Lembar Informasi
Pada lembar Kegiatan Belajar 1 ini akan dipelajari mengenai
bagaimana membongkar dan memasang motor satu fasa dan motor tiga
fasa. Terdapat bermacam-macam motor satu fasa, yaitu yang
dikategorikan motor induksi meliputi : motor fasa belah, motor kapasitor,
motor kutub bayangan, motor induksi repulsi, dan sebagainya. Sedangkan
motor satu fasa yang tidak dikategorikan motor induksi satu fasa adalah
motor universal dan motor repulsi. Motor induksi tiga fasa (three phase
induction motor) juga disebut sebagai Poly-Phase Induction Motor. Motor
jenis ini mempunyai 3 (tiga) buah kumparan stator yang dipasang pada
sekeliling stator, yang letaknya masing-masing berbeda 120° satu dengan
yang lainnya. Sesuai dengan namanya, motor tiga fasa ini memerlukan
sumber tegangan arus bolak balik tiga fasa untuk memutar rotornya.
Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa
terdiri dari dua bagian utama yaitu :
1. Stator
Secara prinsip, stator motor induksi sama dengan motor sinkron
atau generator, dan disusun sejumlah kawat yang dimasukkan ke dalam
celah untuk menerima belitan. Stator membawa belitan menurut jenis
motornya, misalnya satu fas maka stator membawa belitan satu fasa yang
diumpan dari penyedia daya satu fasa sedangkan untuk jenis motor tiga
fasa maka stator membawa belitan tiga fasa yang diumpan dari penyedia
daya tiga fasa. Jumlah kutub akan menentukan besarnya kecepatan
motor. Lebih banyak jumlah kutubnya, maka kecepatannya akan menurun
dan sebaliknya bila jumlah kutubnya sedikit, maka kecepatannya akan
cepat.
1
2. Rotor
Jenis rotor pada mesin induksi arus bolak-balik dibedakan menjadi
dua macam yaitu :
1. Rotor Sangkar Tupai
Hampir 90% motor induksi berjenis sangkar tupai, karena rotor
jenis ini paling sederhana dan kuat. Rotor terdiri dari inti yang
berbentuk silinder yang sejajar dengan slot dan diisi dengan
tembaga atau aluminium yang berbentuk bantangan. Satu
batang diletakkan di setiap slot, apabila digunakan slot
setengah tertutup maka batangan tersebut dimasukkan dari
ujung. Batangan rotor dilapisi dengan kuningan atau dilapisi
secara listrik dilas atau dibuat ke dua ujung cincin dengan kuat.
Kostruksi yang demikian disebut dengan konstruksi sangkar
tupai.
2. Rotor Lilit atau Rotor Slip Ring
Rotor lilit mempunyai belitan yang dpat didistribusikan untuk
digunakan sebagai alternator (generator). Rotor ini berupa
belitan dengan jumlah kutubnya sebanyak jumlah kutub distator.
Belitan internal dihubungkan secara bintang (tiga fasa).
Kemudian terminal belitan tersebut dikeluarkan dan
disambungkan ke 3 buah slip ring terisolasi yang diletakkan
pada tangkai dengan sikat di atasnya. Ketiga sikat ini secara
eksternal disambungkan ke rheostat yang membentuk bintang.
Rheostat ini berfungsi meningkatkan torsi asut motor saat
periode pengasutan. Apabila bekerja di kondisi normal, slip ring
secara otomatis dihubungi-pendek, sehingga ring di atas
tangkai terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan.
Selanjutnya secara otomatis sikat tersebut terangkat dari slip
ring untuk mengurangi rugi-rugi gesekan. Dengan demikian,
rotor lilit akan bekerja seperti rotor sangkar tupai bila bekerja di
bawah kondisi normal.
2
Selain dua bagian utama itu mesin induksi juga mempunyai
konstruksi tambahan yang lain antara lian rumah stator, tutup stator, kipas,
dan terminal hubung.
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Obeng kembang dan pipih................................. 1 buah
2. Kunci pas............................................................ 1 buah
3. Kunci ring............................................................ 1 buah
4. Tracker................................................................ 1 buah
5. Martil (palu) besi................................................. 1 buah
6. Palu kayu/plastik................................................. 1 buah
7. Alat penitik.......................................................... 1 buah
8. Tang potong....................................................... 1 buah
9. Tang runcing....................................................... 1 buah
10. Tang kombinasi................................................... 1 buah
11. Motor induksi satu fasa...................................... 1 buah
12. Motor induksi tiga fasa....................................... 1 buah
3
Langkah Kerja
1. Lepaskanlah pasak kunci atau sekrup pengencang puly
(lihat Gambar 1) !
2. Lepaskanlah puly dengan menggunakan treker !
3. Buatlah tanda kesejajaran dengan menggunakan pahat penitik !
4. Bukalah baut ikatan tutup stator (end plate) !
5. Lepaskanlah tutup stator !
6. Keluarkanlah rotor dari dalam stator!
7. Amatilah bagian-bagian dari motor dengan cermat !
8. Pasanglah kembali dengan urutan langkah sebaliknya waktu
melepas dengan benar !
9. Pastikanlah rotor berputar secara bebas !
10. Kerjakanlah langkah kerja 1 sampai 9 untuk jenis motor yang lain !
4
Keterangan :
1. Tutup luar (pelindung kipas) 5. Kapasitor (kondensator)
2. Kipas angin (air-fan) 6. Rumah stator dan stator didalamnya.
3. Tutup kepala kumparan7. Baut iser.
dengan stationary-switch. 8. Rotor dengan Centrifugal-switch.
4. Kotak terminal.
Lembar Latihan
1. Apakah penyebab kita harus membuat tanda /memberikan tanda pada
kedua buah tutup kepala kumparan dan rumah stator ?
2. Apakah penyebab bahwa rotor harus dibersihkan dari kotoran ?
3. Bagaimana cara melepas rotor dari rumah stator dengan urutan yang
benar dan aman ?
5
KEGIATAN BELAJAR 2
Lembar Informasi
1. Bentuk Gulungan ( Kumparan ) Stator.
Bentuk gulungan ( Kumparan) stator ada dua macam, tergantung
bagaimana cara melilitkannya kedalam alur-alur stator. Bentuk kumparan-
kumparan tersebut adalah :
a. Kumparan Jerat atau juga disebut lilitan bertumpuk (Lap
Winding),juga dinamakan lilitan-spiral seperti yang terlihat
pada Gambar 2a.
b. Kumparan Sepusat (Concentric-Winding) seperti terlihat
pada Gambar 2b.
a. b.
6
menengah keatas, walaupun ada secara khusus mesin listrik
berkapasitas relatif besar kumparan statornya menggunakan type
konsentris (sepusat).
b. Kumparan sepusat ( Concentric),pada umumnya digunakan untuk
motor atau generator dengan kapasitas daya relatif kecil, Walaupun
ada juga secara khusus motor-motor berkapasitas kecil;
menggunakan kumparan jenis spiral.
7
a. Langkah kumparan
Langkah kumparan adalah sudut kisar yang dibentuk antara
kedua sisi kumparan, diberi tanda huruf Yg. Untuk mendapatkan
kopel putar yang maksimal maka langkah kumparan harus sama
dengan satu jarak kutub. Satu jarak kutub adalah sudut kisar antara
kutub utara ( U) dan selatan (S) yang paling berdekatan dan jarak
kutub diberi tanda dengan huruf (Tho). Satu jarak kutub adalah
sebesar 180 °listrik.
Perbandingan antara derajat lingkaran (derajat busur= °bs)
dan derajat listrik ( °el ). Apabila jumlah pasang kutub suatu motor
listrik kita sebut sebagai p, maka jumlah kutubnya menjadi 2.p.
untuk : p = 1 maka 360 °bs = 1 x 360 ° el
p = 2 maka 360 °bs = 2 x 360 ° el
p = 3 maka 360 °bs = 3 x 360 ° el
dan seterusnya.
