Anda di halaman 1dari 11

KONSEP TEKNOLOGI ENERGI

Energi Air

DISUSUN OLEH:

NAMA: MICHELLE MATRUTTY


NIM : 201899012

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON


TEKNIK GEOLOGI
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi adalah kemampuan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. Kata energi berasal
dari bahasa Yunani ergon yang mempunyai arti kerja. Dalam melakukan kegiatan, kita selalu
memanfaatkan energi dan dalam setiap kegiatan jumlah serta bentuk energi yang dibutuhkan
berbeda-beda.

Energi tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Energi digunakan oleh semua orang
dari semua kalangan, oleh karena itu kebutuhan energi selalu bertambah seiring berjalannya waktu.
Di Indonesia peningkatan konsumsi energi mencapai rata-rata 4 persen per tahunnya. Peningkatan
ini terpengaruhi oleh banyak faktor, seperti pertumbuhan ekonomi dan berkembangnya zaman.
Faktor-faktor ini membuat kebutuhan energi semakin kompleks dari waktu ke waktu.

Kebutuhan energi yang terus meningkat ini menyebabkan negara untuk membuat suatu
energi yang tidak dapat habis dan dapat diperbaharui. Energi yang seperti ini disebut energi
terbarukan (renewable energy). Salah satu jenis energi terbarukan adalah energi air.

1.2 Rumusan Masalah


Pada penulisan makalah ini perumusan masalah antara lain:
1. Apa itu energi air?
2. Berasal dari manakah sumber-sumber energi air dan bagaimanakah memanfaatkannya?
3. Apakah itu pembangkit listrik tenaga air?
4. Apa saja komponen-komponen pembangkit listrik tenaga air?
5. Bagaimanakah proses pembangkitan listrik menggunakan tenaga air?
6. Apa sajakah kekurangan dan kelebihan pembangkit listrik tenaga air
7. Apakah contoh pembangkit listrik tenaga air di Indonesia?
1.3 Tujuan
- Mengetahui pengertian energi air.
- Mengetahui sumber dan cara pemanfaatan energi air.
- Mengetahui pengertian pembangkit listrik tenaga air.
- Mengetahui komponen-komponen pembangkit listrik tenaga air.
- Mengetahui proses pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga air.
- Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air.
- Mengetahui contoh pembangkit listrik tenaga air di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Energi Air

Energi air adalah energi yang dihasilkan dari air yang bergerak. Energi air sering disebut
juga sebagai energi hidro. Air merupakan sumber energi yang murah dan mudah didapatkan. Dari
air dapat didapatkan energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial didapatkan dari air jatuh
dan energi kinetik didapatkan dari air mengalir. Energi air dapat digunakan sebagai energi mekanis
maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air dilakukan dengan menggunakan kincir air atau
turbin air.

2.2 Sumber Energi Air

- Air Terjun

Potensi energi air terjun memanfaatkan energi dari ketinggian atau dapat disebut energi
potensial yang akan diubah menjadi energi kinetik untuk menggerakan turbin yang kemudian akan
digunakan untuk menghasilkan energi listrik.

- Pasang Surut

Pada dasarnya potensi energi pasang surut juga memanfaatkan energi potensial untuk
pembangkit tenaga listrik. Energi pasang surut terjadi secara periodik, dimana terjadi dua kali
pasang dan dua kali surut tiap harinya. Namun, dibandingkan dengan energi potensi dari air terjun,
energi potensial dari pasang surut jauh lebih kecil.

- Ombak dan Arus

Energi gelombang laut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan gelombang laut
menuju daratan dan sebaliknya. Gelombang laut terjadi akibat adanya dorongan dari pergerakan
angin. Energi gelombang laut akan diakumulasikan untuk memutar turbin generator yang
digunakan untuk menghasilkan listrik.

- Panas Laut
Air laut dengan suhu yang panas akan dipompa dan disimpan sehingga menghasilkan uap
gas yang akan menyebabkan tekanan yang berfungsi untuk memutar turbin sehingga generator
listrik bekerja dan menghasilkan energi listrik

2.3 Pemanfaatan Energi Air di Indonesia

Potensi tenaga air di seluruh Indonesia diperkirakan sebesar 75684 MW. Potensi ini dapat
digunakan untuk 800 pembangkit listrik dengan kapasitas 100 MW atau lebih. Pemanfaatan energi
air adalah pemanfaatan energi potensial gravitasi yang ditransformasi menjadi energi mekanik
untuk menggerakan turbin. Turbin tersebutlah yang digunakan untuk membangkitkan energi
listrik. Pada umumnya dibuat bendungan untuk memanfaatkan energi air.

