Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI DI


INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK II

Dina Rezky Monapa L041191034


Annisa Dwi Rahmalia L041191044
Husnul Ainun Hasnur L041191049
Novi Nurika Nengsih L041191038
Ikramul Akram L041191021

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
PRODI SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan makalah ini
mengenai “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” tepat pada
waktunya.
Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman diri penyusun tentang mata kuliah ini. Demi kesempurnaannya,
penyusun sselalu megharapkan adanya saran dan masukan dari berbagain pihak.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulisi sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini untuk menjadi lebih baik di
masa mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan masyarakat, Aamiin.

Makassar, 11 September 2019

TIM PENULIS

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” ii


DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.....................................................................................................i
Kata Pengantar ....................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................3
A. Pengertian Demokrasi .............................................................................3
B. Jenis-Jenis Demokrasi .............................................................................5
C. Perkembangan Demokrasi di Indonesia ..................................................7
D. Pendidikan Demokrasi ............................................................................9
BAB III : PENUTUP ..........................................................................................11
A. Kesimpulan .............................................................................................11
B. Saran ........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................13

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” iii


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia telah banyak menganut sistem pemerintahan pada
awalnya. Namun, dari semua sistem pemerintahan, yang bertahan mulai
dari era reformasi sampai saat ini adalah sistem pemerintahan demokrasi.
Hal ini dibuktikan dengan penyelenggaran pemilu 1955 yang merupakan
pesta demokrasipertama di Indonesia, yang diikuti sebanyak 29 partai
politik. Hal ini menujukkan eksistensi Indonesia dalam pelaksanaan
demokrasi.
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang semua
warganya (tanpa membeda-bedakan agama, jenis kelamin,tingkat
pendidikan) memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Dalam pemerintahan demokrasi di Indonesia,
rakyat mempunyai hak dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam
bidang politik (pemerintahan), ekonomi, sosial budaya maupun dalam
pertahanan keamanan.
Pendidikan demokrasi pada umumnya disebut atau dikategorikan
ke dalam model Pendidikan Kewarganegaraan yang dalam prosesnya
bersandar pada nilai dan prinsip demokrasi dan menjunjung tinggi nilai-
nilai HAM dan keIndonesiaan yang sejalan dengan tuntutan demokrasi
global, dimana tujuan akhirnya adalah membangun warga negara
Indonesia yang memiliki:pengetahuan, keterampilan, nilai, dan karakter
demokrasi.
Pada hakikatnya merupakan sosialisasi nilai-nilai demokrasi
supaya bisa diterima dan diterapkan oleh setiap warga negara. Pendidikan
demokrasi bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan dan praktek
demokrasi, tetapi juga menghasilkan masyarakat dan warga negara yang
berpendirian teguh, mandiri, memiliki sikap selalu ingin tahu, dan
berpandangan jauh kedepan.
Pendidikan demokrasi dalam berbagai konteks, dalam hal ini untuk
pendidikan formal (disekolah atau perguruan tinggi), non formal
(pendidikan diluar sekolah), dan informal (pergaulan di rumah dan
masyarakat kultural untuk membangun cita-cita, nilai, konsep, prinsip,
sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai konteks.
Sehingga demokrasi dapat tercipta apabila masyarakat dan
pemerintah bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya
demokrasi dalam kehidupan berbangsan dan bernegara

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian demokrasi ?
2. Apa jenis-jenis demokrasi ?
3. Bagaimana sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia?
4. Apa itu pendidikan demokrasi ?
5. Bagaimana hubungan demokrasi dengan pendidikan demokrasi?

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 1


C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian demokrasi.
2. Untuk memahami jenis-jenis demokrasi.
3. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Demokrasi di Indonesia
4. Untuk memahami pendidikan demokrasi.
5. Untuk memahami hubungan demokrasi dengan pendidikan
demokrasi.

