Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kucai (Allium schoenoprasum, L.) diketahui berasal dari sebagian wilayah

Amerika Utara dan Eropa Utara. Tanaman ini dikenal sebagai sayuran daun dari

keluarga Liliaceae (tanaman berumbi) dan biasa disajikan dalam irisan kecil-kecil.

Selain sebagai tanaman sayur, kucai juga sering ditanam sebagai tanaman hias.

Kucai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah. Pertumbuhan akan sangat baik jika

ditanam pada tanah yang agak dalam dan dipenuhi dengan kompos. Kucai adalah

tanaman yang berumur panjang (perrenial) (Pinzon, dkk., 2013) dimana dapat

terus hidup hingga beberapa tahun jika keadaan tanahnya terus dijaga, yaitu tanah

yang subur (Andarwulan dan Faradilla, 2012).

Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan kucai untuk pengobatan,

diantaranya untuk mengatasi keputihan, sembelit serta infeksi kuman bakteri

dalam usus. Selain itu kucai juga berkhasiat melancarkan aliran darah, sekaligus

mencegah pembekuan darah (Andarwulan dan Faradilla, 2012). Belakangan ini

kucai secara tradisional digunakan sebagai obat penurun tekanan darah tinggi.

Efek hipotensi ekstrak etanol dan ekstrak n-heksan simplisia segar kucai sudah

diteliti (Fidrianny, dkk., 2003).

Seluruh bagian dari tanaman kucai dapat dimakan (dari pucuk sampai

umbinya). Daun kucai beraroma khas namun berbeda dengan aroma daun prei

(Allium porrum) maupun daun bawang (Allium cepa). Aroma kucai lebih dekat ke

bawang putih sehingga lebih sering disebut sebagai garlic-chives. Bunga kucai

dapat digunakan pula sebagai rempah penyedap. Aromanya yang sedap, membuat
kucai sebagai salah satu bumbu masakan favorit (Andarwulan dan Faradilla,

2012).

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk meneliti kandungan

kalium, kalsium dan natrium yang terdapat pada daun kucai. Natrium berperan

menjaga keseimbangan cairan ekstraseluler agar cairan tidak keluar ke darah dan

masuk ke dalam sel-sel, sedangkan di dalam sel kalium yang menjaga agar cairan

tidak keluar dari sel. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan

konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan

dari bagian ekstraseluler dan menyebabkan polyuri. Kalium dapat bersifat

sebagai diuresis dimana dapat menurunkan tekanan darah. Kalium dan kalsium

berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot. Kalsium juga penting dalam

pembentukan tulang dan gigi (Almatsier, 2013).

Metode kompleksometri, spektrofotometri serapan atom dan gravimetri

banyak digunakan untuk penetapan kadar kalium, kalsium dan natrium tetapi,

pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer serapan

atom karena mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm)

dan pelaksanaannya relatif cepat dan sederhana, dan interferensinya sedikit

(Gandjar dan Rohman, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti kandungan

kalium, kalsium, dan natrium yang terdapat pada daun kucai segar dan daun kucai

rebus. Dengan demikian, metode yang dipilih untuk penetapan kadar kalium,

kalsium dan natrium adalah metode spektrofotometri serapan atom.


1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

a. Berapakah kadar kalium, kalsium, dan natrium yang terkandung dalam daun

kucai segar dan direbus ?

b. Apakah terdapat perbedaan kadar mineral kalium, kalsium, dan natirum pada

daun kucai segar dan direbus ?

1.3 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Daun kucai segar dan direbus memiliki kadar kalium, kalsium, dan natrium

dalam jumlah berbeda.

b. Terdapat perbedaan kadar mineral kalium, kalsium, dan natrium pada daun

kucai segar dan direbus

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk menentukan perbedaan kadar mineral kalium, kalsium, dan natrium

pada daun kucai segar dan direbus.

b. Untuk menentukan adanya perbedaan kadar mineral kalium, kalsium, dan

natrium pada daun kucai segar dan direbus.


1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang kandungan mineral kalium, kalsium, dan natrium pada daun

kucai (Allium schoenoprasum, L.) segar dan direbus sehingga dapat digunakan

sebagai salah satu makanan untuk memenuhi asupan nutrisi bagi tubuh dan

menurunkan tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai