Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN


TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN CAHAYA TERHADAP


PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Oleh :
Anwar Subekti 20140210089
Yudha Sakti Nugroho 20180210114
Sefa Falahudin 20180210122
Dyah Rahmawati Suseno 20180210128
Achmad Zan Jabiila 20180210138
Erlintang Ratri F. 20180210146
Fendra Afria 20180210150

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 1
C. TUJUAN ...................................................................................................... 2
D. MANFAAT .................................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. AIR ............................................................................................................... 3
B. CAHAYA ..................................................................................................... 4
C. PERTUMBUHAN TANAMAN .................................................................. 5
D. HASIL TANAMAN .................................................................................... 6
a. Pengaruh Cahaya Terhadap Hasil Tanaman ............................................ 6
b. Pengaruh Air Terhadap Hasil Tanaman ................................................... 7
III. KESIMPULAN ............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan air pada tanaman didefinisikan sebagai jumlah air yang
dibutuhkan oleh tanaman pada suatu periode untuk dapat tumbuh dan
produksi secara normal. Kebutuhan setiap tumbuhan terhadap air berbeda -
beda tergantung pada bentuk, jenis, umur, media tanam, kondisi lingkungan
sekitar tanaman dan musim sehingga setiap tumbuhan memiliki batas kadar
air tertentu untuk pertumbuhanya . Apabila kadar air dalam tumbuhan
terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman
aerasi dan jika jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman
kekeringan.
Begitu juga dengan cahaya .Cahaya matahari adalah sumber energi
utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Bagi tumbuhan
khususnya yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses
fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis,
sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat
berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman.

Di karenakan peranan air dan cahaya sangat penting dan


memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman,
maka pada tugas kelompok kali ini, akan dibahas lebih lanjut dan mendalam
mengenai hubungan air dan cahaya terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman dalam sudut pandang proses fisiologi tanaman.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh antara air dan cahaya terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman?
2. Bagaimana proses serapan air dan cahaya pada tanaman

1
2

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh antara air dan cahaya terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman.
2. Mengetahui proses serapan air dan cahaya pada tanaman.

D. MANFAAT
Manfaatnya adalah agar kita dapat mengetahui apakah air dan
cahaya memiliki pengaruh atau efek terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman baik efek positif maupun negative, sehingga ketika kita menanam
suatu tumbuhan kita akan tahu apa yang harus kita lakukan agar dapat
tumbuh dengan baik.
II. PEMBAHASAN
A. AIR
Air merupakan komponen utama dalam proses fotosintesis,
disamping itu air juga digunakan sebagai pengangkut asimilasi hasil proses
yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan. Peran dari air tersebut menyebabkan
jumlah pemakaian air oleh tanaman akan berkorelasi posistif dengan
produksi biomase tanaman, hanya sebagian kecil dari air yang diserap akan
menguap melalui stomata atau melalui proses transpirasi (Dwidjoseputro,
1984 dalam Harwati, 2007). Air yang dapat diserap oleh akar disebut air
kapiler yang terletak dipori mikro tanah, melapisi butiran tanah, diikat
longgar oleh partikel tanah dan dapat dilepas perakaran, air yang dapat
diserap dipengaruhi oleh keadaan lingkungan seperti ketersediaan air dalam
tanah, temperature tanah, aerasi tanah dan konsentrasi larutan di tanah
sedangkan air gravitasi dan air hidroskopis tidak dapat diserap oleh system
perakaran.

Jackson (1977) berpendapat air secara umum memiliki peranan diantaranya:

1. Sebagai bahan penyusun utama dari pada protoplasma.


2. Sebagai reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
3. Sebagai pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-
reaksi kimia. Fitter and Hay (1991) dalam Eliakim et. al. (2008)
menyebutkan bahwa air adalah pelarut yang sangat baik untuk tiga
kelompok bahan (solute) biologis yang penting yaitu : bahan organik, ion-
ion bermuatan (K+, Ca2+, NO3-) dan molekul kecil.
4. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Menurut Tso (1972)
Turgor adalah penentu utama pertumbuhan yaitu perluasan daun. Turgor
adalah penentu utama pertumbuhan, perluasan daun dan berbagai aspek
metabolisme tanaman. Penutupan dan pembukaan stomata banyak
dikendalikan oleh tersedianya air. Tanaman yang cukup air, stomata dapat
dipertahankan selalu membuka untuk menjamin kelancaran pertukaran gas-
gas di daun termasuk CO2 yang berguna dalam aktivitas fotosisntesis,

3
4

5. aktivitas yang tinggi menjamin pula tingginya kecepatan pertumbuhan


tanaman (Bayer, 1976).
6. Sebagai pendorong proses respirasi, sehingga penyediaan tenaga meningkat
dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
7. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
8. Berperan dalam perpanjangan sel

B. CAHAYA
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi
matahari diradiasikan ke segala arah dan hanya sebagian kecil saja yang
diterima oleh bumi. Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat
di alam semesta. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi
oleh beberapa faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal yakni makanan
atau nutrisi, air, suhu, cahaya dan kelembaban. Faktor internal meliputi
hormon dan gen. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani
proses fotosintesis. Cahaya merupakan faktor terpenting terhadap
berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang
menjadi kunci untuk dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di
dalam tanaman.

Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu


terdapat keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada
tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim.
Fotosintesis adalah fungsi utama dari daun tumbuhan. Proses fotosintesis
pada tanaman dilakukan di siang hari dikala matahari menyinari bumi.
Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan mengubah gas
karbondioksida (CO2) dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (C6H12O6) dan oksigen (O2). Proses ini dilakukan oleh
zat hijau daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh
lapisan lilin untuk mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan
tumbuhan sebagai cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil
5

sampingannya. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya


matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya,
penurunan intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa
pertumbuhan tanaman. Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang
berbeda terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi tersebut,
tanaman dibedakan menjadi tanaman C3, C4, CAM. Tanaman C3 adalah
tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya rendah, dan tanaman C4
adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya tinggi, sedangkan
tanaman CAM adalah tanaman yang hidup didaerah kering.

Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh tanaman.


Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam
kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic
Activity Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili
mikron sampai 750 milimikron. Kuantitas cahaya berhubungan dengan
intensitas tinggi dari cahaya yang dapat meningkatkan perkecambahan pada
biji-biji. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses
fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada
jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah
akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis
dan berwarna pucat (tidak hijau). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh
kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap.

C. PERTUMBUHAN TANAMAN
Pertumbuhan merupakan istilah kuantitatif, yang berkaitan dengan
perubahan ukuran dan massa. Pada sel, pertumbuhan merupakan
pertambahan volume yang tidak dapat balik. Pada jaringan dan organ,
pertumbuhan secara normal mencerminkan pertambahan jumlah sel dan
ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif (Hopkin dan Huner,
2008).
6

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat


dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan
berarti pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot,
pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah
sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis
terjadi dengan dua fenomena yang berbeda antara satu sama lain.
Pertambahan volume sel dan pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume
sel merupakan hasil sintesa dan akumulasi protein, sedangkan pertambahan
jumlah sel terjadi dengan pembelahan sel (Kaufman, 1975).

Pada angiosperma dan tumbuhan tinggi lainnya, berat segar tidak


selalu menjadi pengukuran yang dapat diandalkan. Kebanyakan jaringan
tumbuhan terdiri dari kira-kiar 80 % air, tapi kandungan air bervariasi dan
berat segar akan berubah tergantung pada kelembaban sekitarnya dan
kandungan air dari tumbuhan. Berat kering, ditentukan setelah pengeringan
material menjadi berat yang konstan, merupakan pengukuran dari jumlah
protoplasma atau bahan kering (Hopkin dan Huner, 2008).

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor


ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu faktor genetis, sedangkan yang termasuk
faktor ekstrinsik adalah semua faktor yang terdapat di sekitar tanaman
(lingkungan) seperti: tanah, air, dan iklim.Salah satu faktor penting dalam
pertumbuhan tanaman adalah fotosintesis. Fotosintesis adalah proses untuk
memproduksi gula (karbohidrat) pada tumbuhan. Proses fotsintesis
memerlukan bantuan sinar matahari dalam reaksi terang. Dan juga di
perlukan air sebagai bahan untuk fotosintesis yang hasilnya akan digunakan
untuk proses pertumbuhan tanaman.

D. HASIL TANAMAN
a. Pengaruh Cahaya Terhadap Hasil Tanaman
Pengaruhnya dalam hasil tanaman yaitu, semakin banyak menyerap
cahaya maka tanaman akan lebih pendek dan sebaliknya. Selain itu
pengaruh lainnya pada jumlah daun jika terlalu banyak terkena sinar
matahari daun akan berkurang karena mengalami kekeringan. Hasil bobot
7

biji kering pada perlakuan intensitas cahaya 100% lebih tinggi dari pada
intensitas cahaya 45%, namun pertumbuhan vegetatif tanaman lebih baik
pada intensitas cahaya 45%. (Nugraha dkk, 2014). Intensitas cahaya yang
semakin rendah (naungan makin meningkat) seperti pada produksi, berat
kering total tanaman (berat kering biologis), berat kering bagian-bagian
tanaman (berat kering anakan pada jenis serealia) .