Dengan demikian perbandingan antara °bs dan °el dapat dituliskan
dengan rumus :
a°bs = p.a° el
Apabila jumlah stator motor ada G alur,maka sudut kisar
satu keliling stator atau G alur adalah = 360°bs dan apabila sebuah
motor mempunyai sebanyak G alur adalah = p. 360 ° el. Satu
keliling stator = 2.p jarak kutub atau G alur = 2 p jarak kutub.
Jadi satu jarak kutub = 1 E = 180 ° el = G/2.p Alur.
Karena langkah kumparan Yg = 1 E, maka langkah kumparan
menjadi :
Yg = G / 2.p Alur
8
harus dibagi menjadi beberapa buah alur artinya satu buah alur
kumparan akan dibagi menjadi beberapa belitan (kumparan).
Untuk motor induksi satu fasa yang mempunyai satu pasang
kutub dengan satu buah kumparan yang terdiri dari beberapa
kumparan bagian dan setiap kumparan bagian membutuhkan dua
buah alur stator. Maka suatu motor induksi satu fasa yang
G
mempunyai satu pasang kutub akan mempunyai / 2.P kumparan
bagian. Untuk motor induksi 2 fasa seluruh alur stator motor
tersebut dibagi dua sama banyak, sehingga masing-masing fasa
memiliki G / 2. P.2
9
a) P = 60 .f / n pasang kutub b) Yg = G / 2.P alur
c) g = G / 2.P.m alur
Contoh
1. Sebuah stator mempunyai 24 buah alur, akan digulung
kembali untuk motor 2 fasa dengan frekwensi sebesar 50 hertz akan
menghasilkan putaran dengan kecepatan 3000 rpm. Buatlah rencana
penggulungan/pemasangan kembali kumparan kumparan stator motor
tersebut!
Penyelesaian :
G = 24 alur; m = 2 fasa; f = 50 Hz; n = 3000 rpm
P= 60. f / n = 60 x 50
/ 3000 = 1 pasang kutub
g = G / 2.P.m = 24
/ 2x1x2 = 6 alur
Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12 alur
Yf = 1/ 2 Yg = 1
/ 2 x 12 = 6 alur
Dari hasil hitungan tersebut diatas dapat kita buat gambar penempatan
kumparan-kumparan tersebut pada stator, seperti terlihat Gambar 3a dan
3b !
10
a. b.
Penyelesaian :
G = 24 alur ; n = 2950 rpm ; f = 50 hz dan m = 2
a. Jumlah pasang kutub P= 60. f / n = 60 x 50
/ 2950 = 1 pasang kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa (g)
g = G / 2.P.m = 24
/ 2x1x2 = 6/6 di ubah menjadi 8/4
c. Langkah belitan (Yg) Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12
d. Pergeseran tempat ( Yf) Yf = 1/2 Yg = 1
/ 2 x 12 = 6
Dapat juga dibelit dengan g = 64/2 atau 24/2
Dari hasil hitungan tersebut diatas dapat kita buat gambar skema belitan
(gambar penempatan kumparan pada stator),seperti terlihat pada
Gambar 4a dan Gambar 4b !
11
a. b.
Gambar 5.
Diagram Bentangan untuk Kumparan Stator Dibelit dengan g = 8/4
12
Gambar 6.
