Anda di halaman 1dari 33

KEGIATAN BELAJAR 1

MEMBONGKAR DAN MEMASANG MOTOR SATU FASA


DAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Lembar Informasi
Pada lembar Kegiatan Belajar 1 ini akan dipelajari mengenai
bagaimana membongkar dan memasang motor satu fasa dan motor tiga
fasa. Terdapat bermacam-macam motor satu fasa, yaitu yang
dikategorikan motor induksi meliputi : motor fasa belah, motor kapasitor,
motor kutub bayangan, motor induksi repulsi, dan sebagainya. Sedangkan
motor satu fasa yang tidak dikategorikan motor induksi satu fasa adalah
motor universal dan motor repulsi. Motor induksi tiga fasa (three phase
induction motor) juga disebut sebagai Poly-Phase Induction Motor. Motor
jenis ini mempunyai 3 (tiga) buah kumparan stator yang dipasang pada
sekeliling stator, yang letaknya masing-masing berbeda 120° satu dengan
yang lainnya. Sesuai dengan namanya, motor tiga fasa ini memerlukan
sumber tegangan arus bolak balik tiga fasa untuk memutar rotornya.
Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa
terdiri dari dua bagian utama yaitu :
1. Stator
Secara prinsip, stator motor induksi sama dengan motor sinkron
atau generator, dan disusun sejumlah kawat yang dimasukkan ke dalam
celah untuk menerima belitan. Stator membawa belitan menurut jenis
motornya, misalnya satu fas maka stator membawa belitan satu fasa yang
diumpan dari penyedia daya satu fasa sedangkan untuk jenis motor tiga
fasa maka stator membawa belitan tiga fasa yang diumpan dari penyedia
daya tiga fasa. Jumlah kutub akan menentukan besarnya kecepatan
motor. Lebih banyak jumlah kutubnya, maka kecepatannya akan menurun
dan sebaliknya bila jumlah kutubnya sedikit, maka kecepatannya akan
cepat.

1
2. Rotor
Jenis rotor pada mesin induksi arus bolak-balik dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
1. Rotor Sangkar Tupai
Hampir 90% motor induksi berjenis sangkar tupai, karena rotor
jenis ini paling sederhana dan kuat. Rotor terdiri dari inti yang
berbentuk silinder yang sejajar dengan slot dan diisi dengan
tembaga atau aluminium yang berbentuk bantangan. Satu
batang diletakkan di setiap slot, apabila digunakan slot
setengah tertutup maka batangan tersebut dimasukkan dari
ujung. Batangan rotor dilapisi dengan kuningan atau dilapisi
secara listrik dilas atau dibuat ke dua ujung cincin dengan kuat.
Kostruksi yang demikian disebut dengan konstruksi sangkar
tupai.
2. Rotor Lilit atau Rotor Slip Ring
Rotor lilit mempunyai belitan yang dpat didistribusikan untuk
digunakan sebagai alternator (generator). Rotor ini berupa
belitan dengan jumlah kutubnya sebanyak jumlah kutub distator.
Belitan internal dihubungkan secara bintang (tiga fasa).
Kemudian terminal belitan tersebut dikeluarkan dan
disambungkan ke 3 buah slip ring terisolasi yang diletakkan
pada tangkai dengan sikat di atasnya. Ketiga sikat ini secara
eksternal disambungkan ke rheostat yang membentuk bintang.
Rheostat ini berfungsi meningkatkan torsi asut motor saat
periode pengasutan. Apabila bekerja di kondisi normal, slip ring
secara otomatis dihubungi-pendek, sehingga ring di atas
tangkai terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan.
Selanjutnya secara otomatis sikat tersebut terangkat dari slip
ring untuk mengurangi rugi-rugi gesekan. Dengan demikian,
rotor lilit akan bekerja seperti rotor sangkar tupai bila bekerja di
bawah kondisi normal.

2
Selain dua bagian utama itu mesin induksi juga mempunyai
konstruksi tambahan yang lain antara lian rumah stator, tutup stator, kipas,
dan terminal hubung.

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Obeng kembang dan pipih................................. 1 buah
2. Kunci pas............................................................ 1 buah
3. Kunci ring............................................................ 1 buah
4. Tracker................................................................ 1 buah
5. Martil (palu) besi................................................. 1 buah
6. Palu kayu/plastik................................................. 1 buah
7. Alat penitik.......................................................... 1 buah
8. Tang potong....................................................... 1 buah
9. Tang runcing....................................................... 1 buah
10. Tang kombinasi................................................... 1 buah
11. Motor induksi satu fasa...................................... 1 buah
12. Motor induksi tiga fasa....................................... 1 buah

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah pakaian praktik !
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar
kegiatan belajar !
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya !
4. Hati-hati melepas rotor agar tidak merusakkan kumparan stator !
5. Hindarkan bagian-bagian mesin dari kotoran debu !
6. Hati-hati dalam melakukan praktik !

