Anda di halaman 1dari 7

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS HANDRUB ASEPTIC GEL® DAN

FORMULARW TERHADAP PENURUNAN ANGKA KUMAN


PADA TANGAN DI RSUD AJIBARANG TAHUN 2016

Retno Wuriyatmi1), Hari Rudijanto2), Tri Cahyono3)


Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,
Jl.Raya Baturaden KM 12 Purwokerto, Indonesia

Abstrak

Hand Hygiene merupakan salah satu upaya dalam mengatasi Infeksi Nosokomial karena tangan merupakan
media transmisi pathogen tersering di rumah sakit, Salah satu cara melaksanakan hand hygiene adalah mencuci
tangan dengan handrub. Handrub yang saat ini digunakan adalah handrub aseptic gel®, yang dilihat dari sisi
biaya relatif mahal. Peneliti membuat handrub baru berbasis alkohol yang memiliki nilai lebih ekonomis, tetapi
efektifitasnya belum diketahui. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre test
and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap di RSUD Ajibarang,
Sampel diambil dengan cara purposive sampel.Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisis mengunakan uji t
berpasangan dan dilanjut menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka
kuman tangan sebelum memakai handrub aseptic gel® adalah 75,00 koloni/cm2 dan sesudah memakai adalah
13,25 koloni/cm2, secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,029 atau p<0,05). Angka kuman
tangan sebelum memakai handrub formulaRW adalah 95,25 koloni/cm2, dan sesudah memakai adalah 7,75
koloni/cm2, secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,019 atau p<0,05). Efektifitas handrub
aseptic gel® dalam menurunkan angka kuman pada tangan sebesar 81,04 %, efektifitas handrub formulaRW sebesar
90,17 %. Secara statistik tidak ada perbedaan efektifitas dari kedua handrub tersebut dalam menurunkan angka
kuman pada tangan di RSUD Ajibarang ( p=0,270 atau p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada
perbedaan yang bermakna antara efektifitas handrub aseptic gel® dengan formulaRW dalam menurunkan angka
kuman di tangan. Sehingga handrub formulaRW bisa dijadikan alternatif dalam pengadaan handrub di RSUD
Ajibarang yang lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci : Angka Kuman, Handrub berbasis alkohol.

Abstract

Hand hygiene is one of the efforts in dealing with nosocomial infection, because hand is the most common
media on transmitting pathogen in hospitals. One of the hand hygiene ways is washing handrub, the use of handrub
presently is aseptic gel which is a bit expensive relatively by the cost aspect. The researcher making a new handrub
based on alcohol which is likely has an economical value, but the effectiveness has not yet been know. This research
is a quasi experiment study with the pre and post test design. The population in which the research doing is to all
nurses which serve and taking care of patients in nursing rooms at RSUD Ajibarang. The sample taken with a
purpossive sampling. Things to identify is collection of data will be analyzed using t double test and followed up
with single t test. The result of this research shows that the level rate of virus before using aseptic gel® handrub is
75,00 col/cm2 and 13,25 col/cm2 after using the handrub. Statically it shows significant difference ( p=0,019 or
p<0,05 ). The level of hand virus rate before using formulaRW is 95,25 col/cm2 and 7,75 col/cm2 statically shows
significant difference ( p= 0,019 or p< 0,05 ). The effectiveness of aseptic gel® handrub in reducing the level rate of
hand virus is approximately 81,04% and formulaRW is 90,17% and it shows no differential effectiveness from both
handrub in reducing the level rate of hand virus in RSUD Ajibarang ( p=0,270 or p>0,95 ). The research resul
summary shows that there is no big different between aseptic gel® handrub and handrub formulaRW in reducing the
rate of hand virus. In the other hand handrub formulaRW can be use as an alternative i handrub purchasing
programmes at RSUD Ajibarang which is more efficient and effective.