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi secara etimologi terdiri atas dua kata yaitu demos, dan
cratein atau cratos. Demos berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, dan
cratos atau cratein berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Secara terminologi demokrasi menurut para ahli yaitu menurut
Joseph A. Schmeter mengatakan bahwa demokrasi merupakan suatu
perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana
individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetiitif atas suara rakyat. Ahli lain yaitu Sidney Hook
berpendapat bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
keputusa-keputusan pemerintah yang penting secra langsung atau tidak
langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari rakyat dewasa. Menurut Philippes C. Schmitler mengatakan
bahwa demokrasi sebagai suatu sistem oemerintahan di mana pemerintah
dimintai tangung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik
oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui
kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.
Sedangkan menurut Hendry B.Mayo menyatakan bahwa demokrasi
sebagai sistem politik merupakan sistem politik merupakan suatu sistem
yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasara
meyoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam
pemilihan-pemilihan bekala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik
dan diselenggarakan dalam suasana terjamin kebebasan politik.
Pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
demokrasi adalah peran utama rakyat dalam proses sosial dan politik. Atau
dengan kata lain demokrasi adalah pemerintahan di tangan rakyat, yaitu
pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
Pemerintahan dari rakyat (goverment of the people) memiliki arti
bahwa suatu pemerintahan yang sah yaitu pemerintahan yang mendapat
pengakuan dan dukungan masyarakat. Pengakuan dan dukungan tersebut
sangat penting karena dengan itu pemerintah dapat menjalankan
pemerintahan dengan baik.
Pemerintahan oleh rakyat (goverment by the people) artinya
pemerintahan menjalankan kekuasaannya atas nama rakyat. Atau biasa
juga diartikan bahwa dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah
diawasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemerintahan untuk rakyat (goverment for the people) berarti
bahwa kekuasaan atau pemerintahan yang diberikan rakyat kepada

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 3


pemerintah harus dijalankan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat, bukan
untuk kepentingan diri sendiri, parpol, maupun elite negara.
Terdapat norma-norma yang mendasari demokrasi. Menurut Frans
Magnis Suseno (Mardenis, 2018) mengatakan setidaknya ada lima prinsip
negara demokrasi, yaitu:
1. Menganut sistem negara hukum.
Artinya negara demokrasi tidak mengeneal kata-kata absolut.
Kekuasaan berada di tangan rakyat. Pemerintahan tidak memegang
kekuasaan secara mutlak.
2. Kontrol sosial.
Pengawasan dilaksanakan oleh rakyat, apapun kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah mendapat pengawasan dari rakyat.
3. Adanya pemilu yang bebas.
Individu tidak dikekang dalam mengekspresikan diri, bebas
dalam melakukan kegiatan, baik politik, di dalam hukum, sosial
budaya, dan lain sebagainya. Individu dibebaskan dalam memilih
calon pemimpinnya melalui pemilu.
4. Prinsip mayoritas
Karena kekuasaan berada di tangan rakyat, maka dapat
diartikan bahwa demokrasi berdasarkan kepentingan banyak orang
atau mayoritas, bukan kepada kepentingan sedikit orang.
5. Adanya jaminan atas HAM
Negara yang menganut sistem demokrasi akan selalu
menjunjung tinggi HAM.
Tegakknya suatu demokrasi sebagai sebuah kehidupan kenegaraan,
pemerintahan, ekonomi, sosial, dan politik sangat bergantung dari peran
dan keberdaan unsur-unsur penting dalam menegakkan demokrasi yaitu:
a) Negara hukum (Rechtsstaat atau The Rule Of Law);
Negara dengan hukum rechtsstaat atau the rule of law ini
berarti negara melindungi secara hukum warga negara melalui
peradilan yang bebas, tidak memihak, dan menjamin Hak Asasi
Manusia (HAM).
Moh. Mahfud M,D, (Ubaedillah,2013) mengatakan bahwa ciri-
ciri negara hukum yaitu sebagai berikut:
i. Adanya perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin
hak-hak individu, konstitusi harus pula menentukan cara
prosedural untuk memperoleh aatas hak-hak yng dijamin (due
procces of law);
ii. Adanya badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak;
iii. Pemmilu yang bebas;
iv. Kebebasan menyatakan pendapat;
v. Kebebasan berserikat dan beroposisi;

