29 Maret 2018 | 08:31 WIB
https://www.google.com/amp/s/bobo.grid.id/amp/08681922/berapa-banyak-
kotoran-yang-dihasilkan-selama-kita-hidup 29 Maret 2018 | 08:31 WIB(Bobo.id)

Erwin Prima,Teknologi Baru Ubah Tinja Jakarta Jadi Air Bersih,ini


prosesnya:Tempo.co:Selasa, 29 Mei 2018 12:35 WIB
https://tekno.tempo.co/read/1093542/teknologi-baru-ubah-timja-jakarta-jadi-air-
bersih-ini-prosesnya/full?view=ok 29 Mei 2018 12:35 WIB(Tempo.co)

Anda mungkin juga menyukai