3
Langkah Kerja
1. Lepaskanlah pasak kunci atau sekrup pengencang puly
(lihat Gambar 1) !
2. Lepaskanlah puly dengan menggunakan treker !
3. Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan pahat penitik !
4. Bukalah baut ikatan tutup stator (end plate) !
5. Lepaskanlah tutup stator !
6. Keluarkanlah rotor dari dalam stator!
7. Amatilah bagian-bagian dari motor dengan cermat !
8. Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu
melepas dengan benar !
9. Pastikanlah rotor berputar secara bebas !
10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk jenis motor yang lain !

Gambar 1. Motor Kapasitor Setelah Dibongkar dan Dikeluarkan Rotornya

4
Keterangan :
1. Tutup luar (pelindung kipas) 5. Kapasitor (kondensator)
2. Kipas angin (air-fan) 6. Rumah stator dan stator didalamnya.
3. Tutup kepala kumparan7. Baut iser.
dengan stationary-switch. 8. Rotor dengan Centrifugal-switch.
4. Kotak terminal.

Lembar Latihan
1. Apakah penyebab kita harus membuat tanda /memberikan tanda pada
kedua buah tutup kepala kumparan dan rumah stator ?
2. Apakah penyebab bahwa rotor harus dibersihkan dari kotoran ?
3. Bagaimana cara melepas rotor dari rumah stator dengan urutan yang
benar dan aman ?

5
KEGIATAN BELAJAR 2

MENGGULUNG MOTOR INDUKSI 1 FASA

Lembar Informasi
1. Bentuk Gulungan ( Kumparan ) Stator.
Bentuk gulungan ( Kumparan) stator ada dua macam, tergantung
bagaimana cara melilitkannya kedalam alur-alur stator. Bentuk kumparan-
kumparan tersebut adalah :
a. Kumparan Jerat atau juga disebut lilitan bertumpuk (Lap
Winding),juga dinamakan lilitan-spiral seperti yang terlihat
pada Gambar 2a.
b. Kumparan Sepusat (Concentric-Winding) seperti terlihat
pada Gambar 2b.

a. b.

Gambar 2 a. Bentuk Kumparan Jerat


b. Bentuk Kumparan sepusat

Adapun fungsi dari kedua jenis bentuk kumparan masing-masing


adalah :
a. Kumparan Jerat (Spiral), banyak digunakan untuk motor atau
generator dengan kapasitas daya yang relatif besar,umumnya

6
menengah keatas, walaupun ada secara khusus mesin listrik
berkapasitas relatif besar kumparan statornya menggunakan type
konsentris (sepusat).
b. Kumparan sepusat ( Concentric),pada umumnya digunakan untuk
motor atau generator dengan kapasitas daya relatif kecil, Walaupun
ada juga secara khusus motor-motor berkapasitas kecil;
menggunakan kumparan jenis spiral.

2. Cara Menggulung kembali kumparan stator motor induksi 1 fasa


Seperti telah dijelaskan diatas bahwa motor-motor induksi 1 fasa
sebenarnya adalah motor induksi 2 fasa, hal tersebut terbukti dengan
adanya dua jenis kumparan, yaitu kumparan utama (Running Winding =
RW) dan kumparan bantu (Starting Winding = SW). Kedua buah
kumparan tersebut mempunyai penampang kawat dan jumlah belitan
yang berbeda satu dengan lainnya.
Kumparan utama mempunyai penampang kawat yang lebih besar
dengan jumlah belitan relatif lebih banyak, sedangkan kumparan
pembantu mempunyai penampang kawat lebih kecil dengan jumlah
belitan lebih sedikit. Dengan sumber tegangan tertentu, maka besarnya
arus pada kedua buah kumparan tersebut yaitu Iu dan Ip atau dapat kita
namakan Ir dan Is, mempunyai nilai yang berbeda dengan menempatkan
kedua buah kelompok kumparan tersebut pada stator yang sedemikian
rupa satu sama lain, maka hal tersebut berpengaruh terhadap nilai arus Iu
dan Ip yaitu mempunyai pergeseran fasa sebesar 90° listrik ( 90 °el).
Dengan demikian apabila kita akan menggulung kembali motor-
motor induksi 1 fasa, maka motor-motor tersebut kita anggap sebagai
motor 2 fasa. Berikut ini dijelaskan cara menggulung dan cara
menghubungkan kumparan-kumparan utama dan kumparan pembantu.

