Anda di halaman 1dari 3

NAMA/ NIM/ KELOMPOK: IRMA WARDHANI/ 14811049/ F

SUMMARY SKENARIO 1 (PRIORITY PROBLEM, NEED & TARGET ASSESSMENT)

1. Definisi, tujuan, sasaran, metode, media dari promkes


Definisi Promkes suatu kegiatan berbagai disiplin ilmu yang berkomitmen untuk
meningkatkan kesehatan penduduk(1). Tujuan promosi kesehatan(2): a). Meningkatkan
kewaspadaan dan kesadaran akan kesehatan, b). Meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan, c). Mengubah sikap dan perilaku, e). Mempengaruhi perubahan
sosietal/environment. Sasaran Promosi Kesehatan (3, 4)
: a). Sasaran Primer Manajemen
puncak sampai lini bawah dan pekerja/buruh. Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala
keluarga, , anak sekolah; b). Sasaran Sekunder Keluarga pekerja dan masyarakat sekitar
tempat kerja. Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, c). Sasaran Tersier
Mereka yang tidak terlibat langsung namun mempunyai peran yang penting dalam status
kesehatan pekerja. Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai
ke daerah. Metode Promosi Kesehatan: a). berdasarkan teknik komunikasi [metode
penyuluhan langsung (kunjungan rumah, pertemuan diskusi) dan tidak langsung (melalui
pertunjukan film)]; b). berdasarkan jumlah sasaran yang dicapai [pendekatan perorangan,
pendekatan perkelompok (pertemuan ibu-bu PKK) dan pendekatan massal (pertemuan
umum, penyebaran poster)]; c). berdasarkan indera penerima [metode melihat (poster),
metode pendengaran (penyuluhan lewat radio, ceramah), metode kombinasi (demonstarasi
cara)](11). Media Promosi Kesehatan berupa Media massa merupakan saluran komunikasi
bagi sejumlah orang terdiri dari televisi, radio, majalah dan koran, buku displasy dan pameran.
Leaflet dan poster(1)
2. Peran apoteker sesuai bukti ilmiah, PP, Standar Kompetensi Apoteker dalam promkes
Berdasarkan Standar Kompetensi Apoteker sesuai standar kompetensi apoteker Indonesia
nomor 6 bahwa apoteker harus mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif
kesehatan masyarakat, yaitu seorang apoteker harus mampu bekerjasama dengan tenaga
kesehatan lain dalam menangani masalah kesehatan di masyarakat, melakukan survey
masalah obat di msyarakat, melakukan identifikasi dan prioritas masalah kesehatan di
masyarakat berdasarkan data, 4) melakukan upaya promotif dan prefentif kesehatan
masyarakat, 5) melakukan evaluasi pelaksanaan program promosi kesehatan(5). Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Apotek yang merupakan bentuk pelaksanaan pekerjaan kefarmasian
pada fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya melaksanakan pengelolaan obat. Komunikasi
antara apoteker dengan pasien tidak hanya seputar aturan pakai obat, namun perilaku atau
inforamsi-inforamsi tentang kesehatan juga dilakukan oleh apoteker(10)
3. Definisi, prinsip, langkah-langkah, metode, prioritas masalah dalam Need Assesment
Need assessment merupakan pengumpulan informasi atau data tentang kebutuhan
kesehatan individu, dukungan, serta sumber daya untuk membantu mengambil keputusan
terhadap kebutuhan yang paling dibutuhkan oleh masyarakat(6). Prinsip: HNA adalah salah
satu dari beberapa pendekatan yang digunakan di seluruh sektor untuk membantu
NAMA/ NIM/ KELOMPOK: IRMA WARDHANI/ 14811049/ F
SUMMARY SKENARIO 1 (PRIORITY PROBLEM, NEED & TARGET ASSESSMENT)

meningkatkan kesehatan dan mengurangi kesenjangan kesehatan. Sering digunakan alat


