PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “Sikap dan
Perilaku Keluarga Petani dalam Menggunakan Telepon Selular” benar-benar
hasil karya saya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya
dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
ABSTRAK
UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, Sikap dan Perilaku Keluarga Petani
dalam Menggunakan Telepon Selular. Dibawah bimbingan HADIYANTO
ABSTRACT
UMI WASILAH WINAHYUNING TYAS, The Attitude and behavior family
farmers againt the use of a cell phone. Under the guidance of HADIYANTO
Technology develops very fast and rapidly. The development of this technology is
very large influence the activities of each person, the article with the convenience
provided by this technology allows everyone can reaching out to other parts of the
world without physically reaching parts of the world directly. One of the fast
growing technology in society is a mobile phone. From the top, middle, bottom,
urban, rural, parents, until teens are now already familiar with the mobile phone.
Through various mobile phone features offered everyone can access the
information. This technology is so familiar to influence the lives of its users, both
in terms of the negative or positive side. Now many teenagers who use mobile
phones to facilitate various activities. Attitudes and behavior in the use of
technology adolescents need special attention to avoid the negative effects of cell
phone use.
Keywords: cell phone, teenagers, attitude and behavior
5
6
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Studi Pustaka berjudul “Sikap dan Perilaku Keluarga Petani Terhadap
Penggunaan Telepon Selular” ini dengan baik. Laporan Studi Pustaka ini
ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK Studi Pustaka (KPM 403) pada
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Hadiyanto, MSi
sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama
proses penulisan hingga penyelesaian laporan studi pustaka ini. Penulis juga
menyampaikan hormat dan rasa terimakasih kepada Ibu Yayuk, Bapak Syaiful
Bahri dan Bapak Subakri selaku ibu dan ayah tercinta yang selalu mendoakan dan
senantiasa melimpahkan kasih sayang serta dukungannya kepada penulis.
Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Faishol
Syaifullah dan Nur Fadillah Triyuning Tyas selaku adik penulis yang selalu
memberikan semangat dan mendoakan penulis.
Terimakasih kepada Mumu Muftiadi yang turut memberikan dukungan
dan saran penulisan. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
sahabat sekaligus teman seperjuangan Ayu Mashari Amelia, Wahyu Eka Putri,
Astrid Putri Indirawardani, Eka Desi Yulia, Ida Sufaidah, Ninda Rahayu, Vanya
Anisaningrum, Citra Tresna Asih, dan Paramitha Dwi Febrianti yang telah
memberi semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan laporan
Studi Pustaka ini. Serta tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh
keluarga besar SKPM dan SKPM 49 atas kebersamaannya, HIMASIERA dan
divisi Public Relation serta senior-senior seluruh angkatan SKPM seluruh
angkatan atas kesediaannya berbagi pengalaman dan memberikan saran-saran
dalam penulisan Laporan Studi Pustaka ini. Semoga studi pustaka ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
NIM. I34120077
DAFTAR ISI
ABSTRAK..............................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.....................................................................................................1
Tujuan Penulisan..................................................................................................3
Metode Penulisan.................................................................................................3
RINGKASAN PUSTAKA.......................................................................................4
Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada
Remaja Di SMA Negeri 9 Manado......................................................................4
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Telepon selular Berbasis
Teknologi Android Di Kabupaten Purworejo.......................................................5
Pengaruh Penggunaan Telepon Selular Sebagai Media Komunikasi Terhadap
Sikap Siswa SMP Negeri 30 Samarinda..............................................................7
Dampak Sosial-Ekonomi Masuknya pengaruh Internet Dalam Kehidupan
Remaja Di Pedesaan.............................................................................................8
Analisis Perilaku Pembelian Telepon selular Cerdas (Smartphone) : Antara
Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang...................................10
Persepsi, Pengetahuan, dan Perilaku Remaja Dalam Pembelian Compact Disc
Bajakan...............................................................................................................11
Sikap dan Perilaku Remaja Desa Dalam Menggunakan Telepon Selular (Studi
Kasus Remaja Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor
Provinsi Jawa Barat)...........................................................................................13
Persepsi Mahasiswa Terhadap Layanan Nokia Life Tool Sebagai Inovasi Media
Informasi Pertanian............................................................................................14
The Role of Mass Communication in Culture Change and Society Behaviour.16
Sikap dan Perilaku Mahasiswa Terhadap Penggunaan Telepon selular (Kasus
Mahasiswa Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut
Pertanian Bogor).................................................................................................17
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN...............................................................19
Sikap, Pembentukan Sikap, dan Perilaku...........................................................19
Definisi Media Komunikasi dan Jenis Media Komunikasi................................20
8
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone.........................................................21
Tabel 2 Tabel 2 Hasil penelitian terkait telepon selular....................................................22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Theory of Planned Behavior............................................................................28
Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam
Menggunakan Smartphone...............................................................................................36
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberikan pengaruh besar pada aktivitas setiap
orang, karena dengan kemudahan yang diberikan oleh teknologi memungkinkan
setiap orang mampu menjangkau belahan dunia lain tanpa secara fisik
menjangkau belahan dunia tersebut secara langsung. Produk teknologi yang kini
hampir dimiliki oleh semua orang adalah telepon selular. Telepon selular
merupakan salah satu alat yang paling revolusioner di abad ini dan sering
digunakan karena memberikan kemudahan dalam melakukan komunikasi. Dahulu
sebelum adanya telepon selular dalam kegiatan berkomunikasi orang biasanya
menggunakan surat, telegram atau media lainnya yang dirasa cukup mahal dan
sulit untuk melakukan komunikasi jarak jauh secara langsung. Namun seiring
dengan kemunculan telepon selular kini memberikan kemudahan dalam
berkomunikasi, selain harga telepon selular dan biaya operasionalnya tidak terlalu
mahal. Kini komunikasi jarak jauh pun terasa dekat. Teknologi ini sudah lekat
dengan masyarakat, bahkan dapat dikatakan saat ini mayoritas masyarakat
menggunakan benda ini untuk mendukung berbagai aktivitasnya. Bukan hanya
kalangan masyarakat tingkat atas namun masyarakat lapisan menengah dan bawah
pun juga menggunakan telepon selular.