Key words : The Rate of virus, alcohol based handrub

I. PENDAHULUAN merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama


Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. kesehatan lainnya dimana tidak ada infeksi atau tidak
Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial atau ada dalam masa inkubasi pada saat masuk, termasuk
Healthcare Associated Infections ( HAIs). HAIs infeksi di dapat di rumah sakit tapi muncul setelah
1)
Email : wuri.n4n4@yahoo.com
2)
Email : hariokey2000@yahoo.com Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 344
3)
Email : tricahyono37@yahoo.co.id
pulang, ataupun infeksi karena pekerjaan pada staf di penurunan angka kuman pada tangan di RSUD
fasilitas kesehatan. Staf di Rumah Sakit dimaksud baik Ajibarang tahun 2016.
petugas medis, non medis maupun administrasi.
Angka kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan II. METODE PENELITIAN
salah satu tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit. Izin Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi
operasional rumah sakit sebuah rumah sakit bisa experiment dengan pendekatan pre test and post test
dicabut karena tingginya angka kejadian infeksi design, Pelaksanaan penelitian dilaksanakan mulai
nosokomial, bahkan pihak asuransi tidak mau Juni sampai dengan Juli 2016. Lokasi penelitian
membayar biaya yang ditimbulkan akibat infeksi dilakukan di RSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas
nosokomial sehingga pihak penderita sangat dirugikan jalan raya pancasan Ajibarang dengan pemeriksaan
(Darmadi, 2008). Standar angka infeksi nosokomial angka kuman dilaksanakan di Labkesmas Banyumas
menurut Permenkes No. 129 tahun 2008, tidak boleh Jalan Martadireja II Purwokerto. Sampel dalam
lebih dari 1,5 %. penelitian ini berjumlah 16 sampel yaitu 4 sampel
Secara menyeluruh di seluruh dunia 5% - 10% sebelum menggunakan handrub aseptic gel®, 4
pasien memperoleh infeksi nosokomial (Erasmus et al, sampel sebelum menggunakan formulaRW, 4 sampel
2010). Data WHO, diperoleh angka kejadian infeksi sesudah menggunakan handrub aseptic gel® dan 4
nosokomial di Ukraina : 10% (2006), Italy : 6,7% sampel sesudah menggunakan formulaRW.
(2005), Frances : 6,7 – 7,4% (2006). Penelitian yang Sampel adalah perawat yang bertugas di ruang
dilakukan di 11 rumah sakit di Jakarta tahun 2004 Kepodang Bawah RSUD Ajibarang. Penentuan
menyebutkan, 9,8% pasien rawat inap mendapatkan sampel ini ditentukan melalui purposive sampel
infeksi nosokomial. dimana pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan
Hand hygiene / kebersihan tangan merupakan salah tertentu. Pertimbangan penulis menentukan perawat
satu upaya yang efektif dalam mengatasi/menurunkan sebagai populasi karena perawat langsung
infeksi nosokomial karena tangan merupakan media bersentuhan dengan pasien sehingga resiko terjadinya
transmisi pathogen tersering di rumah sakit, termasuk infeksi nosokomial lebih besar. Penentuan sampel
