Anda di halaman 1dari 3

1.

Mahasiswa mampu memahami definisi, sasaran, strategi, metode dan media


promosi kesehatan
Definisi: upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan (1).
Sasaran: 1) Primer, yaitu pasien, individu sehat dan keluarga (rumah
tangga) sebagai komponen dari masyarakat. 2) Sekunder, yaitu para
pemuka masyarakat baik pemuka informal (pemuka adat, pemuka agama)
maupun pemuka formal (petugas kesehatan, pejabat pemerintahan),
organisasi kemasyarakatan dan media massa. 3) Tersier, yaitu para
pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan dan pihak yang dapat memfasilitasi atau menyediakan
sumber daya (dana, sarana)(2).
Strategi: 1) Pemberdayaan, pemberian informasi dan pendampingan
dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan. 2) Bina suasana,
pembentukan suasana lingkungan sosial yang kondusif dan mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang
diperkenalkan. 3) Advokasi, upaya atau proses yang strategis dan
terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak
yang terkait (stakeholders). 4) Kemitraan, berlandaskan pada prinsip
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan (2).
Metode:
Media:
2. Mahasiswa mampu memahami bukti ilmiah, PP, SKA terkait keterlibatan
Apoteker dalam promosi kesehatan
3. Mahasiswa mampu memahami definisi, prinsip, tipe, langkah-langkah, metode
dan cara menelaah prioritas masalah dalam need assessment
Definisi: metode/upaya sistematis untuk mendapatkan gambaran status kesehatan
pada suatu populasi yang bertujuan mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
untuk selanjutnya ditentukan suatu tindakan berdasarkan skala prioritas sebagai
upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan(NICE, 2005)
Prinsip:
Tipe: 1) Discrepancy, NA berdasarkan pendapat ahli. 2) Marketing Model, NA
berdasarkan trend yang ada. 3) Decision-Making Model, NA berdasarkan pendapat
sekelompok orang. 4) Participatory Action Model, NA berdasarkan kebutuhan
kesehatan penduduk lokal.
Langkah: 1) Persiapan (mengidentifikasi dan mendeskripsikan audiens dan target
populasi, mengklarifikasi tujuan analisis kebutuhan); 2) Pengumpulan data
(mengumpulkan informasi, menentukan sampel dan prosedur pengumpulan data
serta instrument, menetapkan rencana implementasi); 3) Analisis data dan
interpretasi (mereview, memperbaharui informasi yang telah dikumpulkan, mengalisis
informasi); 4) Deseminasi hasil analisis dan pembuatan laporan(Hawe, 1998).
Metode: 1) Health NA, dimulai dari populasi
Telaah prioritas masalah:
4. Mahasiswa mampu memahami jenis data, cara pengumpulan dan analisis data
Berdasarkan sumbernya maka data dalam need assessment dibedakan menjadi 2,
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data baru yang diperoleh
langsung dari individu sedangkan data sekunder adalah data yang sudah ada yang
biasanya diperoleh dari instansi terkait. Jenis data dibedakan menjadi data kualitatif
yang berhubungan dengan persepsi individu terhadap sesuatu dan data kuantitatif
yang berhubungan dengan suatu hal yang disajikan dalam berupa angka ataupun
persentase. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui diskusi kelompok,
pengamatan/survei ataupun melalui wawancara masyarakat atau pihak terkait(DBK).
5. Mahasiswa mampu memahami definisi dan macam-macam health determinant
Health determinant adalah berbagai faktor yang menentukan status kesehatan
individu maupun sekelompok orang, meliputi faktor genetik (faktor bawaan/keluarga),
lingkungan (kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal, kondisi air, kualitas udara),
gaya hidup (pola makan, berat badan, status merokok dan minum alkohol, kebiasaan
olahraga) dan fasilitas kesehatan (Kemm, 1995).
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI, 2005, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1114/MENKES/SK/VII/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di
Daerah, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta
2. Kementerian Kesehatan RI, 2011, Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah
Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta
3. Cavanagh, S., Chadwick, K., 2005, Health Development Agency: Health Need
Assessment, NICE, 1–105
4. McKillip, J., 1987, Need Analysis: Tools for the Human Services and Education,
Newsburry Park, NJ: Sage Publication
5. Hawe, et al, 1998, Evaluating Health Promotion: A Health Worker’s Guide,
Department of Community Medicine, Westmead Hospital
6. Kemm, J., and Close, A., 1995, Health Promotion: Theory and Practice,
Macmillan Press LTD, 38-56

Anda mungkin juga menyukai