7
a. Langkah kumparan
Langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk antara
kedua sisi kumparan, diberi tanda huruf Yg. Untuk mendapatkan
kopel putar yang maksimal maka langkah kumparan harus sama
dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah sudut kisar antara
kutub utara ( U) dan selatan (S) yang paling berdekatan dan jarak
kutub diberi tanda dengan huruf (Tho). Satu jarak kutub adalah
sebesar 180 °listrik.
Perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur= °bs)
dan derajat listrik ( °el ). Apabila jumlah pasang kutub suatu motor
listrik kita sebut sebagai p, maka jumlah kutubnya menjadi 2.p.
untuk : p = 1 maka 360 °bs = 1 x 360 ° el
p = 2 maka 360 °bs = 2 x 360 ° el
p = 3 maka 360 °bs = 3 x 360 ° el
dan seterusnya.
Dengan demikian perbandingan antara °bs dan °el dapat dituliskan
dengan rumus :
a°bs = p.a° el
Apabila jumlah stator motor ada G alur,maka sudut kisar
satu keliling stator atau G alur adalah = 360°bs dan apabila sebuah
motor mempunyai sebanyak G alur adalah = p. 360 ° el. Satu
keliling stator = 2.p jarak kutub atau G alur = 2 p jarak kutub.
Jadi satu jarak kutub = 1 E = 180 ° el = G/2.p Alur.
Karena langkah kumparan Yg = 1 E, maka langkah kumparan
menjadi :
Yg = G / 2.p Alur

Untuk memperoleh kopel putar yang maksimal, maka


diperlukan jumlah belitan yang besar pula. Jumlah belitan yang
besar itu tidak mungkin ditampung oleh satu alur stator, untuk itu

8
harus dibagi menjadi beberapa buah alur artinya satu buah alur
kumparan akan dibagi menjadi beberapa belitan (kumparan).
Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang
kutub dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa
kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan dua
buah alur stator. Maka suatu motor induksi satu fasa yang
G
mempunyai satu pasang kutub akan mempunyai / 2.P kumparan
bagian. Untuk motor induksi 2 fasa seluruh alur stator motor
tersebut dibagi dua sama banyak, sehingga masing-masing fasa
memiliki G / 2. P.2

b. Jumlah alur per kutub per fasa


Apabila jumlah fasa = m, maka masing-masing fasa akan
G
memiliki kumparan bagian sebanyak / 2. P. m , sehingga pada
setiap kutub untuk masing-masing fasa akan akan menempati alur
G
sebanyak / 2. P. m alur. Apabila banyaknya alur pada setiap kutub
untuk masing-masing fasa diberi tanda dengan huruf g, maka
G
jumlah alur untuk setiap kutub tiap fasa menjadi : g = / 2.P.m alur

c. Menempatkan kumparan ( Pergeseran Tempat )


Untuk menempatkan kumparan dari setiap fasa harus selalu
ditempatkan saling begeseran tempat, hal tersebut dilakukan agar
kopel putar yang dihasilkan saling bergeseran fasa. Untuk motor
induksi 2 fasa pergeseran fasa untuk dua kopel putar (kekuatan
putar) adalah 90° el. Apabila pergeseran tempat tersebut diberikan
tanda dengan huruf Yf, maka karena Yg = 180 °el, ,jadi untuk
motor 2 fasa nilai Yf = 1 / 2 Yg.
Dari uraian diatas, maka diperoleh beberapa rumusan yang
digunakan untuk menggulung motor-motor induksi, yaitu sebagai
berikut :

9
a) P = 60 .f / n pasang kutub b) Yg = G / 2.P alur
c) g = G / 2.P.m alur

Dimana : P = Jumlah pasang kutub


G = Jumlah alur Stator
m = Jumlah fasa
g = Jumlah alur per kutub perfasa
Yg = Langkah alur untuk kumparan
Yf = Pergeseran tempat antar fasa

Contoh
1. Sebuah stator mempunyai 24 buah alur, akan digulung
kembali untuk motor 2 fasa dengan frekwensi sebesar 50 hertz akan
menghasilkan putaran dengan kecepatan 3000 rpm. Buatlah rencana
penggulungan/pemasangan kembali kumparan kumparan stator motor
tersebut!

Penyelesaian :
G = 24 alur; m = 2 fasa; f = 50 Hz; n = 3000 rpm
P= 60. f / n = 60 x 50
/ 3000 = 1 pasang kutub
g = G / 2.P.m = 24
/ 2x1x2 = 6 alur
Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12 alur
Yf = 1/ 2 Yg = 1
/ 2 x 12 = 6 alur

Dari hasil hitungan tersebut diatas dapat kita buat gambar penempatan
kumparan-kumparan tersebut pada stator, seperti terlihat Gambar 3a dan
3b !

10
a. b.

Gambar 3 a. Penempatan Kumparan Jerat pada Stator


b. Penempatan Kumparan Sepusat pada Stator

2. Contoh berikut adalah sebuah motor kapasitor yang


mempunyai 24 buah alur stator,menghasilkan putaran rotor sebesar
2950 rpm pada frekwensi 50 Hz. Seluruh alur stator mempunyai
ukuran yang sama. Buatlah gambar skema belitan dan diagram
bentangan dari kumparan stator dengan type kumparan sepusat :

Penyelesaian :
G = 24 alur ; n = 2950 rpm ; f = 50 hz dan m = 2
a. Jumlah pasang kutub P= 60. f / n = 60 x 50
/ 2950 = 1 pasang kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa (g)
g = G / 2.P.m = 24
/ 2x1x2 = 6/6 di ubah menjadi 8/4
c. Langkah belitan (Yg) Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12
d. Pergeseran tempat ( Yf) Yf = 1/2 Yg = 1
/ 2 x 12 = 6
Dapat juga dibelit dengan g = 64/2 atau 24/2
Dari hasil hitungan tersebut diatas dapat kita buat gambar skema belitan
(gambar penempatan kumparan pada stator),seperti terlihat pada
Gambar 4a dan Gambar 4b !