Air merupakan salah satu potensi terbesar yang dimiliki Indonesia sebagai negara maritim.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan Pembangkit Listrik yang ramah lingkungan
dan juga merupakan pemasok sekitar 70.000 MW listrik yang ada di Indonesia. Ini merupakan
bukti bahwa potensi energi air di Indonesia sangatlah baik dan dapat terus dikembangkan.

2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik yang
memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan disebut
hidroelektrik. Cara kerja pembangkit listrik ini adalah dengan mengubah energi air yang mengalir
(dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik dengan menggunakan turbin air dan dari
energi mekanik dapat menghasilkan energi listrik.

Komponen mendasar PLTA adalah sebagai berikut:

1. Bendungan

Bendungan merupakan konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air. Bendungan
berfungsi untuk menciptakan tinggi jatuh air dengan cara menaikkan permukaan air
sungai. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke Pusat Listrik Tenaga Air.

2. Turbin
Turbin berfungsi untuk merubah energi kinetik menjadi energi mekanik. Turbin
memanfaatkan gaya jatuh air untuk memutar baling-baling.
3. Generator
Generator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik. Generator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi elektrik.
Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-
baling turbin berputar, generator juga ikut berputar.
4. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi untuk menyalurkan energi listrik menuju ke rumah-rumah dan
pusat industri.
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTA tergantung dua faktor, yaitu:
1. Besarnya Air yang Jatuh
Semakin tinggi air jatuh, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan. Tinggi air
jatuh tergantung dari tingginya bendungan. Dengan begitu, semakin tinggi suatu
bendungan, semakin tinggi air jatuh, maka semakin besar tenaga yang dihasilkan.
2. Jumlah Air yang Jatuh
Semakin banyak air yang jatuh maka turbin akan menghasilkan tenaga yang lebih
besar. Jumlah air yang tersedia tergantung kepada jumlah air yang mengalir di
sungai. Semakin besar sungai maka aliran sungai akan semakin besar maka energi
yang dihasilkan akan lebih banyak.

Prinsip dasar pemanfaatan air sebagai sumber energi adalah mengandalkan jumlah debit
air dan memanfaatkan ketinggian jatuhnya air. Secara umum PLTA memanfaatkan energi dari
aliran air dalam jumlah tertentu dan kemudian menggunakan pipa pembawa untuk mengarahkan
aliran tersebut menuju ke turbin. Turbin yang terkena air akan memutar generator, sehingga
terjadilah proses konversi energi gerak menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan
dapat digunakan secara langsung, ataupun disimpan.

Ada beberapa kelebihan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yaitu:

1. Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban.


Pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan saat terjadi gangguan di jaringan.
2. Kapasitas daya PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi lainnya.
3. Teknologi PLTA dapat dikuasai dengan baik oleh Indonesia
4. PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, berjangka antara 50-100 tahun.
5. Bendungan yang digunakan untuk PLTA dapat sekaligus digunakan untuk hal lain
seperti irigasi, cadangan air ataupun pariwisata
6. PLTA bebas emisi karbon yang berarti PLTA ramah lingkungan

Adapun kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yaitu:

1. Biaya investasi PLTA mahal.


2. Pembangunan bendungan untuk PLTA memakan waktu yang lama.
3. Memerlukan daerah yang luas untuk membangun PLTA.
4. Kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang
sangat besar.

2.5 PLTA Cirata

Salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia adalah PLTA Cirata, yang
merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA Cirata memiliki total kapasitas sebesar 1008
Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWH) pertahun
yang disalurkan ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali. PLTA Cirata merupakan bangunan
bawah tanah terbesar di Indonesia.

(Gambar 2.1) Keterangan Unit PLTA Cirata


(Fauzani, N. F, 2016)
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru,
Kecamatan Plared, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. PLTA Cirata merupakan salah satu cara
pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah Kabupaten Bangun,
kurang lebih 60 km sebelah barat laut kota Bandung atau 100 km dari Jakarta melalui Purwakarta.

PLTA Cirata dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN
Persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). PLTA Citara beroperasi pada pukul 17.00-
22.00, dengan mode operasi LFC (Load Frequency Control), di mana jika sistem Jawa Bali
mengalami kematian (Black Out) maka PLTA Cirata dapat memulai penyaluran dalam waktu
kurang lebih lima menit.