tangan medis dan paramedis (Tietjen et al,2004). berjumlah 4 (empat) orang, karena perlakuan dalam
Kebersihan tangan yang baik dan benar diharapkan penelitian ini yaitu handrub formulaRW merupakan
dapat menurunkan insiden nosokomial (Boyce & handrub baru yang belum diketahui efek
Larson, 1995). Hand hygiene dilakukan dengan 2 sampingnya, sehingga sampel yang diambil kategori
(dua) cara yaitu cuci tangan dengan air dan sabun jika sampel kecil.
tangan terlihat kotor dan gosok tangan dengan Analisis univariat dilakukan untuk menghitung
handrub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat rata-rata hasil penghitungan angka kuman setelah
kotor. dilakukan perlakuan dengan menggunakan handrub
RSUD Ajibarang merupakan rumah sakit type aseptic gel® dan formulaRW. Hasil perhitungan
kelas C di Kabupaten Banyumas dengan kapasitas 187 disajikan dalam bentuk tabel kemudian dibandingkan
TT (tempat tidur) dan pada tahun 2015 BOR mencapai dengan teori – teori yang ada.
54,41 %. Hasil surveilans yang dilakukan Komite Sedangkan analisa bivariat dilakukan untuk :
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI ) RSUD a. Mengetahui perbedaan angka kuman sebelum dan
Ajibarang bulan September 2015 mencapai 7,55%, sesudah menggunakan handrub aseptic gel® dan
sedangkan pada bulan Oktober 2015 mencapai 7,89% formulaRW dengan menggunakan uji pair t test
( Komite PPI RSUD Ajibarang, 2015) b. Menghitung perbedaan efektifitas antara handrub
Sosialisasi pelaksanaan program hand hygiene di aseptic gel® dan formulaRW dalam menurunkan
RSUD Ajibarang ditujukan untuk semua karyawan di angka kuman pada tangan. Analisis Data
Rumah Sakit tanpa terkecuali dan masyarakat yang menggunakan uji t test data tidak berpasangan.
berada di dalamnya. Hand Hygiene saat ini
menggunakan handrub buatan pabrik yaitu Aseptic III.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
gel®. Dilihat dari sisi biaya, Aseptic gel® ini relatif
mahal, sehingga saat ini RSUD Ajibarang belum dapat a. Gambaran Umum RSUD Ajibarang
menyediakan handrub di setiap bangsal secara Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang
maksimal. Hal tersebut menjadikan perlunya suatu merupakan rumah sakit rujukan untuk Pemberi
solusi alternatif handrub yang lain dengan harga lebih Pelayanan Kesehatan ( PPK) tingkat I, baik
murah namun memiliki efektifitas yang baik. Penulis puskesmas, klinik ataupun dokter praktek
bermaksud membuat handrub baru berbasis alkohol khususnya diwilayah Banyumas Bagian Barat.
yang memiliki harga lebih ekonomis namun efektifitas Tahun 2015, RSUD Ajibarang mempunyai
belum diketahui apabila dibandingkan dengan handrub jumlah tempat tidur sebanyak 187 TT, dengan
Aseptic gel® BOR mencapai 54,41%. Semakin meningkat
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas, penulis pelayanan di RSUD Ajibarang, maka semakin
tertarik untuk meneliti perbandingan efektifitas meningkat pula risiko terjadinya infeksi
handrub Aseptic gel® dan formulaRW terhadap nosokomial.

Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 345


Cuci tangan sebagai salah satu upaya dalam fisik,dinyatakan sehat dengan tidak adanya
mengatasi infeksi nosokomial karena tangan penyakit kulit ataupun luka.
merupakan media transmisi pathogen tersering di Anatomi dan Fisiologis Tangan Responden
rumah sakit (Tietjen et al,2004). Kegagalan dalam yang berbeda-beda
menjaga kebersihan tangan menyebabkan multi Bentuk dan luas tangan masing-masing
resisten dan wabah (Komite PPI RS Ajibarang, responden berbeda. Untuk mendapatkan luas
2015) tangan dengan mengukur keliling telapak tangan
Pelayanan Bedah merupakan salah satu jenis responden dengan menggunakan benang kasur.
pelayanan yang ada di RSUD Ajibarang, yang Setelah diketahui keliling telapak tangan
sangat rentan terjadinya infeksi nosokomial, kemudian dibentuk persegi panjang, untuk
karena berkaitan dengan perawatan luka habis kemudian dihitung luasnya dengan panjang kali
operasi. Ruang Kepodang Bawah adalah ruang lebar. Usap tangan dilakukan dengan mengusap
rawat inap untuk kasus penyakit bedah kelas III, telapak tangan sebelah kanan karena responden
sehingga aktifitas perawat sangat beresiko untuk menggunakan tangan kanan dengan aktifitas lebih
terjadinya infeksi nosokomial. banyak dibanding tangan kiri.
Kuantitas atau Volume Handrub
b. Gambaran Subyek Penelitian Volume handrub yang dipakai sebagai
Teknik Mencuci Tangan perlakuan baik handrub Aseptic Gel® maupun
Dalam pelaksanaan usap tangan, perlakuan formulaRW menggunakan volume yang sama yaitu
penggunaan handrub dengan cara mencuci tangan 2 (dua) ml untuk satu kali perlakuan.
menggunakan handrub baik handrub Aseptic
Gel® maupun formulaRW sesuai dengan prosedur c. Analisis Data
yang telah ditetapkan menurut WHO. Tabel.3.1. Data Angka Kuman Responden
Teknik mencuci tangan tersebut sudah Sebelum dan Sesudah Perlakuan Handrub Aseptic
menjadi kegiatan rutin sosialisasi tim Pencegahan Gel®
dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI RS), Jumlah Angka Kuman (CFU/cm²)
sehingga menjadi prosedur wajib dalam mencuci No Nama
Sebelum Sesudah Penurunan
tangan semua karyawan RSUD Ajibarang baik 1 Gun 79,00 27,00 52,00
medis maupun non medis. 2 Rud 62,00 15,00 47,00
Jenis dan Kandungan Handrub 3 Mar 46,00 6,00 40,00
Handrub Aseptic Gel® adalah merupakan 4 Bud 113,00 5,00 108,00
cairan antiseptic pembersih tangan tanpa bilas Rata-rata 75,00 13,25 61,75
sekaligus desinfektan dalam bentuk cairan gel Berdasarkan Tabel 3.1 diketahui bahwa semua
yang berbahan dasar alkohol. Kandungan dari responden didapatkan hasil angka kuman yang
produk ini adalah 70% Ethyl Alcohol, Deionize berbeda, karena aktifitas yang dilakukan berbeda
Water, Carbomer, TEA, PEG 40 dan Colour, – beda, meskipun jenis pekerjaan sama yaitu
Sedangkan Handrub FormulaRW yang dibuat perawat. Jumlah angka kuman tertinggi sebelum
adalah merupakan cairan antiseptic yang memakai handrub pada responden Bud. Dilihat
mengandung mengandung etanol 80%, gliserol dari usia, responden Bud paling tua, ada
1,45%, hydrogen peroksida ( H2 O2 )0,125%. kecenderungan bahwa yang melakukan banyak
Pembuatan handrub formulaRW dalam penelitian pekerjaan ke pasien lebih ke yang usia muda,