11
a. b.

Gambar4 a. Skema Belitan dengan = 8/4


b. Skema Belitan dengan g = 6 4/2 / 2 4/2

Sedangkan gambar bentangan kumparan motor dari Gambar 4a dan 4b,


dapat kita lihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 !

Gambar 5.
Diagram Bentangan untuk Kumparan Stator Dibelit dengan g = 8/4

12
Gambar 6.
Diagram Bentangan untuk Kumparan Stator
Dibelit dengan g = 64/2 atau 24/2

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Gergaji tangan......................................................... 1 buah
2. Tangkombinasi / tang potong................................... 1 buah
3. Micrometer............................................................... 1 buah
4. Sikat kawat halus..................................................... 1 buah
5. Pisau........................................................................ 1 buah
6. Palu plastik............................................................... 1 buah
7. Palu besi.................................................................. 1 buah
8. Penggaris................................................................. 1 buah
9. Baja/mika................................................................. 1 buah
10. Gunting..................................................................... 1 buah
11. Mesin penggulung.................................................... 1 buah
12. Solder listrik.............................................................. 1 buah
13. Stick pendorong kawat kumparan (kayu/bambu).... 1 buah
14. Bambu tebal............................................................. secukupnya
15. Kerta prespan/fiber glass......................................... secukupnya

13
16. Stator motor 1 fasa.................................................. 1 buah
17. Kawat email sesuai.................................................. secukupnya
18. Pasak dari bambu.................................................... secukupnya
19. Tali rami.................................................................... secukupnya
20. Timah patri............................................................... secukupnya
21. Selongsong kabel A 3mm = 1 meter........................ secukupnya
22. Bensin...................................................................... secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah alat pratikum sesuai dengan fungsinya!
2. Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman!
3. Hati-hati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator!
4. Ujung potongan kawat email sangat tajam, jagalah tangan jangan
sampai terluka!

Langkah kerja
1. Melepas kumparan stator
1.1. Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!
1.2. Lepaskanlah tali ikatan pada masing-masing kepala
kumparan!
1.3. Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau
keduanya dengan menggunakan pahat, gergaji atau air-
chisel!
1.4. Sisakanlah masing-masing kelompok kumparan utama dan
pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa, sebagai contoh!
1.5. Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan
menggunakan pendorong dari bambu / kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!
1.6. Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator
dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!

14
2. Melapisi alur dengan prespan
2.1. Persiapkanlah bahan-bahan untuk isolasi alur-alur stator
seperti yang telah ditetapkan!
2.2. Kerjakanlah isolasi-isolasi yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran dan jumlah alur-alur stator!
2.3. Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan
menggunakan sikat kawat halus!
2.4. Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan
permukaan stator dengan mencucinya dengan
menggunakan bensin!
2.5. Letakkanlah pada tempat yang kering dan aman untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan!
2.6. Masukkanlah/lapisilah alur-alur stator dengan isolasi
prespan yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan
posisi yang benar!
3. Memasang kumparan
3.1. Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan-
kumparan type sepusat (consentris)!
3.2. Lakukanlah pembuatan/penggulungan kumparan-kumparan
dengan jumlah belitan sesuai aslinya!
3.3. Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan
untuk memasang/memasukkan kumparan kedalam alur-alur
stator!
3.4. Masukkanlah kumparan-kumparan kedalam alur-alur stator,
mulailah dari kumparan yang paling terkecil!
3.5. Lipatlah dan masukkan ujung-ujung isolasi alur stator
kedalam alur stator dengan menggunakan stick pendorong
dari bambu / kayu, untuk setiap sisi-sisi kumparan yang telah
masuk kedalam alur stator!

15
3.6. Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan
ujung-ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari
dalam alur stator!
3.7. Rapikanlah kepala kumparan dengan sedikit
menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!
3.8. Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok-kelompok
kumparan untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai
dengan diagram bentangan yang ada!
3.9. Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan
cara menyolder!
3.10. Tutuplah/lindungilah setiap sambungan kumparan dengan
selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang sebelum
penyolderan dilakukan!
3.11. Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan dengan
kertas prespan!
3.12. Rapihkan kembali kepala-kepala kumparan dengan cara
mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak
mekanis antara rotor dengan kumparan!
3.13. Pasang/sambung ujung-ujung kumparan utama dan
pembantu dengan kabel montase untuk pemasangan ke
kontak terminal.
3.14. Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh
komponen pada posisi semula.
3.15. Yakinkan bahwa motor telah benar-benar siap dicoba.

