Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GORONTALO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PILOHAYANGA
Jln. P. Hippy, Desa Dulohupa, Kec. Telaga, Email : pkm.pilohayanga@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PILOHAYANGA


KABUPATEN GORONTALO
NOMOR :

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS PILOHAYANGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS PUSKESMAS PILOHAYANGA

Menimbang :
a. bahwa agar pelaksanaan kegiatan mutu dan kinerja
Puskesmas dilakukan secara konsisten dan sistematis;
b. bahwa sebagai acuan dalam menyusun pedoman (manual)
mutu dan kinerja Puskesmas;

c. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada


huruf a dan b, maka Kepala Puskesmas Pilohayanga perlu
menetapkan keputusan tentang Kebijakan Mutu di
Puskesmas Pilohayanga;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan menteri Keehatan nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahunn 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas

Memutuskan
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA PUKESMAS PILOHAYANGA TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS
Kedua : PILOHAYANGA
Kebijakan Mutu dan Kinerja Puskesmas Pilohayanga
Ketiga : sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkandi : Pilohayanga
Pada tanggal : 2019
KEPALA

PUSKESMASPILOHAYANGA

CINDRADEWI TANGAHU

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PILOHAYANGA TENTANG


KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS PILOHAYANGA
NOMOR : 018 TAHUN 2018
TANGGAL : I3 JANUARI 2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS
PILOHAYANGA

KEBIJAKAN MUTU

DI PUSKESMAS PILOHAYANGA

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab Admen, UKP dan UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para Pimpinanwajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu
dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Pilohayanga
dengan pendekatan multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen
Mutu. Semua kegiatan upaya pelayanan kesehatan perorangan maupun
masyarakat harus melibatkan pasien, keluarga dan masyarakat dan senantiasa
menggali masukan untuk upaya perbaikan secara berkesinambungan sehingga
puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan.
4. Seluruh karyawan Puskesmas Pilohayanga harus memahami mengenai
sasaran mutu dan bersama-sama melaksanakan semua perbaikan dalam rangka
menjamin mutu pelayanan puskesmas
5. Perencanaan mutu berisi :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindaklanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya–upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
6. Penerapan manajemen risiko pada semua linipelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM :
a. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cidera, dan keadaan potensial
cidera.
b. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
c. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
d. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
e. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
7. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik klinisyang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen resiko.
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas.
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait.
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan system
pelayanan.
1. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.

Anda mungkin juga menyukai