Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan kita sehari-hari dipenuhi oleh sikap, baik sikap kita terhadap diri kita
maupun sikap kita terhadap orang lain. Hal yang dapat dimanfaatkan pengalaman kita sehari-
hari sebagai dasar untuk menilai sikap kita.
Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain,
obyek atau issue. (Petty,cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 : 6)
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang
dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun
tidak.
Jenis perilaku antara lain yaitu perilaku submisif, perilaku asertif, dan perilaku agresif.
Perawat merupakan unsur penting guna mewujudkan masyarakat sehat, baik secara
fisik maupun psikis. Seorang perawat dituntut memiliki kompetensi yang baik dalam praktek
keperawatan. Perawat juga harus mampu memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam
menghadapi masyarakat.
Sebagai seorang perawat kita harus memiliki sikap yang baik diantaranya yaitu
berpengetahuan luas, memiliki keahlian khususnya di bidang keperawatan, dapat menjaga
kebersihan dan kerapian, spritualitas atau mengutamakan hubungan manusia dengan tuhan,
dapat berperilaku secara efektif (asertif), disiplin, ramah dan sabar dalam menghadapi klien,
keluarga klien, dan masyarakat luas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sikap dan perilaku?
2. Apa yang dimaksud dengan perilaku submisif, asertif, dan agresif?
3. Bagaimana sikap menjadi perawat yang baik?
4. Apa saja sikap yang diharapkan dari seorang perawat?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan sikap dan perilaku
2. Mengetahui yang dimaksud dengan perilaku submisif, asertif, dan agresif
3. Mengetahui sikap perawat yang baik
4. Mengetahui sikap yang diharapkan dari seorang perawat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, obyek
atau issue.(Petty,cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 : 6)

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu obyek, memihak / tidak memihak
yang merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifudin
A, 2005).

Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat - pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di
dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga
memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau
situasi.

Sifat sikap dapat bersifat positif yang cenderung dalam tindakan mendekati, menyenangi,
menghargai dan dapat pula bersifat negatif yang cenderung menjauhi, menghindari, membenci.

Ciri-ciri sikap (Heri Purwanto, 1998 : 63):

1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
perkembangan kehidupan
2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari.
3. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan,sifat alamiah yang
membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat
diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik dan mampu berperilaku
dengan baik dan sopan kepada klien, keluarga klien, dan sesama tenaga medis serta pada
masyarakat luas. Ada beberapa perilaku diantaranya yaitu submisif, asertif dan agresif. Perawat
dituntut pandai dalam bidang keperawatan dan perilaku yang efesien.

1. Perilaku Submisif

Perilaku ini merupakan lawan dari perilaku agresif dimana orang tersebut cenderung untuk
mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak mereka
cenderung dilanggar namum dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara pasif (dengan
ngomel dibelakang misalnya).

Ciri-ciri perilaku submisif :

1. Orang yang jarang mengungkapkan keinginan dan kebutuhan atau perasaan


2. Mengikuti tuntutan dan kemauan orang lain
3. Tidak mampu mempertahankan hak dan pribadinya
4. Selalu mengedepankan orang lain
5. Minta maaf berlebihan
6. Marah, kecewa, dan frustasi dipendam
7. Tidak tahu apa yang diinginkan
8. Tidak bisa ambil keputusan
9. Selalu mencari-cari alasan atas tindakan
10. Menghindari konflik
Untuk jangka pendek, perilaku ini bisa mengakibat rasa lega, terhindar dari rasa bersalah,
bangga, dan kasihan pada diri sendiri. Namun untuk jangka panjang dapat kehilangan percaya
diri dan hormat pada diri sendiri.
2. Perilaku Asertif

Perilaku Asertif adalah perilaku yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang
lain. Perilaku asertif tidak menaruh perhatian hanya pada hasil akhir tapi juga hubungan
perasaan antar manusia.