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 4


vi. Adanya pendidikan kewarganegaraan.
Indonesia sebagai Negara hukum dapat dilihat dari UUD 1945
yang berbunyi: “Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum
(rechtsstaat) bukan berdasar atas kekuasaan belaka (machsstaat).”
b) Masyarakat Madani (civil society)
Civil society atau masayarakat madani merupakan masayarakat
yang berciri terbuka, egaliter, bebas dari dominasi, dan tekanan negara.
Mayarakat madani merupakan elemen penting dalam membangun
demokrasi. Posisi masayarakat madani penting karena adanya
partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan
oleh negara atau pemerintah.
c) Aliansi kelompok strategis
Komponen berikutnya yaitu adanya aliani kelompok strategis
yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan dan kelompok
penekan atau kelompok kepentingan termasuk di dalamnya pers yang
bebas dan bertanggung jawab.
Patai politik merupakan struktur kelembagaan politik yang
memiliki tujuan yang sama. Kelompok gerakan yang diperankan oleh
organisasi masyarkat adalah sekumpulan orang yang berhimpuun
dalam satu wadah organisasi yang berorientasi pada pemberdayaan
warganya. Selain itu, terdapat juga kelompok penekan atau kelompok
kepentingan yang yang didasarkan pada kriteria keahlian.
Dalam penegakan demokrasi, keberadaan kalangan
cendekiaawan dan pers bebas tidak kalah pentingnya. Bersamaan
dengan kelompok politik kedua kelompok ini dapat bekerjasama
dengan kelompok lainnya untuk melakukan oposisi bila pemerintah
melakukan penyelewengan atau berjalan tidak demokratis.
B. Jenis – Jenis Demokrasi
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan dimana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi
dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara. Demokrasi sangat beragam. Berikut ini, jenis-jenis
demokrasi, yaitu antara lain:
1. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat terbagi atas:
a. Demokrasi langsung, dimana rakyat diikut sertakan secara
langsung dalma proses pengambilan keputusan untuk
menjalankan keputusna pemerintah.

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 5


b. Demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan, dimana
demokrasi ini dilakukan oleh wakil rakyat yang dipilih lewat
pemilu.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem demokrasi langsung dari
rakyat. Demokrasi ini merupakan gabungan dari demokrasi
langsung dan demokrasi perwakiilan atau demokrasi tidak
langsung. Dalam demokrasi ini, rakyat memilih wakilnya sebagai
wakil rakyat, tetapi wakil rakyat diawasi oleh rakyat melalui
referendum dan inisiatif rakyat.
2. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya terdiri atas:
a. Demokrasi formal.
Secara hukum demokrasi ini menempatkan semua orang
erkedudukan yang sama dalam politik, tanpa mengurasi
kesenjangan ekonomi. Biasa disebut sebagai demokrasi liberal
karena individu diberikan kebebasan yang luas.
b. Demokrasi material
Demokrasi yang memandang manusia mempunyai
kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi, sedangkan bidang politik
tidak menjadi prioritas. Kebanyakan negara yang menganut
demokrasi inin yaitu negara sosialis-komunis.
c. Demokrasi campuran.
Demokrasi campuran merupakan demokrasi yang
mencampurkan kedua demokrasi di atas. Yaitu mengutamakan
kesejahteraan seluuh rakyat dengan menempatkan persamaaan
derajat setiap orang.

3. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi.


a. Demokrasi liberal;
Liberalisme memandang bahwa individu lebih penting
dibanding masyarakat.
b. Demokrasi komunis;
Komunisme memandang individu dan masyarakat tidak
penting, kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting.
c. Demokrasi pancasila.
Ideologi Pancasila, individu dan masyarakat sama
pentingnya.
4. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat
kelengkapan negara.
a. Demokrasi parlementer
Dalam demokrasi parlementer jabatan kepala negara dan
kepela pemerintahan diduduki oleh dua orang yang berbeda.
Jadi kekuasaan eksekutif tidak berada pada satu tangan saja.
Demokrasi ini cenderung tidak stabil, terlebih jika dalam
satu negara diterapkan sistem multi partai. Dimana, perdana
mnteri sebagai kepala pemerintahan, dan jabatan kepala negara

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 6


diduduki oleh presiden atau pun raja. Presiden dipilih oleh
rakyat, sedangkan raja merupakan jabatan turun-temurun.
Meskipun demikian sistem demokrasi ini memiliki kelebihan
dan kekuranagan. Adapaun kelebihan sistem demokrasi
parlementer yaitu :
i. Pengaruh rakyat dalam pemerintahan sangat besar;
ii. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah berjalan baik;
iii. Pemerintah berhati-hati dalam menjalankan tugas karena
bisa saja dijatuhkan oleh parlemen.
Kekurangan sistem parlementer yaitu sebagai berikut:
i. Sering terjadi krisis kabinet;
ii. Sulit mencapai keberhasilan pemerintah jika menganut
sistem multipartai.
b. Demokrasi sistem presidensial
Demokrasi sistem ini masa jabatan eksekutif tidak
tergantung pada badan legislatif. Eksekutif tidak bertanggung
jawab kepada dewan perwakilan. Dalam sistem ini, presiden
menjabat sebagai kepala negara sekaligu kepala pemerintahan.
Sehingga presiden membawahi semua kabinet-kabinet. Selain
membawahi kabinet-kabinet, presiden juga melaksanakan
tugas sebagai kepala negara, yaitu mengangkat duta, membuat
perjanjian internasional, serta tugas-tugas kepala negara
lainnya.
Sistem ini memiliki kelebihan seperti berikut:
i. Pemerintahan lebih stabil;
ii. Presiden tidak bisa dijatuhkan selama masa jabatannya;
iii. Pemerintah memiliki waktu untuk menjalankan program
kerjanya karen tidak dibayangi oleh krisis kabinet.

Kekurangan sistem ini yaitu:


i. Sulit diketahui apabila terjadi penyelewengan;
ii. Pengawasan rakyat tidak optimal;
iii. Pengaruh pengawasan rakyat tidak terlalu berpengaruh.

C. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Dalam sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
perkembangan demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan
kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan sosial dan politik yang
demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada penyusunan
suatu sistem politik dengan kepemimpinan cukup kuat untuk

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 7


melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and nation building
dengan partisipasi rakyat sekaligus menghindarkan timbulnya diktator
perorangan, partai atau militer
Memahami perkembangan demokrasi di Indonesia, dibagi ke
dalam 4(empat) periode:
a. Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer)
Demokrasi parlementer menojolkan peranan parlementer serta
partai-partai. Akibatnya, persatuan yang dibangun selama perjuangan
melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
b. Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
Masa ini ditandai dengan dominasi Presiden, terbatasnya peran
partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI
sebagai unsur sosial-politik semakin meluas.
c. Periode 1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru)
Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sistem presidensial, landasan formal periode ini
adalah Pancasila, UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalam rangka
untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang
terjadi di masa Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya, peran
presiden semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara yang
lain. Melihat praktik demokrasi pada masa ini, nama Pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu, sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
pancasila
d. Periode 1999-sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi)
Peran partai politik kembali menonjol, sehinggademokrasi
dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah pemilu banyak
kebijakan yang tidak mendasarkan pada kepentingan rakyat,
melainkan lebih ke arah pembagian kekuasaan antara Presiden dan
partai politik dalam DPR. Dengan kata lain, model demokrasi era
reformasi dewasa inikurang mendasarkan pada keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia (walfare state).
Dalam suatu negara yang menganut sistem demokrasi, demokrasi
harus berdasarkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan negara
itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hakikat kekuasaan
ditangan rakyat adalah menyangkut baik penyelenggaraan negara maupun
pemerintahan.
Dua filsuf besar, yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu
(Prancis) telah menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan
demokrasi. Menurut John Locke (1632-1704), hak-hak politik rakyat
mencakup hak hidup, kebebasan dan hak memiliki (live, liberal, property),
sedangkan Montesquieu (1689-1955) menjamin hak-hak politik menurut
“Trias Politika”, yaitu suatu sistem pemisahan kekuasaan dalam negara