Jenis turbin yang digunakan di PLTA Cirata merupakan Turbin Francis. Turbin Francis
merupakan salah satu jenis turbin reaksi artinya turbin ini digerakan oleh tekanan air. Tekanan air
akan berubah menjadi energi mekanis yang membuat turbin ini terputar.

(Gambar 2.2) Turbin Francis


(Fauzani, N. F, 2016)

Cara kerja PLTA Cirata sebagai berikut:

1. PLTA Cirata menggunakan air dari sungai Citarum yang kemudian ditampung di
waduk cirata.
2. Air yang ditampung dialirkan melalui pintu air.
3. Air mengalir melalui kanal air.
4. Air memasuki pipa pesat.dan kemudian katup ditutup
5. Air mengalir ke dalam rumah siput setelah katup dibuka
6. Air yang mengalir akan memutar turbin dan kemudian air keluar melalui pipa lepas
7. Turbin menggerakan generator dan menghasilkan energi listrik yang akan digunakan
oleh trafo.
8. Tegangan listrik yang dihasilkan generator akan dinaikkan oleh trafo dan kemudian di
salurkan ke Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET)
9. Listrik yang dihasilkan disalurkan ke sistem intekoneksi Jawa-Madura-Bali

(Gambar 2.3) Skema Alur Kerja PLTA Cirata


(Fauzani, N. F, 2016)

Pengoperasian PLTA Cirata dapat terjadi secara manual, otomatis, dan remote.
Pengoperasian manual berarti sistem dioperasikan secara manual oleh operator pada PLTA.
Pengoperasian otomatis berarti sistem dioperasikan secara otomatis tanpa adanya operator pada
PLTA. Pengoperasian remote berarti sistem dioperasikan melalui komputer di ruang kontrol yang
terdapat sekitar 2 KM dari lokasi PLTA.

PLTA Cirata menjalankan maintenance / perawatan secara rutin selama sebulan sekali.
Proses perawatan mencakup pemeriksaan keadaan fisik peralatan, pemeriksaan parameter dan juga
pembersihan. Selain perawatan rutin, terdapat juga inspeksi rutin yang terjadi setahun sekali.
Proses inspeksi mencakup bongkar-pasang peralatan untuk diuji dan di kalibrasi untuk mengetahui
apakah peralatan yang ada masih layak pakai atau tidak.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan di atas adalah:

- Energi air adalah energi yang dihasilkan dari air yang bergerak.
- Energi air dapat berasal dari air terjun, pasang surut air laut, ombak dan arus serta panas
air laut.
- Salah satu cara pemanfaatan energi air adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan
aliran air untuk menghasilkan listrik.
- Komponen utama dari PLTA adalah bendungan, turbin, generator dan jalur transmisi.
- Kelebihan utama dari PLTA adalah ramah lingkungan dan memiliki kapasitas yang besar,
namun kekurangan PLTA adalah membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama
untuk pembangunan.
- Salah satu PLTA di Indonesia adalah PLTA Cirata yang berada di daerah aliran sungai
(DAS) Citarum, di Jawa Barat.

3.2 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya energi air lebih dimanfaatkan lagi sehingga
dapat menjadi energi alternatif yang berguna.
DAFTAR PUSTAKA

Banifade, M. (2013). Makalah PLTA. Dipetik Juni 8, 2019, dari


https://www.academia.edu/6251469/MAKALAH_PLTA

Yoga, P. (2012). Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Dipetik Juni 8, 2019, dari
https://www.academia.edu/16107470/Makalah_Pembangkit_Listrik_Tenaga_Air_PLTA

Pranata, O. (2015). Makalah Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA). Dipetik Juni 8, 2019, dari
https://www.academia.edu/25637400/MAKALAH_PEMBANGKIT_LISTRIK_TENAG
A_AIR_PLTA_

Daju, W. (2013). Makalah Energi Air. Dipetik Juni 8, 2019, dari


https://www.scribd.com/doc/183032376/MAKALAH-ENERGI-AIR-docx

Topik V. Energi Air. Dipetik Juni 8, 2019, dari


http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/M
ATERI%20WEB%20ELP/Bab%20V%20ENERGI%20AIR/indexAir.htm

Fauzani, N. F. (2016). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata. Dipetik Juni 8, 2019, dari
https://www.scribd.com/doc/309322566/PLTA-Cirata

Anda mungkin juga menyukai