Ciri-ciri perilaku Asertif :

Fensterheim dan Baer, (1980) berpendapat seseorang dikatakan mempunyai sikap


asertifitas apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata maupun


tindakan
2. Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka
3. Mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dengan baik
4. Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat orang lain,
atau segala sesuatu yang tidak beralasan cenderung bersifat negatif
5. Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan
6. Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tepat
7. Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan
8. Menerima keterbatasan yang ada dalam dirinya dengan tetap berusaha untuk
mencapai apa yang diinginkan nya sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun
gagal ia akan tetap memiliki harga diri dan kepercayaan diri

Perilaku Asertif Pada Perawat

Karakteristik pekerjaan keperawatan tercipta tuntutan untuk bertanggung jawab dan


wewenang yang lebih besar pada semua tingkat profesi keperawatan. Berikut adalah
alasan mengapa pelatihan sikap asertif menarik minat seorang perawat:

1. Para perawat yang lebih menyukai sikap reaktif mungkin perlu lebih mengenal dan
mahir dalam keterampilan dan bahasa yang lebih aktif berpartisipasi dalam
pekerjaan mereka.
2. Mereka yang mendukung peran perawat yang professional menemukan bahwa
pelatihan sikap asertif akan berguna untuk memungkinkan perkembangan sikap-
sikap perilaku keperawatan yang bertanggung jawab, serta keterampilan perilaku
yang efektif.

3. Para professional keperawatan yang peduli pada pandangan masyarakat terhadap


keperawatan mungkin dapat menemukan cara untuk mengkomunikasikan sikap-
sikap dan harapan-harapan mereka dengan lebih jelas.

3. Perilaku Agresif

Perilaku ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan /
mengendalikan / menghukum orang lain. Perilaku ini menenggelamkan hak orang lain.

Ciri-ciri perilaku agresif :

1. Ingin kemauan dan pendapatnya diikuti

2. Memaksa orang untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan

3. Keras dan bermusuhan

4. Menyerang secara fisik atau verbal

5. Interupsi

6. Intimidasi

7. Ingin menang dengan segala cara

8. Suka memakai kambing hitam

9. Suka memakai figur "Big Boss"

Orang yang melakukan perilaku agresif mungkin pada awalnya merasa puas,
menang/superior dan cenderung untuk mengulangi tindakannya. Tetapi untuk jangka panjangnya
mereka dapat merasa bersalah (saat memikirkan tindakannya), malu, dan ditinggalkan teman.
Beberapa Tindakan/Perilaku Submisif, Asertif dan Agresif

Agresif Asertif Submisif


Bila masyarakat Kekuatan, pelayanan Jujur, terus terang, Penyangkalan diri,
membutuhkan diri, ketahanan, ketegasan, keberanian, berkorban, diam,
kurang menghargai perhatian, menghargai patuh pada orang
orang lain. orang lain lain
Respon internal Emosi, kesepian, Perasaan bayi, percaya Rasa bersalah,
tidak percaya diri diri, menghargai diri, kesepian, kekuasaan,
perasaan kasih sayang percaya diri,
Respon orang lain Caci maki, kurang Perasaan baik, Takut, patuh,
menghargai, kasian bersahabat, kasih menghindari, marah,
saying, kerjasama, tidak menghargai,
menghargai, terbuka bermusuhan,
menolak
Tujuan utama Menyangkal diri, Mengungkapkan diri Jujur, membenarkan
menghindari sendiri (jujur), orang lain, mencapai
resiko,merendahkan menunjukkan tujuan, tidak
diri, menjadi disukai, penghargaan untuk memperdulikan
menghindari orang lain, orang lain
menyakiti orang lain mempertahankan hak,
menunjukkan
persahabatan
Orang lain Anda takut menjadi Anda percaya diri,anda Anda ingin
mengartikan bahwa seseorang yang bersahabat, anda menyakiti orang
terlalu memaksa,anda jujur,anda mengahargai lain,anda tidak
tidak percaya diri sendiri dan orang berfikir dan kasar,
diri,anda tidak tahu lain,anda adil. anda jahat,anda tidak
apa yang anda punya perasaan,anda
bicarakan. sombong.
Perilaku anda Anda menunduk, Kontak mata langsung, Suara keras,bicara
bersuara bicara lancer,gerak lancer,gerak tubuh
lembut,ragu,gerak tubuh tegas, postur mengancam, tidak
tubuh putus tubuh jujur.
asa,poster tubuh tegak,jujur,pernyataan
tidak tegak. positif,respon cepat.
Tindakan orang lain Tak ada kontak mata, Membuat kontak mata, Postur tubuh
tidak pembicaraan yang membelakangi, ragu-
mendengarkan,terus menarik,mendengarkan, ragu, menyerah,
mendesak,alasan menyetujui,kadang- menunduk, suara
tidak masuk akal, kadang mengalah keras,mengancam,
tidak setuju/menolak, kontak mata
mmanipulasi langsung, bicara
langsung.