Berdasarkan data yang dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan
bahwa persentase jumlah pelanggan telepon berdasarkan jenis kegiatannya
mencapai 96,33% menggunakan telekomunikasi tanpa kabel yang berupa telepon
selular pasca bayar, telepon selular pra bayar, dan telepon tetap nirkabel.
Sedangkan persentase pelanggan telekomunikasi dengan menggunakan kabel
hanya sebesar 3,67% dari seluruh pelanggan telepon dan internet Usaha Jaringan
Telekomunikasi (UJT). Data lainnya yang diperoleh dari survei Indikator TIK
rumah tangga yang dilakukan oleh Puslitbang PPI Kominfo menyatakan bahwa
83,20 %rumah tangga memiliki telepon selular sedangkan hanya 17% rumah
tangga yang menyatakan tidak memiliki telepon selular. Pula jawa dan pulau
sulawesi merupakan pulan dengan proporsi kepemilikan telepon selularnya di atas
80%. Pada tahun 2011 pengguna telepon selular telah melebihi jumlah penduduk
Indonesia, pada tahun 2013 jumlah pengguna telepon selular mencapai 313 juta.
Rata-rata pertumbuhan jumlah pengguna telepon selular mencapai 18% per tahun.
Telepon selular ini terus berkembang dengan berbagai fitur yang memberikan
manfaat kepada penggunanya.
Namun saat ini mulai timbul keresahan di kalangan masyarakat, pasalnya
penggunaan telepon selular bukan hanya orang dewasa saja namun juga anak-
anak. Hasil survei1, didapatkan data sebaran individu pengguna telepon selular
1 Survei Indikator TIK rumah tangga, dikeluarkan pada tahun 2014 oleh Puslitbang Penyelenggara
Pos dan Informatika (PPI), Badan Litbang SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika
2
tertinggi pada usia muda yaitu 16-25 tahun dan 26-35 tahun. Sedangkan
responden pada usia 56-65 tahun menduduki posisi paling rendah. Telepon selular
memberikan dampak bukan hanya positif namun juga negatif seperti kesehatan
mulai terganggu, menjadi semakin konsumtif, menurunkan minat baca dan
membuat seseorang malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan
sekitarnya karena segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu
beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Hal ini karena
fitur yang disediakan oleh telepon selular saat ini tidak hanya untuk melakukan
aktivitas komunikasi dan SMS (short message service) namun juga bisa
mengakses internet yang menjangkau orang-orang hampir di seluruh belahan
dunia. Melalui internet pengguna juga bisa mengakses berbagai informasi yang
diinginkan. Masalah yang kini melanda bangsa Indonesia adalah
termarjinalisasinya budaya asli. Dahulu anak-anak senang sekali bermain bersama
memainkan permainan petak umpet, lompat tali, dan permainan tradisional
lainnya di halaman rumah. Namun kini permainan yang mereka suka lebih banyak
terdapat di telepon selular.
Prayifto (2010) dalam penelitiannya mengenai sikap dan perilaku
penggunaan telepon selular menyatakan bahwa perilaku yang dimunculkan oleh
remaja desa terhadap penggunaan telepon selular dipengaruhi oleh
keterdedahannya pada iklan dan terpaan media massa, semakin tinggi tingkat
terpaan media massa dan keterdedahan iklan maka semakin tinggi pula tingkat
perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Tingkat perilaku diukur
dengan menggunakan variabel memperoleh informasi, melakukan integrasi dan
interaksi sosial, dan memperoleh hiburan. Namun penelitian mengenai sikap dan
perilaku penggunaan telepon selular masih sedikit yang membahas terkait
pengguna di pedesaan kebanyakan membahas mengenai sikap dan perilaku remaja
atau pengguna telepon selular di daerah perkotaan.
Penelitian terkait sikap dan perilaku penggunaan smartphone yang kini
bukan hanya dipakai oleh masyarakat perkotaan saja namun juga masyarakat
pedesaan, tidak terkecuali keluarga petani sebagai subjek perkembangan pertanian
di pedesaan masih sangat sedikit. Baik orangtua, dewasa, ataupun remaja hingga
anak-anak di pedesaan kini sudah mulai menggunakan fitur yang disediakan oleh
smartphone. Perbedaan antara telepon selular dengan smartphone diduga juga
memunculkan sikap dan perilaku yang berbeda pula. Pedesaan merupakan daerah
yang memiliki sumberdaya alam yang luar biasa, lahan pertanian yang masih luas
sebagai tempat produksi pangan masyarakat tentu memiliki andil yang besar
terhadap pasokan pangan dalam negeri. Sawah, ladang, dan lahan masih luas
tersedia dibandingkan dengan daerah perkotaan. Oleh karena itu penting untuk
mengetahui sikap dan perilaku pengguna telepon selular terutama yang
smartphone pada keluarga petani sehingga dampak negatif dari penggunaan dapat
dihindari sejak dini.
3
Menurut Calhoun, James, dan Joan (1995), perilaku merupakan fungsi dari
sikap. Sikap mendukung atau tidak pada suatu objek akan mempengaruhi perilaku
seseorang terhadap objek tersebut sehingga sikap keluarga petani akan
mempengaruhi perilaku mereka dalam menggunakan telepon selular. Oleh karena
itu untuk dapat memahami perilaku keluarga petani perlu melihat sejauh mana
hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan mempengaruhi perilaku
keluarga petani dalam menggunakan telepon selular.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk melihat bagaimana sikap
pengguna terhadap telepon selular, apa saja faktor yang mempengaruhi sikap,
bagaimana perilaku pengguna terhadap telepon selular, serta bagaimana sikap dan
perilaku pengguna dalam menggunakan telepon selular.
