Bakteri Aerob
Bakteri Aerob
Energi yang dilepaskan pada reaksi ini sebesar 2880 kJ per mol, yang disimpan
dalamregenerasi 38 ATP dari 38 ADP per glukosa. Angka ini 19 kali lebih besar daripada
yangdihasilkan reaksi anaerobik. Organisme eukariotik (semua kecuali bakteri) hanyamemperoleh
36 ATP yang diregenerasi dari ADP dalam proses ini. Hal ini disebabkanterdapat membran yang
harus dilewati oleh transport aktif.
Penyakit yang Ditimbulkan Bordetella Pertussis adalah pembawa penyakit Pertussis atau
Batuk rejan. Batuk rejan disebut juga dengan batuk gonggong karena suara batuknya diiringi suara
gonggong atau suara melengking. Selain itu, sering disebut juga dengan nama batuk 100 hari,
karena batuknya dapat berlangsung cukup lama yaitu sekitar 6 minggu atau lebih. Penyakit ini
termasuk infeksi pernafasan akut yang sangat menular. Batuk rejan lebih sering menyerang anak-
anak terutama dibawah umur 2 tahun yang tidak mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu semua
bayi sebaiknya diimunisasi untuk membentuk kekebalan (imunitas), sehingga walaupun terjadi
batuk rejan hanya dalam bentuk yang ringan. Penyakit ini juga dapat terjadi pada orang dewasa
namun tidak berbahaya, tetapi menjadi lebih berbahaya apabila terjadi pada anak-anak balita dan
orang lanjut usia.
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis dan kadang-kadang oleh
Bordetella parapertussis atau Bordetella bronchiseptica. Penularannya melalui batuk atau bersin
yang dihamburkan ke udara oleh penderita yang terinfeksi. Secara tipikal, serangan batuk rejan
terjadi secara mendadak, terutama pada malam hari. Gejala atau tanda pertama dari batuk rejan
muncul sesudah 7-14 hari terinfeksi oleh bakteri Bordetella pertussis. Batuk rejan berlangsung
dalam 3 stadium dengan masing-masing stadium berakhir 2 minggu. Stadium awal menunjukan
gejala batuk yang teriritasi terutama pada malam hari, serangan batuk biasanya didahului bersin,
napsu makan hilang, lesu, mata kelihatan merah dan berair. Pada stadium kedua, batuk semakin
parah disertai dahak kental, setiap batuk diakhiri suara melengking atau gonggong dan berulang-
ulang dengan cepat . penderita dapat mengalami muntah di atara serangan batuk. Selama batuk,
muka penderita kelihatan merah kebiru-biruan, urat leher tegang, air mata tergenang dan lemas.
Pada bayi serangan batuk dapat menyebabkan bayi tidak bernafas secara periodik, kekurangan
oksigen dan gangguan metabolisme. Stadium kedua merupakan stadium yang paling rentan.
Stadium akhir : intensitas batuk yang mengikil serta muntah berkurang dan hilang secara bertahap.