B. Sikap Menjadi Perawat yang Baik

Seorang perawat profesional harus memiliki sikap yang baik. Berikut beberapa sikap yang
seharusnya dimiliki oleh seorang perawat :

1. Kognitif (pengetahuan)

Perawat ideal harus memiliki pengetahuan luas terutama yang berkaitan dengan bidang
kesehatan dan praktek keperawatan. Perawat ideal bertindak berdasarkan kaidah
keilmuaan yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kognitif tidak
menjadi komponen utama dalam menjabarkan bagimana perawat ideal. Hanya 10 subjek
mengatakan bahwa perawat ideal adalah yang memiliki pengalaman yang banyak. Artinya,
pengalaman tentunya berkorelasi dengan waktu dalam menjalani profesi sebagai perawat.
Bahkan ironinya, hanya 1 subjek yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hal
yang penting dalam proses pembentukan perawat ideal.

Perawat ideal (profesional) harus berlandaskan ilmu pengetahuan dan kebutuhan


masyarakat. Artinya seseorang perawat dikatakan ideal apabila dia mampu melakukan
pekerjaannya secara baik dan benar sesuai dengan ilmu pengetahuan tentang praktek
keparawatan. Oleh karena itu, pengetahuan merupakan kompetensi utama dalam
membentuk perawat profesional. Menurut hasil penelitian Lui, dkk (2008) perawat
profesional harus mementingkan keselamatan dan pelayanan prima terhadap pasien. Hal
ini terlaksana bila perawat memiliki pemahaman akan kelimuan tentang praktek pelayanan
dalam keperawatan.

2. Psikologis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek, dalam hal ini yaitu perawat lebih
menggunakan aspek emosi (psikologis) dalam menggambarkan karakteristik perawat
ideal.

3. Psikomotor (skill)

Psikomotor (skill) merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam pelayanan
keperawatan. Skill tidak hanya berkaitan dengan standar kompetensi perawat (hard skill),
tetapi juga kemampuan dalam memahami kondisi psikologis perawat (soft skill).Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa etika memiliki peran yang penting dalam praktek
keperawatan. Perawat yang memiliki etika yang bagus, memiliki sopan santun dalam
melakukan keperawatan, tentunya akan mendapat respek dari pasiennya. Bila kondisi ini
dapat dijaga akan menguntungkan kedua belah pihak (perawat dan pasien).

4. Fisik

Menurut hasil penelitian ini, seorang perawat harus memiliki kebersihan dan kerapihan
dalam berpakaian. Hal ini penting karena perawat berkaitan dengan pelayanan terhadap
pasien. Kalau perawat berpenampilan tidak menarik, atau kotor dan kurang rapi, tentunya
akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap perawat. Hal tersebut berdampak pada
kualitas pelayanan khususnya kenyamanan pasien. Bahkan bisa jadi pasien tidak mau
dilayani perawat yang tidak memperhatikan penampilan fisiknya.
5. Spritualitas

Spritualitas adalah segala bentuk perilaku dan tuntunan yang mengarahkan manusia
untuk selalu dengan dengan Tuhan. Salah satu sumber spritualitas adalah Agama. Agama
mengajarkan manusia bagaimana berinteraksi dengan Tuhan, manusia dan lingkungan
sekitar. Dalam konteks Indonesia, peran agama sangat penting khusunya dalam
berinteraksi dengan orang lain. Demikian pula dalam pelayanan pada pasien.Perawat harus
memiliki pemahaman agama yang memadai guna membantu dalam pelaksanaan tugas
keperawatan. Sering sekali nasehat-nasehat agama membantu pasien dalam menghadapi
penyakitnya.

6. Disiplin

Disiplin merupakan salah satu karakteristik perawat ideal yang sangat berguna dalam
pelayan keperawatan. Seoarang perawat dituntut untuk disiplin dalam menjalankan
tugasnya. Dispilin berangkat dari keinginan untuk dapat menjalankan tugas secara baik dan
tepat. Dengan dispilin pelayanan akan maksimal dan target pekerjaan akan
tercapai dan kelima, rendah hati. Dalam menjalankan tugas, perawat harus mempunyai
sifat rendah hati. Perawat harus dapat menerima masukan atau saran dari lengkungan kerja,
sehingga kinerja selalu dapat ditingkatkan.