Metode Penulisan
Penulisan studi pustaka ini dilakukan dengan metode analisis data
sekunder yang berhubungan dan relevan dengan topik studi pustaka. Hal yang
pertama dilakukan adalah mengumpulkan berbagai data sekunder berupa hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya seperti skripsi, tesis, jurnal, dan buku.
Data sekunder yang telah dikumpulkan kemudian dipelajari dan diringkas lalu
disusun sebagai rujukan data pendukung dalam studi pustaka. Setelah disusun lalu
dari ringkasan yang ada dilakukan analisis dan sintesis dan yang terakhir
dilakukan penarikan hubungan dari seluruh variabel yang ada sehingga menjadi
sebuah kerangka analisis yang akan menjadi rumusan masalah dalam penelitian
yang akan dilaksanakan.
4
RINGKASAN PUSTAKA
Ringkasan Pustaka:
Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet.
Perkembangan internet dan media sosial yang begitu pesat ini, membawa dampak
yang cukup signifikan bagi seluruh masyarakat di seluruh belahan dunia, tidak
terkecuali para remaja. Pada penelitian ini lebih menekankan pada durasi
penggunaan media, melihat intensitas penggunaan media lebih banyak
dibandingkan dengan aktivitas lainnya. Selain itu pada kenyataannya jumlah
media sosial yang dimiliki oleh siswa kini lebih dari dua, sehingga bisa
menghabiskan berjam-jam waktunya hanya untuk menggunakan fasilitas media
sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi
penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMAN 9
Manado. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey analitik dengan
pendekatan Cross Sectional Study dengan jumlah sampel 62 orang siswa.
Penelitian ini menggunakan insrumen berupa lembar wawancara durasi
penggunaan sosial media yang dirancang untuk mengukur media sosial yaitu: ≥ 7
jam sangat lama, 5-6 jam lama, 1-2 jam sedang, dan < 1 jam sangat singkat.
Kemudian untuk mengukur kejadian insomnia digunakan kuesioner
Kelompok Stui Psikiatri Biologi Jakarta-Insomnia Rating Scale, Suparyanto tahun
2009 yang telah di modifikasi. Kuesioner ini terdiri dari 11 pertanyaan memiliki
5
bobot jawaban yang menggunakan skala likert seperti berikut: 1 = tidak pernah, 2
= kadang-kadang, 3 = sering, dan 4 = selalu. Selain itu juga menggunakan lembar
observasi. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini 160 siswa kelas XI
di SMA Negeri 9 Manado. Hasil pada penelitian ini menyatakan bahwa ada
hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja
di SMAN 9 Manado. Semakin tinggi durasi penggunaan media sosial semain
tinggi pula tingkat kejadian insomnia pada remaja.
Analisis :
Pada penelitian di atas tidak dijelaskan mengenai faktor lain penyebab
responden mengalami insomnia selain faktor durasi penggunaan sosial media.
Selain itu tidak dijelaskannya kondisi insomnia yang di alami responden terjadi
pada malam hari apakah berkaitan juga dengan aktifitas responden pada siang
hari. Jenis masing-masing sosial media juga berbeda karena ada sosial media yang
tidak hanya untuk berkomunikasi saja namun juga bisa untuk mengakses
informasi dan memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dibandingkan dengan
sosial media lainnya. Sehingga bisa saja berbeda jenis media sosialnya juga akan
berbeda pula kondisi yang akan di alami oleh responden terkait kesulitan tidur.
Berdasarkan teori mengenai pengertian insomnia, yaitu persepsi atau
keluhan tidur yang tidak memadai atau kurang berkualitas karena satu atau lebih
dari hal-hal berikut ini, seperti kesulitan tidur, sering terbangun pada malam hari
dengan susah kembali untuk tidur, bangun terlalu dini di pagi hari. Menurut saya
penggunaan sosial media ini masih belum berpengaruh terhadap insomnia yang di
alami oleh responden. Pasalnya faktor eksternal yakni menggunakan sosial media
merupakan hal yang dapat di pilih secara bijak oleh responden, apakah responden
akan menggunakan sosial media hingga larut malam atau tidak.
Ringkasan Pustaka:
Telepon selular bukan lagi hanya sekedar sebagai alat komunikasi tetapi
juga merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari yang mendukung aktivitas
kerja dan gaya hidup. Teknologi telepon selular yang berbasis Symbian saat ini
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan internet hingga
muncullah para pesaing teknologi telepon selular yang menggunakan internet
yaitu Apple, Blackberry dan telepon selular yang menggunakan Android.
Keunggulan telepon selular yang menggunakan teknologi android adalah
memiliki teknologi yang cukup canggih terbukti pada ketersediaan fitur-fitur yang
menarik dan beraneka macam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi
terhadap perilaku pembelian telepon selular android di Kabupaten Purworejo.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang menggunakan telepon
selular berbasis teknologi android di Kabupaten Purworejo. Teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling dengan sampel sebanyak 100 orang.
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert yang
sudah diuji cobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Hasil
pada penelitian ini menyatakan bahwa faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan
psikologi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku pembelian.
Analisis :
Pada penelitian ini disebutkan bahwa populasinya adalah konsumen ponsel
android di Kabupaten Purworejo. Menurut saya lebih baik sasaran penelitian ini
lebih di kelompokkan kembali berdasarkan kesamaan latar belakang dari berbagai
aspek, misalnya latar belakang ekonomi atau berdasarkan tempat tinggal yang
sama. Karena bisa saja sasaran yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat
mewakili masyarakat purworejo yang mengguankan ponsel android. Bagi peneliti
berikutnya yang hendak melakukan penelitian yang sama, sebaiknya menambah
variabel bebas selain faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor
psikologi, karena masih ada kemungkinan variabel bebas lain yang mempengaruhi
perilaku pembelian, sebaiknya penelitian dilakukan pada lingkup yang lebih besar.