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 8


kedalam kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang masing-
masing harus dipegang organinsasi sendiri yang merdeka.
Prinsip demokrasi dalam Negara Indonesia tercantum dalam suatu
Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat dan juga tercantum pada
Pancasila sila keempat serta secara eksplisit tercantum dalam UUD 1945
Pasal 1 ayat (2) yang berbunyi: “kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilkasanakan menurut UUD.”
Selain itu juga tercantum dalam pasal UUD 1945 hasil perubahan
dengan mewujudkan sistem penentuan kekuasaan pemerintahan negara
secara langsung dalam memilih Presiden dan wakil presiden (pasal 6A
ayat (1) UUD 1945. Sistem demokrasi dalam penyelenggaraan Negara
Indonesia diwujudkan dalam penentuan kekuasaan negara, yaitu dengan
menentukan dan memisahkan tentang kekuasaan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Demokrasi Indonesia sebagai telah dijabarkan dan UUD 1945,
secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat sebagai
asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara. Rakyat
merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial.
D. Pendidikan Demokrasi
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Bab 1, Pasal 1 menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan merupakan sarana bagi tumbuh dan berkembangnya
sikap demokrasi. Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari penyelenggaraan
negara yang demokratis. Pendidikan demokrasi sebagai upaya sadar untuk
membentuk kemampuan warga negara berpartisipasi secara bertanggung
jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting.
Dalam UU nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional dirumuskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
“……mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya….”. Apabila dirinci, maka manusia seutuhnya adalah
manusia yang ……..beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan…..” (pasal 4
UUSPN No 2/1989). Walaupun secara eksplisit istilah
demokrasi tidak disebut namun semua merupakan inti dari pendidikan
demokrasi. Dalam ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN pada
bab Arahan Kebijakan bagian politik di tegaskan “…..
(f) meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 9


kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang
demokratis, menhhormati keberagaman aspirasi, dan menjunjung tinggi
supremasi hukum dan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945”. Dan pada bagian lain yaitu (I)”…. Membangun bangsa dan
watak bangsa menuju bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju,
bersatu, rukun, damai, demokratis, dinamis, toleran, sejahtera,
adil, dan makmur”.
Pendidikan demokrasi merupakan suatu hal yang paling prinsip,
dan harus dilaksanakan melalui proses pendidikan, baik melalui sekolah
maupun dalam lingkungan masyarakat. Demokrasi dalam lingkup
pendidikan adalah pengakuan terhadap individu peserta didik, sesuai
dengan harkat dan martabat peserta didik itu sendiri, karena demokrasi
pada dasarnya bersifat alami dan manusiawi.
Pendidikan demokrasi dapat menjadi salah satu upaya strategis
pendemokrasian bangsa indonesia. Model pendidikan yang berorientasi
pembangunan karakter bangsa melalui pembelajaran yang menjadikan
peserta didik sebagai subjek pembelajaran melalui cara pembelajaran yang
demokratis. Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang
menempatkan peserta didik sebagai individu yang unik berbeda satu sama
lain dan mempunyai potensi yang perlu diwujudkan dan dikembangkan
semaksimal mungkin. Oleh karenanya, pendidikan yang demokratis harus
memberikan pelayanan berbeda kepada sasaran didik yang berbeda sesuai
dengan karakteristik masing-masing. Belajar tidak lagi berfokus atau
memonopoli pengajar, tetapi menjadi milik bersama dan menjadikan
proses belajar sebagai tempat untuk berdiskusi dan belajar bersama-sama

