MANAJEMEN KEUANGAN II
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan II
Disusun oleh :
Mutia Farida
171010550632
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan transaksi keuangan suatu
perusahaan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada satu periode
akuntansi dan merupakan gambaran umum mengenai kinerja suatu perusahaan.
Pendapat lain mengatakan bahwa laporan keuangan adalah produk akhir proses
akuntansi suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dimana informasi di dalamnya
merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan, dengan tujuan untuk
membantu perusahaan membuat keputusan atau kebijakan yang tepat.
Nama partner audit tahun sebelumnya - Name of prior year audit signing
partner
Kepatuhan terhadap pemenuhan Ya / Yes Whether in compliance with
peraturan BAPEPAM LK VIII G 11 BAPEPAM LK VIII G 11 rules
tentang tanggung jawab direksi atas concerning responsibilities of
laporan keuangan board of directors on financial
statements
Kepatuhan terhadap pemenuhan Ya / Yes Whether in compliance with
peraturan BAPEPAM LK VIII A dua BAPEPAM LK VIII A two rules
tentang independensi akuntan yang concerning independence of
memberikan jasa audit di pasar modal accountant providing audit
services in capital market
D. Analisis Laporan Keuangan PT. Campina Ice Cream Industry Tbk.
1. Total Aset
2017 2016
Rp Rp Rp %
a. Total Aset Lancar 864.515.740.286 670.273.649.026 194,2 M 29,0
b. Total Aset Tidak Lancar 346.668.782.273 360.767.410.984 - 14,1 M -8,3
TOTAL ASET 1.211.184.522.659 1.031.041.060.010 180,1 M 17,5
Total Aset per 31 Desember 2017 meningkat sebesar 17,5% senilai Rp. 180,1 milyar,
yaitu dari per 31 Desember 2016 senilai Rp. 1.031 milyar menjadi Rp. 1.211 miyar per
31 Desember 2017.
a. Total Aset Lancar meningkat 29% atau senilai 194,2 milyar yaitu dari Rp. 670,3
milyar per 31 Desember 2016 menjadi Rp. 864,5 milyar per 31 Desember 2017.
b. Total Aset Tidak Lancar menurun 8,3% atau senilai 14,1 milyar yaitu dari Rp. 360,7
milyar per Desember 2016 menjadi Rp. 346,6 milyar per 31 Desember 2017.
2. Pendapatan Usaha
Keterangan
Rp Rp Rp %
Total penjualan bersih tahun buku 2017 adalah Rp. 944,8 miliyar yang mengalami
peningkatan 1,5% senilai Rp. 14,3 miliyar dibandingkan dengan total penjualan bersih
= 1.582,2%
= 397,1%
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio lancar tahun buku 2017
menunjukan peningkatan dibandingkan tahun buku 2016, yaitu 397,1% di tahun 2016
Rasio cepat adalah kemampuan perseroan untuk membayar semua liabilitas lancarnya
= 1.304,4%
= 321,9%
Pada tahun buku 2017 rasio cepat meningkat, dari 321,9% di tahun buku 2016
4. Profitabiltas
aktiva yang dimilikinya yang digunakan untuk menghasilkan laba. Bila nilai ROA
semakin besar maka menunjukan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, karena
= 5,11%
ROA tahun buku 2017 mengalami penurunan sebanyak 1,53% dari tahun buku
2016 sebesar 5,11% menjadi 3,58% pada tahun buku 2017. Maka, tingkat
= 5,18%
= 9,53%
ROE pada tahun buku 2017 mengalami penurun sebanyak 4,35% yaitu dari tahun
buku 2016 sebesar 9,53% menjadi 5,18% pada tahun buku 2017. Maka, tingkat
perseroan dalam menghasilkan laba yang menjadi hak pemilik modal menurun.
c. GPM (Gross Profit Margin)
GPM atau Gross Profit Margin (Marjin laba kotor) adalah rasio profitabilitas yang
penjualan.
= 61,56%
= 60, 89%
GPM tahun buku 2017 mengalami kenaikan sebesar 0,67% yaitu dari tahun buku
2016 sebesar 60,89% menjadi 61,56% pada tahun buku 2017. Laba kotor terhadap
penjualan tahun buku 2017 mengalami peningkatan, maka semakin baik keadaan
Net Profit Margin (NPM) atau marjin laba bersih merupakan perbandingan total
jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan yang akan
= 4,6%
= 5,67%
NPM tahun buku 2017 mengalami penurunan sebesar 1,07% yaitu dari tahun buku
2016 sebesar 5,67% menjadi 4,6% pada tahun buku 2017. Hal ini menandakan