 Terhadap pertumbuhan vegetative, naungan menyebabkan tanaman


menjadi bertambah tinggi, ruas batang bertambah panjang, akan tetapi
terhadap jumlah daun, jumlah akar, dan diameter batang menurun dengan
meningkatnya naungan, sedangkan helaian daun menjadi menyempit dan
memanjang (Egera dan Jones,1977; Tenaya,1979)
 Terhadap pertumbuhan generatif produksi biji menurun dengan
menurunnya intensitas cahaya yang mengenai tanaman
Secara teoritis, semakin besar jumlah energi yang tersedia akan
memperbesar jumlah hasil fotosintesis.
Cahaya matahari →O2+ATP+NADPH2

b. Pengaruh Air Terhadap Hasil Tanaman


Air juga berfungsi sebagai stabilisator suhu tanaman (Suhartono,
2008). Sekitar 85 -90% dari bobot segar sel dan jaringan tanaman tinggi ada
pada air. Gardner et al. (1991), mengemukakan bahwa kekurangan air
selama periode pengisian mengurangi hasil biji karena terjadinya penurunan
laju fotosintesis. Kekeringan (cekaman) kekurangan air menurunkan
efisiensi serapan nitrogen, pertumbuhan dan hasil tanaman (Totok, 2004).

 Pengaruh kekurangan air selama tingkat vegetatif adalah berkembangnya


daun-daun yang ukurannya lebih kecil, yang dapat mengurangi penyerapan
cahaya. Kekurangan air juga mengurangi sintesis klorofil dan mengurangi
aktivitas beberapa enzim (misalnya nitat reduktase). Kekurangan air justru
meningkatkan aktivitas enzim-enzim hidrolisis (misalnya amilase).
Cekaman kekeringan dapat menurunkan tingkat produktivitas (biomassa)
tanaman, karena menurunnya metabolisme primer, penyusutan luas daun
8

 dan aktivitas fotosintesis. Penurunan akumulasi biomassa akibat cekaman


air untuk setiap jenis tanaman besarnya tidak sama. Hal tersebut dipengaruhi
oleh tanggap masing-masing jenis tanaman.
 Akibat kelebihan air secara umum bagi tanaman adalah sebagai berikut:
- Kelebihan air menyebabkan pori-pori tanah tidak ada oksigen,
sementara tanaman memerlukan oksigen untuk pernapasan dan
pertumbuhannya
- Tanaman akan terlihat menguning, pertumbuhan terhambat dan kurus
- Tanaman akan mati
- Tanah menjadi gundul
- Beberapa spesies tanaman menjadi lebih toleran terhadap kondisi jenuh
air dan akan mengambil alih vegetasi daerah tersebut.
- Menurunkan potensi hasil antara 30-80% pada beberapa hasil pertanian
di daerah padang rumput yang curah hujannya ≥ 400 m
III. KESIMPULAN
Berdasarkan topik yang telah dianalisis diatas, dapat disimpulkan bahwa
hubungan air dan cahaya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sangat erat
hubungannya. Hal ini disebabkan karena suatu tanaman membutuhkan
makanan untuk keberlangsungan hidupnya serta diperlukan air sebagai bahan
untuk fotosintesis yang hasilnya akan digunakan untuk proses pertumbuhan
tanaman. . Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya matahari
biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan
intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman.

9
DAFTAR PUSTAKA
Bayer. J, S. 1976. Water deficits and photosisnthesis in water. Defficite and Plant.
Dwidjoseputro, D. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia.
Jakarta. Pp. 66-106.
Eliakim et. al. 2008. Pengaruh kelebihan air terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman. Paper. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Fitter A.H. dan Hay R.K.M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Gardner, F. Pearce, dan R. Mitchell, R. L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI
press. Jakarta. hal. 215-218.
Harwati, T. 2007. Pengaruh kekurangan air (Water Deficit) terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman tembakau. Jurnal Inovasi Pertanian. 6(1): 44 –
51.
Jumin, H.B. 2008. Dasar-Dasar Agronomi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Jackson, I, J., 1971. Climate, Water and Agriculture in the Tropics. Published in the
United States of America by Longman Inc. New York.
Kaufman, P. B., J. Labavitch, A. A. Prouty, N.S Ghosheh. 1975. Laboratory
Experiment in Plant Physiology.Macmillan Publishing Co., Inc. New York.
Nugraha, Yoga S. 2014. Pengaruh Interval Waktu Dan Tingkat Pemberian Air
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L)
Merril.). Jurnal Produksi Tanaman. Volume 2, Nomor 7.
Suhartono. 2008. Pengaruh Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril) Pada Berbagai Jenis
Tanah. Jurnal Embryo. Vol, 5 (1).
Tenaya, I. M. 1979. Pengaruh Naungan dan Penutup Tnh terhadap Pertumbuhan
Tanaman Bawang Putih. Tesis S1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Malang: 30 – 60.
Tjasjono Bayong. 1995. Klomatologi Umum. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
Totok Agung. 2004. Analisis Efisiensi Serapan N, Perumbuhan dan Hasil
Beberapa Kultivar Kedelai Unggul Baru dengan Cekaman Kekeringan
dan Pemberian Pupuk Hayati. Jurnal Agrosains. Vol. 6 (2): 70-74
Tso, T.C., 19072. Physiology and biochemistry of tobacco plants. Dowden
Hopkins, W. G. Dan N. P. Huner. 2008. Introduction To Plant Physiology.
John Wiley & Sons, Inc. USA.

10

Anda mungkin juga menyukai