Diagram Bentangan untuk Kumparan Stator
Dibelit dengan g = 64/2 atau 24/2
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Gergaji tangan......................................................... 1 buah
2. Tangkombinasi / tang potong................................... 1 buah
3. Micrometer............................................................... 1 buah
4. Sikat kawat halus..................................................... 1 buah
5. Pisau........................................................................ 1 buah
6. Palu plastik............................................................... 1 buah
7. Palu besi.................................................................. 1 buah
8. Penggaris................................................................. 1 buah
9. Baja/mika................................................................. 1 buah
10. Gunting..................................................................... 1 buah
11. Mesin penggulung.................................................... 1 buah
12. Solder listrik.............................................................. 1 buah
13. Stick pendorong kawat kumparan (kayu/bambu).... 1 buah
14. Bambu tebal............................................................. secukupnya
15. Kerta prespan/fiber glass......................................... secukupnya
13
16. Stator motor 1 fasa.................................................. 1 buah
17. Kawat email sesuai.................................................. secukupnya
18. Pasak dari bambu.................................................... secukupnya
19. Tali rami.................................................................... secukupnya
20. Timah patri............................................................... secukupnya
21. Selongsong kabel A 3mm = 1 meter........................ secukupnya
22. Bensin...................................................................... secukupnya
Langkah kerja
1. Melepas kumparan stator
1.1. Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!
1.2. Lepaskanlah tali ikatan pada masing-masing kepala
kumparan!
1.3. Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau
keduanya dengan menggunakan pahat, gergaji atau air-
chisel!
1.4. Sisakanlah masing-masing kelompok kumparan utama dan
pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa, sebagai contoh!
1.5. Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan
menggunakan pendorong dari bambu / kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!
1.6. Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator
dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!
14
2. Melapisi alur dengan prespan
2.1. Persiapkanlah bahan-bahan untuk isolasi alur-alur stator
seperti yang telah ditetapkan!
2.2. Kerjakanlah isolasi-isolasi yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran dan jumlah alur-alur stator!
2.3. Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan
menggunakan sikat kawat halus!
2.4. Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan
permukaan stator dengan mencucinya dengan
menggunakan bensin!
2.5. Letakkanlah pada tempat yang kering dan aman untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan!
2.6. Masukkanlah/lapisilah alur-alur stator dengan isolasi
prespan yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan
posisi yang benar!
3. Memasang kumparan
3.1. Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan-
kumparan type sepusat (consentris)!
3.2. Lakukanlah pembuatan/penggulungan kumparan-kumparan
dengan jumlah belitan sesuai aslinya!
3.3. Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan
untuk memasang/memasukkan kumparan kedalam alur-alur
stator!
3.4. Masukkanlah kumparan-kumparan kedalam alur-alur stator,
mulailah dari kumparan yang paling terkecil!
3.5. Lipatlah dan masukkan ujung-ujung isolasi alur stator
kedalam alur stator dengan menggunakan stick pendorong
dari bambu / kayu, untuk setiap sisi-sisi kumparan yang telah
masuk kedalam alur stator!
15
3.6. Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas, lipatan
ujung-ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut keluar dari
dalam alur stator!
3.7. Rapikanlah kepala kumparan dengan sedikit
menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!
3.8. Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok-kelompok
kumparan untuk kumparan utama dan pembantu, sesuai
dengan diagram bentangan yang ada!
3.9. Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan
cara menyolder!
3.10. Tutuplah/lindungilah setiap sambungan kumparan dengan
selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang sebelum
penyolderan dilakukan!
3.11. Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan dengan
kertas prespan!
3.12. Rapihkan kembali kepala-kepala kumparan dengan cara
mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak
mekanis antara rotor dengan kumparan!
3.13. Pasang/sambung ujung-ujung kumparan utama dan
pembantu dengan kabel montase untuk pemasangan ke
kontak terminal.
3.14. Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh
komponen pada posisi semula.
3.15. Yakinkan bahwa motor telah benar-benar siap dicoba.
Lembar Latihan
1. Apa sebab kita tidak diperbolehkan menggunakan obeng atau
benda dari logam lainnya pada waktu kita akan melepas/
mengeluarkan pasak kumparan?
2. Sebutkan cara yang paling baik dan aman untuk melepaskan
kumparan stator dari dalam alur-alur stator !
16
3. Apa sebabnya kita menyisakan kumparan / kelompok secara utuh,
apa bila kita akan mengembalikan motor dengan karakteristik
seperti semula!
4. Coba jelaskan fungsi Micrometer dalam hal ini !
17
KEGIATAN BELAJAR 3
Lembar Informasi
1. Motor-motor induksi 3 fasa dengan sistem satu jalan (single layer).
Untuk motor 3 fasa, seluruh alur-alur stator dibagi tiga sama
banyak sehingga masing-masing fasa memiliki kumparan bagian
G
sebanyak / 2.P.3 kumparan. Apabila jumlah fasa= m fasa, maka masing-
G
masing fasa akan mempunyai kumparan bagian sebanyak / 2.P.m .
18
Contoh :
1. Sebuah motor 3 fasa mempunyai 24 alur stator, akan digulung
kembali dengan bentuk kumparan consentric (sepusat) dan
kumparan spiral, agar dapat menghasilkan putaran rotor sebesar
3000 rpm pada frekwensi 50 Hz. Buatlah skema belitan dan dagram
bentangan dari kedua bentuk kumparan tersebut?
Penyelesaian :
P = 60 . f / n = 60 x 50 / 3000 = 1. Jumlah pasang kutub = 1
g = G / 2.m.p = 24 / 2 x 3 x 1 = 24 / 6 = 4. Jumlah alur/kutub/fasa= 4
Yg = G / 2.P = 24 / 2 x 1 = 12. Langkah belitan = 12
Yf = 2 / 3 x Yg = 2 / 3 x12 = 8 (1-9-17). Pergeseran tempat = 8(1-9- 17)
Gambar 7 adalah skema belitan yang diperoleh dari hasil
perhitungan diatas. Gambar 7a adalah skema belitan untuk
kumparan bentuk concentric,sedangkan Gambar 7b adalah skema
belitan untuk kumparan bentuk jerat (spiral). Sedangkan Gambar 8a
dan Gambar 8b adalah diagram bentangan dari skema belitan
Gambar 7a dan Gambar 7b.
a. b.
Gambar 7 a. Skema Belitan dari Kumparan Concentric 1 Jalan
b. Skema Belitan dari Kumparan Jerat (Spiral) 1 Jalan
Keterangan : Ujung-ujung U - X = Fasa pertama
19
Ujung-ujung V - Y = Fasa kedua
Ujung-ujung W - Z = Fasa ketiga
Untuk memperjelas skema belitan dari Gambar 7a dan Gambar 7b,
berikut ini Gambar 8a dan Gambar 8b merupakan bentangannya.
Gambar 8a.
Diagram-bentangan Kumparan Sepusat (concentric) 1 Jalan.
20
bentangan dari kedua bentuk kumparan tersebut, untuk kumparan 1
(satu) jalan!
Penyelesaian :
p = 60. f / n = 60 x 50 / 1500 = 2 pasang kutub. Jumlah pasang kutub = 2
g = G / 2.m.p = 36 / 2 x 3 x 2 = 3. Jumlah alur/kutub/fasa = 3
Yg = G / 2.p = 36 / 2 x 2 = 9 (1-10). Langkah belitan = 9
Yf = 2 / 3 x Yg = 2 / 3 x 9 = 6 (1-7-13). Pergeseran tempat = 6
a. b.
Gambar 9.
a. Skema Belitan untuk Bentuk Concentric 1 Jalan (Single Layer)
b. Skema Belitan untuk Bentuk Spiral 1 Jalan (Single Layer)
21
Sedangkan skema belitan dari Gambar 9b, diagram bentangannya
seperti diperlihatkan pada Gambar 10b.
Gambar 10a.
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Sepusat (Concentric)
untuk p = 2; g = 3; Yg = 9 dan Yf = 6
Gambar 10b.
Diagram Bentangan Kumparan Stator Bentuk Jerat (Spiral) untuk p =
2; g = 3; Yg = 9 dan Yf = 6
22
2. Motor-Motor Induksi 3 Fasa dengan Kumparan Sistim Dua Jalan
(Double Layer).