Lembar Latihan
1. Apa sebab kita tidak diperbolehkan menggunakan obeng atau
benda dari logam lainnya pada waktu kita akan melepas/
mengeluarkan pasak kumparan?
2. Sebutkan cara yang paling baik dan aman untuk melepaskan
kumparan stator dari dalam alur-alur stator !

16
3. Apa sebabnya kita menyisakan kumparan / kelompok secara utuh,
apa bila kita akan mengembalikan motor dengan karakteristik
seperti semula!
4. Coba jelaskan fungsi Micrometer dalam hal ini !

17
KEGIATAN BELAJAR 3

MENGGULUNG STATOR MOTOR INDUKSI 3 FASA

Lembar Informasi
1. Motor-motor induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer).
Untuk motor 3 fasa, seluruh alur-alur stator dibagi tiga sama
banyak sehingga masing-masing fasa memiliki kumparan bagian
G
sebanyak / 2.P.3 kumparan. Apabila jumlah fasa= m fasa, maka masing-
G
masing fasa akan mempunyai kumparan bagian sebanyak / 2.P.m .

Cara memasang sisi kumparan yaitu apabila salah satu beada


didepan kutub U, maka sisi yang lain harus berada didepan kutub S. Hal
tersebut dikarenakan masing-masing fasa mempunyai kumparan bagian
G
sebanyak / 2.P.m , maka pada tiap kutub masing-masing fasa akan
G
menempati alur sebanyak / 2.P.m alur. Apabila banyaknya alur pada tiap
kutub untuk masing-masing fasa diberikan tanda g, maka jumlah alur
perkutub perfasa yaitu : g = G / 2.P.m alur.
Sedangkan cara menggulung kumparan stator motor 3 fasa pada
prinsipnya sama dengan motor 1 fasa, dua fasa, perbedaannya ialah pada
jumlah belitannya (kumparannya). Untuk motor 3 fasa masing-masing
2
belitan ditempatkan saling bergeseran tempat sejauh 120°el, jadi = / 3

jarak kutub atau = 2 / 3 langkah belitan (Yg).


Untuk motor dengan ukuran 500 watt keatas akan lebih ekonomis
apabila dilaksanakan (dibuat) 3 fasa. Sebab apabila dilaksanakan dengan
2 atau 1 fasa, maka motor tersebut harus menggunakan kondensator
(capasitor) dengan kapasitas relatif besar. Jadi hal tersebut akan sangat
merugikan, akibat dari sifat-sifat kondensator. Untuk memperjelas
keterangan tersebut diatas, berikut ini ada beberapa contoh motor-motor 3
fasa yang akan dilakukan penggulungan kembali.

18
Contoh :
1. Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 alur stator, akan digulung
kembali dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan
kumparan spiral, agar dapat menghasilkan putaran rotor sebesar
3000 rpm pada frekwensi 50 Hz. Buatlah skema belitan dan dagram
bentangan dari kedua bentuk kumparan tersebut?

Penyelesaian :
P = 60 . f / n = 60 x 50 / 3000 = 1. Jumlah pasang kutub = 1
g = G / 2.m.p = 24 / 2 x 3 x 1 = 24 / 6 = 4. Jumlah alur/kutub/fasa= 4
Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12. Langkah belitan = 12
Yf = 2 / 3 x Yg = 2 / 3 x12 = 8 (1-9-17). Pergeseran tempat = 8(1-9- 17)
Gambar 7 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil
perhitungan diatas. Gambar 7a adalah skema belitan untuk
kumparan bentuk concentric,sedangkan Gambar 7b adalah skema
belitan untuk kumparan bentuk jerat (spiral). Sedangkan Gambar 8a
dan Gambar 8b adalah diagram bentangan dari skema belitan
Gambar 7a dan Gambar 7b.

a. b.
Gambar 7 a. Skema Belitan dari Kumparan Concentric 1 Jalan
b. Skema Belitan dari Kumparan Jerat (Spiral) 1 Jalan
Keterangan : Ujung-ujung U - X = Fasa pertama

19
Ujung-ujung V - Y = Fasa kedua
Ujung-ujung W - Z = Fasa ketiga
Untuk memperjelas skema belitan dari Gambar 7a dan Gambar 7b,
berikut ini Gambar 8a dan Gambar 8b merupakan bentangannya.

Gambar 8a.
Diagram-bentangan Kumparan Sepusat (concentric) 1 Jalan.