ini mengacu pada rekomendasi WHO. sehingga mereka akan sering melakukan cuci
Waktu Pengukuran Angka Kuman tangan. Selain itu tingkat kepatuhan baik dalam
Pengukuran angka kuman dengan metode melakukan cuci tangan ataupun prosedur cuci
usap tangan dilakukan dengan waktu berbeda tangan juga sangat mempengaruhi hasil dari
antara perlakuan handrub aseptic gel® dan jumlah angka kuman.
perlakuan handrub formulaRW. Perlakuan dengan Tabel 3.2.Hasil Analisis Perbedaan Angka Kuman
handrub Aseptic Gel® dilaksanakan dari pukul sebelum dan sesudah menggunakan handrub
08.30 – 09.15 WIB, sedangkan untuk perlakuan aseptic gel® (n=4)
handrub formulaRW dilakukan pukul 11.30 – Sebelum Sesudah T p
12.15 WIB. Selisih waktu itu dimaksudkan agar Kelompok
Mean SD Mean SD
pada pengukuran handrub formulaRW tangan Handrub 75,00 28,69 13,25 10,21 -3,955 0,029
sudah melakukan aktifitas perawat dan sudah Aseptic
tidak ada pengaruh atau efek dari pemakaian Gel®
handrub Aseptic Gel®.
Hasil analisa perbedaan angka kuman antara
Kondisi Tangan Sebelum Perlakuan sebelum dan sesudah menggunakan Handrub
Tangan Responden sebelum menggunakan
Aseptic Gel® menggunakan analisis uji t
handrub adalah kondisi tangan setelah melakukan
berpasangan. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel
aktifitas, dan belum melakukan cuci tangan
3.2, yaitu kelompok handrub aseptic gel®
menggunakan handrub. Tangan dilihat secara
menunjukkan nilai koefisien t (t hitung ) sebesar (-
Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 346
3.955) dengan nilai signifikasi (p value ) 0,029 < diperoleh peneliti, angka kuman pada responden
0,05 (α = 5%). Hasil analisis tersebut Bud paling tinggi dibanding responden lain, baik
menunjukkan ada perbedaan angka kuman atau sebelum dalam perlakuan aseptic gel® maupun
ada penurunan angka kuman yang sangat formulaRW..
signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan Sikap perawat yang baik dalam
handrub aseptic gel® dengan efektifitas sebanyak mencegah infeksi nosokomial dapat
81,04 %. Secara uji statistik membuktikan bahwa meningkatkan perilaku perawat dalam
terdapat perbedaan antara angka kuman sebelum melaksanakan universal precaution (pencegahan
menggunakan handrub aseptic gel® dengan yang menyeluruh). Sedangkan sikap yang tidak
sesudah menggunakan handrub aseptic Gel®, mendukung upaya universal precaution sering
sehingga handrub aseptic Gel® merupakan ditunjukan dengan sikap tidak peduli dan
handrub yang efektif dalam menurunkan angka mengesampingkan cuci tangan setelah melakukan
kuman. tindakan karena menganggap tidak kotor, atau
Tabel.3.3 Data Angka Kuman Responden bahkan mencuci tangan tetapi tidak sesuai dengan
Sebelum dan Sesudah Perlakuan Handrub referensi menurut anjuran WHO.
formulaRW Menurut Huang et al, 2013 (Pipit Puspita
Jumlah Angka Kuman Dewi, 2014), banyak perawat yang mengetahui
No Nama prosedur hand hygiene yang benar menurut
Sebelum Sesudah Penurunan
1 Gun 52,00 52,00 52,00 referensi, tetapi pada kenyataannya banyak dari
2 Rud 87,00 87,00 87,00 mereka tidak mengikuti referensi pada waktu
3 Mar 103,00 103,00 103,00 melakukan cuci tangan sehingga angka kuman