23
Gambar 12 berikut ini adalah diagram bentangan dari skema belitan
Gambar 11. Kumparan sistem dua jalan (double layer) dimaksudkan
bahwa dalam setiap alur ditempati dua buah sisi kumparan, satu sisi
kumparan berada di atas, yang lain di bawahnya. Untuk membedakan
keberadaan sisi kumparan tersebut, maka diagram bentangan pada
Gambar 12 akan memperjelas keterangan tersebut.
Gambar 12.
Diagram Bentangan Kumparan Sistem 2 Jalan
(p = 2; g = 2; Yg = 6; Yf = 4)
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
1. Gergaji tangan......................................................... 1 buah
2. Tang kombinasi/tang potong.................................... 1 buah
3. Micrometer............................................................... 1 buah
4. Sikat kawat halus..................................................... 1 buah
5. Pisau........................................................................ 1 buah
6. Palu plastik............................................................... 1 buah
7. Palu besi.................................................................. 1 buah
8. Penggaris................................................................. 1 buah
9. Baja/mika................................................................. 1 buah
24
10. Gunting..................................................................... 1 buah
11. Mesin penggulung.................................................... 1 buah
12. Solder listrik.............................................................. 1 buah
13. Stick pendorong kawat kumparan (kayu/bambu).... 1 buah
14. Bambu tebal............................................................. secukupnya
15. Kerta prespan/fiber glass......................................... secukupnya
16. Stator motor............................................................. 1 buah
17. Kawat email.............................................................. secukupnya
18. Pasak dari bambu.................................................... secukupnya
19. Tali rami.................................................................... secukupnya
20. Timah patri............................................................... secukupnya
21. Selongsong kabel 3mm.......................................... secukupnya
22. Bensin ..................................................................... secukupnya
Langkah kerja
1. Melepas kumparan stator
1.1. Lepaskanlah stator dari rumah stator (bila mungkin)!
1.2. Lepaskanlah tali ikatan pada masing-masing kepala
kumparan!
1.3. Potonglah kepala kumparan pada salah satu sisi atau
keduanya dengan menggunakan pahat, gergaji atau air-
chisel!
1.4. Sisakanlah masing-masing kelompok kumparan utama dan
pembantu (untuk motor 1 fasa) dan 1 kelompok kumparan
untuk motor 3 fasa, sebagai contoh!
25
1.5. Lepaskanlah semua pasak dari dalam alur stator dengan
menggunakan pendorong dari bambu / kayu dan palu atau
dengan menggunakan gergaji tangan!
1.6. Keluarkanlah seluruh kawat kumparan dari alur-alur stator
dengan menggunakan tang kombinasi atau yang sejenisnya!
2. Melapisi alur dengan prespan
2.1. Persiapkanlah bahan-bahan untuk isolasi alur-alur stator
seperti yang telah ditetapkan!
2.2. Kerjakanlah isolasi-isolasi yang akan digunakan sesuai
dengan ukuran dan jumlah alur-alur stator!
2.3. Bersihkanlah seluruh alur stator dari kotoran dengan
menggunakan sikat kawat halus!
2.4. Bersihkan kembali dan yakinkan kebersihan alur stator dan
permukaan stator dengan mencucinya dengan
menggunakan bensin!
2.5. Letakkanlah pada tempat yang kering dan aman untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan!
2.6. Masukkanlah/lapisilah alur-alur stator dengan isolasi
prespan yang telah dipersiapkan secara rapih dan dengan
posisi yang benar!
3. Memasang kumparan
3.1. Persiapkanlah mal sesuai dengan ukuran kumparan-
kumparan type sepusat (consentris)!
3.2. Lakukanlah pembuatan/penggulungan kumparan-
kumparan dengan jumlah belitan sesuai aslinya!
3.3. Siapkanlah semua piranti / perlengkapan yang diperlukan
untuk memasang/memasukkan kumparan kedalam alur-alur
stator!
