Anda di halaman 1dari 7

 Adhitya Surya Pratama: Moderator, warga

 Febry Arlanda: Murid dan polisi


 Eldy Agustiawan: Murid dan polisi
 Ego Pradana: Murid culun
 Muhammad Aziz S: Murid nakal
 Rendi Surahman: Murid nakal
 Ade Bimo C (Ebot) : Murid nakal
 Randhika : pak guru, warga .

PEMBULIAN BERUJUNG PENYESALAN

Cerita seorang anak SMK yang sangat culun dan cupu dengan sikapnya begitu teman-
temannya selalu membuli dia setiap hari sampai anak ini menderita cerita ini diawalai dari
ketika mereka berada disekolah.
(sebelum bel berbunyi, para siswa bernyanyi dalam kelas. Tak lama kemudian datanglah
ebot).
Ebot: bro, si cupu dua orang itu belum datang, kemana ya mereka? (sambil melihat ke arah
rendi dan aziz)
Rendi: iya yah, tapi sudahlah, bodo amat ngurusin orang.
Aziz: tumben mereka telat biasanya paling pagi dan disiplin.
(tidak lama kemudian, Pak Dhika pun datang, kelas yang ribut serentak diam, kemudian Aziz
sang ketua mengambil aba aba untuk salam)
Aziz:beri salaaam.
Murid: assalamualaikum warrohmatullah wr.wb
Pak dika: waalaikumsalam murid murid sekarang kita lanjut pelajaran minggu
kemarin.

Sementara itu dengan tergesa gesa ego dan eldy datang dengan kelelahan memasuki ruang
kelas dan langsung menghadap pak dika.
Pak dika: kenapa kalian terlambat?
Ego: maafkan kami pak, tadi motor eldy mogok pak.
Eldy: iya pak kami harus membawanya ke bengkel
Ebot: alasan pak!!! Mereka takut pelajaran bapak kali
Rendi: bener itu pak materi kita kan bola basket ego mana bisa main basket badannya kan
kurus kecil dan dekil. Ahahahaha
Aziz: hukum aja pak biar mereka kapok
Pak dika: sudah sudah kalian diam!!! Ego eldy silahkan ke meja kalian masing masing.

Ego dan eldy-pun berjalan ke meja mereka, ketika hendak melewati ebot, ebot pun
menyangga kaki ego sehingga membuat ego tersumgkur
Ebot: ah cupu lo gitu aja jatuh enggak punya tenaga yaa? Oh iya ya mereka kan abis dorong
motor ( sementara itu ebot,aziz,rendi tertawaa terbahak bahak sementara itu ego pun langsung
bangun)
Febry: sudahlah kalian jangan tertawa kasian kan dia
Ebot: iyaa iyaa maaf
Pak dika: sudah sudah kamu tidak apa apa kan ego?
Ego: tidak apa apa pak
Pak dika: baiklah kita lanjut ke pelajaran
Mereka kembali belajar tak terasa bel istirahat telah berbunyi
Pak dika: baiklah anak anak kita akhiri pelajaran kita pada hari ini bapak akhiri
wassalamualaikum wr.wb