4 Bud 139,00 139,00 139,00 yang dihasilkan juga berbeda atau tidak sama satu
Rata-rata 95,25 7,75 87,50 dengan lainnya.
Tabel 3.2 menunjukan hasil pemakaian Pengalaman melakukan cuci tangan juga
handrub formulaRW yang berbeda setiap berpengaruh terhadap angka kuman yang
respondennya. Hal ini juga disebabkan karena dihasilkan. Semakin sering perawat melakukan
aktifitas yang dilakukan responden berbeda-beda cuci tangan, maka semakin banyak pengalaman
meskipun jenis pekerjaan sama. Angka kuman sehingga tingkat kesadaran akan universal
tertinggi sebelum memakai handrub formulaRW precation terhadap infeksi nosokomial juga
ada pada responden Bud yaitu 139 CFU/cm². semakin tinggi.
Hasil ini sama dengan pelakuan pemakaian Menurut Lucet et al (Pipit Puspita Dewi,
handrub aseptic gel®, faktor personal sangat 2014), faktor tentang durasi atau lamanya
berpengaruh terhadap jumlah angka kuman mencuci tangan juga berpengaruh terhadap angka
ditangan. Bud merupakan responden dengan usia kuman yang dihasilkan. Mencuci tangan sesuai
paling tua, dimana kegiatan atau aktifitas yang durasi yang telah ada dan ditetapkan oleh WHO,
dilakukan lebih sedikit dibanding dengan yaitu 40 – 60 detik dapat menurunkan jumlah
responden lain, sehingga lebih sedikit melakukan angka kuman di tangan.
cuci tangan. Selain itu tingkat pendidikan atau Tabel 3.4. Hasil Analisis Perbedaan Angka
pengetahuan responden juga berpengaruh Kuman sebelum dan sesudah menggunakan
terhadap jumlah angka kuman. handrub formulaRW (n=4)
Perbedaan jumlah angka kuman baik Sebelum Sesudah T p
Kelompok
perlakuan handrub aseptic gel® maupun Mean SD Mean SD
formulaRW, selain disebabkan aktifitas yang Handrub 95,25 36,11 7,75 4,50 -4,594 0,019
dilakukan juga bisa disebabkan oleh durasi formulaRW
mencuci tangan dan pengetahuan atau Hasil analisa perbedaan angka kuman antara
pengalaman dari responden. Infeksi nosokomial sebelum dan sesudah menggunakan Handrub
dapat ditransmisikan antara pasien yang berada di FormulaRW menggunakan analisis uji t
rumah sakit dengan tenaga kesehatan termasuk berpasangan. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel
perawat. Menurut Huang et al, 2013 (Pipit Puspita 3.4 yaitu pada kelompok handrub formulaRW
Dewi, 2014), pasien yang ditangani oleh perawat menunjukkan nilai koefisien t (t hitung ) sebesar (-
dengan pelatihan dan pengetahuan yang kurang 4.594) dengan nilai signifikasi (p value ) 0,019 <
merupakan resiko tinggi untuk terjadinya infeksi 0,05 (α = 5%). Hasil analisis tersebut
nosokomial. Tingkat pengetahuan oleh sumber menunjukkan ada perbedaan angka kuman atau
belajar seperti kuliah formal, pengalaman waktu ada penurunan angka kuman yang sangat
bertugas, hospital guidelines, dan artikel sains. signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan
Aktifitas yang dilakukan perawat di ruang handrub formulaRW, dengan efektifitas 90,17 %.
rawat inap sangat berpengaruh terhadap hasil Secara uji statistik membuktikan bahwa terdapat
angka kuman, semakin padatnya aktifitas yang perbedaan antara angka kuman sebelum
dilakukan akan mempengaruhi jumlah angka menggunakan handrub formulaRW dengan
kuman ditangan. Berdasarkan hasil yang sesudah menggunakan handrub formulaRW,

Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 347


sehingga handrub formulaRW merupakan handrub Setelah dilakukan uji analisis menggunakan
yang efektif dalam menurunkan angka kuman uji t tidak berpasangan, didapat hasil tidak ada
Efektifitas kedua handrub tersebut diatas, perbedaan yang signifikan antara perbedaan
dapat dilihat dalam persentase penurunan angka efektifitas dari handrub aseptic gel® dan
kuman yang disajikan pada tabel 3.5, dengan rata- formulaRW. Hasil dapat dilihat pada tabel 3.6,
rata efektifitas untuk handrub Aseptic Gel® yang menunjukkan nilai koefisien t (t hitung )
sebesar 81,04%, sedangkan untuk handrub sebesar -1,215 dengan nilai signifikasi (p value )
formulaRW adalah sebesar 90,17%. 0,270 > 0,05 (α = 5%). Dengan demikian tidak
Tabel.3.5 Efektifitas Handrub dalam menurunkan ada perbedaan efektifitas antara handrub aseptic
angka kuman pada tangan gel® dan formulaRW dalam menurunkan angka
Efektifitas Handrub (%) kuman.
No Responden Dilihat dari segi harga handrub formulaRW
Aseptic Gel® FormulaRW
1 Gun 65,82 80,77 memiliki nilai lebih ekonomis dibandingkan
2 Rud 75,81 95,40 dengan handrub aseptic gel®. Harga satu botol
3 Mar 86,96 87,38 handrub aseptic gel® ukuran 500 ml adalah Rp.
4 Bud 95,58 97,12 22.500,- sedangkan harga bahan dan proses
Rata-rata 81,04 90,17 pembuatan untuk satu botol 500 ml handrub
Kedua handrub tersebut mempunyai formulaRW adalah Rp. 11.980,- Dalam satu
efektifitas yang sangat signifikan dalam bulannya Rumah Sakit menggunakan kurang
menurunkan angka kuman. Hal ini karena kedua lebih sebanyak 100 liter handrub, sehingga dalam
handrub ini mengandung alkohol yang bekerja satu bulan dengan menggunakan handrub
dengan cara mendenaturasi protein dinding sel formulaRW dapat menghemat kurang lebih Rp.
bakteri (pengubahan struktur protein sehingga 2.104.000,-
menjadi tidak aktif) dan melarutkan lipid (lemak)
sel mikroba, sehingga menyebabkan keluarnya IV. SIMPULAN DAN SARAN
komponen-komponen penting dalam sel.
Kerusakan pada salah satu komponen tersebut Simpulan
dapat mengawali perubahan-perubahan yang a. Angka kuman tangan sebelum memakai handrub
menuju kematian sel ( Muhammad Ihrom Zain, aseptic gel® adalah rata-rata 75,00 CFU/cm²,
2015). angka kuman tangan sesudah memakai handrub
Alkohol akan bekerja secara maksimal pada aseptic gel® rata-rata 13,25 CFU/cm², secara
konsentrasi 60 – 80%, apabila konsentrasi alkohol statistik terdapat perbedaan yang signifikan atau
sangat tinggi justru kurang efektif, karena hanya bermakna (p = 0,029 atau p<0,05).
akan mampu mendenaturasi protein di luar sel b. Angka kuman tangan sebelum memakai handrub
bakteri, tidak mampu menembus membrane sel formulaRW adalah rata-rata 95,25 CFU/cm²,
bakteri dan mendenaturasi protein di dalam sel angka kuman tangan sesudah memakai handrub
bakteri yang sebenarnya merupakan target formulaRW rata-rata 7,75 CFU/cm², dan secara
utamanya (Muhammad ihrom Zain, 2014). Hal ini statistik terdapat perbedaan yang signifikan atau
sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh bermakna (p = 0,019 atau p<0,05).
Fajar Ardi Desiyanto dan Sitti Nur Djannah, c. Efektifitas handrub aseptic gel® dalam
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, yang menurunkan angka kuman pada tangan adalah
menyebutkan bahwa dari pengujian beberapa sebesar 81,04 % sedangkan efektifitas handrub
antiseptik, yang paling efektif dalam menurunkan formulaRW dalam menurunkan angka kuman pada
angka kuman adalah antiseptik yang mengandung tangan adalah sebesar 90,17 %
alkohol 60 – 80%. d. Secara statistik tidak ada perbedaan efektifitas
Efektifitas handrub formulaRW lebih tinggi handrub Aseptic Gel® dan handrub formulaRW
dibanding dengan efektifitas handrub aseptic dalam menurunkan angka kuman pada tangan di
gel®, karena dalam handrub formulaRW juga RSUD Ajibarang ( p=0,270 atau p > 0,05).
terkandung Hidrogen Peroksida 3%, yang
merupakan jenis antiseptik yang sangat efektif Saran
dalam membunuh mikroorganisme atau kuman. a. Bagi Rumah Sakit, handrub formulaRW bisa
Tabel 3.6 Hasil Analisis Perbedaan Efektifitas dijadikan sebagai alternatif dalam membuat
handrub aseptic gel® dan handrub formulaRW kebijakan pengadaan handrub yang lebih efisien
dalam menurunkan angka kuman (n=4) dan efektif.
Handrub Handrub b. Bagi Masyarakat atau Pengunjung Rumah Sakit,
T p pentingnya melakukan cuci tangan sewaktu akan
Variabel Aseptic Gel® formulaRW
meninggalkan rumah sakit, karena rumah sakit
Mean SD Mean SD
merupakan tempat yang sangat beresiko
Efektifitas
terjadinya penularan penyakit.
Penurunan 81,0412,98 90,17 7,57 -1,215 0,270
Angka Kuman

Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 348


c. Bagi peneliti lain, Perlu dilakukan penelitian Muhammad ihrom Zain. (2014) Mengapa harus
lanjut untuk melihat efektifitas jangka panjang alcohol 70%, kompasiana
dan menilai expired date dari produk handrub
formulaRW. Musadad, D. Anwar, et al. (1993). Kebiasaan cuci
tangan petugas rumah sakit dalam
DAFTAR PUSTAKA pencegahan infeksi nosokomial. Cermin Dunia
Kedokteran No. 82.
Aris Santjaka (2011), Statistik untuk Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Number of Microorganism on Your Hands. (2008).
Number of Microorganism on Your Hands.
Badli Parhati (2011) Perbandingan Penurunan Dipetik 08 Februari 2016, dari
Angka Kuman Tangan antara Cuci Tangan http://www.handhygiene. net
Pakai Sabun antiseptic dan beberapa instant /antisepsis/microorganisms.hands.html
hand sanitizer tahun 2011.Poltekkes
Kemenkes Semarang Pipit Puspita Dewi (2014). Perbandingan Angka
Kuman pada Coass dan Perawat Setelah
Darmadi. (2008). Infeksi Nosokomial Problematika Melakukan Tindakan Hand Hygiene tahun
dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Medika. 2014, Fakultas kedokteran dan Ilmu
Kedokteran Universitas Muhammadiyah
DepKes RI dalam Novi Hediyani. (2012). Manfaat Yogyakarta
Mencuci Tangan bagi Kesehatan. Diakses 08
Januari 2016, dari http://www.dokterku- Pratiwi, S. T. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta:
online.com /index.php/article/88-manfaat- Erlangga Medical Series.
mencuci-tangan-bagi-kesehatan
Rezki Purnama Sari, Dewi Anggraini, Wiwik Rahayu
Fajar Ardi Desiyanto dan Sitti Nur Djannah. (2013) (2014). Perbandingan Daya Anti Bakteri
Efektifitas mencuci tangan menggunakan Cairan Pencuci Tangan Formula World Healt
cairan pembersih tangan (hand sanitizer) Organization (WHO) Dengan Cairan Pencuci
terhadap jumlah angka kuman, Naskah Tangan Komersial, Fakultas Kedokteran
Publikasi, Universitas Ahmad Dahlan Universitas Riau.
Yogyakarta
Santoso Taufik (2013). Alkohol Handrub/Cairan
Hand hygiene europe. (2012). Diakses 04 Februari Pembersih Tangan Berbasis Alkohol Buatan
2016, dari hand hygiene europe: Sendiri, Lean Healthcare Indonesia, 2013
http://www.handhygieneeurope.com/acatalog/
Information_facts_and_figures.html Schaffer, g. h. (2000). Pencegahan infeksi dan
praktik yang aman. Jakarta: EGC.
Hartono, P. (2007). Perbandingan efektivitas cuci
tangan menggunakan alkohol 70%, sabun dan Soedarmo, dkk. (2008). Buku Ajar Infeksi dan
irgasan dp 300 terhadap penurunan jumlah Pediatri Tropis (2nd.ed). Jakarta: Badan
bakteri. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Penerbit IDAI.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta Soekidjo Notoatmodjo (2002). Metodologi Penelitian
Kesehatan (edisi revisi) .Jakarta : PT.Rineka
H.Jeffrey F.L (2012) Perbandingan Efektifitas Cipta, Jakarta Pusat
Handrub Softman dan Formula Handrub
Moewardi terhadap angka kuman di RSUD Supeni, M. (2006). Hubungan perilaku cuci tangan
Dr. Moewardi. Universitas Sebelas Maret perawat dengan angka bakteri aerob
Surakarta penyebab infeksi nosokomial. Karya Tulis
Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah
Indonesia, Departemen Kesehatan RI, 2008, Yogyakarta, Yogyakarta
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Suwarni, A. (2001). Studi Diskriptif Pola Upaya
Pelayanan Kesehatan Lainnya, Jakarta : Penyehatan Lingkungan Hubungannya
Departemen Kesehatan RI dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan
Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus:
Mandal, B., et al. (2008). Penyakit Infeksi. Jakarta: Penderita Pasca bedah Rawat Inap di Rumah
Erlangga Medical Series. Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY
tahun 1999. Badan Litbang Kesehatan

Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 349


Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan http://www.europeantissue.com/wp-
Sosial yogyakarta. content/uploads/World-Health-Organization-
Hands-Washing-Instructions.pdf
Tri Cahyono (2014) Pedoman Penulisan Proposal
Penelitian dan Karya Tulis Ilmiah/Skripsi World Health Organization. (2009). WHO Guidelines
(Edisi Revisi Ketiga),Politeknik Kesehatan on Hand Hygiene in Health Care: a Sumary.
Kemenkes Semarang, Jurusan Kesehatan Diakses 07 Januari 2016, dari
Lingkungan Purwokerto http://whqlibdoc.who.
int/publications/2009/9789241597906_eng.pdf
World Health Organization. (2006). Health-care
facility recommendations for standard Zulkarnain. (2009). Infeksi Nosokomial. Jakarta:
precautions key elements at a glance. Interna Publishing.
European Tissue Symposium. Diakses 06
Januari 2016, dari

Keslingmas Vol. 35 Hal. 278-396 Desember 2016 | 350

Anda mungkin juga menyukai