7
Ringkasan Pustaka:
Dunia menjadi tanpa batas dengan hadirnya telepon selular yang memiliki
banyak kegunaan, terutama untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Kemajuan
teknologi kini sudah tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat yang
kini hidup dalam ranah globalisasi. Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon
dan telepon selular, bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota,
namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa.
Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat
dengan mudah diakses oleh masyarakat. Setuju atau tidak, perlahan-lahan mulai
mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas mereka. Sasaran penelitian
ini adalah siswa SMPN 30 Samarinda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi terhadap sikap
siswa SMPN 30 Samarinda.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 74
responden, penelitian ini menunjukkan penggunaan telepon selular dengan sikap
siswa tergolong sedang yang artinya hubungan sikap terhadap perilaku siswa
cukup lemah pengaruhnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif. Ditemukan adanya hubungan signifikan antara kedua variabel yang
digunakan yaitu variabel penggunaan telepon selular (variabel X) dan sikap
(variabel Y). Instrumen pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan
analisisnya menggunakan rumus koefisien korelasi sederhana dengan metode
product moment pearson. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat
8
pengaruh yang signifikan dalam penggunaan telepon selular dengan sikap siswa
selain itu juga terdapat penggunaan telepon selular sebagai media komunikasi
terhadap sikap siswa.
Analisis :
Penelitian ini kurang terfokus respondennya pada kalangan siswa kelas
berapa selain itu juga penelitian ini tidak dilakukan wawancara mendalam untuk
memperoleh informasi lebih dalam terkait apa yang diteliti. Karena dengan
melakukan wawancara mendalam peneliti dalam menambah analisa secara
deskriptif terkait General Research Question dalam penelitian. Fitur dalam
telepon selular juga cukup mempengaruhi perilaku siswa di sekolah seperti terlalu
asik dengan dunianya sendiri sehingga menyebabkan cenderung menyendiri dan
menjauh dari komunitas yang ada. Berdasarkan Theory of Planned Behavior
menyatakan adanya pengaruh norma subjektif pada intensitas berperilaku
seseorang. Pada norma subjektf itu ternyata ada pengaruh Significant Other atau
orang terdekat (keluarga, sahabat, dan pasangan) yang memberikan pengaruh
besar pada perilaku seseorang. Namun dalam penelitian ini tidak di jelaskan
mengenai faktor lain yang mempengaruhi penggunaan telepon selular.
Ringkasan Pustaka:
Kemajuan TIK terjadi dibanyak negara yang ada di dunia baik negara
maju ataupun negara berkembang sebagai akibat dari terjadinya revolusi interaksi
sosial. Perubahan banyak terjadi akibat dari perkembangan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Salah satu perkembangan teknologi yang kini marak dikalangan
masyarakat adalah internet, Teknologi ini sudah mampu diakses oleh berbagai
kalangan di masyarakat salah satunya adalah kalangan remaja. Remaja yang
9
Ringkasan Pustaka:
Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua
dekade terakhir ini, dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok
tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya.
Semakin menjamurnya penggunaan smartphone di kalangan masyarakat membuat
persaingan yang terjadi secara intensif dikalangan produsen smartphone. Bahkan
komoditas smartphone buatan asia pun juga marak digunakan di kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan
peneliti kepada beberapa counter-counter besar yang ada di kota Padang,
smartphone yang mengalami peningkatan market share paling banyak saat ini
(2011) yaitu naik sebanyak 9% adalah smartphone dengan sistem operasi Android
yaitu Samsung. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2010,
dimana market share Samsung berada pada peringkat keempat setelah Nokia,
Blackberry, Smartphone made in China, Sony Ericsson, Motorola dan Siemens.
Untuk tahun 2011, market share Samsung meningkat tajam dari 11% menjadi
20%.
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin membuktikan serta menganalisis
pengaruh kebutuhan dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian, untuk
membuktikan dan menganalisi perbedaan keputusan pembelian berdasarkan faktor
sosial yang diukur melalui gender, untuk membuktikan dan menganalisis
perbedaan pembelian smartphone berdasarkan faktor pribadi yang diukur dengan
tipe kepribadian, selain itu juga untuk membuktikan dan menganalisis perbedaan
keputusan pembelian smartphone berdasarkan faktor psikologi pada tingkat
pengetahuan. Metode yang digunakan adalah eksploratori dengan perbandingan
kuantitatif. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kebutuhan dan gaya hidup
11
Ringkasan Pustaka:
Manusia memiliki banyak sekali hasil karya cipta yag di patenkan untuk
memperoleh perlindungan hukum dan sebagai upaya dalam perlindungan atas
penghargaan yang di dapatkannya. Perlindungan hukum terhadap hasil karya
tersebut berupa Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Namun adanya hal tersebut
masih menimbulkan tindakan ilegal berupa pelanggaran terhadap hasil karya yang
diciptakan. Budaya masyarakat yang cenderung mementingkan harga dari pada
mutu dan kualitas serta rasa peduli yang rendah masih mewarnai konsumen
Indonesia. Hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih
kurang membaik. Bagi sebagian masyarakat membeli CD bajakan merupakan
tindakan yang biasa, selain itu didukung dengan tingkat pengetahuan masyarakat
yang rendah terkait hukum perlindungan karya cipta. Remaja cenderung memiliki
emosi yang belum stabil dan memandang segala sesuatu bergantung pada
emosinya. Namun disisi lain remaja juga bisa terbilang bikasana karena
kemandiriannya sebagai konsumen walaupun dengan karakteristik yang masih
mudah terpengaruh, tidak berpikir hemat dan suka ikut-ikutan teman. Selain
persepsi perilaku pembelian juga dipengaruhi oleh pengetahun yang dimiliki
seseorang terhadap obyek yang akan dibelinya, selain itu juga dipengaruhi oleh
faktor sosial, budaya, pribadi, dan psikologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisi perbedaan persepsi,
pengetahuan, perilaku remaja dalam pembelian CD bajakan. Serta melakukan
analisis tekait dengan ketiga variabel berdasarkan jenis kelamin dan hubungan
antar variabel yang mempengaruhi perilaku pembelian pada kalangan remaja.