Murid murid pun segera keluar dari ruang kelas sementara itu febry ebot rendi dan ajis
tidak kemana mana mereka tetap di dalam kelas.
Ebot: eeh feb kenapa tidak istirahat biasanya selalu ke perpustakaan atau ke kantin?
Febry: enggak ah aku lagi malas, aku lagi pingin di kelas, kalian kenapa tidak keluar?
Ebot: kami ada misi.
Febry: misi apa?
Rendi: misi apa, jangan buat kami penasaran
Ebot: ada deh, kamu mau ikut enggak ren?
Rendi: emang rencana apa sih (penasaran)
Ebot: saya tanya kamu mau ikut enggak?
Aziz: sudah ikutin aja entar kamu tau sendiri ya ngga bot(melirik ke arah ebot)
Ebot: yoi bro.
Febry: jangan ren pasti mereka mau membully ego, kasian dia.
Rendi: sudah ah aku mau sama mereka aja asik nih kayaknya (sambil tertawa)
(Tak lama kemudian ego dan eldy pun masuk kelas)
Aziz: guys si cupu datang tuh
Ebot: eh cupu kalian dari mana?
Ego: kami abis dari kantin, emang kenapa?
Ebot: bagi duit dong go!!!
Ego: maaf, enggak ada duit bot
Rendi: alah bohog dia bot, coba periksa di sakunya
ebot pun meriksa saku ego, ego mencoba menghalanginya dan ebot pun mulai kesal dan
meminta bantuan teman temannya untuk mengahajar ego sampai babak belur dan mengambil
duitny
ebot: ahahaha dasar lo mau melawan, bonyok kan lo jadinya, ini ebot bukan kaleng kaleng.
Rendi: iya nih dasar cupu tinngal kasih aja kok susah
Aziz: yaudah ayok kita pergi dan simpan duit itu untuk kita nanti
Melihat temannya babak belur di lantai segera eldy membawa ego menemui pak dika
untuk melaporkan perbuatan ebot rendi dan azis yang telah memukuli ego dan mengambil
uangnya.
Eldy: kamu tidak apa apa go?
Ego : tidak apa – apa di
Eldy : syukurlah mereka sudah kelewatan ayok kita laporkan ke guru saja
Ego : ya di ayok
Ego dan Eldy : Assalamu’alikum pak
Ego : pak tadi aku dikeroyok oleh Rendi, Aziz dan Ebot karena aku tidak mau memberikan
uang dan mereka mengambil uangku secara paksa
Pak dika :kamu eldi suruh mereka menghadap saya
Eldy pun memanggil Rendi, Aziz dan Ebot untuk menghadap pak Dika
Eldy : eh kalian bertiga dipanggil pak Dika
Mereka bretiga pun pergi ke ruangan pak Dika
Rendi, Aziz dan Ebot : Assalamu’alaikum
Pak Dika : Wa’alaikumussalam, duduk kalian bertiga, apa yang kalian lakukan pada
ego smapai dia babak belur
Ebot : ga ada pak, kami uma bercanda pak, ya kan teman-teman?
Rendi dan Aziz : yoi bro
Pak Dika : alah alasan kalian, sekarang kalian hormat di tiang bendera sampai bel
pulang berbunyi
Rendi, Aziz dan Ebot : iya iya pak
Dengan wajah kesal mereka pergi menjalankan hukuman, dengan sangat marah Ebot
menyusun rencana untuk memberi Ego pelajaran sepulang sekolah.
Ebot : Dasar cupu berani sekali dia bilang ke pak Dika apa yang kita perbuat
Rendi : benar itu bot kurang ajar si cupu itu
Ebot : bagaimana kalo kita beri dia pelajaran sepulang sekolah?
Aziz : ga ah, bot aku gak ikut aku ada kerjaan.
Rendi : Yaudah kalo kamu ga mau, gimana rencananya bot?
Ebot : jadi begini sepulang sekolah kita kumpul di gang, ntar si cupu lewat mau kerja
kelompok kita hadang dia dan bawa dia ketempat yang sepi untuk beri dia pelajaran.
Rendi : oke siap
Bel pulang pun berbunyi mereka telah menyelesaikan hukumannya dan pulangg ke
rumah masing-masing. Beberapa jam kemudian Ebot dan Rendi berkumpul ditempat yang
telah ditentukan, Ebot membawa pisau yang diselipkan dikanong celananya
Rendi : akhirnya datang juga kamu
Ebot : maaf ada kerjaan sedikt tadi aku habis nyuci sepeda aku.
Rendi :owh iya, BTW buat apa kamu bawa pisau, jangan macam-macam ya
Ebot : ga cuma buat nakut-nakutin dia aja.
Tak lama kemudian Ego pun datang melewati gang. Rendi dan Ebot telah siap untuk
menghadang Ego
Ebot : ettt lewat sini bayar
Ego : loh kenapa bot?
Ebot : mau bayar apa mau ikut kami?
Ego : aku ga ada uang
Ebot : Yasudah ikut kami sekarang
Mereka membawa Ego kegang yang sepi yang hanya cuman ad mereka bertiga
Ebot : maksud kamu apa memberitahu kamu pak Dika tentang apa yang telah kami lakukan
kepadammu
Ego : salah kalian berbuat kelewatan terhadapku
Rendi : jadi kamu ga suka?
Ego : terserah kalian mau bilang apa, kejahatan tetap kejahatan
Ebot : alah bacod kamu, kamu pikir kami tidak malu pada saat kena hukuman
Ego : maaf bot, aku hanya ingin menyadarkan kalian
Ebot : maaf maaf, ayo Ren kita hajar saja si cupu ini
Rendi : Gaskeun gaskeun
Serentak mereka menghajar Ego, Ego mencoba melawan tapi tidak bisa. Meraka
menghjarr Ego sampai babak belur dan Ego jatuh ketaah, dengan sigap Ebot mengeluarkan
pisau dari saku, dan langsung menusuk Ego.
Rendi : gila kamu bot sampai menusuk Ego
Ebot : alah bodo amat
Rendi : bagaimana kalo ada yang menemukan jasadnya?
Ebot : kita bungkus jasadnya terus kita buang jasadnya ke tempat sampah
Rendi : oke aku setuju
Setelah membunuhnya dan membungkus jasadnya denga plastik mereka pun pergi,
tak lama kemudian datang dua orang warga yang mau membuang sampah di kotak sampah.
Dhika: kemana kita akan membuang sampah ini sudah terlalu banyak(sambil berjalan)
Adit: ayok kita cari dulu diujung gang itu terdapat kotak sampah kalau gak salah?
Dhika: iya dit itu kotak sampahnya ayok kita buang disitu aja
Adit: ayo
Dhika: loh apa itu dit seperti tangan seseorang (dengan terkejut)
Adit: ayo kita coba bukak plastiknya.. Bener ka ini mayat seseorang
Dhika: ayok kita kekantor polisi untuk melaporkan ini
Mereka pun pergi kekantor polisi untuk melaporkan penemuan mayat seorang
lelaki.
Febry : selamat siang ada yang bisa saya bantu pak?
Warga : siang pak, saya menemukan jasad di tumpukan sampah yang terbungkus
plastik.
Febry: didaerah mana kamu menemukan jasad itu?
Warga: digang kosong jalan Mawar.
Febry : baik pak terimakasih atas infonya, kami akan langsung menujju ke TKP
Warga : siap pak
Febry : Eldy kemarilah, kita mempunyai sebuah kasus
Eldy : siap pak kasus apa?
Febry : saya menerima info bahwa seorang warga menemukan jasad di sebuah tumupukan
sampah. Ayo kita langsung menuju ke TKP untuk menyelidiki kasus tersebut
Eldy : siap
Polisi pun pergi ke tempat TKP. Sesampai disana mereka melakukan penyelidikan
Febry: eldy coba kamu cari barang bukti yangad disekitar sini.
Eldy : pak saya menemukan pisau yang dilumuri darah
Febry : baiklah kita bawa untuk di tes sidik jari dan bawa jasadnya untuk diatopsi
Eldy : baik pak
Setelah melakukan penyelidikan polisi menemukan sidik jari Ebot yang diduga teman
korban sendiri. Polisi pun menuju rumah Ebot untuk menangkap tersangka
Febry : selamat siang apakah benar ini rumah saudara Ebot
Ebot : siang pak , iya saya sendiri
Febry : kami membawa surat perintah penangkapan anda yang telah membunuh saudara Ego
Ebot : ah pasti bapak salah orang
Febry : tidak kami sudah mendapatkan informasi berupa sidik jari yang sangat cocok dengan
sidik jari anda
Ebot mencoba melarikan diri dan dengan sigap polisi menembak kakinya sehingga
dia terjatuh dan langsung menangkap.
Febry: eldy tangkap dia.
Febry : saudara Ebot apakah kamu sendirian melakukan ini semua
Ebot : tidak pak, saya bersama teman saya yang bernama Rendi
Febry : cepat bawa kami ke rumah Rendi
Ebot menunjukan rumah rendi, yang ternyata orang yang membantu ebot membunuh
ego. Dan disini polisi langsung menangkap rendi.
Febry : selamat siang, apakah ini benar saudara Rendi
Rendi : benar pak saya sendiri
Febry : anda kami tangkap atas kasus pembunuhan saudara Ego
Akhirnya Rendi dan Ebot pergi dibawa ke kantor polisi untuk di introgasi
Febry : apa penyebab kalian melakukan ini?
Rendi : kami hanya ingin memberinya pelajaran karena telah mempermalukan kami
Febry : tapi tidak harus membunuhnya
Ebot : kami tak sengaja membunuhnya pak
Febry :sudahlah kalian tetap saja bersalah karena telah menghilangkan nyawa seseorang.
Eldy bawa mereka ke sel tahanan sekarang.
Akhirnya Rendi dan Ebot mendekam dibalik jeruji besi untuk menebus kesalahannya.
Dan mereka pun sangat menyesal karena telah melakukan hal tersebut. Dengan kejadian ini
mereka tidak bisa melanjutkan sekolahnya.
Pesan dari drama ini adalah janganlah kalian memiliki rasa dendam terhadap orang lain,
cobalah untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan pula dengan begitu hidupakan
damai dan tentram.

Anda mungkin juga menyukai