7. Ramah

Ramah yaitu suatu kondisi psikologis yang positif dengan ditunjukkan dengan perilaku
dan eksperesi muka yang selalu murah senyum, perhatian dan suka menyapa. Ramah
merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki perawat. Perawat yang ramah tentunya akan
disukai pasien, dan secara tidak langsung dapat membatu kesembuhan pasien.

8. Sabar

Sabar berarti menahan dan menerima segala kondisi dengan ikhlas dan ridho. Sifat
sabar merupakan salah satu yang terpuji dan sangat berguna bagi perawat khususnya dalam
melayani pasien. Profesi perawat rentan dengan stress yang diakibatkan beban kerja atau
perilaku dari pasien dan keluarga pasien. Oleh karena itu, sifat sabar membantu perawat
dalam mengatasi beban psikologis dalam bekerja. Dengan sabar, perawat akan tetap
konsisten dalam menjalankan tugasnya, tanpa dipengaruhi kondisi kerja. Sabar juga
membuat perawat lebih tegar, kuat , dan mampu memahami sitiuasi dengan hati dan pikiran
jernih.

C. Perawat yang Diharapkan Oleh Masyarakat

Suatu laporan hasil wawancara di Amerika Serikat tahun 1960 (Lucie Young Kelly, 1981)
terhadap pasien dan bukan pasien tentang gambaran ideal perawat atau ners, yang terjemahan
bebasnya menurut Yohana Kawonal (1992) dalam makalah profil Perawat Masa Kini, adalah

1. Berijazah dan ahli dalam bidangnya


2. Mengerti pasiennya serta masalah-masalahnya
3. Sopan santun dan ramah tamah
4. Bertanggung jawab
5. Dapat bekerja sama dengan orang lain.
6. Berada disamping pasien bila diperlukan untuk memberikan pertolongan dan
support
7. Menyediakan waktu untuk mendnegarkan keluhan pasien
8. Selalu bersih dan wangi
9. Empati atas keadaan pasiennya
10. Menyediakan kebutuhan pasien sehingga pasien merasa aman
BAB III

KESIMPULAN

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,orang
lain,obyek atau issue.(Petty,cocopio, 1986 dalam Azwar S., 2000 : 6)

Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat
diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,durasi dan tujua baik disadari maupun tidak. Jenis
perilaku antara lain ,yaitu perilaku submisif, perilaku asertif, dan perilaku agresif.

Perilaku submisif ini merupakan lawan dari komunikasi agresif dimana orang tersebut
cenderung untuk mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan
hak mereka cenderung dilanggar namum dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara
pasif.perilaku ini cenderung mengalah dan tidak mau mengungkapkan keinginannya sendiri
atau hanya memendam didalam hati.

Perilaku asertif Stresterhim dan Boer (1980), mengatakan bahwa orang yang memiliki
tingkah laku atau perilaku asertif orang yang berpendapat dari orientasi dari dalam, memiliki
kepercayan diri yang baik.

Perilaku agresif dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan /
mengendalikan / menghukum orang lain. Pribadi ini menenggelamkan hak orang lain. Pribadi
agresif cenderung bersifat keras dan ingin menang.

Sebagai seorang perawat kita harus memiliki sikap yang baik diantaranya yaitu
berpengetahuan luas, memiliki keahlian khususnya di bidang keperawatan, dapat menjaga
kebersihan dan kerapian, spritualitas atau mengutamakan hubungan manusia dengan tuhan,
dapat berkomunikasi secara efektif (asertif), disiplin, ramah dan sabar dalam menghadapi
klien, keluarga klien, dan masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Penerapan dalam Praktik Keperawatan Professional.


Jakarta: Salemba Medika

Monica, Elaine L,La. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EGC

Bahtiar, Yanyan. 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Penerbit
Erlangga

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta: Widya Medika

Wawan A, Dewi M. 2010. Penegetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.Yogyakarta: Nuha


Medika

Anda mungkin juga menyukai