Metode penelitian yang digunakan desain cross sectional study di sekolah
menengah atas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku
pembelian CD bajakanpada remaja laki-laki dan perempuan. Selain itu terdapat
perbedaan antara uang saku dan anggaran uang yang dialokasikan remaja laki-laki
dan perempuan untuk membeli CD bajakan. pada analisis korelasi menunjukkan
bahwa pengetahuan berhubungan secara signifikan dengan persepsi terhadap CD
bajakan. Perilaku pembelian CD bajakan dipengaruhi oleh uang saku dan
pedapatan keluarga per kapita. Penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar
remaja memiliki persepsi tidak setuju dengan pembelian CD bajakan dan remaja
ternyata telah memiliki pengetahuan terkait CD bajakan. Terdapat perbedaan
antara karakteristik keluarga, persepsi, pengetahuan, dan perilaku pembelian pada
remaja. Selain itu terdapat perbedaan anggaran yang dimiliki setiap remaja untuk
dialokasikan dalam pembelian CD. Hasil uji hubungan menyatakan terdapat
hubungan nyata dan positif antara pengetahaun dan persepsi terhadap CD bajakan.
Analisis :
13
Ringkasan Pustaka:
Kemajuan teknologi dan komunikasi memberikan kemudahan bagi setiap
orang, dan alat komunikasi yang paling banyak di gunakan adalah telepon selular.
Fasilitas yang ditawarkan telepn selular memberi dampak penggunaan yang tidak
terbatas pada telepon atau SMS saja. Pengguna bukan hanya lapisan atas namun
juga lapisan bawah, bahkan dari orang tua hingga anak muda kini sudah
menggunakan alat komunikasi ini. Penelitian ini fokus pada remaja yang ada di
desa untuk mengetahui sikap dan perilaku remaja desa dalam penggunaan telepon
selular, sehingga dapat melakukan pencegahan pada dampak negatif sejak dini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan metode
kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode survei menggunaka kuesioner, serta
dilakukan pula wawancara mendalam sebagai informasi tambahan. Sasaran
14
responden adalah yang berusia 12-21 tahun yang berjumlah 50 orang dengan
teknik non-probability sampling yakni dengan metode purposive sampling.
Kuesioner terdiri dari tiga bagian yang mencakup karakteristik responden,
sikap responden terhadap telepon selular, dan pengukuran perilaku responden
dalam menggunakan telepon selular. Variabel X yang digunakan dalam penelitian
ini berupa sikap dan variabel Y yang digunakan berupa perilaku. Theory of
Reasoned Action yang dinyatakan oleh Ajzen dan Fishbein dalam Sarwono (2002)
yang terdapat dalam penelitian ini menyatakan sikap seseorang mempengaruhi
perilaku. Namun hal ini tidak relevan untuk menjelaskan perilaku remaja desa
dalam menggunakan telepon selular. Perilaku remaja desa dalam menggunakan
telepon selular lebih dikarenakan faktor situasional. Temuan dalam penelitian ini
menunjukkan sikap cenderung positif terhadap telepon selular dan tingkat
perilaku yang cukup tinggi dalam penggunaan telepon selular. Faktor yang
memberikan pengaruh secara signifikan terhadap perilaku remaja desa dalam
menggunakan telepon selular adalah terpaan media dan keterdedahan pada media.
Jadi semakin tinggi keterdedahannya maka perilaku dalam penggunaan telepon
selular juga tinggi.
Analisis:
Namun dalam penelitian ini responden yang digunakan hanyalah kalangan
remaja saja. Selain itu juga kurang spesifik dalam penggunaan telepon selular
seperti apa yang dimasksud peneliti, karena perbedaan jenis telepon selular diduga
juga akan perbedaan pula pada sikap dan perilaku yang dimunculkan oleh
responden. Peeitian ini juga tidak memaparkan terkait faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perilaki remaja dalam menggunakan telepon selular, dan faktor
sikap yang terdiiri dari aspek situasi dan aspek sikap itu sendiri. Variabel perilaku
yang dimculkan oleh peneliti juga kurang beragam.
Unduh
Ringkasan Pustaka:
Kini petani mampu mengakses layanan informasi melalui SMS dengan
munculnya layanan Nokia Life Tools. Layanan ini memberikan informasi bagi
petani seperti harga jual panen, ramalan cuaca, serta tips bercocok tanam.
Penelitian ini berusaha mengkaji persepsi mahasiswa atau mahasiswi AGH terkait
dengan layanan yang menjadi media informasi pertanian. Selain itu juga di kajian
terhadap karakteristik mahasiswa pada tingkat keterdedahan informasi, kemudian
hubungan anatara karakteristik personal dan tingkat keterdedahan dengan persepsi
mahasiswa terkait layanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan survey melalui alat pengumpul data
berupa kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa persepsi yang dimiliki
oleh responden terkait layanan yang disediakan oleh salah satu produsen telepon
selular adalah keuntungan relatif yang sedang, cukup sesuai, cukup rumit, cukup
mudah untuk dicoba, dan cukup mudah untuk dilihat hasilnya. Selain itu layanan
ini dirasa baik untuk perkembangan pertanian. Hubunagn karakteristik personal
yang nyata tampak pada asal daerah dan tingkat pengetahuan yang dimiliki
responden, sedangkan karakteristik lainnya tidak berhubungan nyata. Tingkat
keterdedahan pada iklan yang disajikan terkait layanan memiliki hubungan
signifikan dengan persepsi, namun tingkat keterdedahan tidak berhubungan
dengan media massa.