Gambar 8b. Diagram-bentangan Kumparan Jerat (spiral) 1 Jalan

2. Sebuah motor 3 fasa mempunyai 36 alur stator, akan digulung


kembali dengan bentuk kumparan sepusat (Concentric) dan
kumparan spiral, agar dapat menghasilkan putaran rotor sebesar
1500 rpm pada frekuensi 50 Hz. Buatlah skema belitan dan diagram

20
bentangan dari kedua bentuk kumparan tersebut, untuk kumparan 1
(satu) jalan!
Penyelesaian :
p = 60. f / n = 60 x 50 / 1500 = 2 pasang kutub. Jumlah pasang kutub = 2
g = G / 2.m.p = 36 / 2 x 3 x 2 = 3. Jumlah alur/kutub/fasa = 3
Yg = G / 2.p = 36 / 2 x 2 = 9 (1-10). Langkah belitan = 9
Yf = 2 / 3 x Yg = 2 / 3 x 9 = 6 (1-7-13). Pergeseran tempat = 6

Gambar 9 berikut ini adalah skema belitan yang diperoleh dari


perhitungan diatas. Gambar 9a adalah skema belitan untuk
kumparan bentuk concentric, sedangkan Gambar 9b adalah skema
belitan untuk kumparan bentuk jerat (spiral).

a. b.

Gambar 9.
a. Skema Belitan untuk Bentuk Concentric 1 Jalan (Single Layer)
b. Skema Belitan untuk Bentuk Spiral 1 Jalan (Single Layer)

Untuk mempermudah proses perbaikan dari motor 3 fasa tersebut,


maka skema belitan pada Gambar 9a kita buat diagram
bentangannya seperti yang diperlihatkan pada gambar 10a.

21
Sedangkan skema belitan dari Gambar 9b, diagram bentangannya
seperti diperlihatkan pada Gambar 10b.

Gambar 10a.
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Sepusat (Concentric)
untuk p = 2; g = 3; Yg = 9 dan Yf = 6

Gambar 10b.
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Jerat (Spiral) untuk p =
2; g = 3; Yg = 9 dan Yf = 6

Dalam kenyataannya bahwa kumparan bentuk sepusat


(concentric) pada kepala kumparannya agak sulit dirapihkan,
terutama untuk motor-motor dengan kapasitas daya relatif besar,
dimana akan menggunakan penampang kawat yang relatif besar
pula. Untuk sebaiknya kumparan statornya dibuat dalam bentuk jerat
(spiral).

22
2. Motor-Motor Induksi 3 Fasa dengan Kumparan Sistim Dua Jalan
(Double Layer).

Bentuk kumparan dengan sistim dua jalan (double layer)


mempunyai kelebihan bila dibanding dengan kumparan sistim satu jalan
(single Layer). Salah satu kelebihannya adalah bahwa kepala kumparan
stator menjadi tidak terlalu tebal dan mempunyai bentuk yang rapi,
terutama untuk motor yang berdaya relatif besar. Hal tersebut dikarenakan
selain jumlah belitannya banyak jiuga ukuran diameter kawatnya relatif
besar. Berikut ini diberikan contoh yang menggambarkan suatu motor
dengan kumparan dua jalan .
a. Contoh
1. Suatu motor 3 fasa statornya mempunyai 24 alur, menghasilkan
putaran 1500 RPM, pada frekuensi 50 Hertz, bentuk kumparan
spiral. Buatlah skema belitan dan diagram bentangan dari stator
tersebut dengan sistim dua jalan?
Penyelesaian :
G = 24; m = 3; n = 1500 RPM dan f = 50 Hertz, maka :
p = 60. f / n = 60 x 50 / 1500 = 2, jadi jumlah pasang kutub = 2
g = G / 2.m.p = 24 / 2 x 3 x 2 = 2, jumlah alur/kutub/fasa = 2
Yg = G / 2.p = 24 / 2 x 2 = 6, langkah belitan = 6 (1 - 7)
Yf = 2 / 3 x Yg = 2 / 3 x 6 = 4, pergeseran fasa = 4 (1 - 5)
Gambar 11 adalah skema belitan dari hasil perhitungan :

Gambar 11. Skema Belitan Kumparan Spiral Sistim 2 Jalan

23
Gambar 12 berikut ini adalah diagram bentangan dari skema belitan
Gambar 11. Kumparan sistem dua jalan (double layer) dimaksudkan
bahwa dalam setiap alur ditempati dua buah sisi kumparan, satu sisi
kumparan berada di atas, yang lain di bawahnya. Untuk membedakan
keberadaan sisi kumparan tersebut, maka diagram bentangan pada
Gambar 12 akan memperjelas keterangan tersebut.