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 10


BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Demokrasi diartikan sebagai bentuk pemerintahan yang berasal
dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk
kepentingan rakyat. Pemerintah di negara demokrasi mendorong
dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragama, berpendapat, dan
berserikat; menghormati hak-hak kelompok minoritas, dan setiap
warga negara berhak mendapat peluang yang sama untuk
mendapatkan kehidupan yang layak.
2. Jenis-jenis demokrasi dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1) Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat terdiri
atas:
a. Demokrasi langsung,
b. Demokrasi tidak langsung, dan
c. Demokrasi perwakilan.
2) Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritasnya terdiri
atas:
a. Demokrasi formal,
b. Demokrasi material, dan
c. Demokrasi campuran.
3. Sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia.
Perkembangan demokrasi di Indonesia, dibagi dalam empat
periode:
1) Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang
menonjolkan demokrasi parlemen serta partai-partai.
2) Masa ini di tandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis, dan
peran ABRI sebagai unsure sosial-politik semakin meluas.
3) Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru
yang merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan
system presidensial.
4) Periode 1999- sekarang, masa demokrasi Pancasila era
Reformasi dengan berakat pada kekuatan multi partai yang
berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan multi partai
yang berusaha mengembalikan perimbangan kekuatan antara
lembaga Negara, aksekutif, legeslatif dan yudikatif.
4. Pendidikan demokrasi adalah pendidikan yang menempatkan
peserta didik sebagai individu yang unik berbeda satu sama lain
dan mempunyai potensi yang perlu diwujudkan dan dikembangkan
semaksimal mungkin.

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 11


5. Hubungan demokrasi dengan pendidikan demokrasi.
Pendidikan demokrasi dapat menjadi salah satu upaya
strategis pendemokrasian bangsa indonesia. Pengembangan
demokrasi dalam pendidikan perlu dilakukan kebijakan. Melalui
kebijakan tersebut diharapkan peluang masyarakat untuk
menikmati pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan
kemampuan dan kesepakatan yang dimiliki. Pendidikan demokrasi
ini bertujuan mempersiapkan warga masyarakat berprilaku dan
bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan pada generasi
muda akan pengetahuan, kesadaran dan nilai-nilai demokrasi.
Untuk menumbuhkan kesadaran tersebut, maka harus ada
pola perilaku yang menjadi tuntutan atau norma nilai-nilai
demokrasi yang diyakini masyarakat diantaranya kesadaran atas
puralisme, sikap yang jujur dan pikiran yang sehat, kedewasaan
dan kerjasama antar warga masyarakat.

B. Saran
Dalam mewujudkan masyarakat yang beradab demokrasi, kita
sebagai mahasiswa dituntut untuk berperan aktif. Salah satunya, kita harus
mampu mendemostrasikan seluruh lapisan masyarakat secara santun dan
bermartabat. Seperti halnya sikap toleran yang ditunjukkan dengan sikap
menghargai perbedaan pendapat, keyakinan dan tradisi orang lain dengan
kesadaran yang tinggi bahwa perbedaan salah satu rahmat Tuhan yang
patut kita syukuri. Selain itu, bisa juga melalui proses pendidikan politik
yang diharapkan lahir secara mandiri di tatanan ekonomi dan politik
masyarakat.

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 12


DAFTAR PUSTAKA
A. Ubaedillah, A. Rozak. 2013. Pendidikan kewarga(negara)an: Civic Education.
Ed revisi.Jakarta:Prenadamedia Group
H. herdiawanto, F.F. Wasitaatmadja, J.Hamdayama.2019. Kewarganegaraan dan
Masyarakat Madani.Prenada Media
Juanda, Novi Quintena Rahayu. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.Vol. 3 No.
1, Juni 2019
Madiong, baso. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan.Makassar: Celebes Media
Perkasa.
Mardenis.2018. Pendidikan Kewarganegaraan. Depok:PT. RajaGrafindo Persada
Sartini. Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Demokrasi. Vol.6 No.1 2014

Kelompok 2 “Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi di Indonesia” 13

Anda mungkin juga menyukai