lainnya termasuk health impact assessment (HIA), integrated impact assessment (IIA) and
health equity audit (HEA)(12). Langkah-langkah Need Assesment(6).: 1) Menentukan ruang
lingkup  bekerja sama dengan informan dan stakeholder untuk menentukan ruang lingkup
kerja dan tujuan need assessment. 2) Mengumpulkan data  kumpulkan data yang
dibutuhkan, pertimbangkan pengumpulan data yang sesuai dengan budaya dan disesuaikan
dengan target. 3) Analisis data  menggunakan metode yang mudah dipahami. 4) Pelaporan
dan berbagi penemuan  mengidentifikasi pilihan, mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait
dengan masalah kesehatan, dan memvalidasi kebutuhan program sebelum dilanjutkan ke
proses perencanaan Metode Need Assesment(7): a) Discrepanci: Perbedaan /kesenjangan. b)
Marketing Model : Arahnya ke trent, misalnya Trent tentang rokok, maka mengangkat tema dengan
rokok, bukan arah masalah yang ada di masyarakat. c) Decision Making Model : Kadang hanya
mementingkan sekelompok orang saja, misalnya tokoh masyarakat sering bias dengan yang ada
dimasyarakat. Budaya menyenangkan pemimpin jawabannya yang baik atau malah ekstrim yang
cenderung menjelekkan bila terkait dengan dana. d) Participatory action model . Prioritas masalah
dalam Need Assesment berdasarkan hasil konsultasi (hasil wawancara/ survey
dilingkungan setempat masalah apa yang paling merisaukan) dan berdasarkan data yang
ada(9)
4. Jenis data, cara pengumpulan dan analisis data
Jenis-jenis data(6): a). Data primer merupakan data baru, data asli yang tidak ada
sebelumnya, diperoleh langsung dari individu-individu di lokasi melalui survey, interview, focus
group, observasi langsung; b). Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung
dari individu-individu tetapi dari pihak lain atau dokumentasi lembaga seperti data sensus,
puskesmas, RS. Cara pengumpulan data(6), : a). Data kuantitatif: melalui pengambilan jumlah
sampel dalam masyarakat, merupakan informasi statistik. Metode : Eksperimen, survey,
observasi berstruktur, wawancara berstruktur; b). Data kualitatif: data yang naratif dengan
beberapa angka, termasuk persepsi dan mispersepsi dari anggota masyarakat dalam hal
masalah kualitas hidup di masyaraka. Metode pengumpulan data kualitatif dapat dilakukan
dengan wawancara per orang, FGD (focus group discusion), public hearing, dan metode
observasional. Analisis data: metode statistical (contoh : persentase, rata2, korelasi)(6)
5. Definisi dan macam-macam health determinant
Definisi health determinant yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan(6).
Macam-macam health determinant: a). Faktor genetic (keturunan), tergantung masing-masing
individu; b). Lingkungan (air minum, udara, sampah, tempat tinggal, tempat kerja, makanan,
sistem transportasi, populasi); c). Perilaku/ gaya hidup (merokok, peggunaan narkoba, olah
raga, pola makan/diet yang seimbang, menjaga BB, melakukan hubungan intim yang aman,
tidak mengonsumsi alkohol)(8)
NAMA/ NIM/ KELOMPOK: IRMA WARDHANI/ 14811049/ F
SUMMARY SKENARIO 1 (PRIORITY PROBLEM, NEED & TARGET ASSESSMENT)

DAFTAR PUSTAKA

1. Tones, K., Green, J., 2004, Health Promotion Planning and Strategies, Sage, Washington
DC.
2. Depkes RI, 2009, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
3. Farich, Achmad, 2012, Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Gosyen Publishing,
Yogyakarta
4. Notoatmodjo, Soekidjo, 2007, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta
5. Anonim, 2011. Standar Kompetensi Apoteker Indonesia, IAI
6. Fertman, A., 2010, Health Promotion Programs, Jossey-Bass, San Francisco, USA
7. Dignan, M., Carr, P., 1992, Program Planning for Health Education and Health Promotion,
Philadelphia.
8. Kemm, J., Close, A., 1995, Health Promotion Theory and Practice, Macmillan Press,
London
9. Hawe, P., Degeling, D., Hall, J., 1990, Evaluating Health promotion : A Health Worker’s
guide, MacLennan & Petty Pty Limited, Australia
10. Anonim, 2009. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian. Kemenkes
11. Anonim, 2011. Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
12. Health Need Assessment, 2007. The Functions Of The Health Development Agency
Transferred To The National Institute For Clinical Excellence. National Institute For Health
And Clinical Excellence

Anda mungkin juga menyukai