Anda di halaman 1dari 7

I.

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui cara menimbang zat yang baik dan
benar.
2. Mahasiswa mampu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
3. Mahasiswa mampu membuat pengenceran.

II. PRINSIP
Dalam proses pembuatan larutan dan pengenceran perhitungan
secara kimia sangat dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak zat yang
harus ditimbang dan berapa banyak larutan yang dibutuhkan dalam
pengenceran.

III. TINJAUAN PUSTAKA


A. Penimbangan
Menimbang dilakukan untuk mendapatkan bahan yang dibutuhkan
dengan ukuran yang tepat dan cermat. Larutan didefinisikan sebagai
zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau
lebih, yaitu antara zat terlarut dan zat pelarut. Senyawa dalam jumlah
yang lebih besar disebut solvent (zat pelarut) dan senyawa yang berada
dalam jumlah kecil disebut solute (zat terlarut). Jumlah zat terlarut
dalam pelarut sangat bervariasi itulah sebabnya perlu mengetahui
susunan atau konsentrasi yang tepat dalam larutan bila harus dilakukan
suatu perhitungan pada reaksi kimia. Konsentrasi larutan dapat
dinyatakan dengan beberapa cara antara lain :
1. Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute perliter dari larutan
dan biasanya dengan huruf besar M.
2. Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute per 1 Kg.
3. Persen berat adalah menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam
100 gr larutan.
4. Persen volume menyatakan banyaknya ml zat terlarut dalam 100
ml larutan.
Suatu reaksi kimia akan berjalan dengan sempurna apabila mol
antara zat yang bereaksi dapat saling bertemu, sehingga konsentrasi
solute sangat menentukan sempurna atau tidaknya suatu reaksi kimia.
Sehingga pengenceran suatu larutan perlu dilakukan untuk tujuan
tersebut. Prinsip pengenceran menurut rumus V1M1 = V2M2, dimana
V1 adalah volume larutan awal yang molaritasnya M1 yang harus
diencerkan dan V2 adalah volume akhir yang harus dipenuhi agar
molaritas larutan nilainya M2.

B. Pengertian dan Sifat Larutan


Pengertian larutan : Campuran homogen dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat
dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri dari zat pelarut dan terlarut
(Sumardjo, 2008).
Sifat larutan :
1. Memiliki komposisi dan ukuran yang sama.
2. Tidak memiliki bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak bedakan secara langsung antara).
3. Partikel ukurannya berukuran sama (baik ion, atom, maupun
molekul) dari dua zat atau lebih.
4. Dalam larutan fase cair, pelarutnya adalah cairan dan zat yang
terlarut bisa berwujud padat, cair, atau gas.
5. Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume
terbesar (Underwood, 2006).

IV. Alat Dan Bahan


 Alat :
- Spatel. - Ball Pipet.
- Pipet Tetes. - Pipet Ukur.
- Kertas Perkamen. - Pipet Volume.
- Beaker Glass. - Corong.
- Labu Ukur. - Batang Pengaduk.
 Bahan :
- Aquadest. - NaCl 0,5 %.
- Salbutamol 20 mg. - NaOH 0,1 Molar.
- Asam Oksalat 0,005%. - Saccharum Lactis.

V. Prosedur
1. Menimbang zat padat (serbuk, padat) cair dan semi solid.
2. Menimbang zat dengan pengenceran:
- Padatan : Timbang 2 mg salbutamol.
- Larutan : Buatlah larutan asam oksalat 0,005 %.
3. Membuat larutan dengan satu seri pengenceran:
- Larutan Natrium klorida 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm.
4. Membuat larutan NaCl 0,5%.
5. Membuat larutan NaOH 0,1 molar.

VI. Hasil dan pembahasan


Cara kerja yang harus dilakukan pada praktikum penimbangan dan
penyiapan larutan adalah :
1. Menimbang zat padat (serbuk,padatan), cair dan semi solid.
2. Menimbang zat dengan pengenceran.
a. Padatan : Timbang 20 mg Salbutamol.
Prosedur :
- Timbang Salbutamol sebanyak 10 mg. Masukan kedalam
mortir.
- Timbang lakctosa sebanyak 90 mg. Masukan kedalam mortir
gerus ad homogen.
- Timbang kembali sebanyak 20 mg. Bungkus dengan kertas
perkamen.
b. Larutan : Buatlah larutan asam oksalat 0,005 %
Prosedur :
- Timbang asam oksalat sebanyak 100 mg. Masukan kedalam
labu ukur, tambahkan air ½. Lalu tambah air sampai batas
meniscus.
- Pindahkan kedalam botol.
- Kocok ad homogen.