3.4. Masukkanlah kumparan-kumparan kedalam alur-alur
stator, mulailah dari kumparan yang paling terkecil!
26
3.5. Lipatlah dan masukkan ujung-ujung isolasi alur stator
kedalam alur stator dengan menggunakan stick pendorong
dari bambu / kayu, untuk setiap sisi-sisi kumparan yang telah
masuk kedalam alur stator!
3.6. Kencangkan posisi kumparan dengan pasak diatas,
lipatan ujung-ujung isolasi alur, agar kumparan tersebut
keluar dari dalam alur stator!
3.7. Rapikanlah kepala kumparan dengan sedikit
menekan/memukulnya dengan palu plastik/karet!
3.8. Lakukanlah penyambungan terhadap kelompok-
kelompok kumparan untuk kumparan utama dan pembantu,
sesuai dengan diagram bentangan yang ada!
3.9. Kuatkan setiap sambungan kelompok kumparan dengan
cara menyolder!
3.10. Tutuplah/lindungilah setiap sambungan kumparan
dengan selongsong kabel, yang sebelumnya telah dipasang
sebelum penyolderan dilakukan!
3.11. Lapisilah untuk setiap perilangan kepala kumparan
dengan kertas prespan!
3.12. Rapihkan kembali kepala-kepala kumparan dengan cara
mengikatnya dengan tali rami, agar tidak terjadi kontak
mekanis antara rotor dengan kumparan!
3.13. Pasang/sambung ujung-ujung kumparan utama dan
pembantu dengan kabel montase untuk pemasangan ke
kontak terminal.
3.14. Rakit kembali motor dengan memasang kembali seluruh
komponen pada posisi semula.
3.15. Yakinkan bahwa motor telah benar-benar siap dicoba.
27
Lembar Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistim gulungan satu jalan
(single layer)!
2. Apakah akibatnya jika diameter kawat email lebih kecil dari aslinya
dan apa pula akibatnya jika jumlah lilitan tiap alur dikurangi ?
3. Suatu motor 3 fasa mempunyai jumlah alur 24, akan digulung lagi
untuk kece patan 3000 RPM pada frekuensi 50 Hertz dengan
bentuk kumparan spiral sistim 2 jalan. Tentukankah :
a. Jumlah kutub
b. Jumlah alur perkutub perfasa
c. Langkah alur untuk belitan/kumparan
d. Pergeseran alur antar fasa
e. Gambar bentangan dari kumparan tersebut.
28
LEMBAR EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Jelaskan hal-hal sebagai berikut :
a. Perbedaan antara Motor dan Generator.
b. Pengertian dari stator dan bagian-bagiannya.
c. Pengertian dari rotor dan jenisnya.
d. Motor induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa.
e. Beberapa macam motor induksi 1 fasa.
f. Cara penyambungan motor Start Kapasitor (Capasitor Start
Motor).
2. Buatlah diagram bentangan kumparan stator motor 3 fasa jika
diketahui putaran motor 1000 RPM, jumlah alur 36 dan bentuk
lilitan spiral sistim satu jalan (single layer) dengan cara perhitungan.
Tentukan :
b. Jumlah kutub
c. Jumlah alur perkutub perfasa
d. Langkah belitan
e. Pergeseran antar fasa.
B. Kriteria Kelulusan
Skor
No Kriteria Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
1 Aspek kognitif 2
2 Kebenaran rangkaian 2
Langkah kerja dan
3 2
kecepatan kerja Syarat lulus :
Perolehan data analisis Nilai minimal
4 3 70
data dan interpretasi
5 Keselamatan Kerja 1
Nilai Akhir
29
LEMBAR JAWABAN LATIHAN
30
menggunakan mistar geser, hasil pengukuran diameter kawat
kurang teliti ( ketelitian 1/10) sedangkan micro meter ketelitiannya
1/1000.
31
Kunci Jawaban Lembar Evaluasi
32
DAFTAR PUSTAKA
33