1.1 Latar Belakang Alquran merupakan sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup bagi semua muslim. Alquran bukan hanya memuat petunjuk tentang manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur manusia dengan alam. Selain itu, Al – Quran juga memberikan petunjuk dalam persoalan – persoalan akidah, syari’ah, dan akhlak dengan jalan meletakkan dasar – dasar prinsip mengenai persoalan - persoalan tersebut. Semakin berkembangnya teknologi maka akan semakin berkembang pula Pendidikan suatu bangsa, karena berkembangnya pendidikan diharapkan terciptanya manusia yang taat pada Agama sebagaimana tujuan dari pendidikan yaitu menjadikan manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagi umat Islam salah satu bentuk iman dan Takwa kepada Tuhan adalah dengan menjadikan Alquran sebagai pedoman hidupnya, karena Alquran merupakan kalam Allah SWT yang dapat menuntun kita menjadi manusia yang mendapat kebahagiaan dunia maupun akhirat. Akan tetapi di era modern ini banyak sekali umat islam yang meninggalkan Al-Qurannya, manusia seringkali terbius akan godaan – goadaan dunia dan seringkali melupakan kehidupan akhirat. Remaja saat ini lebih banyak meluangkan waktunya untuk bermain gadget dari pada membaca Al-Quran. Hal ini menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan bagi umat islam. Fenomena – fenomena buruk yang terjadi di kalangan remaja saat ini merupakan bukti bahwa kurangnya pendidikan spritual yang diberikan. Menurut Linda (2015) minat membaca Al-Quran sebagian anak usia sekolah di Indonesia semakin berkurang. Terutama anak usia sekolah 13 – 18 tahun yang masih dalam pencarian jatidiri, dimana mereka masih senang mencoba hal – hal baru dan menarik perhatian orang lain. Mereka lebih suka menghabiskan waktu untuk bersenang – senang daripada mempelajari Al- quran. Pendidikan sebagai lembaga formal yang akan memberikan perubahan kepada peserta didik, memiliki tanggung jawab besar untuk mengembalikan Al Quran kepada setiap manusia, dengan mengintegrasikan Al –Quran di setiap pembelajaran. Pada umumnya pengukuran untuk mengetahui hasil belajar matematika masih mengarah pada aspek kognitifnya saja, jarang ditemukan instrumen penilaian hasil belajar matematika mengintegrasikan Al – quran di dalamnya. Instrumen Penilaian hasil belajar matematika berbasis Al –Quran memungkinkan siswa termotivasi untuk membaca Al-Quran, memberikan pemahaman kepada siswa tentang begitu pentingnya Al-Quran dalam kehidupan. Memberikan pemahaman bahwa Al-Quran tidak hanya memuat ilmu agama saja, akan tetapi memuat semua ilmu pengetahuan lainnya, terutama ilmu matematika. al Quran memuat konsep matematika, banyak ayat –ayat Al-Quran yang berkaitan langsung maupun tidak langsung terhadap bidang matematika.