3. Membuat larutan dengan satu seri pengenceran.


- Larutan Natrium Klorida 2,4,6,8 dan 10 PPM.
- Timbang Natrium Klorida sebanyak 20 mg.
- Masukan kedalam labu ukur lalu 100 ml tambahkan aquadest
sampai sedikit demi sedikit. Tambahkan aquadest hingga batas
kalibrasi.

o Untuk perhitungan 2 ppm :


ppm yang diminta x ml yang diminta
M l= 𝑝𝑝𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
2𝑋50 100
= =5
20 20

 Ambil larutan NaCl yang telah di larutkan sebanyak 5 ml


menggunakan pipet ukur dan ball pipet.
 Masukan kedalam beaker glass dengan menggunakan
corong dengan hati-hati.
 Kemudian masukan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai batas
kalibrasi.
 Kocok hingga homogen, lalu masukan ke dalam botol
larutan.

o Untuk perhitungan 4 ppm :


ppm yang diminta x ml yang diminta
Ml= 𝑝𝑝𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
4𝑋50 200
= = 10
20 20

 Ambil larutan NaCl yang telah di larutkan sebanyak 10 ml


menggunakan pipet ukur dan ball pipet.
 Masukan kedalam beaker glass dengan menggunakan
corong dengan hati-hati.
 Kemudian masukan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai batas
kalibrasi.
 Kocok hingga homogen, lalu masukan ke dalam botol
larutan.

o Untuk perhitungan 6 ppm :


ppm yang diminta x ml yang diminta
Ml= 𝑝𝑝𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
6𝑋50 300
= = 15
20 20

 Ambil larutan NaCl yang telah di larutkan sebanyak 15 ml


menggunakan pipet ukur dan ball pipet.
 Masukan kedalam beaker glass dengan menggunakan
corong dengan hati-hati.
 Kemudian masukan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai batas
kalibrasi.
 Kocok hingga homogen, lalu masukan ke dalam botol
larutan.

o Untuk perhitungan 8 ppm :


ppm yang diminta x ml yang diminta
Ml= 𝑝𝑝𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
8𝑋50 400
= = 20
20 20

 Ambil larutan NaCl yang telah di larutkan sebanyak 20 ml


menggunakan pipet ukur dan ball pipet.
 Masukan kedalam beaker glass dengan menggunakan
corong dengan hati-hati.
 Kemudian masukan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai batas
kalibrasi.
 Kocok hingga homogen, lalu masukan ke dalam botol
larutan.

o Untuk perhitungan 10 ppm


ppm yang diminta x ml yang diminta
Ml= 𝑝𝑝𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡
10𝑋50 500
= = 25
20 20

 Ambil larutan NaCl yang telah di larutkan sebanyak 25


ml menggunakan pipet ukur dan ball pipet.
 Masukan kedalam beaker glass dengan menggunakan
corong dengan hati-hati.
 Kemudian masukan ke dalam labu ukur 50 ml dan
tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sampai batas
kalibrasi.
 Kocok hingga homogen, lalu masukan ke dalam botol
larutan.

4. Cara membuat larutan NaCl 0,5 %


1. Timbang NaCl sebanyak 0,02 gr, masukan ke dalam kertas
perkamen.
2. Masukan NaCl kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan sedikit demi
sedikit aquadest sebanyak 100 ml.
3. Kocok hingga homogen.

5. Cara membuat larutan NaOH 0,1 molar:


1. Timbang NaOH 0,1 sebanyak 0,02 gr, masukan ke dalam kertas
perkamen.
2. Masukan NaOH 0,1 kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan sedikit
demi sedikit aquadest sebanyak 100 ml.
3. Kocok hingga homogen.
𝑔𝑟 1000
Mol = 𝑚𝑙 X 𝑉
𝑔𝑟 1000
0,1 = 40 X 100

4 = Gram X 10
10
Gram = = 0,4
4

VII. DAFTAR PUSTAKA


Brady, J.E., Pudjaatmaka, A.H., Achmadi S. (1994). Kimia
Universitas, Asas dan struktur. Erlangga, jakarta
http://Lansida.blogspot.com/2010/10/pengenceran-larutan.html

Anda mungkin juga menyukai