Gambar 12.
Diagram Bentangan Kumparan Sistem 2 Jalan
(p = 2; g = 2; Yg = 6; Yf = 4)

Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Gergaji tangan......................................................... 1 buah
2. Tang kombinasi/tang potong.................................... 1 buah
3. Micrometer............................................................... 1 buah
4. Sikat kawat halus..................................................... 1 buah
5. Pisau........................................................................ 1 buah
6. Palu plastik............................................................... 1 buah
7. Palu besi.................................................................. 1 buah
8. Penggaris................................................................. 1 buah
9. Baja/mika................................................................. 1 buah

24
10. Gunting..................................................................... 1 buah
11. Mesin penggulung.................................................... 1 buah
12. Solder listrik.............................................................. 1 buah
13. Stick pendorong kawat kumparan (kayu/bambu).... 1 buah
14. Bambu tebal............................................................. secukupnya
15. Kerta prespan/fiber glass......................................... secukupnya
16. Stator motor............................................................. 1 buah
17. Kawat email.............................................................. secukupnya
18. Pasak dari bambu.................................................... secukupnya
19. Tali rami.................................................................... secukupnya
20. Timah patri............................................................... secukupnya
21. Selongsong kabel 3mm.......................................... secukupnya
22. Bensin ..................................................................... secukupnya

Kesehatan dan Keselamatan Kerja


1. Gunakanlah alat pratikum sesuai dengan fungsinya!
2. Letakkanlah alat kerja pada tempat yang aman!
3. Hati-hati melepas pasak kumparan agar tidak merusak inti stator!
4. Ujung potongan kawat email sangat tajam, jagalah tangan jangan
sampai terluka!

Langkah kerja
1. Melepas kumparan stator
1.1. Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!
1.2. Lepaskanlah tali ikatan pada masing-masing kepala
kumparan!
1.3. Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau
keduanya dengan menggunakan pahat, gergaji atau air-
chisel!
1.4. Sisakanlah masing-masing kelompok kumparan utama dan
pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa, sebagai contoh!

25
1.5. Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan
menggunakan pendorong dari bambu / kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!
1.6. Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator
dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!
2. Melapisi alur dengan prespan
2.1. Persiapkanlah bahan-bahan untuk isolasi alur-alur stator
seperti yang telah ditetapkan!
2.2. Kerjakanlah isolasi-isolasi yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran dan jumlah alur-alur stator!
2.3. Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan
menggunakan sikat kawat halus!
2.4. Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan
permukaan stator dengan mencucinya dengan
menggunakan bensin!
2.5. Letakkanlah pada tempat yang kering dan aman untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan!
2.6. Masukkanlah/lapisilah alur-alur stator dengan isolasi
prespan yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan
posisi yang benar!
3. Memasang kumparan
3.1. Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan-
kumparan type sepusat (consentris)!
3.2. Lakukanlah pembuatan/penggulungan kumparan-
kumparan dengan jumlah belitan sesuai aslinya!
3.3. Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan
untuk memasang/memasukkan kumparan kedalam alur-alur
stator!
3.4. Masukkanlah kumparan-kumparan kedalam alur-alur
stator, mulailah dari kumparan yang paling terkecil!

26
3.5. Lipatlah dan masukkan ujung-ujung isolasi alur stator
kedalam alur stator dengan menggunakan stick pendorong
dari bambu / kayu, untuk setiap sisi-sisi kumparan yang telah
masuk kedalam alur stator!
3.6. Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas,
lipatan ujung-ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut
keluar dari dalam alur stator!
3.7. Rapikanlah kepala kumparan dengan sedikit
menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!
3.8. Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok-
kelompok kumparan untuk kumparan utama dan pembantu,
sesuai dengan diagram bentangan yang ada!
3.9. Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan
cara menyolder!
3.10. Tutuplah/lindungilah setiap sambungan kumparan
dengan selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang
sebelum penyolderan dilakukan!
3.11. Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan
dengan kertas prespan!
3.12. Rapihkan kembali kepala-kepala kumparan dengan cara
mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak
mekanis antara rotor dengan kumparan!
3.13. Pasang/sambung ujung-ujung kumparan utama dan
pembantu dengan kabel montase untuk pemasangan ke
kontak terminal.
3.14. Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh
komponen pada posisi semula.
3.15. Yakinkan bahwa motor telah benar-benar siap dicoba.

27
Lembar Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistim gulungan satu jalan
(single layer)!
2. Apakah akibatnya jika diameter kawat email lebih kecil dari aslinya
dan apa pula akibatnya jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi ?
3. Suatu motor 3 fasa mempunyai jumlah alur 24, akan digulung lagi
untuk kece patan 3000 RPM pada frekuensi 50 Hertz dengan
bentuk kumparan spiral sistim 2 jalan. Tentukankah :
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa
c. Langkah alur untuk belitan/kumparan
d. Pergeseran alur antar fasa
e. Gambar bentangan dari kumparan tersebut.

28
LEMBAR EVALUASI

A. Pertanyaan
1. Jelaskan hal-hal sebagai berikut :
a. Perbedaan antara Motor dan Generator.
b. Pengertian dari stator dan bagian-bagiannya.
c. Pengertian dari rotor dan jenisnya.
d. Motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa.
e. Beberapa macam motor induksi 1 fasa.
f. Cara penyambungan motor Start Kapasitor (Capasitor Start
Motor).
2. Buatlah diagram bentangan kumparan stator motor 3 fasa jika
diketahui putaran motor 1000 RPM, jumlah alur 36 dan bentuk
lilitan spiral sistim satu jalan (single layer) dengan cara perhitungan.
Tentukan :
b. Jumlah kutub
c. Jumlah alur perkutub perfasa
d. Langkah belitan
e. Pergeseran antar fasa.