Analisis :
Penelitian ini tidak mencantumkan mahasiswa pada tingkat berapa karena,
demikian penilian ini harus dilakukan secara spesifik bukan hanya pada
mahasiswa namun juga kalangan lainnya. Karena maraknya penggunaan telepon
selular yang kini sudah sampai generasi termuda Indonesia bahkan generasi
pedesaan yang notabennya jauh dari pengaruh globalisasi. Selain itu responden
untuk penelitian layanan ini baiknya adalah pengguna Nokia. Karena hanya pada
telepon selular merk Nokia yang memiliki layanan ini sehingga akan lebih tepat
sasaran respondennya karena pengalaman menggunakan dan pengalaman hanya
sekedar tahu saja tentang layanan tersebut tentu akan berbeda.
Ringkasan Pustaka:
Pesatnya kemajuan sistem teknologi informasi, telah memberikan dampak
pada perubahan global dan signifikan bagi pola hidup masyarakat termasuk
generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Kompleksitas budaya masyaraiat
kini telah dipengaruhi oleh sistem budaya informasi dan komunikasi yang
semakin harus bisa mengikuti perkembangan dinamika masyarakat. Perkemangan
media massa sebagai salah satu bagian dalam proses komunikasi massa menjadi
satu hal penting. Dapat dikatakan pula bahwa laju perkembangan informasi saat
ini telah banyak memberikan informasi bagi semua kalangan baik yang
membutuhkan atau pun yang tidak. Selai itu tak salah bila dikatakan bahwa tata
nilai sosial dan budaya bisa mengalami perubahan seiring derasnya laju informasi.
Pemaparan pada jurnal tersebut menyatakan komunikasi penting dalam
menyelaraskan pemikiran, makna, dan pesan yang disampaikan komunikator
kepada komunikan. Dalam perkembanga komunikasi massa ternyata memiliki
pengaruh signifikan kepada perubahan budaya dan perilaku baik pola pikir
ataupun pola hidup masyarakat yang terangkum dalam suatu perilaku. Media
komunikasi massa memiliki peran penting dalam membentuk jati diri bangsa.
Selain itu dapat mengubah budaya di masyarakat sehingga nilai serta norma
terkadang melenceng dari aturan lama dan akhirnya menjadi pandangan hidup
bangsa.
Analisis :
Namun dalam penelitian ini metode yang digunakan tidak dipaparkan dan
kurang sistematika dalam penulisan hasil penelitiannya. Selain itu data-data yang
menjadi bukti simpulan tidaklah dilakukan secara kuantitatif. Data kualitatif yang
di peroleh dari hasil analisa dan observasi lapang atau wawancara mendalam
dapat menjadi data pendukung pada penelitian terkait. Selain itu pada penelitian
ini belum dinyatakan secara spesifik terkait variabel yang digunakan oleh peneliti
dan cara analisa yang dilakukan oleh peneliti. Seperti halnya variabel X yaitu
Mass Communication yang meliputi membina keserempakan, heterogen media
massa, sifat umum komunikasi massa. Menurut saya itu masih dalam bentuk
17
konsep belum menjadi variabel. Karena ukuran seperti heterogen media massa itu
seperti apa belum dijelaskan.
Ringkasan Pustaka:
Telepon selular memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas
mahasiswa sehingga perlu dilakukan pengkajian dalam mengetahui sejauh apa
sikap dan perilaku mahasiswa terhadapa telepon selular dan hubungan antara
sikap dan perilakunya. telepon selular merupakan produk teknologi yang
berkembang pesat dikalangan amsyarakat saat ini. Hampir seluruh lapisan
masyarakat menggunakannya, perkembangannya tentu akan memberikan
perubahan pada sikap dan perilaku pada penggunanya. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui sikap mahasiswa terhadap penggunaan ponsel, mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi sikap mahasiswa dalam meggunakan ponsel,
mengetahui perilaku mahasiswa dalam menggunakan ponsel, dan mengetahui
hubungan antara sikap dan perilaku mahasiswa dalam menggunakan ponsel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan penyebaran
kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara mendalam.
Hasil dari peneilitian ini menyatakan bahwa mahasiswa dari departemen
sains komunikasi dan pengembangan masyarakat memiliki sikap yang positif
terhadap penggunaan telepon selular. Selain itu dinyatakan pula bahwa tidak
adanya hubungan status ekonomi dengan sikap karena telepon selular dianggap
kebutuhan cukup penting dalam menunjang kegiatan mahasiswa. Tingginya
pengetahuan mahasiswa terhadap telepon selular menyebabkan mereka cenderung
18
memiliki perilaku yang cukup tinggi untuk menggunakan telepon selular. Hasil
penelitian ini menyatakan terdapat korelasi antara karakteristik pengguna dengan
perubahan sikap dan perilaku pengguna telepon selular.
Analisis :
Sikap dan norma subjektif diduga mempengaruhi intensi berperilaku.
Namun dalam penelitian ini kurang di fokuskan pada kecenderungan perilaku
yang di lakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan fasilitas atau fitur telepon
selular yang seperti apa. Teman menjadi pengaruh kuat dalam penggunaan telepon
selular mahasiswa sehingga perlu dilakukan analisis lebih jauh kembali terkait
faktor eksternal yang mampu mempengaruhi perilaku penggunaan telepon selular
oleh mahasiswa. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan kurang relevannya
theory of reason action dalam menunjukkan hubungan antara sikap dan perilaku
mahasiswa dalam menggunakan telepon selular. penelitian ini menggunakan
accidental dalam memilih sampel, oleh karena ini perlu dilakukan penelitian
lanjutan dengan menggunakan metode sampel acak agar mampu menggambarkan
kondisi populasi sesungguhnya. Penelitian ini kurang spesifik dalam
mencantumkan telepon selular apa yang digunakan oleh responden serta fasilitas
dalam telepon selular yang paling sering digunakan.
Karena dengan peredaan jenis telepon selular dan jenis sosial media atau
layanan telepon selular yang digunakan makan akan berbeda pula pada sikap dan
perilaku pengguna terhadap telepon selular. Peneliti seharusnya menambah hasil
penelitiannya dengan membandingkan dua sasaran dengan perlakuan yang
berbeda pada satu objek yaitu telepon selular. Kelompok acuan ini dapat
memberikan infomasi menarik terkait sikap dan perilaku terhadap penggunaan
telepon selular.
19
selular terdahulu. Masyarakat kini telah mengenal smartphone atau telepon pintar
yang lebih canggih dibandingkan dengan telepon selular biasa. Melakukan
aktivitas dengan menggunakan smartphone dirasa memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan telepon selular biasa. Saat ini smartphone sudah menjadi
komoditas yang penting untuk membantu aktifitas sehari-hari masyarakat. Berikut
adalah perbedaan telepon selular dan smartphone (Tabel 1)
Tabel 1. Perbedaan telepon selular dan smartphone
Dari perbedaan yang telah dipaparkan pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa
Smartphone memiliki kemampuan yang lebih canggih. Smartphone berfungsi
layaknya komputer atau laptop yang mampu mendukung gaya hidup online di era
internet seperti saat ini. Hadirnya telepon selular ini memberikan banyak pengaruh
dalam kehidupan, bukan hanya pengaruh positif namun juga negatif. Beragam
pula sikap dan perilaku konsumen dalam menanggapi hadirnya teknologi
22
Dampak Ekonomi
(tingkat
konsumsi, dan
tingkat
pendapatan)
26
gilirannya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: (1) Sikap terhadap perilaku (attitudes
toward a behavior): evaluasi positif atau negatif dari perilaku yang ditampilkan.
(2) Norma subjektif: persepsi orang apakah orang lain akan menyetujui atau
menolak perilaku tersebut, dan (3) Kontrol perilaku yang dipersepsikan: penilaian
terhadap kemampuan sikap untuk menampilkan perilaku. Seperti yang tampak
pada berikut:
Selain itu, penggunaan jenis media oleh petani dapat dilihat dalam aspek-
aspek penggunaan media komunikasi seperti mendengarkan radio, menonton
televisi dan membaca majalah atau brosur. Dalam hal mendengarkan radio, petani
kurang intensitasnya dalam mendengarkan radio untuk mencari informasi tentang
KKP. Hal tersebut disebabkan karena petani sibuk dengan pekerjaannya sehingga
petani kurang mendapatkan informasi melalui media berupa radio. Dalam hal
menonton televisi, petani di Kabupaten Ponorogo hampir semuanya telah
memiliki televisi sehingga petani dapat menonton televisi. Kegiatan menonton
televisi oleh petani dapat dikatakan belum terlalu intensif karena petani sibuk
dengan pekerjaannya dan waktu tayang program KKP yang ditayangkan kurang
sesuai dengan adwal longgar istirahat petani, sehingga petani tidak banyak yang
29
Secara umum kita akan lebih menyukai situasi yang memungkinkan kita untuk
mengekspresikan sikap dan perilaku. Dengan kata individu sering kali memilih
situasi dimana mereka dapat berperilaku sesuai dengan sikapnya, sikap itu sendiri
dapat diperkuat oleh ekspresi yang tampak dan menjadi prediktor perilaku yang
lebih baik (DeBono & Snyder 1995). Secara ringkas hubungan antara sikap dan
situasi bagaikan sebuah jalan yang memiliki dua arah. Tekanan situasi membentuk
kemungkinan hubungan antara sikap dan perilaku yang tampak Proses belajar
sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, individu membentuk
pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara
berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:
6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh
situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang merupakan
31
berasal dari keluarga petani namun jika di tanya suatu saat akan bekerja dan
memiliki cita-cita sebagai apa, mayoritas menjawab menjadi dokter atau polisi
jarang menjawab ingin menjadi petani. Hal itu karena kondisi kesejahteraan petani
saat ini masihlah rendah. Terdedahnya petani terhadap inovasi diharapkan mampu
meningkatkan pengetahuan petani dalam berbagai hal karena dengan kemudahan
akses turut menyumbang perkembangan baik pada kondisi pertanian Indonesia.
salah satu inovasi yang kini hampir setiap lapisan masyarakat punya adalah
telepon selular. Oleh karena itu general research question dalam penelitian ini
adalah “Sejauh mana hubungan antara sikap dan perilaku sehingga akan
mempengaruhi perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone”
Berdasarkan rangkuman hasil penelitian sebelumnya, pembahasan dan
simpulan yang telah dibuat. Maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian antara
lain:
1. Bagaimana sikap keluarga petani terhadap smartphone?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sikap keluarga petani terhadap
smartphone?
3. Bagaimana Perilaku keluarga petani dalam menggunakan smartphone?
4. Bagaimana hubungan sikap dan perilaku keluarga petani terhadap
penggunaan smartphone?
