Anda di halaman 1dari 5

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

Nomor: 0196/SK/RSMH/1/2016

TENTANG
KEBIJAKAN TRANSFER INTERNAL DAN SERAH TERIMA PASIEN
DI RS.MITRA HUSADA

DIREKTUR RS.MITRA HUSADA

Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu menjaga


kesinambungan perawatan pasien dan serah terima pasien;
b. bahwa untuk itu rumah sakit perlu memiliki acuan dalam
transfer internal (pemindahan) dan serah terima pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b di atas,
maka perlu ditetapkan Kebijakan Transfer Internal Dan
Serah Terima Pasien di RS.Mitra Husada dengan Keputusan
Direktur RS.Mitra Husada.
Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431).
2. Undang–Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063).
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
5072).
4. Surat Keputusan Direktur PT.Mitra Husada Bersama
Nomor: 03/SK/PT.MHB/1/2016 tentang Pengangkatan
dr.Elvani sebagai Direktur RS.Mitra Husada.
5. Surat Keputusan Direktur PT.Mitra Husada Bersama
Nomor: 06/SK/PT.MHB/1/2016 tentang Kebijakan Visi,
Misi, Falsafah, Tujuan, dan Motto RS.Mitra Husada.
6. Surat Keputusan Direktur RS.Mitra Husada Nomor:
0196/SK/RSMH/1/2016 tentang Kebijakan Transfer
Internal dan Serah Terima Pasien di RS.Mitra Husada.

MEMUTUSKAN TENTANG
KEBIJAKAN TRANSFER INTERNAL DAN SERAH TERIMA PASIEN
DI RS.MITRA HUSADA
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RS.MITRA HUSADA TENTANG
KEBIJAKAN TRANSFER INTERNAL DAN SERAH
TERIMA PASIEN DI RS.MITRA HUSADA.
Kedua : Kebijakan Transfer Internal dan Serah Terima Pasien di
RS.Mitra Husada sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Ketiga : Memberlakukan Kebijakan yang dimaksud pada Diktum Kedua
agar dapat menjadi acuan bagi staf rumah sakit dalam
pelayanan pasien yang berkesinambungan dan tepat.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan di dalam
keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Pringsewu
Pada tanggal : 04 Januari 2016
Direktur RS Mitra Husada

dr.Elvani
NIK.AA01.072008

Lampiran
Keputusan Direktur RS Mitra Husada
Nomor : 0196/SK/RSMH/1/2016
Tanggal : 04 Januari 2016
KEBIJAKAN TRANSFER INTERNAL DAN SERAH TERIMA PASIEN
DI RS.MITRA HUSADA

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pasien yang akan ditransfer maka kegawatannya harus diatasi terlebih dahulu
di unit yang akan merujuk.
2. Pasien yang akan dipindahkan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter
jaga atau DPJP dan ditransfer dalam keadaan stabil dan transportable
3. Keputusan untuk pemindahan (transfer) pasien ditentukan oleh DPJP atau
dokter UGD/dokter bangsal
4. DPJP atau dokter UGD/dokter bangsal memberikan penjelasan mengenai
alasan pemindahan pasien sebelum pemindahan dilakukan
5. Sebelum pasien dipindahkan, dipastikan kesiapan ruang penerima pasien dan
kesiapan tenaga medis di ruangan yang dituju
6. Sebelum dan selama proses pasien transfer pasien harus dilakukan observasi
yang meliputi keadaan umum dan tanda vital pasien, pemberian cairan dan
obat-obatan sesuai dengan instruksi dokter dan dicatat di rekam medis pasien
berikut jam periksa. Interval observasi ditentukan oleh dokter/DPJP sesuai
kondisi pasien. Pendampingan pasien selama proses pemindahan (transfer) dan
serah terima dilakukan perawat dan atau dokter sesuai kebutuhan pasien
7. Untuk mendampingi pasien disiapkan tenaga medis yang kompeten dan
dilengkapi dengan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan harus
mengantisipasi kemungkinan risiko yang terjadi selama transfer dan
mempersiapkan peralatan sesuai dengan risiko yang diperkirakan terjadi
misalnya :
a. Pasien-pasien yang memerlukan pemantauan tanda vital secara
berkesinambungan (EKG, tekanan darah, saturasi oksigen) dan peralatan
resusitasi lengkap termasuk defibrilator perlu mendapat perhatian khusus.
DPJP atau dokter jaga wajib melakukan pendampingan.
b. Perawat wajib melakukan pendampingan transfer pasien jika pasien
mendapat transfusi darah, terapi obat kewaspadaan tinggi, pasien dengan
masalah irama jantung.
8. Serah terima dapat menggunakan metode SOAP untuk memberikan dan menerima
informasi:
o Subjective (Keluhan Subjektif): Keluhan Utama dan riwayat penyakit, dll
o Objective (Objektif): Keadaan umum dan tanda vital
o Assessment (Pengkajian): Pengkajian dokter
o Planning (Terapi): terapi dan rencana tindakan
9. Petugas dari unit yang mentransfer pasien harus melakukan serah terimab
Formulir Pemindahan pasien Antar Ruangan, hasil pemeriksaan, status rekam
medis pasien kepada petugas di ruangan penerima pasien.
10. Setelah pasien di ruangan harus diperiksa kembali keadaan umum tanda vital
pasien dan dicatat di catatan integrasi berikut jam periksa oleh perawat
ruangan yang dituju.

B. KEBIJAKAN KHUSUS PROSES TRANSFER INTERNAL DI DALAM


RUMAH SAKIT
1. SEBELUM TRANSFER
a. Memastikan bahwa kamar tersedia dan kesiapan petugas di ruang penerima
pasien yang dituju.
b. Menyiapkan peralatan yang diperlukan saat pemindahan (transfer) pasien
seperti peralatan: Nierbekken, standar infus, tabung oksigen, underpad, baju
pasien, dan lain-lain.
c. Menginformasikan kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang, dan alat
yang dibutuhkan kepada petugas di ruang penerima pasien.
d. Memastikan administrasi dan dokumentasi sudah selesai dan lengkap
seperti file rekam medis, obat pasien, hasil pemeriksaan penunjang, dan
lain-lain

2. SELAMA TRANSFER
a. Mengantisipasi risiko kemungkinan terjadi selama proses pemindahan
(transfer) dan mempersiapkan peralatan sesuai dengan risiko yang
diperkirakan terjadi misalnya :
• Pasien tiba-tiba apnoe
• Pasien muntah
• Pasien kejang
• Resiko terjadi hal lain selama perawatan (decubitus)
b. Melakukan observasi keadaan umum dan tanda vital pasien secara teratur
sesuai keadaan pasien.

3. SESUDAH TRANSFER
a. Melakukan follow up tentang kondisi pasien ke ruangan tempat pasien
ditransfer.
b. Melakukan follow up kondisi pasien setelah operasi.

Ditetapkan di: Pringsewu


Pada tanggal: 04 Januari 2016
Direktur RS Mitra Husada

dr.Elvani
NIK.AA01.072008

Anda mungkin juga menyukai