Anda di halaman 1dari 2

ANESTHESIA REGIONAL (SPINAL)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
00 1 Dari 2
CABANGBUNGIN SPO/ / /001
BEKASI
Disahkan oleh
Tanggal terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. MARKENLLY, M,Kes
NIP. 19660311 20011 1 001
Anestesi spinal adalah tindakan anestesi dengan cara
penyuntikan obat anestesi lokal dan adjuvant ke dalam ruang
PENGERTIAN subchranoid yang akan menghasilkan hambatan hantaran
rangsangan medula spinalis, menyebabkan hilangnya fungsi
otonom sensoris dan motoris untuk sementara waktu.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk
menghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesi ( terblok
TUJUAN
sensoril, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan
tindakan pembedahan didaerah tersebut.

KEBIJAKAN

1. Posisi pasien miring dengan lutut dilipat ke perut


maksimal kelapa tunduk kedada maksimal, atau posisi
duduk
2. Asepsis daerah penyuntikan
3. Lakukan infiltrasi lokal pada daerah penyuntikan
4. Jarum spinal dengan mandrinya ditusukan kecelah
intervebra antara L2-3 / L3 – 4/ L4 – 5 sesuai indikasi
dan pengalaman
5. Jarum spinal dengan mandrinya dimasukan pelan-
PROSEDUR
pelan sampai dirasakan sensasi seperti menembus
kertas, mandrin dicabut, bila ujung jarum telah
mencapai ruang subarakhnoid maka akan keluar cairan
LCS dari pangkal jarum spinal.
6. Obat anestesi lokal dimasukan ( dosis sesuai
kebutuhan) setelah dipastikan jarum masuk ke ruang
subarakhnoid.
7. Posisi pasien terlentang kembali, dilakukan
pengawasan terhadap tensi, nadi kesadaran dan
ANESTHESIA REGIONAL (SPINAL)

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSUD
00 2 Dari 2
CABANGBUNGIN SPO/ / /001
BEKASI
pernapasan. Bila tensi turun < 30 %,percepat infusan,
masukan efedrin 10 mg IV, bila perlu ulang setiap menit.
8. Nilai ketinggian hambatan sensorik dan motorik dengan
uji Pinrick dan skala Bromage

UNIT TERKAIT Kamar Bedah

Anda mungkin juga menyukai