Usulan Langkah Analisis Baru
Telepon selular merupakan media komunikasi yang kini sangat dekat
dengan masyarakat. Perkembangannya tampak dari semakin canggihnya media
komunikasi tersebut yang kini sering disebut smartphone. Hadirnya telepon
selular yang canggih ini dalam kehidupan masyarakat terutama keluarga petani
mempengaruhi sikap dan perilaku mereka terhadap inovasi ini. Hal ini
dikarenakan rata-rata tingkat pendidikan keluarga petani yang terbilang masih
rendah, sehingga hal-hal baru bagi mereka dapat dengan mudah mempengaruhi
sikap dan perilakunya. Sikap dapat dilihat dari tiga komponen yaitu komponen
kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Jika keyakinan dan
pemahaman akan telepon selular ini positif dan memandang bahwa telepon selular
ini berguna dalam kehidupan maka dipastikan intensitas penggunaan telepon
selular tinggi, begitu pula sebaiknya.
Sikap seseorang terhadap telepon selular ini juga diduga dipengaruhi
karakteristik setiap individu yang menggunakannya yang terdiri dari usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat keterdedahan
terhadap media massa. Perbedaan usia antara pengguna ini mempengaruhi
sikapnya karena orang yang lebih mudah cenderung memiliki sikap yang positif
terkait dengan adanya hal baru, seperti halnya inovasi telepon selular ini. Begitu
juga dengan jenis kelamin karen Perempuan dianggap lebih bersifat emosional
dan cenderung mempertahankan persahabatan dibandingkan dengan laki-laki
35
salah satu upaya yang dilakukan perempuan untuk untuk melepas rasa emosional
tersebut serta mempertahankannya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik
melalu telepon selular. Selain itu dirasa perempuan cenderung memiliki gaya
hidup dan pola yang konsumtif tinggi dalam melihat setiap perkembangan inovasi
dari telepon selular dibandingkan laki-laki.
Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi sikap dan perilaku terhadap
Telepon selular. Keluarga petani berada dalam status jenjang pendidikan diduga
memiliki sikap yang positif terhadap telepon selular karena bagi keluarga petani
telepon selular dirasa penting untuk dapat berkomunikasi dan update terhadap
informasi terkini. Tingkat pendapatan yang dimiliki dirasa juga mampu
mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dibandingkan dengan keluarga petani
dengan jumlah pedapatan yang rendah. Karena dengan pendapatan yang cukup
membuat pengguna memiliki kemampuan untuk memenuhi biaya penggunaan
telepon selularnya. Keterdedahan seseorang terhadap media diduga memiliki
sikap dan perilaku positif karena banyaknya pengetahuan yang diperoleh
mengenai telepon selular dan layanan yang disediakan dari berbagai media massa.
Norma subjektif juga di duga mempengaruhi perilaku penggunaan. Norma
subjektif ini ditentukan oleh significnt others dan motivasi untuk mengikuti
significant others tersebut. Significant others ini merupakan orang-orang yang
dianggap dapat mempengaruhi pengguna dalam menggunakan smarthphone
diantaranya adalah keluarga, sahabat karib, dan pasangan. Persepsi, nilai-nilai,
dan harapan yang diberikan significant other diduga dapat mempengaruhi
perilaku. Motivasi untuk mengikuti significant others juga diduga mempengaruhi
perilaku penggunaan. Pengguna yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti
significant others diduga akan memepengaruhi perilaku penggunaan. Perilaku
penggunaan smartphone dapat dilihat dari kama penggunaan smartphone,
Aplikasi yang sering digunakan, tingkat pembelian pulsa, dan interaksi sosial.
Perilaku penggunaan smartphone tinggi apabila lama penggunaan, dan biaya
yang dikeluarkan juga tinggi. Keterkaitan variabel penelitian sikap dan perilaku
keluarga petani dalam menggunakan smartphone dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
36
Gambar 2 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap dan Perilaku Keluarga Petani dalam
Menggunakan Smartphone
37
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
Umi Wasilah Winahyuning Tyas atau biasa dipanggil sisil atau umi
dilahirkan di Probolinggo pada tanggal 25 Juli 1994. Penulis merupakan anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Yayuk dan Syaiful Bahri. Penulis
memulai pendidikan formal di TK Dharma Wanita Sumberlele pada tahun 1999-
2001, MI-Nahdlatul Ulama Kraksaan pada tahun 2001-2007, SMP Negeri 01
Kraksaan pada tahun 2007-2009, SMA Negeri 02 Kraksaan pada tahun 2009-
2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui
Seleksi Masuk Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Undangan di
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi
Manusia.
Selama menjalani perkuliahan di IPB, penulis aktif dalam berbagai
kegiatan organisasi dan kepanitian baik di dalam maupun luar kampus. Penulis
pernah menjadi gugus disiplin asrama pada saat tingkat pertama di asrama.
Penulis juga pernah menjadi anggota divisi Public Relation HIMASIERA selama
periode 2014-2015. Selain itu penulis juga pernah menjadi staf HRD Majalan
KOMUNITAS Fakultas Ekologi Manusia. Penulis juga aktif mengikuti
kepanitiaan dalam berbagai acara yang diselenggarakan kampus maupun diluar
kampus seperti menjadi panitia hubungan masyarakat INDEX 2014, ketua
pelaksana Communication Day 2014, panitia divisi acara gabungan antar angkatan
SKPM 2014, ketua pelaksana pelatihan eksternal Public Relation HIMASIERA
2015, panitia divisi dana usaha 2nd connection 2015 dan lainnya.
Selama menjalani perkuliahan di IPB penulis juga menjuarai berbagai
kontes yang diadakan di kampus maupun di luar kampus seperti menjadi juara III
lomba pemilihan mahasiswa berprestasi departemen SKPM, juara I Sprint puteri
2014, juara III tunggal puteri bulutangkis 2015, juara I basket puteri 2014 dan
juara I estafet puteri 2014 dalam kegiatan ESPENT, juara III basket puteri 2013
dan juara III vocal grup dalam kegiatan semarak bidikmisi IPB, TOP 10 putera
puteri Jawa Timur, juara I aerobik TPB 2012. Selain itu penulis juga sering
menjadi Master of Ceremony di berbagai kegiatan kampus maupun diluar kampus.