B. Kriteria Kelulusan

Skor
No Kriteria Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
1 Aspek kognitif 2
2 Kebenaran rangkaian 2
Langkah kerja dan
3 2
kecepatan kerja Syarat lulus :
Perolehan data analisis Nilai minimal
4 3 70
data dan interpretasi
5 Keselamatan Kerja 1
Nilai Akhir

29
LEMBAR JAWABAN LATIHAN

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1


1. Agar pada waktu pemasangan kembali kedua tutup dan AS rotor
tidak tertukar letaknya dan memudahkan pemasangan letak mur
baut sehingga posisi seperti semula.
2. Sebab jika rotor kotor pada waktu memasang kembali menjadi sulit
dan menyebabkan gesekan dengan dengan inti stator.
3. Langkah urutan melepas rotor :
a. Melepas pasak / sekrup puly.
b. Melepas puly / pully.
c. Membuat tanda kesejajaran.
d. Membuka baut.
e. Membuka dan melepas tutup penopang / end plate.
f. Mengeluarkan rotor dari rumah stator.

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2


1. a. Jika kumparan masih baik dapat menyebabkan kumparan lecet/
luka lapisan emailnya.
b. Obeng dapat merusak inti besi, sehingga bentuk alur menjadi
rusak atau lapisan-lapisan inti menjadi lepas.
2. Cara yang paling baik untuk melepas kumparan dari alur :
a. Melepas tali ikatan kepala kumparan
b. Memotong kepala kumparan pada salah satu sisinya.
c. Melepas semua pasak dari alur.
d. Mengeluarkan kawat email dari tiap alur dan mengelompokkan
masing-masing kumparan.
3. Untuk memudahkan pada waktu mengukur / membuat mal
gulungan yang baru agar ukurannya sama dengan aslinya.
4. Micro meter berfungsi untuk mengukur diameter kawat email,
sehingga ukuran kawat yang baru sama dengan aslinya. Jika

30
menggunakan mistar geser, hasil pengukuran diameter kawat
kurang teliti ( ketelitian 1/10) sedangkan micro meter ketelitiannya
1/1000.

Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3


1. Gulungan sistim satu jalan adalah sistim gulungan dimana tiap
alurnya hanya di isi oleh satu kelompok lilitan.
2. Jika diameter kawat menjadi lebih kecil dan jumlah lilitan tetap
maka arus listrik yang mengalir akan menjadi lebih kecil sehingga
daya listrik berkurang dan daya mekaniknya menjadi berkurang.
Jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi menyebabkan arus menjadi
besar sehingga menyebabkan panas lebih (over heat).
3. Diketahui : Motor 3 fasa.
G = 24 alur; n = 3000 RPM; f = 50 Hz.
Jawab :
a) n = 60.f/p p = 60 . 50 / n=3000 / 3000 = 1 pasang kutub.
b) g = G / 3. 2p = 24/3 . 2 . 1 = 24/6 = 4 alur.
c) yg = G / 2p = 24/2 . 1 = 24/2 = 12 alur ( 1 - 13)
d) yf = 2/3 . yg = 2/3 . 12 = 8 alur ( 1 - 9 ).
e) Gambar diagram bentangan :

31
Kunci Jawaban Lembar Evaluasi

Diketahui : Motor 3 fasa.


G = 36 alur; n = 1000 RPM; f = 50 Hz.
Jawab :
a) n = 60.f/p p = 60 . 50 / n = 3000 / 1000 = 3 pasang kutub.
b) g = G / 3. 2p = 36/3 . 2 . 3 = 36/18 = 2 alur.
c) yg = G / 2p = 36/2 . 3 = 36/6 = 6 alur ( 1 - 7 )
d) yf = 2/3 . yg = 2/3 . 6 = 4 alur ( 1 - 5 ).
e) Gambar diagram bentangan

32
DAFTAR PUSTAKA

Fitzgerald, Kingsley, Charles dan Achyanto, Djoko, 1986, “ Mesin-Mesin


Listrik”. Jakarta, Erlangga.

Rosenberg, Robert, 1970,”Electric Motor Repair”. New York.

_________ , 1985,”Coil Winding & Insulation Work “. Tokyo,VTMRC

_________ ,1994,” Reparasi Motor Listrik”. Jakarta,Depnaker.

E Setiawan dan Van Harten, 1985. “ Instalasi Listrik Arus Kuat 3 “.


Bandung, Angkasa Offset.

Soelaiman dan Magarisawa, Mabuchi, 1984,” Mesin tak serempak dalam


praktek “. Jakarta, PT Pradnya Paramita.

Hughes, Edward, 1987,”Electrical Technology”.New York, Longman S&C.

33

Anda mungkin juga menyukai